CINTA ARUMI

Denizh baru saja kembali dari lokasi proyek dan ia sedang menuju ke hotelnya. Di perjalanan menuju hotel ia kembali melewati kampus tempat Arumi mengisi seminar dan entah mengapa hatinya sedikit tergerak ingin mendatangi tempat itu.

"Stop! Fan" Perintah Denizh pada asistennya, Fandi.

Fandi memperlambat laju mobil lalu menepi di pinggir jalan.

"Ada apa? Apa ada yang tertinggal?" Tanya Fandi.

"Tidak" Sahut Denizh, namun pandangannya tertuju keseberang jalan menatap gedung kampus XXX tempat Arumi mengisi seminar.

Fandi mengikuti pandangan mata Denizh dan seketika ia langsung tahu pikiran bos yang sekaligus sahabat baiknya itu.

"Kamu ingin datang kesana?" Tanya Fandi.

"Tidak" Sahut Denizh.

"Kenapa? Apa kamu tidak ingin melihat acara istrimu?".

"Tidak" Denizh tetap memberi jawaban yang sama.

"Lalu kenapa kamu memintaku untuk berhenti di tempat ini jika kamu sendiri tidak ingin pergi kesana?" Protes Fandi.

Denizh menatap Fandi lalu berkata

"Bisa diam tidak!" Ketusnya pada sang asisten.

Fandi menelan ludahnya seraya mengangguk pelan namun ia meragukan jawaban Denizh karena pandangan bosnya masih terus menatap tempat itu dari kejauhan. Fandi bisa menebak jika sebenarnya Denizh penasaran pada acara milik istri.

"Sebenarnya aku penasaran pada acara itu dan rasanya ingin sekali datang kesana karena aku ingin melihat penampilan miss Arumi dari dekat" Ucap Fandi mencoba memancing reaksi Denizh.

"Miss Arumi,,,!" Denizh mengulang panggilan Fandi untuk istrinya.

"Dia mulai terpancing" Batin Fandi.

"Iya, miss Arumi. Orang- orang memanggil Arumi dengan panggilan miss Arumi" Balas Fandi.

Denizh menatap Fandi seolah butuh penjelasan lebih, kenapa orang- orang itu memanggil istrinya dengan panggilan miss Arumi.

"Kamu belum tahu jika belakangan ini istrimu sangat terkenal? Videonya sedang viral di media sosial dan orang- orang memanggilnya dengan nama panggilan miss Arumi" Jelas Fandi.

"Kalau kamu tidak percaya, ini lihatlah. Aku punya beberapa video viral milik istrimu"

Fandi meraih ponselnya lalu memperlihatkan sebuah video pada Denizh. Video yang berdurasi dua menit itu ternyata telah di tonton oleh ribuan pengguna media sosial hingga membuatnya viral.

"Kamu lihat ini, video ini hampir menembus satu juta penonton dan mendapat puluhan ribu like. Video ini sedang viral banget saat ini, belum lagi video- video lainnya dan nama miss Arumi sedang menjadi pembincangan hangat semua orang. Masa kamu tidak tahu sih? Istrimu jadi selebgram bos" Ucap Fandi pada sahabatnya.

Denizh merebut ponsel Fandi dan mulai mengamati video tersebut, tampak jelas dalam video jika wanita itu memanglah Arumi, istrinya. Tapi Denizh sedikit kaget melihat penampilan Arumi yang berbeda dari sosok Arumi yang ia kenal.

"Dia memang Arumi. Tapi kenapa penampilannya terlihat berbeda?" Monolog Denizh.

"Miss Arumi cantik ya. Dia terlihat berbeda di video itu" Seru Fandi tiba- tiba.

Denizh melirik Fandi sekilas seolah terganggu dengan ucapan asistennya tadi, lalu ia beralih menatap ponsel itu kembali.

"Dari mana kamu dapat video ini?" Tanyanya kemudian.

"Dari media sosial bos" Sahut Fandi.

"Bukan hanya dari media sosial saja, video istrimu tersebar bebas di antara grup percakapan pribadi, baik grup perseorangan maupun grup komunitas" Jelas Fandi.

"Istrimu sedang jadi buah bibir semua orang" Sambungnya.

"Hah,,,!" Denizh merasa terganggu dengan ucapan Fandi, ia tidak senang mendengar Arumi menjadi buah bibir orang ramai.

"Jadi ini alasannya mengambil pekerjaan itu, dia ingin tebak pesona pada semua orang. Hah! Tampangnya saja yang alim, tapi ternyata hatinya sama saja dengan perempuan- perempuan lain. Busuk,,,!".

"Kamu tidak ingin melihat penampilan istrimu secara langsung?" Tanya Fandi kemudian.

Denizh tidak menyahut, bukan tidak mendengar ucapan Fandi namun ia enggan menjawab pertanyaan dari pria itu.

"Kira- kira acaranya sudah di mulai atau belum ya? Aku jadi pengin kesana" Ucap Fandi lagi.

Setelah puas menonton video itu, Denizh melempar ponsel tersebut kembali pada sang empunya dengan kasar dan Fandi langsung menyambutnya dengan cepat.

"Ayo jalan" Perintah Denizh kemudian.

"Kamu yakin tidak ingin masuk kesana?" Fandi kembali mengulang pertanyaan yang sama.

"Tidak. Aku lelah, aku ingin istirahat" Sahut Denizh.

Denizh masih mendustai hatinya dan tetap enggan untuk peduli tentang apapun yang berhubungan dengan istrinya.

"Ok. Aku akan mengantarmu kembali ke hotel terlebih dahulu kemudian aku akan kembali ke tempat ini. Rasanya rugi jika aku tidak melihat penampilan miss Arumi secara langsung" Fandi masih berusaha memancing reaksi Denizh.

"Cepat jalan!" Ketus Denizh pada asistennya.

"Ok. baiklah- baiklah. Kita jalan sekarang" Sahut Fandi dengan cepat.

Fandi kembali fokus pada kemudi mobilnya dan mulai menjalankan mobil tersebut secara perlahan sebelum akhirnya ia melaju kencang. Denizh membuang wajahnya ke samping sembari memandangi keluar jendela, pikirannya melayang jauh entah kemana.

♥︎♥︎♥︎