NovelToon NovelToon
Between Orion And Cassiopeia

Between Orion And Cassiopeia

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Diam-Diam Cinta
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Claudia Diaz

Sekuel novel Rain & Sunny

Cinta itu berhak memilih kepada siapa ia akan berlabuh dan juga cinta itu tidak memandang status.

Begitulah yang dirasakan pemuda bernama Cyril Orion Stevenson. Ya, ia merasakan cinta itu tumbuh dalam hatinya secara tak sadar.

Jantungnya seakan digedor paksa oleh sesuatu yang bernama cinta kala melihat Irene Cassiopeia Jonathan sang sepupu.

“Jika cinta berhak memilih, lantas mengapa cinta kita seolah ada yang menghalangi?"

- Cyril Orion Stevenson -

“Aku tahu bahwa aku juga mencintaimu, tapi aku juga tahu bahwa perasaanku padamu adalah sebuah kesalahan."

- Irene Cassiopeia Jonathan -

Akankah mereka dapat bersatu?
Atau justru menemukan cinta yang lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Claudia Diaz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tragedi Di Bioskop

Matahari telah kembali ke peraduannya digantikan sang dewi malam yang muncul di tengah permadani hitam tampak cantik dengan sinarnya malam ini.

Saat ini dalam keheningan di sebuah ruang keluarga walau sesekali terdengar suara televisi, Orion sedang duduk di sebuah sofa empuk netranya fokus pada layar pipih berbentuk persegi panjang.

“Kau sedang apa?" sebuah suara yang berat dan dalam terdengar di telinga pemuda tampan itu.

“Berselancar di media sosial," jawab sang putra dengan matanya yang masih terfokus di ponsel pintarnya.

“Aku mendengar kau nyaris membuat keributan di kampus siang tadi, apa itu benar?"

“Daddy sudah mendengarnya, ternyata. Tidak heran pasti dari Uncle jangkung itu," Orion kembali bersuara.

“Kali ini apa lagi alasanmu, Boy?"

“Daddy tahu, kan jika Cassie itu 11-12 dengan mommy-nya yang super polos? Pagi tadi ada seorang kakak tingkat yang menyatakan perasaan padanya. Ya, kakak tingkat kami terkenal dengan playboy cap biawak. Kekasihnya tidak hanya satu atau dua, tapi lebih. Aku hanya memperingatkan dia agar tidak mendekati sepupuku yang super polos itu. Akan tetapi, dia justru menantangku berkelahi. Singkat cerita, karena dia ingin aku membalasnya ya, sudahlah dia aku banting," jelas Orion.

Ya, begitulah keseharian ayah dua anak itu, jika putranya terlibat masalah ia tidak langsung menghakimi, melainkan mendengar cerita dari sang putra, apa dan kenapa alasan putranya bisa terlibat dalam masalah.

“Ya, dia memang sedikit meresahkan. Entah bagaimana Rain dan Sunny mendidik anak-anaknya. Meski dia berusia 19 tahun, tapi tingkat kepolosannya hampir setara dengan anak usia 5 tahun," Triton mendesah lelah.

“Aku juga sudah diberi mandat oleh Uncle untuk menjaganya dari orang-orang yang berniat buruk, tapi dia selalu saja menyusahkanku!" Orion mengadu.

“Sabar. Orang sabar ditaksir wanita cantik dan sexy. He-he ...." kata Triton. Sedangkan Orion hanya menghela napas melihat Daddy-nya.

Triton terus menatap anaknya yang mengenakan kemeja kotak-kotak berwarna hitam kombinasi putih dan abu-abu, dengan celana kain berwarna hitam dan sepatu sneakers berwarna putih. Rambutnya ditata sedemikian rupa sehingga tampak gagah, tampan, dan lebih segar.

Well, anaknya benar-benar stylish. Mirip dengan dirinya dan sang istri.

“Rapi sekali, mau ke mana hari ini, kencan, ya?" tanya Triton dengan nada menggoda.

“Nonton film. Arche mengajakku nonton film, malam ini," jawab Orion singkat.

“Ya Tuhan, Nak. Katakan pada Daddy jika kau menginginkan wanita untuk dijadikan pendamping, Daddy akan senang hati membantumu untuk mencarikannya! Aku tidak tahu kau merasa kesulitan mencari wanita yang cocok sampai frustasi dan pada akhirnya memilih kencan dengan Arche. Kau masih berjalan di jalan yang lurus, kan?" Triton mulai heboh karena pemikirannya sendiri.

Orion hanya memandang wajah sang daddy dengan ekspresi yang sulit dijelaskan.

“Daddy ini kenapa? Aku nonton film dengan Arche dan yang lainnya, termasuk Cassie dan Stephanie. Jangan berpikiran macam-macam ya, Dad. Aku peringatkan!"

“Eh? Bilang dong, jika dengan yang lain. Kan, Daddy bisa tenang sedikit. Kupikir kau sudah menyerah akan hidupmu dalam hal mencari pasangan hidup, hingga memilih dengan Arche," kata Triton dengan wajah polosnya.

“Jijik!" sahut Orion.

“Ha-ha-ha ... ha-ha-ha ... ha-ha-ha ...." suara tawa menggelegar terdengar di ruang keluarga mereka, “aku tidak menyangka Daddy akan mengira Kakak lebih menyukai pedang."

“Diam kau, Lean, atau ginjalmu akan kujadikan bola baseball!?" ancam Orion masih merasa kesal karena tuduhan sang daddy.

“Ya sudah kami berangkat dulu, Dad," pamit kakak beradik ini.

“Hem, jaga teman dan saudaramu, terutama yang perempuan!" pesan Triton.

“Siap, Dad!" jawab mereka lalu bergegas keluar rumah untuk menjemput teman dan sepupunya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di lain tempat, saat ini Cassie juga sedang merapikan penampilannya. Rambut lurus yang indah dibiarkannya tergerai. Sedikit memakai riasan tipis di wajahnya yang ayu agar tidak terlalu pucat.

Dengan mengenakan gaun sederhana berwarna peach dan sepatu sneakers warna putih membuat penampilan Cassie tampak sempurna.

“Kamu mau ke mana, Sayang?" Rain bertanya sambil menatap sang putri karena kebetulan ia lewat di depan kamar putrinya.

“Daddy, hari ini aku akan menonton film di bioskop. Boleh ya, Dad?" tanya Cassie meminta izin.

“Dengan ...?"

“Dengan Orion dan teman-temanku," jawab Cassie. Ya, maklumlah Rain merupakan seorang ayah yang posesif.

Sebagai seorang ayah, tentunya Rain sangat menyadari bahwa putrinya itu sangat polos meski usianya sudah beranjak dewasa. Ada ketakutan tersendiri bila sang putri keluar rumah tanpa didampingi oleh saudara atau sahabatnya.

“Daddy kira dengan pacar," gumam Rain dengan nada yang menunjukkan sedikit kelegaan yang ada dalam ucapannya.

“Jadi Cassie boleh punya pacar, Dad?" tanya Cassie dengan mata yang berbinar bak anak usia 5 tahun yang ingin dibelikan mainan.

“Belum," jawab Rain sekenanya.

“Kenapa belum boleh. Usiaku, kan sudah 19 tahun, Dad?!" pekik Cassie. Oh, gadis kecil Rain itu sangat ingin memiliki kekasih seperti teman-temannya yang lain. Sebagian besar temannya sudah memiliki kekasih bahkan ada yang melakukan hubungan suami-istri meski belum resmi menikah.

“Di luar sana banyak laki-laki jahat, Sayang. Daddy hanya tidak ingin Princess kesayangan Daddy ini dirusak oleh pria jahat yang tidak bertanggung jawab," Rain memberi pengertian pada putri sulungnya.

“Sepertinya Daddy harus mendengar ini," sahut sebuah suara, ”kemarin ada yang menyatakan perasaan pada Kak Cassie, tapi dia gagal, karena sudah dibanting oleh Kak Orion."

“Bagaimana kau bisa tahu?" tanya Cassie. Membuat sang adik hanya memutar bola matanya, kakaknya sungguh polos.

“Perkelahiannya tentu sudah menyebar luas di kalangan kampus. Lagipula apa Kakak tidak pernah mendengar bahwa lelaki yang menyatakan perasaannya padamu itu hobi mengoleksi wanita?"

“Apa?" pekik Rain merasa shock.

“Apa dia titisan Galaksi?" gumam Rain, tapi sayang suaranya masih terdengar oleh anak mereka.

“Uncle Galaksi ... kenapa dengan Uncle Galaksi, Dad?" tanya Cassie heran.

“Ah, itu tak apa lupakan saja," jawab Rain, “sudah, cepat sana berangkat. Orion sudah menjemputmu!"

“Daddy tidak jelas!" ucap Cassie, membuat Rain mendelik tak terima.

“Ya sudah kami berangkat dulu," pamit Cassie dan Leo.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di tengah perjalanan hanya Orion dan Leo yang mendominasi pembicaraan mereka. Sedangkan Cassie memilih untuk diam karena masih teringat kejadian di kampus tadi di mana ia dibentak oleh Orion, menurutnya.

“Kenapa diam, kau sakit?" tanya Orion pada Cassie setelah didiamkan oleh Orion sekian lama.

“Aku tidak sakit," jawab Cassie.

“Oh," jawab Orion singkat, setelah itu tidak ada percakapan lagi di antara mereka. Keheningan mulai menguasai mereka. Hingga sampai di bioskop mereka pun masih terdiam.

“Lama sekali, aku sudah mendapatkan tiketnya," ujar Arche.

“Jalan yang kulewati bukanlah jalan milik nenek moyangku, tadi macet. Tentu saja harus menunggu," ucap Orion.

“Ya sudah, ayo kita masuk! Sebentar lagi filmnya akan dimulai," ajak Arche.

Mereka mulai masuk dan mencari tempat duduk.

Film sudah dimulai masing-masing memfokuskan netranya ke layar besar yang ada di depan. Jangan kalian kira mereka sedang menonton film romantis. Oh, tentu saja bukan. Yang mereka tonton adalah film action. Di mana ada adegan pertarungan dan saling menyerang antara pemain yang satu dengan yang lainnya.

“Harusnya dia menembak kepala orang itu, bukan kakinya, biar sekalian mati saja," gumam Arche pelan. Sayangnya masih terdengar oleh Orion.

“Tidak ... itu kurang tepat, seharusnya setelah dia menembak kakinya, pemeran utama itu menyeretnya untuk memberikan siksaan yang lebih mengerikan dan lebih sadis lagi," Orion menimpali ucapan sahabatnya.

“Aku yakin pasti ada yang salah dengan otakmu, Nak," ujar Michael.

“Orion memang tidak lazim," timpal Gerald.

“Aku ingin ke toilet," ujar Cassie tiba-tiba memotong percakapan mereka.

“Perlu kuantar?" tawar Stephanie.

“Tidak perlu, kalian tunggu di sini saja, aku tidak akan lama," jawab Cassie sambil bergegas meninggalkan mereka dan pergi ke toilet. Teman dan saudara-saudaranya hanya mengangguk saja.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Saat mereka tengah serius menyaksikan sebuah film tiba-tiba alarm tanda darurat berbunyi. Petugas mengumumkan bahwa telah terjadi kebakaran di gedung bioskop tersebut oleh karena itu pengunjung diharapkan untuk segera menyelamatkan diri, karena api sudah menyebar.

“Sial di mana Cassie?!" pekik Orion.

“Jangan-jangan Cassie terjebak di toilet?" jawab mereka menduga.

“Kalian keluarlah, selamatkan diri kalian. Aku akan mencari anak itu. Jangan lupa memberi kabar orang rumah!" perintah Orion.

“Akan tetapi, Kak Orion ...." ucapan Vega terpotong oleh Orion yang membentaknya, “sudah lakukan saja!"

Mereka berlari menyelamatkan diri. Sementara Orion terus mencari keberadaan Cassie di antara toilet wanita. Masa bodoh, jika ia diprotes karena masuk tanpa izin. Ini sedang dalam keadaan sangat genting.

“Cassie, kau di mana. Bisa mendengarku?!" teriak Orion lantang, “jawab aku jangan diam saja!"

Dari bilik toilet satu ke toilet lain ia datangi. Tak jarang ia menendang pintu bilik toilet, hingga mengundang pekikan dan protesan dari para wanita.

“Diam dan jangan banyak berdrama cepat keluar dan selamatkan diri!" sentak Orion.

“Dasar laki-laki kurang ajar!" umpat para wanita, tetapi Orion tak mempedulikannya. Ia terus mencari Cassie.

“Cassie, jawab aku!" teriaknya sekali lagi sembari tangannya yang dengan lincah membuka satu persatu bilik toilet.

“T-tolong ... uhuk!" lirihan suara dan batuk kecil terdengar di telinga Orion. Sontak saja ia menendang pintu itu kala mendengar suara yang di kenalnya.

“Cassie!" teriak Orion panik pasalnya, Cassie sudah tergeletak tak berdaya karena sesak napas akibat terlalu banyak menghirup asap.

Segera saja Orion menggendong Cassie dan membawanya keluar, meski jarak pandangnya terbatas karena asap yang mulai mengepul dan api yang bertambah besar melahap beberapa bangunan dengan pesat. Ia tetap berusaha menemukan jalan keluar tempat evakuasi korban kebakaran.

“Aku harus cepat. Jangan sampai aku dan Cassie terpanggang di sini," batinnya sambil berlari mencari jalan keluar.

Beruntung ia bertemu dengan salah satu petugas evakuasi. Sehingga ia dituntun mencari jalan keluar dan menangani Cassie yang sudah pingsan dalam gendongan Orion.

“Kak Orion!" pekik sepupunya. Mereka langsung bergegas memapah Orion yang napasnya terlihat tersengal-sengal.

Suasana ruang evakuasi sangat ramai banyak orang yang berkerumun di sana. Orion merasa pasokan udara semakin lama semakin menipis dan suara orang-orang berubah menjadi dengungan yang semakin lama semakin mengecil, hingga akhirnya kegelapan merengkuhnya, mengundang pekikan dari sahabat dan sepupunya.

“Orion!"

Kak Orion!"

1
Eli priwanti
🐠🌹 untukmu thor 👍
Claudyz Kim 🐻🐧: Thank you 🙏
total 1 replies
Eli priwanti
aku mampir kak,sudah ku subscribe
Claudyz Kim 🐻🐧: makasih Bunda
total 1 replies
Eli priwanti
sakit bgt melahirkan itu,tp aneh gk bikin kapok ya? 🤭
Claudyz Kim 🐻🐧: betul sekali
Eli priwanti: emang bgtu,tp itu adalah kodrat sebagai seorang wanita 😊
total 3 replies
Utayiresna🌷
bisanya tadi aku baca langsung ketiduran 😭😭... 5 iklan untuk kakak.. semangat selalu /Determined/
Utayiresna🌷: smaa sama 😘
Claudyz Kim 🐻🐧: Thank you 🙏
total 2 replies
Claudyz Kim 🐻🐧
Tikus terbang Ya Allah
Utayiresna🌷
hati hati ada tikus terbang 😭😭😭
Utayiresna🌷
widih Pangeran tampan kerajaan😆
Utayiresna🌷: bisa jadi🙈
Claudyz Kim 🐻🐧: Tampan dong kan sambil bayangin Thehun EXO
total 2 replies
Utayiresna🌷
wah berarti bisa teraktir aku juga ya/Sweat/
Claudyz Kim 🐻🐧: boleh
total 1 replies
Utayiresna🌷
hebat Orion🙈
Utayiresna🌷
astaga Orion, berarti telingamu sudah gak polos lagi/Sob/
Utayiresna🌷
syukurlah
Utayiresna🌷
tidak apa - apa asal ketemu Cassie🤪
Utayiresna🌷
Astagaa,, Cassie lebih baik jangan kepolosan mu entar udah gak ada/Sob/
Utayiresna🌷
Persis diriku/Sweat/
Utayiresna🌷
jijik?/Sweat/
Utayiresna🌷
di banting /Grin/
Utayiresna🌷
si boy memang cerdik berbuat alasan/Sweat/
Miyatun Nasa
1🐠+1🌹for U
Claudyz Kim 🐻🐧: Thank you 🙏🥰
total 1 replies
Miyatun Nasa
masih di belum.di kirim sama JNT
Claudyz Kim 🐻🐧: Ora JNE wae, Mak?
total 1 replies
Miyatun Nasa
mulutmu yon
Claudyz Kim 🐻🐧: Gek Sinau biologi kok
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!