Psykopat Gemoy Kesayangan The Owen

Kai memang sudah diizinkan pulang kembali ke mansion oleh Brandon, tapi ia belum diizinkan untuk sekolah.

"Dad kapan Kai bisa ke sekolah, bosan tau Dad di mansion"celoteh Kai dengan bibir mengerucut.

"Saat kondisimu betul-betul sudah pulih Baby"kali ini Papi Dixon yang menjawab.

"Tapi Pi Kai sudah sembuh, lagian ga ada yang luka parah kan?? Ayolah Mom Kai boleh sekolah ya please...."bujuk Kai dengan puppy eyesnya.

Mommy Fanny terpaksa buang muka, takut tidak kuat melihat wajah anak bungsunya. Begitu pun dengan para orang tua lainnya, jangan sampai lemah pertahanan karena wajah imut nan manis si bungsu.

"Ahhhh ga asyik pokoknya Kai mau sekolah besok kalau ga boleh Kai kabur lagi"ancam Kai menghentak-hentakan kakinya berjalan menuju lift.

"Aku sungguh tidak sanggup jika harus menghadapi Baby dengan wajah seperti tadi, aku lebih memilih untuk menghancurkan markas musuh saja"keluh Papa Arthur memijat pelipisnya.

"Itu karena Kai anak yang mandiri dan juga aktif. Tapi sebenarnya ia anak yang sangat penurut. Kadang aku sering menghukumnya jika sudah terlalu nakal"ujar Mama Silvia.

"Apa hukuman yang paling tidak Baby sukai Kak??"tanya Mommy Fanny penasaran.

"Baby paling tidak suka jika tidak boleh ke sekolah dengan motor sports atau skate board kesayangannya"ujar Mama Silvia terkekeh.

"Anak itu benar-benar membuat kita gemas"ucap Mami Harlin gemas.

"Ya kau benar honey, beruntungnya sekarang ia hadir diantara kita"tambah Papi Dixon.

Yang dibicarakan saat ini sedang mendumel di kebun belakang mansion.

"Apa an dah gue belum boleh ke sekolah, kalau kemarin-kemarin gue bisa kabur sekarang Mama udah di sini, gimana mau kabur coba. Gini amat punya keluarga posesif."gerutu Kai memandangi kebun buah yang cukup luas itu.

Sejenak perhatiannya terfokus pada pohon rambutan dengan buah yang lebat dan sudah matang. Air ludah Kai mulai menetes membayangkan rasa manis dari rambutan itu.

"JOM cosplay jadi beruk....!"semangat Kai melangkah ke pohon rambutan.

Dengan semangat 45 Kai memanjat pohon rambutan. Kai mencari posisi yang enak untuk bisa selonjoran di atas dahan pohon itu. Kai mulai memetik buah yang sangat menggodanya itu. Dasar tukang makan.

"Kami pulang....."teriak 5 bungsu the Owen.

Kenapa 5????. Karena tiga kakak sepupu Kai juga sudah mulai bersekolah di OIHS.

"Jangan berteriak boys ini bukan hutan!!!"tegur Oma Emma

Yang ditegur hanya nyengir.

"Baby di mana Mom??"tanya Alan yang celingak celinguk dari tadi mencari keberadaan sang adik.

"Dia di kamarnya, sekalian suruh Baby turun untuk makan siang boys!"titah Mommy Fanny.

"Yes Mom"jawab Alan.

"Segera ganti baju kalian dan turun untuk makan siang!!!"perintah Mami Harlin.

Kelima pemuda itu pun menuruti perintah Mami Harlin.

"Ting"

Pintu besi itu terbuka dan kelima remaja laki-laki itu keluar dari lift menuju kamar si bungsu.

"Ceklek"

Alden membuka pintu kamar sang adik. mereka berlima menyisir ruangan itu namun tak menemukan sang adik.

Alan mencari sang ke kamar mandi tapi tak menemukannya. Begitu juga dengan Chayden yang mencari di balkon juga tidak menemukan sang adik.

"Bagaimana??"tanya Alden yang mulai khawatir.

"Aku tidak menemukannya Bang!!"ujar Alan

"Aku juga tidak menemukannya Alden"jawab Chayden.

"Apa Baby kabur lagi,.....oo shiiit !"Alden segera berlari menuju lift.

Ke empat pemuda itupun menyusul Alden menuju lift.

"Ting"

Pintu lift terbuka ke lima pemuda itu segera berhamburan mencari para orang tua.

"Dad.. Dad....."teriak Alden.

"Kau kenapa son, berteriak-teriak seperti itu"tegur Papi Dixon dengan wajah datarnya.

"Baby tidak ada di kamarnya Pi!"ucap Chayden terengah-engah.

"Bagaimana mungkin tidak ada, Baby belum lama ke kamarnya"kata Mama Silvia kaget.

"Kalian sudah mencari ke seluruh bagian kamarnya??"panik Oma Emma.

"Sudah Oma, tapi kami tidak menemukannya"jelas Jo

"Apa dia benar-benar kabur karena kita tidak mengizinkannya masuk sekolah.?"tanya Papa Arthur mendudukkan diri.

"Astaga sayang, bagaimana mana ini"panik Mommy Fanny.

"Frank...."teriak Dady Aldric.

"Cek seluruh bagian mansion dan cctv temukan putriku"titah Dady Aldric dengan aura hitamnya yang menyeruak.

"Baik Tuan"jawab Frank menunduk.

Frank mengerahkan seluruh pengawal yang ada di seluruh mansion untuk mencari Kai.

Kakak-kakak tertua Kai yang baru pulang dari aktifitas mereka di luar heran melihat mansion yang riyuh karena para pengawal berlari ke sana kemari.

"Apa apa Frank??"tanya Edward yang penasaran.

"I..Itu Tuan Muda, Nona Muda menghilang??"jawab Frank gugup.

"Apa?? Bagaiman adikku bisa hilang lagi" kesal Brandon memegang Kerah baju Frank.

"B tenang, kita masuk dulu"ucap Dallen menenangkan Brandon.

Brandon segera mengatur nafasnya dan melepaskan kerah baju Frank.

Ke enam laki-laki itu segera masuk ke mansion.

"Dad bagaimana Baby bisa hilang?"tanya Brandon tidak sabar.

"Dady tidak tau saat adik-adikmu mencari Baby ke kamarnya dia sudah tidak ada"jelas Dady Aldric menghela nafas.

Di sisi lain.....

"Ehmmmm manisnya..."ujar Kai memakan rambutan yang ia petik sambil duduk santai di atas pohon rambutan.

Kai tidak menyadari sama sekali kalau seluruh mansion sudah heboh karena tidak menemukan keberadaannya.

"Astaga kau ke mana Baby???"geram Chayton menelusuri seluruh bagian samping mansion.

Ke lima bungsu the Owen kembali ke ruang keluarga dengan kekecewaan karena tidak menemukan keberadaan sang adik.

Sedangkan ke enam Kakak mereka masih terus mencari dan menyusuri mansion. Edric dan Carl yang mencari di bagian belakang mansion juga sudah mulai putus asa.

Sudah hampir senja namun keberadaan Kai belum juga dapat diketahui.

"Baby kau di mana??"gumam Carl yang masih didengar oleh Edric.

"Tenang Carl kita pasti menemukan Baby"ujar Edric mencoba menenangkan Carl.

Ketika Edric menenangkan Carl matanya melihat kulit rambutan yang berjatuhan. Edric tanpa sengaja melihat ke atas batang rambutan dan melihat siluet bayangan seseorang yang sedang duduk di atas dahan batang rambutan.

Sontak saja Edric langsung berteriak.

"Astaga Baby......"pekik Edric yang sukses membuat Carl terlonjak.

"Damn..... kau kenapa Edric, mau membunuhku berteriak di telingaku"ketus Carl

Edric menunjuk ke atas dahan batang rambutan dan diikuti oleh Carl.

"Astaga Baby...."kaget Carl melihat Kai yang tertidur di dahan batang rambutan.

"Frank......."teriak Carl

Frank tergopoh-gopoh menghampiri Carl dan Edric.

"Ya Tuan Muda, ada apa??"jawab Frank

"Ambil tangga cepat!!!!"perintah Carl yang takut sang adik jatuh karena tertidur di dahan batang rambutan.

Frank segera berlari mengambil tangga dan membawanya ke belakang mansion.

Carl dan Edric menurunkan Kai dengan hati-hati agar tidak terjatuh. Kemudian Carl menggendong Kai dengan hati-hati memasuki mansion.

Seluruh anggota keluarga yang mendengar suara langkah kaki di lorong mansion mengalihkan perhatiannya ke sana.

"Carl..."panggil Papa Arthur.

Carl hanya memberi isyarat kalau Kai sedang tertidur. Akhirnya semua bisa bernafas lega setelah menemukan Baby Kai. Dasar Lo Kai.Bikin Gedeg.