NovelToon NovelToon
IBU PENGGANTI UNTUK SI KEMBAR

IBU PENGGANTI UNTUK SI KEMBAR

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Anak Kembar / Diam-Diam Cinta
Popularitas:910.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: Sindya

Ayesha seorang gadis muda yang harus merawat bayi kembar yang ditinggalkan ibu kandungnya begitu saja pasca melahirkan.


Luma tahun kemudian satu persatu identitas dari bayi kembar itu mulai terungkap dengan sendirinya saat ia bertemu langsung ayah kandung si kembar.

Ironisnya ayah kandung si kembar mengira Ayesha adalah seorang janda dan dia jatuh cinta dengan gadis yang telah merawat anak kandungnya selama ini.


"Bagaimana kisah cinta mereka selanjutnya?

" Apakah ibu kandung si kembar meminta kembali anaknya dari Ayesha ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Pertengkaran

Eca yang mengira kalau itu Alea hampir membuat Eca memanggil nama Alea yang ternyata adalah Alin.

Rambut Alin yang lebih panjang dengan warna coklat kekuningan sementara rambut Alea pendek sebahu berwarna hitam legam alias asli.

"Bukankah kamu adalah wanita yang aku titipkan bayiku..?"

Tanya Alin membuat Eca yang awalnya gugup akhirnya menantang gadis ini.

"Titip...? Anak yang mana? Aku bahkan tidak tahu siapa kau."

Ucap Eca sambil melangkah menuju lobi.

"Ayesha. Bukankah namamu Ayesha seperti yang panggil oleh bidan Hanum?"

Eca terlihat tidak peduli agar tidak memancing pengunjung rumah sakit yang sedang melihat mereka bersitegang.

"Berhenti! Atau aku akan melaporkanmu kepada polisi kalau kamu telah menculik bayi kembarku!" Ancam Alin.

"Silahkan!"

Eca berjalan cepat menuju tempat parkir namun langkahnya di ikuti oleh Alin. Saat Eca mencapai mobilnya, lengannya di tarik kuat oleh Alin dan mendorong tubuh Eca di badan mobilnya.

"Katakan di mana anak kembarku..?"

"Aku tidak tahu. Mereka bukan urusanku."

Eca menepis tangan Alin dari bahunya. Eca membuka pintu mobilnya hendak masuk, namun tubuhnya di dorong dengan kasar lagi oleh Alin.

"Katakan di mana bayikuuuu!"

Teriak Alin seperti orang gila.

"Saat kamu baru melahirkan mereka, bukankah kamu meninggalkan mereka dan memintaku untuk merawat mereka?"

"Iya itu benar! Saat itu aku sedang tidak bisa mengambil keputusan karena berada dalam tekanan.

Sekarang aku sudah mandiri dan bisa membesarkan mereka dengan kemampuan ku sendiri. Sekarang kembalikan kembar padaku! Aku mohon... Ayesha.

"Maafkan aku! saat itu aku juga masih gadis dan banyak sekali urusanku yang harus aku selesaikan. Aku dan bidan Hanum menyerahkan bayimu ke panti sosial."

Ucap Eca terlihat tenang memberikan alasan.

Deggg..

"Tidak mungkin! Kamu pasti membohongiku. Aku yakin anak kembarku ada padamu. Katakan di mana mereka?"

"Maaf nona! Seperti yang aku katakan, mereka sudah diserahkan di panti sosial dan mereka sekarang sudah diadopsi oleh orangtua yang sangat membutuhkan bayi kembarmu yang sengaja kamu buang. Jadi hakmu sebagai ibu sudah hilang. Permisi!"

Eca mendorong tubuh Alin agar tidak menghalanginya lagi untuk masuk ke mobil.

"Baik. Saat ini kamu bisa membohongi aku, tapi Aku tidak percaya begitu saja atas ucapanmu. Aku akan menyelidiki mu."

Ancam Alin membuat Eca sedikitpun tidak gentar pada ancamannya.

Mobil Eca bergerak cepat menuju perusahaan suaminya. Eca ingin membahas pertemuannya dengan Alin yang meminta lagi si kembar darinya.

Sekuriti perusahaan langsung memberi hormat kepada dokter Eca yang mereka tahu adalah nyonya Delvin saat gadis itu melangkah dengan anggun memasuki gedung megah berlantai tiga puluh itu.

Para staff perusahaan yang belum pulang juga berhenti sesaat untuk memberi hormat pada Eca yang membalas hormat pada mereka dengan tetap melangkah kan kakinya menuju lift.

Setibanya di lantai ruang kerjanya Delvin nampak terdengar suara orang lain di ruangan itu dengan pintu yang terbuka lebar.

Eca mengenali suara keduanya yang merupakan kedua mertuanya yang seakan sedang menekan suaminya. Ia terpaksa bersembunyi dan menunggu apa yang sedang terjadi di dalam sana.

"Seperti mereka sedang berdebat. Lebih baik aku tidak perlu ikut campur urusan mereka agar tidak memperkeruh suasana.

Beruntunglah karyawan di lantai itu sudah pada pulang membuat suasana hening yang terdengar suara kemarahan ayahnya tuan Delvin.

"Ayah memintamu untuk menikahi gadis lain yang merupakan putri sahabat ayah."

"Tidak mungkin aku memenuhi permintaan ayah sementara aku sudah punya istri, ayah dan juga anak-anak kami."

"Anak siapa yang kamu maksud, Delvin? Apakah anak perempuan itu yang membuat kamu tidak bisa memiliki anak sendiri dari wanita itu?

Kita tidak tahu kehidupan istrimu yang sebelumnya seperti apa?" Ucap nyonya Zoya sinis.

"Mommy!"

"Ceraikan Eca karena dia tidak bisa memberimu keturunan dan kami tidak akan mau menerima si kembar sebagai cucu kami." Tegas nyonya Zoya.

"Mommy! Bagaimana pun juga kami masih mudah, masih punya kesempatan untuk memiliki anak. Asal mami dan ayah tahu saja kalau si kembar itu bukan anak kandung istriku Eca. Istriku masih perawan saat aku menikahinya.

Si kembar hadir dalam hidupnya karena ibu kandung mereka meninggalkan si kembar padanya dan kabur begitu saja."

Ucap Delvin dengan suara bergetar.

"Jadi kamu mau mengatakan kepada kami kalau istrimu itu mandul dan meminta kami untuk menerima anak-anak haram itu yang tidak jelas asal-usulnya, begitu?"

"Maaf mommy, papi. Aku tidak mandul karena saat ini aku sedang hamil."

Ucap Eca yang masuk begitu saja membuat ketiganya tersentak.

Delvin menghampiri istrinya dan langsung memeluk Eca begitu mendengar kabar bahagia itu.

"Sayang! Apakah itu benar...?"

Tanya Delvin sambil mengurai pelukannya.

"Benar sayang! Eca mengeluarkan surat dari dokter Shiren dari dalam tasnya yang menyatakan kehamilannya yang sudah memasuki enam Minggu.

"Eca adalah seorang dokter. Mungkin saja dia sengaja memanipulasi data kehamilannya untuk menipumu dan juga orang lain." Ucap Nyonya Zoya makin sinis.

"Mommy berhentilah merendahkan istriku!"

Pinta Delvin dengan suara memelas.

"Tidak apa Delvin. Biarkan saja kedua orangtuamu berpikiran seperti itu. Tapi kuasa Allah lebih hebat saat menunjukkan kebenaran perkataan wanita entah itu baik kebohongan atau kebenaran yang sedang dipertaruhkan nya.

Karena hanya wanita yang memiliki rahim saat mengandung bayinya yang akan membengkak setiap bulannya hingga menjelang persalinannya.

Jadi tidak usah repot-repot untuk berdebat sesuatu yang akan terbukti dengan sendirinya."

Ucap Eca dengan kata-kata menohok.

Kedua orangtuanya sedikitpun tidak menyambut gembira kehadiran cucu mereka di rahim Eca. Keduanya langsung meninggalkan pasangan ini. Eca sedikitpun tidak tersinggung dengan sikap kedua mertuanya.

Ada hal yang lebih penting saat ini yang ingin ia bahas dengan suaminya.

Delvin menutup pintu kamar pribadinya di ruang kerjanya itu dan menguncinya. Eca duduk di pembaringan itu sambil membuka sepatunya.

Delvin memagut bibir istrinya menyampaikan rasa terimakasihnya untuk Eca dengan penuh kasih sayang.

Eca mencoba menghentikan ciuman mereka dan fokus ke niat awalnya.

"Sayang! Ada yang ingin aku katakan kepadamu."

Ucap Eca yang sudah siap bercerita.

"Sebentar sayang! Aku ingin menyapa dulu bayiku."

Cegah Delvin yang saat ini sedang bahagia.

"Delvin, ini sangat penting sayang."

"Kamu bisa menyampaikannya nanti Eca. Aku sedang menginginkanmu."

Pinta Delvin yang sibuk mencopot blazer dan bawahan Eca.

Dalam sekejap tubuh mereka sudah polos. Nafas Delvin yang terdengar memburu sambil melebarkan kedua paha istrinya.

"Aku ingin menjenguk bayiku."

Delvin mulai memberikan servis terbaiknya untuk sang istri yang menyambutnya dengan senang hati.

Permainan panas mereka kembali terjadi di kamar itu. Delvin begitu semangat menggempur istrinya dengan ritme yang tidak begitu kasar dari yang sudah-sudah.

Permainan panas itu makin syahdu dengan bisikan-bisikan kalimat vulgar yang dilontarkan Delvin pada Eca yang terus menelan salivanya karena terbakar birahi.

"Sayang! Aku ingin kita menginap berdua saja di hotel malam ini. Aku merasa tidak bisa berhenti bercinta denganmu. Milikmu sangat nikmat. Eca sayang..!"

Hentakan itu sudah berapa puluh kali Eca rasakan dengan kaki yang seakan sudah mati rasa karena terus mengan*gkang lebar menerima hujaman dan kadang ciuman.

Keduanya berhenti saat Delvin sendiri menyerah dengan tubuh yang sudah terkapar di samping sang istri.

1
Sunarti Sunarti
Luar biasa
Ririn Yanti
setiap novel yg episodenya sedikit pasti gantung tamatnya
ParyaTi Cnil
waaah kayaknya eca hamil lagi nih
Dede Rukasih
Luar biasa
Ririn Yanti
Alin ini manusia yang sangat tidak tau diri
ParyaTi Cnil
Luar biasa
Nisa Wati
bukan hareudang dei iyeh mah pans pans pans
Aya Amir Uyara
sabar ya oca,semoga baby sehat.
Aya Amir Uyara
sabar ya Ica,semoga baby sehat.
Noni Diani
Luar biasa
Noni Diani
Lumayan
Yani Agustyawati
Luar biasa
Ririn Yanti
Thor kok ceritanya menggantung,Chiko blum ketemu mamanya di Belanda udah tamat aja
beybi T.Halim
Luar biasa
beybi T.Halim
Kecewa
Mayshira Hasim
Luar biasa
Ika Marbun
sirkel orkay
sri harjuni
Luar biasa
felisya enterprise
sudah sekian lama tak menjumpai karya mu ..
aku rindu.
eh mlah tamat /Angry/
Rosdiana Diana: hallo say, apa kabar...! aku juga kangen. mampir yuk di cerita baru aku kelurga agen rahasia dan ibu susu untuk putriku sendiri. semoga sehat ya say
total 1 replies
Nurwahidah Ida
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!