NovelToon NovelToon
My Cold Husband

My Cold Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Penyesalan Suami
Popularitas:40.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Afria Lusiana

"Harusnya dulu aku sadar diri, bahwa aku sama sekali nggak pantas untuk kamu. Dengan begitu, mungkin aku nggak akan terluka seperti sekarang ini" ~Anindhiya Salsabila


Tindakan bodoh yang Anin lakukan satu tahun yang lalu adalah menerima lamaran dari cowok populer di sekolahnya begitu saja. Padahal mereka sama sekali tidak pernah dekat, dan mungkin bisa dikatakan tidak saling mengenal.

Anin bahkan tidak memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya. Hingga cowok dingin itu sama sekali tidak pernah mengajak Anin berbicara setelah meminta Anin untuk menjadi istrinya. Mereka hanya seperti orang asing yang tinggal di atap yang sama.

--------------------------------------------------------------------------
Bagaimana mungkin aku hidup satu atap dengan seorang pria yang bahkan tidak pernah mengajakku berbicara? Bagaimana mungkin aku hidup dengan seorang suami yang bahkan tidak pernah menganggapku ada?

Ya, aku adalah seorang gadis yang tidak dicintai oleh suamiku. Seorang gadis yang masih berusia sembilan belas tahun. Aku bahkan tidak tau, kenapa dulu dia melamarku, menjadikan aku istrinya, kemudian mengabaikanku begitu saja.

Terkadang aku lelah, aku ingin menyerah. Tapi entah kenapa seuatu hal memaksaku untuk bertahan. Aku bahkan tidak tau, sampai kapan semua ini akan menimpaku. Aku tidak tau, sampai kapan ini semua akan berakhir.

~ Anindhiya Salsabila~


Mau tau gimana kisah Anindhiya? Yuk cuss baca.

Jangan lupa like, komen dan vote ya. Jangan lupa follow ig Author juga @Afrialusiana
Makasih :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afria Lusiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 25

Pagi hari, sepasang suami istri itu sudah stay di meja makan untuk mengisi perut yang kosong sebelum berangkat ke kampus. Hanya keheningan dan dentingan sendok yang beradu dengan piring yang sesekali terdengar sebelum seseorang memulai membuka suara.

"Nanti lo kuliah jam berapa aja?" Tanya Stevan pada Anin yang duduk di hadapannya.

Anin menegakkan pandangannya menatap Stevan.

"Jam delapan sampe jam sepuluh. Terus lanjut jam sebelas sampe jam dua." Sahut Anin.

"Oke. Nanti selesai kuliah lo langsung ke Fakultas gue. Gue pulang jam lima."

"What?" Sahut Anin kaget. "Jadi aku harus nunggu kamu sampe jam lima di sana sendiri?" Tanya Anin.

Stevan mengangguk. "Pokoknya mulai sekarang lo nggak boleh jauh-jauh dari gue!"

"Tapi Stev. Dari jam dua ke jam lima itu lama banget." Protes Anin.

"Udah nggak usah bantah kenapa sih? cepet habisin makanan lo. Kita berangkat sekarang!"

Anin mendengus, sungguh, pria ini sunggguh menyebalkan. Bagaimana mungkin Anin hanya melamun di kampus untuk menunggu Stevan sampai jam lima sore? satu jam saja rasanya sudah sangat membosankan, apalagi tiga jam.

***

Mobil Sport Stevan baru saja berhenti tepat di depan gedung Fakultas Ilmu Keperawatan. Stevan mengantar Anin terlebih dahulu sebelum dirinya menuju gedung Fakultas Kedokteran.

"Ingat, nanti pulang kuliah langsung susul gue. Jangan kemana mana. Lo ngerti?" Peringat Stevan.

Anin mengangguk, kemudian keluar dari mobil Stevan.

"Aku pamit" Ucap Anin. Namun, tak ada sahutan dari Stevan. Laki laki itu hanya diam sembari memperhatikan langkah Anin yang kini tengah berjalan semakin menjauh dari mobilnya. Setelah di rasa Anin sudah benar benar masuk ke dalam gedung, Stevan segera menancap gas mobilnya menuju Fakultas Kedokteran.

"Cieee diantar suami" Ledek Barra yang baru saja datang dari belakang Anin.

Anin yang kala itu baru mendudukkan tubuhnya di kursi, menoleh kaget. Anin mendengus kesal "Ck! Apaan sih Barr" Jawab Anin salah tingkah.

"Ciee salting ciee. Jadi gimana, udah ada perubahan nih, hubungannya?" Goda Barra.

"Barra apaan sih. Nggak ada perubahan perubahan Barra!" Jawab Anin kesal.

Namun, percakapan dua orang bersahabat itu terpaksa harus terhenti tatakala seorang Dosen yang bisa di bilang sedikit sangar baru saja masuk dari pintu kelas.

Mereka semakin mempercepat langkahnya agar tidak keduluan oleh Dosen tersebut. Karena jika keduluan, sudah bisa dipastikan Anin dan Barra tidak akan boleh masuk kelas.

"Cie cie" Goda Barra setelah mereka duduk di kursi masing-masing.

"Apaan sih cie-cie mulu." Celetuk Anin kesal.

"Cuit-cuit"

"Barra diem. Fokus ke depan noh belajar yang bener, cie cie mulu" Sahut Anin kesal membuat tawa Barra memecah.

Menggoda Anin hingga membuat pipi gadis itu memerah mempunyai kesenangan tersendiri bagi Barra daripada harus melihat Anin cemberut dan bersedih.

***

Anin menoleh pada jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul dua siang. Dosen Anin baru saja keluar dari kelas. Rasanya Anin benar-benar malas menghampiri Stevan. Tapi.. ah sudahlah.

"Ayok pulang" Ajak Barra yang sudah berdiri di samping Anin.

Anin tidak menjawab. Tapi dia mendengar ucapan Barra. Anin berdiri dari duduknya dan berjalan keluar dari kelas bersama Barra.

"Hai Anin jelek" Seorang gadis yang tidak lain adalah El tiba tiba saja menepuk pundak Anin dari belakang saat gadis itu berjalan di koridor kampus.

Anin menoleh.

"Hmm elo El" Sahut Anin datar.

"Kenapa lo?" Tanya El saat merasa ada yang aneh dari tingkah Anin.

"Enggak papa sih" Sahut Anin.

"Yaudah ayok pulang." Ajak El menarik tangan Anin hendak menuju parkir. El, memang selalu mengantarkan Anin pulang jika jadwal kuliah mereka ada yang sama. Kalau El tidak masuk, baru lah biasanya Anin pulang menggunakan Taxi, atau angkutan umum lainnya.

"Hm. El" Panggil Anin ragu.

El menoleh ke samping. "Kenapa? lo sakit?" Tanya El.

"Hm. enggak El gue nggak sakit."

"Terus, kenapa?"

...Jangan lupa like, komen, dan vote yah. Makasih :)...

1
Sultan Scout
Luar biasa
Najwa Suci
kuliah perawat kan? kok di kampus Mulu deh? perasaan prakteknya tiap semester di rs jarang di kampus
Alina Bams
dih, cwek oon..
tinggalin saja laki kek gt, harga diri lah.. terlalu lemah
Arida Susida
Luar biasa
Riski
mbak lusina biasanya buat novel waktu apa
Riski
mbak lusina salam kenal
boleh tanya kah mbak gimana buat novel biar cepet dan konsisiten
Marhaban ya Nur17
gw jg ikutan tegang wkwkw
Marhaban ya Nur17
devan anaknya mama Stella y trs di angkat jd anak nya mama Alice tp ganti nama jd steven
Marhaban ya Nur17
good el 👍
Marhaban ya Nur17
masa metong ???
Marhaban ya Nur17
Steven = devan , alfi = bayu ????
Marhaban ya Nur17
apa kah Steven itu devan ???
Marhaban ya Nur17
maka e jujur
Marhaban ya Nur17
prank !!!
Marhaban ya Nur17
sekongkol alfi ama mei
Marhaban ya Nur17
tuh kan tebakan gw bener 😁 sebenere Stive punya rasa tuh hanya saja keadaan kali yg hrs begini
Marhaban ya Nur17
yo ws kabur be
Marhaban ya Nur17
meisya
Marhaban ya Nur17
di satu sisi Stive emang egois tp di sisi lain mungkin buat kebaikan kali
Marhaban ya Nur17
mungkin yg kaya gini kli y yg di maksud stive
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!