NovelToon NovelToon
Karina : Slave Of Love

Karina : Slave Of Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Idola sekolah
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Naendia

Jangan lupa untuk follow Ig: naendia9

Karina Zanetta, gadis remaja yang cantik namun sayangnya terkenal dengan sikap dingin dan cueknya bahkan dia dapat julukan Ice cube di sekolahan. Tapi suatu momen Karina di tembak oleh Davino Abimanyu, pria tampan yang kebetulan sangat populer di sekolahan.

"Elo mau gak jadi pacar gue?!" ucap Davin.

Dan saat itu juga seisi sekolahan dibuat heboh oleh tingkah Davin yang menyatakan rasa suka pada Karina. Namun sayangnya Karina belum menjawab iya ataupun menolak perasaan cinta Davin, karena Karina menyukai pria lain dan berharap yang menyatakan cinta itu pria itu bukan Davin.

Dan disisi lain Davin sudah dijodohkan sama kedua orang tuanya dengan Jovita, bahkan mereka setelah lulus akan segera dinikahkan.

Bagaimana kelanjutan kisah cinta Karina? Apakah Karina akan bisa mencintai Davin dengan tulus hati atau Karina masih berharap dengan Crush-nya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naendia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28 sisi lain

"Orang tua gue?" ucap Binta mengulangi pertanyaan Karina, karena untuk memastikan pertanyaan Karina yang terlontar barusan.

Karina menganguk, "Gak usah cerita kalau elo gak mau cerita kok," tutur Karina.

"Elo denger ternyata?" Binta hanya bisa terkekeh merenungi nasib nya dan keluarganya.

"Sorry kalau pertanyaan gue bikin elo-"

"Gak usah minta maaf ini bukan salah elo kok." Binta mengusak ujung kepala Karina.

"Emang udah pasti elo bakalan tau karena orang - orang sekitar kan?" imbuh Binta lagi.

Karina hanya menatap Binta yang di rasanya Binta sedang menahan kesedihan itu.

"Elo kan juga udah tau kasus orang tua gue kemaren gue sempet marah sama Mama gue soal Papa gue yang pergi secara tiba - tiba sedangkan tuntutan itu juga berjalan begitu saja. Gak tau nya Papa gue udah selesaiin masalah besar itu, gue jadi lega dan gak mikir bakalan kerja keras. Tapi, semua terpatah kan kalau Papa gue pinjem dana perusahaan lain yang tak bukan perusahaan itu adalah milik orang tua Maura Anandhita. Nama yang barusan elo denger bukan?" Binta menoleh ke arah Karina yang sedang menatap nya sembari tersenyum.

"Terus apa lagi?" tanya Karina penasaran.

"Gak tau nya Papa gue kerja di Jakarta sekarang, sebagai ganti untuk membayar hutang nya, sama jodohin anak dia ke gue." Binta tertunduk sembari tersenyum menahan luka dan sesak di dada.

Karina hanya bisa menarik nafasnya dalam - dalam lalu bertanya lagi, "Apa elo bakalan ke Jakarta?" ujar Karina penuh perasan was - was ia tak ingin mendengar ucapan Binta yang menyakitkan tapi, di sisi lain Karina ingin tau apa yang terjadi.

"Gue belom tau Rin."

Karina terdiam mendengar jawaban yang sebenarnya bukan suatu jawaban pasti menurut Karina.

"Terus? Dia dari perusahaan apa? Emb.. gue tau sih pertanyaan gue terlalu intens ke elo dan seolah gue pengen tau soal e-"

"Iya gue tau!" Binta mencubit hidung Karina yang tak terlalu keras.

"Apaan sih elo! Udah lupain pertanyaan gue," tepis Karina.

Binta hanya tersenyum memandangi Karina, "Eh iya, disini ada yang jualan somay sama batagor enak banget! Ikut gue deh!"

Karina tanpa sadar menarik tangan Binta, dan berjalan menuju ke mamang batagor dan somay yang di maksud Karina.

"Elo sering makan emang?" tutur Binta ketika masih berjalan mengikuti langkah Karina.

"Apaan sih elo! Elo sama yang lain sama aja! Anggep gue gak pernah makan begini!" keluh Karina.

Setelah berlari kecil sampai lah di tempat mamang somay dan batagor.

"Eh, neng Karina! Sudah lama gak keliatan? Kemana aja? kabar baik kan neng? sapa pedagang batagor mang encep.

Binta yang mendengar nya terpelanga kaget ia tak menyangka pedagang ini mengenal Karina.

"Gak kemana - mana kok mang encep, kabar baik juga."

"Waahh syukurlah," ucap mang encep sumringah.

"Mau pesan apa? Somay apa batagor? Atau seperti biasa?" ucap mang encep lahi seolah sudah tau dan hapal apa yang akan di pesan Karina.

"Iya deh mang, dua aja." Karina sambil mengangkat tangan nya dua jari.

"Eh, ada siapa neh?? Sudah lama neng Karina gak bawa seseorang? Kekeh mang encep. Binta juga menggaruk tengkuk nya tak tau harus berucap apa.

"Ah, saya Binta pak." Karina lantas menoleh dan tersenyum - senyum kecil. Melihat Binta dan mang Encep.

"Panggil aja mang Encep mas. Biar mudah," mang Encep hanya bisa tertawa sembari menyiapkan pesanan untuk keduanya.

"Silah kan duduk mas!" ucap Mang Encep sembari mempersilahkan duduk.

"Waahh neng Karina bisa aja sama mas ganteng!" kekeh Mang Encep menggoda Karina.

"Apaan sih mang encep!" Karina segera mencari tempat duduk untuk keduanya. Sementara Binta yang mendengar nya lagi - lagi hanya tersenyum dan menyusul langkah Karina.

"Elo pernah makan di sini? Sampek akrap gitu sama mang Encep?" Binta menarik duduk nya dan duduk di samping Karina.

Karina mengangguk, "Dulu udah lama sih. Pernah makan di sini juga kalau gue lagi pengen jajan juga suka ke sini. Cuman udah lama gak kesini karena Papa, papa larang aku beli jajan sembarangan. Padahal enak juga."

"Ini neng makanan nya." Mang encep memberikan dua porsi dalam piringnya ke meja Karina dan Binta.

"Makasih mang Encep," ujar Binta. Karina juga ikut mengucapkan hal yang sama.

"Iya, selamat menikmati semoga suka sama makanan mang encep mas Binta!" seru Binta sembari tersenyum sumringah.

"Pasti mang encep!" Binta pun mengacungkan ibu jari nya.

"Coba deh Bin, makan enak kok." Karina dengan antusias memakan makanan nya.

"Kalau boleh tau, orang tua elo disini nanti kalau-"

"Orang tua gue ada di Jerman. Mereka kerja di sana, ngurus perusahaan mereka. Jadi gue bisa makan yang gue mau sekarang," Karina terkekeh sembari memasukkan makanan yang udah di bikin mang Encep.

"Terus elo?"

"Ya gue sendiri dirumah, eh tapi ada Bi Irah sama Pak Eko mereka berdua yang paling setia nemenin gue sedari kecil." Karina melanjutkan makan nya lagi.

Binta hanya mengangguk - angguk mengerti lalu memakan makanan nya, "Terus kenapa elo gak ikut sama mereka di Jerman. Orang - orang kan lebih suka di Luar Negeri?"

Karina kemudian menghela nafasnya helaan nafas itu melolos dari mulut nya.

Karina pun menghentikan makanan nya, sembari menatap nanar apa yang ada di depan nya.

"So- sorry kalau gue salah bicara."

Karina hanya menggelengkan kepalanya, "Gue cuman capek," tutur Karina singkat.

'Tapi, gue juga pengen di sini karena elo Bin.karena elo gue mau di Jogja,' sambung Karina dalam batin nya sembari menatap Binta.

Binta juga ikut menatap Karina. "Elo capek emang kenapa?" ucap Binta penasaran.

"Sebelum kesini kan gue pindah - pindah sampek akhirnya gue pengen tinggal di Jogja. Mereka emang udah ngusul in gue buat berangkat, cuman gue bersikeras menolak itu. Gue capek kalau harua beradaptasi lagi." Karina tertunduk menahan rasa yang gak enak di diri Karina.

"Sorry pertanyaan gue bikin elo-"

"Gak kok." Karina langsung mematahkan perkataan Binta.

"Gue gak masalah, lagian baru elo yang tanya soal keluarga gue," kekeh Karina lagi lalu melanjutkan makanan nya. Begitu juga dengan Binta melanjutkan makan nya lagi.

Sementara itu Davin mengantar Jovita kembali ke rumah nya, "Eh, kalian udah pilang cepet banget sore udah balik," sapa mama Mayleen ia tanpa sengaja bertemu dengan Davin yang mengantar Jovita. Mama mayleen adalah orang tua Jovita.

"Masuk dulu Davin!" Mama Mayleen mempersilahkannya masuk calon menantu nya itu.

"Udah sore tante takutnya-"

"Udah masuk dulu! Kita makan malam bersama disini. Setelah makan malam kamu boleh kembali," jelas Mama Mayleen.

Jovita yang sudah berdiri di anak tangga menuju ke pintu utama itu tersenyum bahagia, melihat Binta mau menerima ajakan mama nya walaupun ia tau kalau Davin sebenernya berat hati menerimanya, tapi ia tak memerdulikan itu.

Davin lantas turun dari motornya di sambut dengan rangkulan tangan Jovita yang melingkar di lengan kanan Davin sembari menaruh kepala nya di bahu Davin sembari berjalan masuk ke rumah Jovita.

Terlihat jelas Davin tertekan akan perbuatan Jovita, ingin menarik tangannya dari Jovita tapi sulit.

"Elo bisa gak sih, berbuat biasa aja. Gue gak enak sama orang tua elo!" bisik Davin sembari memberikan nada penekanan ke Jovita.

"Gak bisa kenapa!" seru Jovita.

"Jovita, bantu in mama. Kita kan ada tamu spesial jadi kita bikin makanan tambahan yang di sukai Davin."

"Okay ma!" Seru Jovita sembari melingkar kan jemari telunjuk nya ke ibu jari.

Barulah di sana Jovita melepas genggaman nya ke Davin, "Davin, kamu gak apa - apa kan di sini bentar?" ujar Mama Mayleen.

"Iya tante, Davin gak masalah kok," ujar Davin dengan berat hati.

Mama Mayleen dan Jovita langsung saja berjalan ke arah dapur mengikuti mamanya.

Sementara Davin yang sudah masuk ke living room menuju ke depan rumah dan berjalan ke taman yang ada di belakang rumah Jovita.

Davin lantas duduk di bangku taman di temani beberapa hiasan bunga yang di tanam mama Mayleen. Pasalnya orang tua Jovita terutama sang Mama sangat menyukai beberapa bunga untuk di taruh di tamannya. Bahkan orang tua nya pun sangat telaten merawatnya.

Davin duduk di bangku taman sembari merebahkan tubuhnya memandangi langit. Tak hanya itu ia mengeluarkan sebuah barang kembali dari dalam saku jaketnya.

Di tata nya sambil ke arah langit dengan cuaca sore hari ini. Ingatan Davin selalu terputar ketika melihat sebuah barang jepit rambut.

Ya! Barang yang selalu di bawa Davin adalah sebuah jepit rambut berwarna pink.

"Elo tau gak sih! Gue selalu simpen barang ini saat kejadian itu. Elo gak sengaja jatuh in jepitan rambut ini. Tapi, apa elo masi inget?"

1
Ismi Kawai
ck,ck ck pewaris sih ... jadi pikirannya gini
Ismi Kawai
hmmm... 🤔🤔🤔🤔
Miu Nih.
nggak papa, nanti jadi keluarga prik juga nggak kalah keren kok, penting kompak ❤❤
Miu Nih.
rencana buat jodohin 🤔🤔
Naendia: bisa jadi kak😭
total 1 replies
Miu Nih.
untuk kata yang dipisah pake - langsung saja sambung kak, tidak perlu dispasi. misal, terburu-buru , hati-hati , pelan-pelan 😉
Naendia: halo kak.
makasih atas masukannya kaakk 🤭🙏
total 1 replies
Miu Nih.
like binta ❤❤
Miu Nih.
lucu kocak /Facepalm//Facepalm/
Miu Nih.
seru kalo baca kisah anak sekolah gini. berasa ingin komenin satu per satu percakapan mereka 🤣🤣
Miu Nih.
waah... bab 1 semangat banget nulisnya sampe panjang bener~

semoga semangatnya juga terus panjang ya. salam dari Aira dan Zayyan di 'aku akan mencintaimu, suamiku' jgn lupa mampir 😉
Naendia: makasih kak sudah mau mampir. 🥰🙏
total 1 replies
Alluka
gak baik2 aja pak. hatiku nyessssss
Alluka
asal tampar2 adja. haduhhhhh
Alluka
klo aku sih gak keberatan. gmn klo tlp aku adja... 🤣
Alluka
kenapa sih kamu jadi orang jahat banget??
Ismi Kawai
jangan sialan2 adja karina... jatuh cinta nanti lho... 🤭🤭🤭
Alluka
Davin juga baik, jadi bingung pilih yg mana?
Naendia: Karina sendiri aja bingung kak labilan pula 😭
total 1 replies
Ismi Kawai
hayo.looo... siapa tuh??
Ismi Kawai
duh... prrhatiannyaaa
Ismi Kawai
ini nih enaknya punya bekingan orang dalem. bisa adja kamu karina memanfaatkan situasi dan kondisi
Ismi Kawai
diaminin adja dulu ya. siapa tau othornya baik hati dan mengabulkan
Alluka
awas adja klo jovita macem2!
Naendia: Jovita emg rada2 kak 😭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!