ayu jagat maheswari seorang gadis cantik berasal dari sebuah desa di Jawa Timur. kelahirannya ditandai dengan hal-hal yang mengerikan dan mencekam. hujan turis dengan sangat deras dan petir yang terus menggelegar ditambah bunyi longlongan anjing dan serigala semua makhluk halus dan dedemit di dunia gaib seakan menantikan kehadirannya. dia adalah ayu sang titisan ratu pantai selatan.
sejak kecil ayu sudah terlahir sebagai anak indigo. melihat makhlus halus, mengobati orang-orang yang terkena mistis bahkan ayu kadang bisa melihat masa lalu maupun masa depan seseorang. kemampuan ayu semakin bertambah seiring usianya ,diumur 15 tahun ayu kerap kali mengalami peristiwa aneh dan terjebak dalam berbagai masalah yang mengancam nyawanya. pertemuannya dengan sahabat masa kecilnya bernama hasan Baihaqi membawanya dalam sebuah ikatan dan perjanjian hati. keduanya harus berpisah saat ayah hasan harus pindah ke jakarta.
akankah ayu dapat bertemu dengan hasan kembali memenuhi janji keduanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ami Kusrini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3 malem 1 suro
Setiap sudut desa penuh dengan keramaian, berbagai acara disajikan malam ini untuk menyambut malam satu suro. Para orang tua dan anak-anak berbondong-bondong keluar rumah. Mereka tidak akan tidur, sampai menjelang pagi hari. Ustad Galih mengadakan acara itikaf seperti shalat isya berjamaah,dzikir dan mengaji bersama. Didepan rumahnya terhampar terpal panjang tempat warga berkumpul melakukan acara, meminta perlindungan kepada Allah SWT dari segala macam marabahaya. Semua acara diikuti warga kampung tanpa terkecuali baik orang tua, remaja, anak-anak maupun bayi. Para ibu menggendong bayinya sambil terus mengikuti lantunan doa dari ustad Galih. Kedua orang tua Hasan sengaja mengambil libur esok hari agar bisa ikut kegiatan ini. Semua orang begitu khusyuk mengikuti rangkaian acara.
Tepat jam 00.00 wib, angin berhembus dengan kencang. Udara di sekitar menjadi sangat dingin hingga menusuk kulit. Ayu yang saat itu sedang duduk bersama warga lain mulai gelisah. Ayu dapat merasakan sesuatu yang sangat kuat akan datang menyerang kampungannya.
Ayu segera berdiri dan berbicara kepada Hasan, menyuruh Hasan untuk menyampaikan apa yang dia ucapkan.
"Maaf abi dan warga semuanya, menganggu waktunya sebentar."
"Ada apa, nak Hasan?"
"Ayu berpesan kepada para ibu-ibu untuk memeluk anak-anaknya. Jangan pedulikan apa yang akan terjadi nantinya. Jika takut, tutup mata, tetap fokus berzikir juga bersalawat kepada Allah SWT. Ayu bilang sebentar lagi, akan ada yang datang menyerang kita semua! "
"Saat ini Ayu sedang membuat pagar perlindungan untuk kita semua. Ayu berpesan, jangan ada yang keluar dari batas yang sudah Ayu buat! "
Mereka semua melihat ke arah Ayu yang sedang berdiri sambil mulutnya merapalkan sesuatu, melangkah mengambil sepotong kayu kecil kemudian perlahan membuat goresan ke tanah sambil berjalan berputar mengelilingi barisan warga yang berkumpul.
Setelah selesai membuat pagar perlindungan Ayu tiba-tiba duduk di tengah-tengah lingkaran, sambil bersila dan memejamkan mata.
"Aka, culuh abi anjut!"
"Abi, Ayu nyuruh semuanya melanjutkan zikir dan sholawatnya. "
Ustad Galih segera mengarahkan warganya untuk melanjutkan kegiatan mereka dan tetap fokus. Tak lama dari itu, tiba-tiba muncul bola api besar datang dari berbagai penjuru arah.
duar... duar...
Bola api tersebut tak bisa masuk hanya terpental karena sebelum masuk bola api tersebut sudah hancur terkena pagar perlindungan yang di buat oleh Ayu. Suara ledakan tersebut terus datang tanpa henti, membuat para anak-anak kaget dan ketakutan. Banyak anak kecil dan bayi mulai menangis didalam dekapanan ibu mereka.
Ayu dengan segenap kekuatan yang dimiliki terus menghalau kiriman tersebut. Mulutnya tak berhenti berbicara dan mengucapkan kata-kata aneh. Semakin lama serangan yang dikirim semakin kuat sampai menggetarkan tanah.
Bunyi suara-suara aneh, mulai terdengar ditelinga warga tetapi Hasan dengan cepat memperingatkannya kembali untuk mengabaikan semuanya yang dilihat dan didengar. Ditengah pertempuran itu, tiba-tiba tubuh Ayu mengeluarkan cahaya biru, sebuah keris keluar dari dalam tubuhnya melesat sangat cepat menembus pagar perlindungan menuju kerumah dukun yang mengirim kiriman bola api tersebut. Keris itu menancap tepat di jantung sang dukun.
blush....
Akh...
Uhuk...uhuk...
Cairan merah keluar dari mulut sang dukun, tak lama dukun tersebut mati tergeletak mengenaskan dengan tubuh yang terbakar.
Setelah menghabisi dukun jahat tersebut , keris itu kembali masuk ke dalam tubuh Ayu dan cahaya biru yang bersinar perlahan menghilang. Suara-suara yang aneh dan bunyi keras sudah tak terdengar lagi. Tubuh Ayu ambruk, tenaganya terkuras habis untuk melawan dukun tersebut.