NovelToon NovelToon
Takut Gak Sih

Takut Gak Sih

Status: sedang berlangsung
Genre:Kumpulan Cerita Horror
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

terinspirasi dari film: Takut Gak Sih.

menceritakan seorang You Tuber dengan nama Chanel Takut Gak Sih yang membuat konten untuk membongkar kasus kematian para arwah gentayangan dari berbagai daerah dan pulau.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misteri kamar nomer 15 part 4

"Lah? Terus kamu siapa? Kenapa bisa kamu yang angkat telephoneku, Galang mana?!!" Cecar Cahaya terus menerus.

"Satu satu dong, cowokmu itu numpang tidur di rumahku..."

Tiba tiba Galang terbangun dari tidurnya karena mendengar suara berisik itu.

"Sini mbak..." Ucap Galang.

Anita memberikan ponsel itu begitu saja sebelum akhirnya berjalan menuju ke kamar mandi.

"Halo cahaya.... ada apa?" Tanya Galang dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Kamu di mana, Lang?" Tanya Cahaya.

"Aku di rumah temenku, yang angkat tadi istrinya aku tadi lagi tidur di ruang tamu.. Aku udah ijin sama Bi Tini kalau aku nginep di rumah temen, emangnya ada apa sih?" Tanya Galang.

"Di Kos ini lang, beneran ada Kuntilanak..." Ucap Cahaya kemudian dia menjelaskan segala keanehan di kontrakannya.

Galang menyimak sembari mengupil, "ohhh... oke, besok aku kesana buat bongkar kasusnya.." Ucap Galang.

"Loh? Kok besok? Sekarang lah ini aku takut banget loh..."

"Aya, ini udah tengah malem. Kamu ngga bisa maksain segala hal demi konten!" Ucap Galang dan dia langsung memutuskan panggilan itu begitu saja.

Galang menaruh kembali ponsel itu dan melanjutkan tidurnya. Galang menggaruk kepalanya dengan bingung melihat Atmo tidur tengkurap, dan seolah tidak terganggu dengan semua keributan tadi.

"Oli Traktor ini beneran tidur ngga sih? Apa jangan jangan..??" Galang langsung membalik tubuh Atmo dan merasakan hembusan nafas dari hidungnya dengan jari-jarinya, "oh masih idup ternyata, baguslah.." ucapnya kemudian berbaring begitu saja.

Di tempat lain Cahaya tampak merenung di atas tempat tidur, ia teringat ucapan Galang, 'Aya, ini udah tengah malem. Kamu ngga bisa maksain segala hal demi konten!'

"Apa aku beneran maksa ya? Apa sebenarnya Galang terpaksa masuk ke dalam timku?" Tanya Cahaya dalam hatinya..

"Kenapa Ya? Kok kamu kaya sedih gitu?" Tanya Vina yang duduk di sebelahnya.

Cahaya kemudian menceritakan ucapan Galang tadi. Vina menyimak dengan serius.

"Pantes aja dia marah Ya, kamu itu ya maksa. Ini udah tengah malem dan kamu nuntut dia buat kesini sekarang ya jelas dia marah, apalagi posisinya baru bangun tidur.

Saran aku besok mending kamu minta maaf..."

"Iya sih aku sadar aku maksa, tapi rasanya Galang kaya ngga suka gitu masuk ke tim kita..."

Vina merenung sesaat kemudian berucap, "Mungkin dia belum bisa beradaptasi, secara kan kamu sama dia baru kenal kemarin. Atau mungkin dia kurang suka dengan nama chanelmu itu, Ya?"

"Kurang suka? Perasaan bagus bagus aja nama chanelku, Cahaya Nusantara..."

"Itu dia, mungkin dia pikir nama Chanel itu lebih fokus ke nama kamu aja. Gimana kalau kita ganti nama Chanel itu..."

"Iya juga ya... nama Chanel itu lebih fokus ke namaku, kesannya aku kaya egois gitu padahal ini tim, bukan individu. Tapi aku belum kepikiran mau namain apa chanelku ini.."

"Udah kita diskusikan nanti aja sama Galang..."

***

Waktu berjalan dengan sangat cepat, setelah sarapan pagi Cahaya dan Vina tampak bersiap untuk membuat konten.

Ia kini sudah berada di depan Kos Bunga Mawar.

"Halo Guys, kembali lagi di chanel aku Cahaya Nusantara. Kali ini kita mau mencoba membongkar misteri di kos kosan Bunga Mawar... kos-kosan ini request dari Clarisa Putri Herlambang.." Ucap Cahaya kemudian kamera ia sorotan kepada putri.

"Hai Guys..." putri mulai menceritakan semua pengalaman horor di kos kosan Bunga Mawar ini.

Begitu pula dengan Cahaya dan Vina mereka mulai menceritakan kejadian tadi malam, tidak hanya itu Cahaya dan Vina juga bertamu di setiap kamar Kos dan menanyakan apakah mereka di teror atau tidak... Dan jawabnnya sangat mengejutkan semua penghuni kos itu di teror, bahkan ada yang mengaku mengalami kesurupan.

Setelah merasa cukup akhirnya Cahaya mematikan ponselnya, ia berucap, "sekarang kita tinggal minta kunci kamar nomer 15 sama Bu sari..."

Sebelum mereka bertiga pergi dari kos kosan itu Galang dan Atmo datang berboncengan menggunakan sepeda motor.

"Hmm..." Galang bergumam pelan melihat setiap sudut Kos Kosan ini yang terselimuti hawa negative.

"Kenapa bisa di sekitar sini di keliling aura negative ya?" Galang kemudian menoleh ke arah Atmo, "Ngat kamu ngerasa ada yang aneh ngga, Ngat?"

Atmo termenung sesaat, "ada Lang.... Aku kebelet kencing."

Galang menatap jengkel Atmo, "Atmo ngga ngerasa hawa negative di sini? Berarti Atmo ngga tahu kelebihannya..." batin Galang.

Tidak lama kemudian Cahaya, Vina, dan Putri datang.

"Emm... maaf ya Lang, semalem aku maksa kamu buat dateng kesini..." Ucap Cahaya sembari menundukan kepalanya.

Galang menganggukan kepalanya, "tidak masalah, aku tahu kamu pasti tadi malem takut, makanya kamu begitu. Lagian aku ngga kesini tadi malem juga bukan karena marah, tapi aku ngga bisa gunakan kekuatanku dua kali dalam sehari... sebelum kamu nelpone aku sudah menerawang tetangga Atmo yang meninggal..." jelas Galang.

Galang kemudian menatap Vina, "hmm... pasti kamu yang namanya Vina, aku Galang, aku Anggota baru.. "

Vina tersenyum, " Aku Vina..."

"Kenalin dia Atmo, dia temanku.." Ucap Galang memperkenalkan Atmo.

Atmo tersenyum kaku

"Aku Cahaya..."

"Aku Vina..."

Tampak Putri Hanya diam, dia terlihat gugup memandangi Galang entah apa yang ia rasakan.

"Lalu, rencana kalian apa? Apa kita langsung masuk ke kamar 15?" Tanya Galang.

"Ngga aku, Putri, sama Vina mau minta kuncinya dulu sama Bu Sari mau ijin juga bawa masuk cowo ke Kos Kosan.... Kamu sama Mas Atmo tunggu aja di sini.."

Putri, Cahaya, dan Vina berjalan menjauh menuju rumah Bu Sari. Sementara Atmo dan Galang duduk di sepeda motor memperhatikan kos kosan ini.

"Ngat..." panggil Galang lirih, "kamu beneran ngga bisa lihat hantu?" Tanya Galang.

"Pertanyaanmu aneh Lang, ya ngga bisa lah. Aku yo cuma manusia biasa.. ngga punya kelebihan apa apa.." Jawab Atmo.

"Ada apa dengan Atmo ini? Biasanya orang yang memiliki khodam mata batinnya akan terbuka, tapi dia... Dia ngga bisa lihat makhluk halus, apa karena khodamnya ngga ingin Atmo tahu bahwa dia di jaga..." batin Galang.

Galang kemudian mendongak menatap kamar no 15 yang terletak di lantai 3 dan berada di pojok samping tangga.

"Semua hawa negative ini berpusat di kamar itu..." Ucap Galang dalam hatinya.

Tiba tiba sosok wanita berambut gimbal dengan pakaian layaknya mahasiswi berdiri di depan kamar kosan itu, ia tidak menunjukan wajah seramnya kepada Galang hanya wajah pucat dengan kantung mata hitam.

"To... tolong... tolong aku..." ucapnya lirih.

"Aku pasti akan menolongmu dan membongkar penyebab kematianmu, pergilah..." Ucap Galang.

Arwah itu menghilang begitu saja..

"Kamu ngomong sama demit (hantu) lagi, Lang?"

1
𝚂𝙴𝙽𝙹𝙰
dendam sama ibunya kok anaknya yang dibunuh 😑
𝚂𝙴𝙽𝙹𝙰
ohhh ga semua kru tinggal di rumah vina ya
𝚂𝙴𝙽𝙹𝙰
harusnya yang ga bersalah ga usah diteror 😑
𝚂𝙴𝙽𝙹𝙰
laaah parah nge jual anak sendiri 😑
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!