Seorang gadis remaja bernama Dina berumur 19 tahun, harus menerima kenyataan. Disaat bundanya meninggal dia baru mengetahui kalau dia bukanlah anak kandung dari bundanya. Setelah kematian bundanya dia ingin mencoba bunuh diri, karena dia merasa kalau dia hidup sudah tidak ada artinya lagi, tapi dia gagal bunuh diri karena seorang pria langsung menariknya dari jembatan tempat dia bunuh diri.
Gio Jaya berumur 24 tahun, seorang CEO. Setelah dia tamat S2 nya dia langsung mengantikan posisi ayahnya untuk menjalankan perusahaan ayahnya. Banyak wanita yang tergila - gila padanya, seluruh pegawai wanita dikantornya berusaha untuk menarik perhatiannya. Tapi tidak ada satupun yang bisa menarik dihatinya. Hal yang palik tidak diduga adalah dia jatuh cinta pada pandangan pertama, wanita yang telah diselamatkannya. Tapi karena kesibukannya dalam pekerjaannya membuat dia kehilangan jejak wanita itu.
Apakah Dina adalah perempuan yang dicari Gio selama ini? Apakah mereka berjodoh?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wilda Ellen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31
Sebenarnya aku sudah menyukai mu sejak lama. Aku ingin mengungkapnya sekarang, aku takut kamu akan diambil orang. Jen, gimana?" tanya Bram lagi.
Jenny langsung menganggukkan kepalanya. Bram sangat senang dengan jawaban Jenny.
Melihat ekspresi wajah Bram dan Bram terus menggenggam tangan Jenny, Dina dan Nayla mengerti Bram berhasil. Mereka langsung keluar.
"Cie...cie...Akhirnya" kita Dina dan Nayla dengan kompak, Jenny hanya tersenyum malu pada kedua sahabatnya itu.
Flass back end
****
Akhirnya tiba yang ditunggu, pernikahan Dina dan Gio. Dina memakai gaun putihnya yang sangat indah, tampak dia seperti seorang putri yang menawan, dan Gio baju yang dipakainya sewarna dengan gaun Dina. Tampak ketampanan Gio semakin bertambah. Gio sudah didalam ruangan Dean altar, menanti pengantinnya dengan gugup.
Sedangkan Dina masih Dina yang didalam ruangan sama seperti Gio, dia sangat gugup. Dia melihat pintunya terbuka, dan ayahnya datang menjemputnya. Wajah Soni tampak wajah bahagia melihat putrinya akan menikah.
"Ayok,sayang sudah waktunya." ucap Soni. Dina langsung bangkit dari tempat duduknya, Dina langsung menghampit tangan papanya dan tangannya satu lagi pegang buket bunganya.
Akhirnya mereka sampai didepan pintu. Mereka berjalan pelan masuk kedalam dengan diiringi musik yang sangat indah dan bunga yang ditaburi oleh Jenny dan Nayla. Sedangkan Gio sangat terpesona dengan kecantikan pengantinnya ketika Dina mulai muncul depan pintu. Begitu juga orang-orang yang akan menjadi saksi kedua insan itu menikah, semua sangat terpesona dengan kecantikan Dina. Sesampai depan Altar, Soni memberikan tangan Dina kerangan Gio.
"Papa minta kamu harus jaga putri kami dengan baik" ucap Soni.
"Baik,pa!" jawab Gio dengan tegas dan sambil tersenyum.
Akhirnya kedua insan itu mengikatkan janji mereka dihadapan Tuhan. Setelah mereka mengucapkan janji, semuanya langsung bertepuk tangan, kedua orang tua mereka saling berpelukan melihat anak mereka telah menikah. Gio dan Dina langsung menukar cincin, setelah itu Gio mencium kening Dina dengan lembut. Dina sangat bahagia akhirnya dia menikah dengan pria yang dicintainya.
***
Akhirnya sore hari pun tiba, Gio dan Dina Menganti baju yang akan mereka pakai untuk resepsi pernikahan mereka dikamar hotel.
Mereka sudah didepan panggung, banyak tamu datang kepada mereka dan memberi ucapan selamat. Dari awal acara, sampai hampir satu jam tidak ada berhentinya tamu datang menghampiri mereka. Gio melihat Dina sudah tampak mulai lelah, apalagi Dina memakai sepatu heels yang tinggi.
"Sayang, duduk lah dulu. Kamu pasti capek" ucap Gio pada Dina.
"Kak berapa, tamu yang diundang? kenapa tidak ada habisnya?" ucap Dina dengan wajah yang mulai merenggut.
"Mungkin 1000 orang" bisik Gio ditelinga Dina. Mendengar jawaban Gio, Dina sangat terkejut mendengarnya. Dia hanya menghela nafas panjang.
Hahahaha
Gio tertawa melihat reaksi dari wanita yang sudah menjadi istrinya itu.
"Apa, kau tidak sabar untuk malam pertama kita?" goda Gio ditelinga Dina. Dina yang mendengarnya langsung merinding, kemudian dia mencubit pinggang Gio dengan kesal yang telah menggodanya.
"Kak Gio!" ucap Dina dengan kesal. Kedua orang tua mereka tersenyum melihat tingkah pengantin baru itu.
"Auu... sakit sayang" kata Gio sambil ketawa dan mengelus pinggangnya yang dicubit Dina.
""Habis, kakak bicara seperti itu, malu tahu!" ucap Dina sambil senyum malu.
Akhirnya jam 8 malam acaranya sudah selesai. Gio dan Dina langsung masuk ke kamar hotel yang sudah di siapkan kedua orang tua mereka. Sedangkan keluarga mereka memilih langsung pulang kerumah mereka masing-masing.
Didalam kamar, Gio langsung merebahkan tubuhnya ditempat tidur. Sedangkan Dina langsung melepas hiasan yang di rambutnya dan membersihkan make up-nya. Ditempat tidur Gio terus memperhatikan gerakan kecil yang dilakukan Dina sambil tersenyum. Dina tersadar Gio dari tadi memandangnya terus.
"Kenapa kakak terus melihat Dina seperti itu?" tanya Dina yang masih membersihkan wajahnya. Gio masih diam saja sambil tersenyum. Setelah wajahnya bersih Dina bangkit dari tempat duduknya untuk membuka gaun yang dipakainya. Dina sangat kesulitan membukanya, Gio melihatnya dan langsung bangkit dan menghampiri istrinya. Kemudian dia berdiri di belakang istrinya dan tangannya langsung membantu istrinya membuka bajunya.
Saat bajunya Dina mulai terbuka, Gio mengelus punggung istrinya yang tampak polos dan putih. Dina yang merasakan sentuhan Gio, Dina merasakan gejolak yang aneh dalam tubuhnya. Dina langsung sadar.
"Dina, harus mandi kak" katanya dengan malu sambil berlari ke kamar mandi. Gio ketawa melihat tingkah istrinya itu. Gio langsung merebahkan tubuhnya sambil tersenyum bahagia dia telah menikah dan tidak akan terpisah lagi dengan Dina. Butuh 15 menit Dina mandi, Dina keluar dengan kimono baju mandinya. karena dia lupa membawa baju tidurnya. Gio semakin terpesona melihat Dina yang tampak segar.
"Kak, gio tidak mandi?" ucap Dina sambil berjalan kearah meja rias untuk mengeringkan rambutnya.
Gio langsung bangkit dan membantu istrinya mengeringkan rambutnya. Dina sangat senang Gio sangat perhatian padanya. Gio melihat leher istrinya, Gio merasakan dirinya tidak tahan lagi memiliki Dina seutuhnya. Gio langsung menggendong Dina dengan style bridal. Dina sangat terkejut yang dilakukan Gio, dia langsung mengalunkan kedua tangannya dileher Gio. Dina mengerti apa yang ingin dilakukan Gio. Gio meletakan Dina pelan-pelan di tempat tidur. Dina hanya pasrah saja apa yang akan dilakukan Gio. Karena dia harus melakukan kewajibannya sebagai istri.
Malam ini adalah serasa milik mereka berdua saja. Mereka melepaskan hasrat mereka. Mereka melakukannya sampai menjelang pagi, bagi mereka ini adalah malam yang panjang. Dina sebenarnya sudah terasa lelah, tapi melihat Gio terus memintanya untuk melanjutkannya lagi dan lagi, dia hanya bisa mengikuti kemauan suaminya.
Mereka terbangun jam 10 pagi karena suara dering handphone Gio. Gio melihat telepon dari mamanya. Gio melihat Dina yang masih tertidur pulas, Gio langsung mengangkat telepon dari mamanya.
"Ya,ma" suara Gio berat yang tampak dia baru bangun.
"Apa kalian baru bangun?"
"Iya,ma. Ada apa mama menelpon?" tanya Gio dengan suara pelan, dia takut mengganggu Dina yang masih tidur.
"Mama suruh, Bibi untuk antar baju kalian dua. Semalam,kan kalian tidak bawa baju. Mungkin sebentar lagi sampai"
"Owh. Makasih ya, ma. Agak sore kami akan balik ya, ma." ucap Gio.
"Iya,sayang. Jaga menantu kami dengan baik, jangan buat dia kecapean" ucap Cantika diakhir teleponnya.
Setelah teleponan-nya berakhir, Gio terus memandang wajah istrinya, dia tersenyum-senyum sambil mengelus wajah istrinya. Tiba-tiba terdengar suara pintu kamarnya digedor, Gio langsung bangkit, dan memakai pakaiannya.
Ternyata yang datang pembantunya untuk mengantar pakaian mereka. Saat dia kembali, dia masih melihat istrinya tertidur.
"Mungkin, dia terlalu lelah. Maaf sayang aku membuatmu, kelelahan" gumamnya sendiri sambil mengelus wajah istrinya. Dina merasa terganggu dengan sentuhan kecil yang dibuat Gio.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸
thank you thor...
siapa suruh kamu jail gio...skrng tau rasa kamu gio..
bikin gregetan..
aneh aja/Left Bah!/
memang dasar si maya medusa ni ga ada kapok" nya...bikin mampus aja tu si ular medusa maya,thor...
apa yg bikin dia benci sama dina?dina kan tdk buat mslh sama si medusa ini...
lanjuut
tunggu nasibmu maya...