Enam bulan pernikahan yang terlihat bahagia ternyata tak menjamin kebahagiaan itu abadi. Anya merasa sudah memenangkan hati Adipati sepenuhnya, namun satu kiriman video menghancurkan semua kepercayaannya. Tanpa memberi ruang penjelasan, Anya memilih pergi... menghilang dari dunia Adipati, membawa serta rahasia besar dalam kandungannya.
Lima tahun berlalu. Anya kini hidup sebagai single mom di desa kecil, membesarkan putranya dan menjalankan usaha kue sederhana. Namun takdir membawanya kembali ke kota, menghadapi masa lalu yang belum selesai. Dalam sebuah acara penghargaan bergengsi, dia kembali bertemu Adipati—pria yang masih menyimpan luka dan tanya.
Adipati tak pernah menikah lagi, dan pertemuan itu membuatnya yakin: Anya adalah bagian dari hidup yang ingin ia perjuangkan kembali. Namun Anya tak ingin kembali terjebak dalam luka lama, apalagi jika Adipati masih menyimpan rahasia yang belum terjawab.
Akankah cinta mereka menemukan jalannya kembali? Atau justru masa lalu kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juwita Simangunsong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Pagi yang cerah sebelum berangkat ke kantor, mas Pati berujar " Nanti malam ada acara kantor, acara nya jam tujuh malam."
" Baik mas." Jawab ku singkat.
" Nanti kalau kamu mau tanya sesuatu yang kamu butuhkan untuk acara nanti malam. Kamu bisa tanya Mami." Ujarnya lagi pada ku.
" Iya mas." Pagi ini Aku mengulurkan tangan ku dan mengambil tangan mas Pati. Aku mencium punggung tangan mas Pati.
Mas Pati agak risih dengan perlakuan ku, tapi Aku harus melakukan itu untuk bisa mulai mendekatkan diri kepada mas Pati demi mewujudkan impian Mami mertua yang sudah meminta cucu.
Setelah Aku selesai mencium punggung tangan mas Pati. Mas Pati langsung pergi dan Aku langsung panggil mas Pati " Mas... Tunggu."
Mas Pati berhenti dan berbalik " Ya, ada apa?"
" Mas , tidak mencium dahi Ku?" Tanya ku lembut sambil tersenyum penuh kehangatan.
Walaupun dengan ragu akhirnya mas Pati melakukan nya " Hati - hati ya mas."
Mas Pati hanya tersenyum kaku seolah risih melakukan nya, tapi Aku harus sabar sampai Aku membuktikan sendiri apa berita kalau dia penyuka sejenis itu benar atau hanya hoax, seperti yang dikatakan nya pada ku semalam.
Aku harus selidiki sendiri dan harus melihat sendiri kebenaran nya. Kalau itu salah berarti Aku adalah wanita yang paling beruntung, namun jika itu benar Aku wanita yang paling malang karena bersaing dengan pria selingkuhan suami ku.
Aduh bagaimana jika orang tahu seorang model cantik dan punya reputasi yang begitu besar dikalangan pengusaha dan bahkan selebritis, menikah dengan seorang Gay.
Tidak sedikit lelaki yang Aku tolak cintanya demi menjaga kesucian dan kehormatan Aku, hanya untuk mempersembahkan yang terbaik untuk suami ku.
Tapi , kalau kenyataan nya suami ku adalah Gay? Bagaimana mungkin? Ya Tuhanku tolong beri petunjuk.
***
Dari jam dua siang Aku sudah mempersiapkan diri untuk tampil cantik di acara kantor mas Pati. Aku dibantu Mami mertua ku untuk tampil sempurna. Mami mertua ku mengirimkan MUA untuk membuat penampilan Aku sempurna. Kata Mami mertua acara ini sangat penting karena ini bukan acara kantor biasa.
Acara ini dibuat khusus untuk memperkenalkan Aku pada karyawan dan juga kolega bisnis Papi mertua dan juga suami ku.
Jam setengah tujuh mas Pati menjemput Aku dirumah kami, tepatnya di rumah mas Pati yang sekarang juga menjadi tempat tinggal Aku setelah menjadi istri nya.
Ketika mas Pati melihat penampilan Aku dia terpukau dan kagum hingga dia tidak sadar berkata " Cantik." Hingga Mas Pati bengong cukup lama , hingga akhir Aku menepuk bahunya "Mas, ayo! Kita jadi berangkat kan?"
" Ehh iya, kita jadi berangkat ayo." Mas Pati berjalan lebih dulu.
" Mas." Panggil ku pada mas Pati yang sudah lebih dulu berjalan meninggalkan Aku dan mas Pati berbakti seraya berkata " Ada apa?"
" Mas, tidak mau gandeng Aku? Apakah Aku masih kurang cantik untuk bisa menjadi pendamping kamu?" Ucap ku dan mas Pati begitu gugup dan akhirnya dengan canggung dia menggandeng tangan ku.
" Gitu dong mas. Terimakasih sudah menganggap Aku." Ucapku sambil tersenyum penuh arti.
***
Akhirnya kami sampai di tempat yang sudah ditentukan sebagai tempat perayaan acara. Kami masuk ke sebuah ballroom hotel yang sangat mewah.
Di situ kami di sambut dengan begitu hangat. Mami dan Papi mertua Aku juga sudah hadir, begitu juga dengan Mama dan Papa Aku.
Mami mertua langsung menyambut kami , tapi dia langsung menggenggam tangan ku " Sayang akhirnya kalian datang juga. Mami , Papi dan orang tua kamu sudah lama nungguin kalian."
" Maaf Mami tadi jalan sedikit macet." Ujar ku pada Mami mertua.
" Iya sayang tidak apa-apa yang penting kalian sudah disini. Kamu juga sangat cantik. Pati , kamu beruntung punya istri yang sangat sempurna seperti Anya ini nak." Puji Mami mertua pada ku.
Sementara mas Pati hanya tersenyum mendengar ucapan Mami mertua Aku.
Dari kejauhan ada sorot mata yang hampir tidak berkedip melihat ke arah mas Pati. Sarat mata yang hampir bisa menguliti Aku dengan sorot kebencian. Sorot mata itu kepunyaan Bram, yang sampai hari ini Aku hanya tahu kalau dia hanya sahabat dan teman bisnis suami ku.
Ada salah satu wanita paruh baya datang menghampiri Mami mertua dan berkata " Ibu Sudrajat, ini menantu ibu ya?"
" Iya Bu. Cantik kan?" Puji Mami mertua ku dengan bangga.
" Cantik banget Bu. Adipati memang pintar sekali memilih pasangan." Puji wanita paruh baya itu lagi.
" Iya dong Bu, menantu saya ini memang paket lengkap cantik, baik dan juga sangat pintar. Lagi pula menantu saya ini adalah jebolan dari ratu kecantikan." Lagi dan lagi Mami mertua memujiku.
" Oh ya? Wah, tidak kebayang nanti jika mereka sudah punya anak. Yang satu tampan dan yang satu cantik." Kata wanita paruh baya itu lagi.
" Iya Bu, saya juga sangat menunggu itu. Ingat janji kalian pada Mami." Mami mertua mengingat kembali permintaan nya tentang cucu.
" Mami , baru juga satu bulan kami menikah. Sabar dong." Kini mas Pati yang berbicara sambil tersenyum penuh arti.
Mami mertua Aku ini memang sangat menyayangi Aku. Bahkan dia terlihat seperti lebih menyayangi Aku dari pada mas Pati.
***
Setelah acara hampir selesai mas Pati permisi mau ke toilet setelah dia menerima pesan dari gawean nya. Aku mulai curiga dan Aku mengikuti mas Pati tanpa disadari.
Bagai disambar petir Aku melihat sosok Bram sudah menunggu mas Pati dan mereka langsung berpelukan dan mas Pati membalas pelukan Bram dengan begitu hangat. Tempat itu memang sepi dan tidak ada satu manusia pun yang lewat dan sepertinya Bram sudah tahu persis tempat itu aman.
Aku tidak menyiakan - nyiakan peristiwa itu Aku mengambil video mereka yang bermesraan. Tampa sadar air mata ku menetes dan membasahi pipi ku. Aku kembali ke meja ku dan Aku mengirim pesan pada mas Pati untuk segera kembali karena Aku ingin pulang.
Untung nya mas Pati merespon pesan yang Aku kirimkan.
Mas Pati langsung menghampiriku dan berkata " Kamu sakit?"
" Tidak mas, hanya saja Aku sudah mengantuk." Tentu saja Aku berbohong karena Aku tidak bisa lebih lama lagi ditempat ini. Hati ku hancur melihat suami ku bermesraan dengan seorang pria. Mungkin Aku tidak akan sesakit ini jika dia bermesraan dengan seorang wanita. Kenyataan ini tidak bisa Aku terima.
Sementara Papi dan Mami mertua begitu juga dengan orang tua ku sudah dari setengah jam tadi pulang kerumah.
Disepanjang perjalanan menuju ke rumah Aku hanya bisa menangis dan meratapi nasibku. Ternyata apa yang ku pikirkan selama ini benar dan Aku mengetahui itu sendiri dan menyaksikan langsung dengan mata kepala ku.
Aku bingung harus bagaimana lagi untuk bersikap pada mas Pati. Tapi tiba-tiba suara ponsel ku berbunyi dan ternyata itu telepon dari Valdo laki - laki yang sempat mendekati Aku dulu. Aku mengangkat panggilan itu " Ya Val ada apa?" Tanya ku.
" Apa kabar pengantin baru?" Tanya Valdo sumringah dari balik telepon dan Aku menekan tombol loudspeaker agar mas Pati bisa mendengar percakapan kami, karena Aku memang tidak punya rahasia padanya.
" Baik Val. Kamu sendiri bagaimana?" Jawab ku.
" Aku tidak baik."
" Kok tidak baik? Emangnya kamu sakit Val?"
" Iya Aku sakit hati karena pada akhirnya kamu lebih memilih laki laki lain ketimbang Aku. Aku dengar kamu menikah dengan seorang laki-laki yang merupakan pebisnis sukses dan kaya raya."
" Ahh tidak Val kamu terlalu berlebihan."
" Apa kamu bahagia Anya?"
Saat Valdo mengajukan pertanyaan itu Aku lagi - lagi meneteskan air mata kala mengingat kejadian dimana suami ku bermesraan dengan seorang pria.
" Aku bahagia lah Val. Suami ku baik." Aku mengatakan itu sambil menahan tangis dan ternyata sambil mengemudikan mobil mas Pati memperhatikan Aku dan nada suara ku yang bergetar. Aku tidak mau jika nanti tangis Aku semakin pecah akhirnya Aku mengakhiri panggilan telepon Aku itu dengan berkata "Sudah dulu ya Val, tidak enak Aku lagi bersama suami Aku."
" Ooh iya Aku minta maaf kalau Aku mengganggu dan sampai kan pada suami kamu aku minta maaf. Tapi bilang ke suami kamu jika dia lepaskan kamu seperti nya itu lebih baik, karena Aku tahu siapa dia. Aku juga tahu sampai kapan pun kamu berumahtangga dengan dia aku pastikan kamu masih suci."
" Apa maksud perkataan kamu Val?" Akhirnya panggilan itu terputus, sebelum Valdo menjelaskan maksud perkataannya. Apakah Valdo tahu sesuatu.
Mas Pati yang tadi melihat ku hanya dalam diam tiba-tiba bersuara " Kamu kenapa kok sepertinya diam saja? Dan siapa Valdo itu?"
" Tidak ada apa-apa mas. Aku hanya ngantuk. Valdo hanya teman. Aku dan dia tidak punya hubungan lebih dari itu." Jawabku berdusta karena Aku tidak mau membahas hal itu sekarang karena kami dalam perjalanan, Aku takut mas Pati tidak bisa konsentrasi dalam berkendara.
Perasaan ku semakin hancur dan Akau tahu betul maksud dari perkataan Valdo tadi, karena Aku pun sudah tahu dan punya bukti yang tidak mungkin bisa dia sangkal.