How To Divorce My Husband

0032. La Jalousie De La Grande Concubine Katarina (Kecemburuan Selir Agung Katarina)

“Bagaimana?”

Pertanyaan itu diajukan pada seorang wanita berpakaian serba putih yang sedang memejamkan mata. Ketika kedua matanya terbuka, ia menatap lawan bicaranya dengan pandangan kosong. Gelengan kepala kemudian ia berikan sebagai jawaban dari semua pertanyaan lawan bicaranya.

“A … pa maksudnya? Kenap kau hanya menggelengkan kepala?!”

“Maaf, Yang Mulia Selir. Saya tidak dapat menemukan tanda-tanda kehamilan dalam waktu dekat.”

“Bagaimana mungkin!” seruan spontan itu langsung terdengar dari wanita yang menyandang status istimewa sebagai Selir Agung pertama dalam sejarah kerajaan Robelia.

Ia memang datang tanpa latar belakang, kemudian bekerja sebagai seorang maid (pelayan) di salah satu keluarga bangsawan. Keberuntungan memihak ketika ia dipertemukan dengan majikan yang baik hati dan sangat peduli. Sang Dewi Keberuntungan tidak sampai di sana memberinya keistimewaan, karena pada kemudian hari ia berhasil mendapatkan jakpot berupa perhatian sang Matahari Muda Kekaisaran. Pria yang sekarang resmi menjadi Raja di kerajaan Robelia.

Kendati sudah diberi status sebagai Selir Agung—satu-satunya status yang diciptakan untuknya—ia tetap merasa resah semakin bergantinya hari. Kenapa ia resah? Jawabannya karena ia belum melahirkan satu pun pewaris sebagai kartu AS nya di kemudian hari. Posisi sebagai Selir Agung memang istimewa dan satu-satunya, namun ia belum puas jika belum melahirkan seorang putra sebagai pewaris sang Raja. Apalagi saat ini isu perceraian Raja dan Ratu tengah mencuat ke permukaan. Akan sangat menguntungkan jika ia melahirkan penerus berjenis kelamin laki-laki, karena tidak ada satupun yang akan menyaingi.

“Penglihatan saya tidak mungkin salah, Yang Mulia Selir,” jawab wanita berpakaian serba putih yang merupakan salah satu Saintess (orang suci) paling terkenal di ibu kota.

Saintess itu didatangkan langsung oleh Selir Agung Katarina untuk melihat masa depannya. Katanya, Saintess tersebut merupakan manusia yang memiliki kekuatan suci; bisa menyembuhkan dengan kekuatan suci dari ilahi, serta bisa melihat masa depan seseorang.

“Mungkin karena saat kondisi kesehatan Yang Mulia Raja sedang tidak baik, jadi kau tidak bisa menemukan tanda-tanda kehamilan. Mengingat kami sudah lama sekali tidak berhubungan badan …” kalimat itu digantungkan oleh Selir kesayangan Raja, ketika sadar jika bukan hanya dirinya yang berada di dalam ruangan tersebut.

“Kyara, antar Saintess Claude dan dayang yang membersamainya keluar dari istana. Pastikan juga tidak ada rumor buruk yang tersebar setelahnya,” perintah kekasih Raja Robelia itu. “Jangan lupa beri mereka imbalan,” tambahnya.

Sang dayang kepercayaan—Kyara—mengangguk paham. Ia kemudian menggiring Saintess bersama dan dayang yang membersamainya keluar dari istana, membiarkan sang Selir merasakan ketenangan setelah mendengarkan ramalan yang tidak sesuai dengan harapan. Bagaimana mungkin Selir tidak merasa shock, ketika seorang Saintess baru saja mengatakan secara gamblang jika ia … tidak akan memiliki keturunan.

Sedangkan di sisi lain, ia sempat mendapatkan kabar dari seorang informan; bahwa ada seorang Saintess dari Calais, Prancis, yang mendapatkan “penglihatan” soal para penerus yang lahir dari rahim Ratu Robelia yang saat ini berkuasa. Salah satu penerus yang lahir dari rahimnya bahkan diklaim akan menjadi Raja paling berpengaruh di masa depan.

Kontan, mendengar informasi tersebut Katarina langsung memerintahkan beberapa orang pembunuh bayaran untuk menculik Saintess dari Calais, Prancis tersebut. Ia tak mau jika informasi tersebut sampai ke telinga Raja. Walaupun itu hanya ramalan seorang Saintess, Raja bisa saja menanggapi dengan sikap berbeda. Jadi, Kayena tidak mau mengambil resiko. Posisinya sebagai Selir Agung belumlah cukup. Posisi tersebut juga terbilang rapuh, selama ia belum melahirkan pewaris. Ditambah lagi sang Raja belakangan ini tampak bersikap beda.

Sebelum kejadian-kejadian yang tidak diinginkan terulang, Katarina kemudian memutuskan untuk mengiyakan usulan teman-temannya mengenai gugatan yang dilayangkan pada pengadilan tinggi. Lewat insiden “low blow” Katarina punya peluang untuk menghempaskan Kayena dari istana. Rencananya hampir saja berhasil, jika saja dekrit Raja tidak turun secara tiba-tiba. Alhasil, lagi dan lagi Katarina harus menelan pil pahit atas kegagalan rencananya.

“Apa mungkin Yang Mulia Ratu telah menggunakan Sortilege pada raja?” ucap Katarina tiba-tiba, ketika dalam perjalanan pulang menuju istana Selir. Pasca pengadilan tinggi ditutup begitu saja karena dekrit Raja.

“Sortilege? Yang Mulia Selir tidak salah bicara?” Kyara adalah orang pertama yang memberikan respon. “Bukan kah Sortilege diambil dari bahasa Prancis yang mengandung arti “tipuan” atau “mantra”?

Katarina mengangguk. “Mungkin saja Yang Mulia Ratu menggunakan cara kotor untuk menarik perhatian Yang Mulia Raja,” katanya dengan percaya diri binar penuh rasa percaya diri di matanya.

“Menurut saya … tidak mungkin. Yang Mulia Ratu bukan orang yang seperti itu. Yang Mulia Ratu juga salah satu jemaat yang taat dan banyak berkontribusi jika menyangkut keagamaan.” Alih-alih mengiyakan tuduhan Katarina, Kyara tanpa sadar malah menyuarakan pendapat lain. ketika menatap wajah Selir Raja, ia langsung menyadari kesalahannya. “Maafkan saya, Yang Mulia Selir. Saya pantas mati karena telah menyangkal pendapat Anda!”

Katarina mendengus dengan langkan kaki yang di hentakkan. Mood-nya benar-benar buruk hari ini. Ditambah lagi dengan dekrit Raja yang semakin mengacaukan suasana hatinya. Di saat ia kesulitan berjumpa dengan Raja, Kayena malah diminta secara khusus untuk tinggal di istana Utama. Walaupun dengan titel “hukuman”, Katarina rasa ada yang mendasari titah sang Raja. Entah apa, namun Katarina yakin ada yang tengah direncanakan oleh sang Raja. Ia tentu harus segera mencari cara tahu. Untuk saat ini ia masih dilarang menemui sang Raja, jadi sulit untuk mencari tahu.

“Apa yang sedang kalian bawa? Tampaknya barang-barang berharga.”

Para pelayan yang tidak sengaja berpapasan dengan Katarina di koridor yang memisahkan istana Raja dan aula tampak memberikan penghormatan sebelum menjawab pertanyaan tersebut.

“Kami membawa pasokan pangan yang didatangkan dari luar istana, Yang Mulia Selir.”

“Lalu, kenapa tujuan kalian ke arah istana Raja? Bukannya semua pasokan pengan disimpan di istana Ratu?”

“Itu … karena pasokan pangan yang kami bawa istimewa.”

Katarina semakin kebingungan dibuatnya. “Apa yang kau maksud dengan istimewa? Coba jelaskan.”

Salah satu perwakilan dari para pelayan itu mengangguk. “Pasokan pangan yang kami bawa terdiri dari ikan salmon segar, buah-buahan yang dikirim dari luar Robelia, salah satunya adalah buah delima, beberapa jenis kacang-kacangan, biji bunga matahari kualitas terbaik, susu segar dan yogurt tinggi lemak, serta beberapa jenis pangan lain yang baik untuk kesuburan pria dan wanita …” kalimat pelayan itu langsung terhenti ketika melihat respon sang Selir.

“Jadi … semua pasokan pangan yang kalian bawa baik untuk kesuburan pria dan wanita? Maksudnya Raja dan Ratu? begitu?”

Salah. Pelayan itu merasa telah melakukan kesalahan besar karena telah bicara sejujur-jujurnya. Pasokan pangan yang ia bawa memang sesuai catatan yang ditinggalkan oleh dokter istana.

Pasokan pangan yang terdiri dari bahan-bahan pangan yang baik bagi kesuburan pria dan wanita itu memang akan diolah, kemudian disajikan untuk Raja dan Ratu. Para pekerja di istana Raja sudah tahu jika Raja dan Ratu mereka akan melakukan proses “penyatuan” di bawah pengawasan. Mengingat “rudal tempur” Raja sempat cidera, jadi Dokter Kerajaan harus berupaya sangat keras. Untuk mendukung upaya tersebut, Raja dan Ratu juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang baik bagi kesuburan sebelum melakukan “penyatuan”.

“Jadi Paus Calius sudah menentukan tanggal untuk penyatuan Raja dan Ratu, agar mereka diberkahi keturunan?”

“Be …nar, Yang Mulia Selir.”

“Bisa-bisanya Paus tua Bangka itu menentukan tanggal bagi pasangan yang akan segera berpisah?!” batin Katarina di dalam hati. “Ketika menghabiskan malam untuk menyatu denganku, Yang Mulia Raja tidak pernah memikirkan tanggal, hari, atau bahkan tempat.”

Katarina kesal? Jelas. Hari ini benar-benar membuat kesabarannya diuji habis-habisan. Pertama, karena dekrit Raja yang ia anggap terlalu ringan dan menguntungkan Ratu. Kedua, Raja ternyata diam-diam telah menyusun rencana untuk melakukan “penyatuan” bersama Ratu, agar mereka segera diberkahi keturunan. Padahal, selama ini mereka rutin melakukan “penyatuan” layaknya hewan pada musim kawin. Kadang mereka lupa waktu juga tempat ketika sudah diselimuti oleh hawa-nafsu.

“Lagi dan lagi Ratu mendapatkan keistimewaan, padahal Yang Mulia Raja berada dalam situasi yang mengkhawatirkan karena Ratu!” seru Katarina ketika sudah tiba di kamar pribadinya. “Apa Yang Mulia Raja buta karena ambisi ingin memilik pewaris?”

Katarina tak habis pikir. Ia cemburu. Marah. Kesal. Kecewa. Semua bercampur menjadi satu.

“Kyara, carikan aku dokter terbaik di seluruh Robelia. Aku ingin dokter itu memastikan kesehatan ku. Kenapa sampai detik ini aku belum juga mengandung?!”

💰👑👠

TBC

FULL BAB KATARINA 😂 CUNG, SIAPA YANG RINDU KAYANE, KAIZEN, ATAU KAEZAR 😁

Semoga suka 😘 Maaf belum bisa daily update apalagi crazy up 🥲. Jangan lupa like, vote, tabur bunga tau secangkir kopi, rate bintang 5 🌟 komentar, dan follow Author Kaka Shan + IG Karisma022 🤗

Tanggerang 07-05-23