NovelToon NovelToon
KU JALANI HIDUP SESUAI TAKDIR

KU JALANI HIDUP SESUAI TAKDIR

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Puspita.D

Menceritakan tentang gadis belia yang memutuskan menikah muda, mampu kah ia menjalani biduk rumah tangga yang penuh liku-liku? akan kah ia menyerah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspita.D, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

 Setelah isya' aku di panggil oleh pak de.

"Ada apa pak de?" tanyaku.

"Itu ada Agus nyari kamu, aku bilang juga apa dia kangen berat" ucap pak de meledek ku.

Dengan malas aku meninggalkan pak de dan menemui Agus, kala itu aku hanya menggunakan kaos singlet dan rok panjang.

"Ada apa, ini sudah malam kenapa kemari?" tanya ku dengan malas nya.

"Kamu kenapa dari kemaren kaya nya menghindari aku terus, udah seminggu lebih lo kita nggak ketemu, apa kamu nggak rindu sama aku?" tanya nya dengan nada tinggi.

Tentu saja aku celingak celinguk, takut ada yang dengar. Bikin malu aja.

"Aku mau ajak kamu keluar, ayok" kata nya sedikit memaksa. Kemana? Kemana lagi kalo mojok di tempat gelap yang nggak ada orang jualan atau apalah.

Akhirnya aku pun ikut kemauan nya. Ia mengajak ku pergi ke pelabuhan tempat singgah perahu dan klotok. Karna hujan baru saja turun papan di pelabuhan basah jadi tak terlihat.

Ia menaiki motor nya tanpa ngerem, padahal mataku melihat itu sudah di ujung tangga pelabuhan. Pada akhirnya motornya jatuh di tangga pertama.

"Kamu nggak papa?" tanya nya, aku pun manyun, rasanya malas menanggapi pertanyaan nya.

"Maaf tadi aku nggak lihat papan tangga nya basah" kata nya.

"Emang dasar sembrono." ucapku dalam hati.

"Kamu kenapa sih..dari tadi kaya mau marah-marah. Kamu nggak suka jalan sama aku?" tanya nya dengan lembut.

"Aku mau kita putus" jawabku singkat.

"Salahku apa? "tanya nya, wajah nya bingung.

"Kamu nggak salah kok" ucapku memalingkan wajah.

"Kasih aku alasan yang jelas" aku terdiam mencari alasan apa yang aku kasih.

"Emmm aku mau berhenti kerja, aku mau pulang" jawabku sekena nya.

"Cuma itu, jarak rumah mu hanya 10 km, aku masih bisa datang ke rumah mu kan?" tanya nya tetap kekeh.

"Masalahnya aku nggak boleh pacaran sama mama ku" kataku lah. Ia menghela nafas.

Perlahan ia melepaskan cincin di tangan nya yang pernah ia pinjam dariku.

Saat aku lihat cincin nya sudah tak seindah waktu aku beli.

Iuuuuh...banyak daki menempel di sela cincin ku.

"Baik lah kalo memang itu mau mu, kita pulang untuk apa kita di sini, semua sudah selesai" ucap nya sembari kembali menaiki motor nya.

Perasaan senang bercampur bersalah mengganggu pikiran ku.

Sampai di rumah aku langsung masuk kamar, aku merasa tak nyaman sering pulang malam.

"Untung lah semua sudah usai, lagian siapa suruh ngajak pacaran doang, aku kan pingin nya nikah, cape tau kerja" gerutu ku saat sudah di kamar.

Esok nya tak ada lagi aku dengar kabar tentang Agus, dalam pikiran ku kini hanya menunggu pria yang menawarkan lamaran.

Seperti biasa aku kerjakan aktifitasku, sedikit malas hari ini karna rasa lelah.

"Om nanti sore aku pulang dulu ya, tubuhku rasa nya cape" izinku pada om Sony.

"Kenapa nggak pijat aja Put" katanya..

"Aku biasa di pijat oleh mama om" sahutku.

"Oh gitu ya sudah kalo gitu" ucap nya sembari mengeluarkan 2 lembar uang warna biru.

"Untuk apa om" tanya ku saat om Sony menyodorkan uang tersebut.

"Untuk jajan" kata nya singkat. Dengan ragu aku pun menerima uang tersebut.

"Makasih ya om, aku selesaikan kerjaan ku dulu, jadi sebelum sore aku sudah bisa pulang" kata ku, gegas aku beteskan kerjaan yang belum selesai.

Selepas zuhur aku pamit pulang, soalnya kalo ke sorean angkot sudah nggak ada.

Sampai di rumah, aku langsung masuk, aku mencari keberadaan mama.

"Assalamualaikum ma..." seruku.

"Pintunya terbuka, tapi orang nya nggak ada" gumamku.

"Eh Putri..kamu pulang lagi ini belum satu bulan loh" seru mama yang datang dari arah luar.

"Iya ma, badan Putri pegel-pegel...boleh nggak kalo Putri minta pijit" kata ku sembari cengar-cengir.

"Kamu tu Put...baru jadi babu yang kerjaan nya sedikit sudah ngeluh coba kamu jadi mama, mau ngeluh ke mana coba" bukan nya di iya kan eh malah kena omel aku.

"Ya ngeluh nya ke bapak to ma" sahutku

"Bapak mu mana mau mendengar" kata mama.

"Ya sudah kalo nggak mau Putri mau tidur saja" ucap ku sembari masuk kamar.

"Huh..mama seneng nya kalo dapat duit, kalo dapat kerjaan gratisan mana mau, emang dasar mama, padahal sudah 5 bulan aku kasih gajiku" gerutu ku saat sudah di dalam kamar sembari merebahkan diri di atas tempat tidur.

Cukup lama aku tidur, jam sudah pukul 20:35 .

"Hah...? Cepet banget ya, perasaan baru aja merem" kataku, karna rasa haus aku pun keluar kamar.

"Si putri itu kenapa ya pak. aku itu sering mendengar desas desus yang tak enak, yang kata nya Putri sering sama laki-laki yang berbeda setiap hari" ucap mama yang tak sengaja aku dengar.

Aku pun menghentikan langkahku aku berdiri di balik dinding papan rumah bapak dan mama.

"Yang kaya gitu jangan di dengarkan, tanya kan pada Putri atau cari tau kebenaran nya sendiri" sahut bapak dengan bijak.

"Alaaah bapak sih nggak dengar sendiri bahkan nih ya, katanya Putri itu sudah tidur dengan bos nya" sambung mama.

Aku membekap mulutku sendiri, siapa yang menggosipkan aku seperti itu?.

"Bapak kenal siapa Sony, dia memang nakal tapi dia nggak mungkin merusak Putri, anak teman nya sendiri" sahut bapak.

"Ya sudah ayok tidur sudah malam" sambung bapak.

Aku rasa nya tak percaya kepada mama yang mudah percaya omongan orang lain ketimbang bertanya pada anaknya sendiri.

Aku pun kembali ke kamar dan mengurungkan niatku ingin minum, bahkan sore ini aku juga tidak mandi dan makan.

Aku tak bisa tidur kembali, memikirkan perkataan mama, "siapa sebenarnya yang bergosip tentangku" gumamku dalam hati.

"Ah sudah lah kalo aku tak tidur besok aku bisa kesiangan kembali kerja" kata ku kemudian berusaha memejam kan mata.

"Put...sudah mandi?" tanya bapak saat pagi.

"Belum pak nanti saja mandi di sana," jawabku.

"Ya sudah ayok kita berangkat, nanti bapak kesiangan dagang nya" kata bapak sembari memanasi motor nya.

"Iya pak, ma Putri berangkat dulu" aku mencium tangan mama.

"Kalo kerja yang bener jangan macam-macam, jangan bikin malu orang tua" pesan mama dengan nada ketus.

Aku hanya mengangguk, tal ingin menjawab dengan pertanyaan atau perkataan, karna aku sudah tau kenapa mama bicara seperti itu. Aku pun memilih untuk segera berangkat, dengan tubuh yang masih begitu lelah.

...****************...

1
Ds Phone
macam macam dugan hidup nya
Ds Phone
hamil ke dia
Ds Phone
nakit betul dia
Ds Phone
macam mana dengan rumah tangga meraka
Ds Phone
suami apa macam tu nak beban sama isteri
Ds Phone
itu jalan tak baik tu
Ds Phone
sangup metua kata macam tu
Ds Phone
muking ada yang tak kena
Ds Phone
tinggal kan aja
Ds Phone
laki tak ber tangung jawab
Ds Phone
apa nasib rumah tangga nya
Ds Phone
dia tak tahu orang hamil macam mana
Ds Phone
ada tukang hasut
Ds Phone
dapat laki macam tu memang susah
Ds Phone
laki nya kaki mabuk
Ds Phone
malu pulak tapi ikut
Ds Phone
sebenar dia suka pada kamu
Ds Phone
yake macam tak ada keputusan aja
Ds Phone
sakit hati sebenar nya
Ds Phone
dah masa sendiri tahu apa pun nak dimasak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!