PESONA OM DUREN ( Duda Keren)

Dua hari kemudian, acara pernikahan antara Mince Norin dengan Henderson pun tiba.

Terlihat Norin masih tertidur pulas, ketika dua orang MUA datang hendak merias Norin.

Nyonya Anabella, mengetuk pintu kamar Mince Norin yang masih tertutup rapat. Padahal yang lainnya sudah pada bersiap, karena acara akad nikah akan segera berlangsung.

Beberapa kali Nyonya Anabella mengetuk pintu kamar Norin. Tapi tak kunjung ada sahutan. Membuat Nyonya Anabella khawatir kalau Norin akan melarikan diri.

Apalagi dilihat dari raut wajah Norin sepertinya ia tidak menerima perjodohan ini.

Nyonya Anabella pun memanggil Dirgantara.

"Pa...., Mama khawatir kalau Norin melarikan diri, karena Mama mengetuk pintunya tak kunjung ada sahutan. Bagaimana ini kalau Norin benar-benar pergi. Mau ditaruh di mana muka kita, Apa jawaban kita kepada tuan Samera dan nyonya Carlota."ucap Nyonya Anabella kepada suaminya yang belum tentu terjadi.

"Tidak mungkin Norin melakukan itu, Dia anak yang baik dan tidak mungkin Dia mempermalukan kita."sahut Tuan Dirgantara percaya kepada putrinya.

"Kalau Papa tidak percaya, Ayo kita mengetuk pintu kamarnya."ucap Nyonya Anabella sambil menarik tangan Tuan Dirgantara.

Sementara semua masih bertanya-tanya di dalam hati, apalagi para kerabat sudah mulai datang untuk menyaksikan akad nikah Norin dengan Henderson, yang akan diadakan di rumah utama keluarga Dirgantara.

Tuan Dirgantara pun mengikuti langkah istrinya. Saat mereka tiba di depan kamar Norin, Tuan Dirgantara melihat pintu kamar Norin masih tertutup rapat.

Tuan Dirgantara mencoba mengetuk pintu hingga beberapa kali, benar yang dikatakan oleh Nyonya Anabella tidak ada sahutan dari dalam.

Tuan Dirgantara mengambil inisiatif untuk mendobrak pintu kamar Norin. Tuan Dirgantara pun mendobrak pintu kamar itu, ketika pintu kamar itu berhasil terbuka, nyonya Anabella dan Tuan Dirgantara terhenyak. Melihat putrinya yang masih tertidur pulas di atas ranjang yang berukuran king size.

"Astagfirullah! kamu tidur sudah seperti mayat, ucap Nyonya anabella membangunkan putrinya.

"Mama! ucap Norin sambel mengucek kedua kelopak matanya.

"Kamu ini sedari tadi dipanggil tapi sama sekali tidak mendengar. Kamu tidurnya Bagaimana sih?

"Maaf Ma, tapi memang Norin tidak mendengar Kalau Mama memanggil Norin. habis mimpi Norin enak banget."ucapnya sambil nyengir kuda.

Tuan Dirgantara hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah putrinya.

"Sudah, sana cepat mandi! apa kamu lupa hari ini acara akad nikah mu dengan Henderson."Nyonya Anabella mengingatkan.

"What? serius Ma! hari ini waktu akad nikahnya?"tanya Norin.

"Ya, iyalah. Tuh MUA sudah lama menunggu kamu, Mama kira kamu melarikan diri. sehingga Mama meminta Papa mendobrak pintu kamar kamu.

"Kerabat dan tetangga juga sudah mulai berdatangan, tapi kamu belum ngapa-ngapain."gerutu nyonya Anabella menatap tajam ke arah putrinya.

Norin hanya nyengir kuda. lalu mengangkat kedua jarinya membentuknya huruf V.

"Sekarang juga Kamu mandi, MUA sudah menunggu di luar kamarmu.

"Iya, Ma."sahut Nurin sambil langsung turun dari atas ranjang miliknya lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Sementara Tuan Dirgantara memilih untuk keluar dari kamar putrinya. Berniat untuk menyambut para tamu yang akan datang menyaksikan akad nikah putrinya dengan salah seorang pengusaha kaya raya.

Dengan secepat kilat, Norin menyelesaikan ritual mandinya. Dia juga meskip beberapa ritual yang akan ia lakukan saat mandi. karena sebelumnya ia sudah Melihat jarum jam yang ada di dinding sudah menunjukkan pukul 10.00 pagi.

Padahal sebelumnya pak penghulu mengatakan akad nikah akan dilaksanakan pukul 10.00 pagi. Ternyata Norin belum siap-siap.

Saat Norin sudah selesai melakukan ritual mandinya, iya pun keluar dengan menggunakan handuk yang dililitkan di tubuhnya.

MUA yang sudah berada di kamar, langsung membantu Norin menggunakan gaun kebaya yang didesain khusus oleh desainer ternama di ibukota langganan dari Nyonya Carlota sendiri.

Kemudian, MUA merias wajah Norin sedemikian rupa. Mereka pun memoles wajah Norin dengan make up yang natural, karena Norin tidak ingin dipoles make up yang begitu tebal. Apalagi Norin tidak terbiasa menggunakan make up.

"Wow.....'nona cantik sekali."Puji seorang MUA yang bertugas merias Norin."

Norin melihat penampilannya di depan cermin. "Loh Mbak, ini beneran saya? kok sepertinya berbeda dari biasanya? tanya Norin MUA yang menangani merias dirinya.

Sang MUA tertawa melihat Norin keheranan melihat wajahnya yang begitu berubah saat sudah dirias.

"Mbak Memang jago merias, penampilanku sudah seperti artis-artis yang terkenal. Itu berarti karena Mbak benar-benar jago dalam."ucap Nurin memuji keahlian MUA yang merias dirinya.

"Bukan Non, tapi memang Nona juga memang benar-benar cantik, pasti setiap kaum Adam akan terpesona melihat kecantikan nona. Apalagi dengan calon suami nona, matanya tak akan terlepas memandang kecantikan Nona karena dia terpesona."ucap salah seorang MUA.

Norin hanya tersenyum, sambil menatap tap penampilannya di depan cermin. Tiba-tiba Nyonya Annabella masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu.

"Pak penghulu sudah datang, Henderson dan keluarganya juga sudah. Mau sampai kapan kamu buat mereka menunggu?"gerutu Nyonya Anabella menatap tajam ke arah putrinya yang tampak terlihat santai saja. Padahal Jam sudah menunjukkan pukul 11.00 siang.

"Jangan marah-marah dong Mam, Nanti Mama cepat tua. Apa Mama ingin melihat wajah mama yang cantik itu terlihat keriput?"ucap Norin menggoda nyonya Anabella.

Nyonya Anabella menggelengkan kepalanya. Bisa-bisanya putrinya itu masih bercanda di saat genting seperti ini.

Padahal saya dari tadi Pak penghulu sudah menggerutu karena menunggu mempelai wanitanya belum siap dirias.

"Cepatlah, tidak perlu bersantai ria seperti itu. sesekali lirik jarum jam, agar kamu tahu waktu."lagi lagi Nyonya Anabella mengeram kesal melihat putrinya yang masih terlihat santai.

"Sabar Mam, putrimu yang cantik ini sudah siap kok. Ayo kita turun."ucap Norin sambil tersenyum.

Ya, Nyonya Anabella memang mengakui kecantikan putrinya. Bahkan ia sempat tidak mengenali putrinya itu, setelah dirias oleh MUA yang merias putrinya.

Tanpa banyak bicara, Nyonya Anabella menggandeng tangan putrinya keluar dari kamar.

Ternyata di ruang tamu sudah dipadati para kerabat dan tetangga, yang ingin menyaksikan akad nikah Norin dengan Henderson.

Keluarga tuan Samera juga sudah menunggu, terlihat Henderson sudah duduk hadapan meja akad. Yang di sana ada Tuan Dirgantara, tuan Samera, nyonya Carlota, dan pak penghulu yang sudah bersiap menikahkan Henderson dengan Norin.

Henderson yang melihat Norin turun bersama dengan Nyonya Anabella, benar-benar terpesona melihat kecantikan wanita itu. Karena, selama ini Norin belum pernah berpenampilan feminin di hadapan Henderson.

Henderson selalu melihat penampilan Norin menggunakan pakaian layaknya seorang laki-laki. Apalagi Norin senang sekali memakai celana jeans yang lututnya sobek-sobek. Sehingga Henderson menjuluki Norin wanita barbar, di samping dia senang sekali menggunakan pakaian layaknya seorang laki-laki, dia juga gemar balapan. Dan profesinya saat ini seorang montir di bengkelnya sendiri.

Bersambung.....

hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏

JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓

JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA BARU EMAK.