NovelToon NovelToon
Sorry, Thank You & I Love You

Sorry, Thank You & I Love You

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:103.3k
Nilai: 5
Nama Author: Gresyst_lee

Jatuh cinta tentu sangat menyenangkan. Tapi, bagaimana kalau cinta pertamamu malah memberimu luka?

Bertahan atau meninggalkan, hanya dua itu pilihannya.

Bercerita tentang Xena, wanita yang jatuh cinta pada pandangan pertama. sayangnya, pria yang dicintai malah sudah mencintai wanita lain. Dan sialnya, pria itu malah meminta Xena menjadi kekasihnya, hanya untuk menutupi perasaannya yang sesungguhnya.

Awalnya Xena tak menaruh curiga, sampai disaat dimana dia mengetahahui, kalau pria yang dia sukai tak memiliki perasaan yang sama untuknya. Untuk apapun, pria itu selalu menomorsatukan Sana, sahabat sang pria yang ternyata adalah wanita yang pria itu cintai.

Xena adalah kekasih Rayan, tapi dia malah merasa menjadi orang ketiga dalam hubungan Rayan dan Sana.

Lalu, apa dia harus bertahan dengan pria yang jelas-jelas tak ingin bersamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresyst_lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 32

‘’Maaf … maaf.’’ Rayan dan Xena langsung menatap ke arah pintu yang baru saja tertutup setelah beberapa detik terbuka itu.

Tadi, Hans datang untuk memberikan beberapa dokumen yang harus Rayan tandatangani. Tapi, siapa sangka, dia malah melihat Rayan dan Xena yang saling tatap-tatapan dengan wajah mereka yang sangat-sangat dekat, nyaris ciuman. Hans yang tidak ingin mengganggu, langsung memilih keluar lagi, padahal baru beberapa detik dia berada di ruangan tersebut.

‘’Pak Hans,’’ ucap Xena sedang Rayan hanya cuek. Pria itu sudah menjauhkan tubuhnya dari Xena dan kembali duduk di kursi kerjanya, untuk melanjutkan pekerjaannya.

‘’Buatkan kopi untukku!’’

‘’Kamu dan sikapmu yang semena-mena ini,’’ gerutu Xena, tapi tetap melangkah pergi. Rayan kembali tersenyum, sekilas menatap pintu yang baru saja ditutup Xena.

Xena sedikit malu, saat berpapasan dengan Hans lagi. Kebetulan, asisten pribadi Rayan itu juga sedang membuat kopi.

Xena hanya diam, tapi dalam hatinya dia benar-benar malu. Memang sih, dia dan Rayan tidak melakukan apa-apa, tapi dengan posisi mereka yang seperti tadi, pasti pak Hans berpikir yang tidak-tidak.

‘’Ah Rayan, harusnya tadi dia menciumku, biar tidak sia-sia namaku jadi buruk,’’ gerutunya sedang Hans, pria itu hanya menatap sekilas Xena, sebelum pamit pergi.

*****

‘’Tadi aku ketemu pak Hans,’’ ucap Xena seraya meletakan kopi diatas meja kerja Rayan.

‘’Terus?’’

‘’Malulah Ray. Dia pasti berpikir yang nggak-nggak. Kamu sih, kenapa tadi nggak diterusin aja.’’ Xena langsung menutup rapat mulutnya, saat sadar akan ucapannya barusan. Cepat-cepat, dia kembali melangkah menuju sofa. Sedang Rayan, pria itu hanya menggeleng kepalanya dan diakhiri dengan senyuman tipis.

‘’Astaga, Xena … Xena, kenapa kamu bisa mengatakan hal itu sih? Nggak ada malunya kamu jadi cewek. Lagian, dia tidak menyukaimu jadi tidak mungkin dia menciummu. Ingat Xena, tadi itu hanya candaan, dia hanya sedang mengerjaimu. Jadi, jangan diambil hati ataupun terbawa perasaan.’’

‘’Kesini.’’

‘’Kenapa lagi Ray?’’

‘’Kesini sebentar.’’

‘’Tiupkan untukku, itu terlalu panas.’’ Xena melongo. Rayan, pria itu menyuruhnya untuk meniup kopi? Apa-apaan ini, kenapa pria itu jadi semena-mena terhadapnya?

‘’Tiupkan untukku. Aku sedang sibuk sekarang, hanya akan membuang waktuku, jika aku harus meniupnya.’’

‘’Kamu punya waktu untuk menggangguku, tapi tidak punya waktu untuk meniup kopi ini?’’

‘’Ya. Sepertinya.’’

Rayan sedikit melirik, melihat Xena yang sudah meniup kopi itu, walau dengan wajah kesalnya dan masih dengan mata nyalangnya, yang memandang Rayan seolah ingin membunuh pria itu.

Hampir dua menit, Xena kembali meletakan kopi itu, dan meminta Rayan untuk segera minum. Setelahnya, Xena kembali melangkah, dia hanya mengambil ponselnya, lalu kembali lagi mendekati Rayan.

‘’Mana yang bisa aku kerjakan?’’

Rayan menengadah, menatap Xena yang sudah berdiri di sampingnya. ‘’Duduklah, sejam lagi kita pulang.’’

Xena langsung memandang ke arah luar, melihat langit yang masih nampak terang. Tumben sekali, biasanya Rayan akan pulang malam.

‘’Tapi ini baru mau jam 5 loh Ray.’’

‘’Terus?’’

‘’Tumben banget.’’

‘’Aku ada urusan sebentar. Oh ya, nanti kamu langsung kerumah, mama-papa udah nungguin, nanti kita malam malam di rumahku.’’

‘’Rumahmu, tapi Ray ….’’

‘’Tapi apa?’’

Xena menggigit kecil bibir bawahnya. Dia sudah punya janji dengan Aldo, untuk menghibur pria itu.

‘’Tapi apa?’’

‘’Itu …. Sebentar aku nggak bisa, udah ada janji soalnya.’’

‘’Janji?’’ Rayan pura-pura bertanya. Dia bukannya tidak tau, kalau malam nanti Xena akan bertemu Aldo. Tadi, dia sempat mendengar saat Aldo mengajak Xena untuk keluar bersama.

‘’Aku ada janji, dengan temanku.’’

‘’Teman yang mana?’’

‘’Aldo, tadi aku makan siang sama Aldo, terus udah janji bakalan nemenin dia nanti malam. Kasihan, dia baru putus jadi butuh teman buat cerita.’’

Rayan pikir Xena akan menutupi hal itu darinya, tapi siapa sangka, Xena malah menceritakan semuanya dan tidak menyembunyikan apapun.

‘’Sejak kapan kalian dekat?’’

‘’Kupikir sejak pertama kali bertemu.’’

Rayan kembali memandang Xena dengan tatapan datarnya. ‘’Pertama kali bertemu?’’

‘’Hhmm.’’

‘’Kau selalu tertarik pada seseorang, di pertemuan pertama mu?’’ Rayan sedikit mengeraskan suaranya. Entahlah, dia merasa kesal saja mendengar ucapan Xena yang langsung nyaman dengan Aldo di pertemuan pertama mereka. Wanita itu, apa tidak bisa menjaga dirinya, kenapa segampang itu bisa dekat dengan orang lain?

‘’Ya, kupikir seperti itu.’’ Xena malah cuek.

‘’Xena!’’

Xena sedikit kaget, karena Rayan tiba-tiba meneriakinya, dengan penuh kekesalan. ‘’Kamu kenapa sih? Ngapain teriak? Disini hanya kita berdua, kamu berbisik saja bisa aku dengar.’’

‘’Kamu tidak bisa pergi dengan Aldo.’’ Rayan langsung membuat keputusan sepihak dan seperti tidak ingin dibantah.

‘’Loh, kok jadi kamu yang ngatur sih? Aku mau ketemu siapapun itu hakku dan aku nggak perlu kamu setuju atau tidak.’’

Rayan menyeringai, pria itu sampai berdiri dari duduknya dan langsung menarik rahang Xena. ‘’Mungkin kamu lupa siapa aku.’’

‘’Kamu atasanku, tapi hanya disaat jam kerja. Di luar itu, kamu tidak berhak sama sekali.’’

‘’Oh ya?’’ Rayan kembali menyeringai. ‘’Jangan lupa, diluar jam kerja, aku adalah kekasihmu dan wajar untukku melarang apapun yang tidak aku sukai.’’

Xena tersentak. Ini pertama kalinya Rayan mengakuinya sebagai kekasih. Ada rasa senang dalam hatinya, mendengar ucapan Rayan itu, karena untuk pertama kalinya, status mereka diakui oleh Rayan.

Tapi, semua tak berlangsung lama, walaupun senang, tapi dia juga kesal. Ucapan itu, dia juga pernah mengucapkannya dulu, tapi Rayan sama sekali tidak peduli dan lebih memilih Sana dibanding dirinya.

‘’Ck, kalimat ini, sepertinya aku pernah mengucapkannya. Apa kau lupa?’’

Xena tersenyum miris, melihat Rayan yang hanya diam. Entahlah pria itu lupa atau pura-pura lupa. ‘’Waktu itu, aku melarangmu untuk menjemput sana bukan, tapi apa jawabanmu? Coba kau ingat lagi deh.’’

‘’Aku tidak ingat!’’

‘’Aku bisa menceritakannya, kalau kamu ingin mendengarnya.’’

‘’Kamu pikir aku punya waktu untuk itu?’’

‘’Waktu … waktu … waktu. Sekarang kau berdebat denganku, apa tidak merugikan waktumu yang berharga itu?’’ Xena langsung berbalik, pergi dengan perasaan kesalnya.

‘’Mau kemana kamu?’’ Rayan langsung menahan, pria itu menggenggam tangan Xena dengan sangat kuat, sampai Xena merasakan sakit pada pergelangan tangannya.

‘’Lepasin.’’

‘’Sudah aku katakan, kamu tidak diizinkan untuk bertemu Aldo.’’

‘’Kamu itu kenapa sih? Bukannya kamu tidak menyukaiku, bukannya kamu muak padaku? Lalu kenapa malah bersikap seperti ini? Ray jangan bikin aku bingung dan berharap lebih. Jangan bikin aku salah mengerti akan sikapmu yang seperti ini. Perlakukan aku seperti biasa, agar lebih gampang untukku, untuk mundur dari perjuangan yang tak akan pernah berhasil ini.’’

Rayan diam membeku, tangannya perlahan terlepas. Dia hanya menatap, membiarkan Xena yang sudah melangkah pergi. Pria itu kehilangan kata-katanya.

Bersambung .....

1
aca
terlalu lemah gampang maafin dasar bodoh
aca
abis ne nangis darah qm ray
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
..
Anonymous
.
Leni
menyikat bkn brrti mencintai kn
Leni
ngk suka sm sikap senang plinplan se x x beri pelajaran sm rayan nilai perlu buat Xena sm Bryan aja buat rayan menye Sa l
Ayu Audy
Luar biasa
Rita Riau
dliraba Murat,,, wow,, cocok dgn yang yang,,,,
Noviendah Sitohang SmileVoice
sedih 😩
Noviendah Sitohang SmileVoice
Luar biasa
Leni
xen kpn pergi a biar kapok ray
Leni
ditunggu bila waktu a tiba
Leni
ngk jelas kadNg Daniel sebut rayan
missyy
🌹🌹🌹🌹
missyy
ciee xenaaa/Joyful//Joyful/
missyy
yang tegas dong rey, gimana sih jadi cowo
Salsa Sal
Novel yang bagus, cerita y ringan, aku syuka, thanx untuk authornya, semangat terus /Heart/
Salsa Sal
sudah Xena gak usah bilang lagi sama Rayyan, biar kehilangan...
missyy
Luar biasa
missyy
poor xenaa...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!