Crazy up setiap hari jadi jangan sampai tumpuk bab 😎🙏
Novel ini merupakan sekuel novel Gairah Cinta CEO Bastard.
Ini cerita tentang anak-anak CEO Bastard yang pastinya tidak kalah seru dengan kisah orang tua mereka.
Adam merupakan CEO bermulut pedas, kata-katanya tajam dan sarkas tepat pada intinya langsung. Tak jarang dia menyakiti hati lawan bicaranya.
Abraham merupakan CEO casanova, sorot matanya mampu membius kaum hawa hingga bertekuk lutut di hadapannya.
Xander merupakan CEO kejam, dia memiliki sebuah rahasia kelam yang disimpan nya rapat-rapat tanpa diketahui siapapun.
"Pernikahan adalah kutukan bagiku!" Xander Dominic.
"Aku akan melajang seumur hidup dan merayu wanita manapun yang aku suka." Abraham Dicaprio.
"Aku tidak mau menikah karena pernikahan bagaikan penjara suci untuk laki-laki seperti ku!" Adam Dicaprio.
Lalu bagaimana kalau mereka bertemu dengan pawang masing-masing yang memiliki karakteristik unik mampu menarik perhatian mereka?
akankah mereka jatuh cinta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kisss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gagal Jadi Superhero
Zara membuka matanya pelan karena terganggu oleh tingkah usil Adam. Pria itu sangat menyebalkan pikirnya, untuk sesaat dia tidak mengingat peristiwa keji yang ia alami sebelumnya. Karena melihat Adam yang malah menatap sinis dirinya.
"Bo-bos," lirih Zara dengan suara serak.
"Jangan tidur lagi, yang terluka parah itu aku, bukan kamu! Lihat nih, tulang rusuk aku di perban karena cedera gara-gara nolongin kamu!" sungut Adam kesal menunjukkan bagian pinggang nya di perban berwarna coklat guna membantu tulang rusuknya kembali kokoh.
Zara mengernyitkan dahinya heran, dia belum paham dengan maksud ucapan Adam. Mengapa ini salahnya? Memang apa yang telah dilakukan Zara, sehingga membuat Adam terluka seperti ini?
"Gara-gara aku!" tunjuk Zara pada dirinya sendiri. Gadis itu sudah mulai membaik karena kali ini sadar yang kedua kali.
Dia masih belum mengingat apa yang sudah terjadi.
"Iya, benar! Gara-gara kamu! Memangnya kamu tidak ingat kalau kamu hampir saja mati karena bunuh diri?" tanya Adam mengingatkan Zara kembali dengan kejadian dua hari yang lalu.
Degg.
Gadis itu terdiam sesaat. Otaknya sedang meloading apa yang terjadi, sontak saja matanya melebar karena teringat dia terjun dari atap gedung. Samar-samar bayangan Adam ikut terjun guna menyelamatkan nya pun terlintas dalam benaknya.
Zara tak lagi trauma karena tidak melihat Xander. Ingatannya hanya terfokus pada Adam.
"Sebentar-sebentar! Bos, ikut terjun dari atap gedung juga?" tanya Zara serius tidur menyamping menatap Adam yang tidur terlentang.
Adam tersenyum angkuh layaknya superhero, dia yakin sebentar lagi Zara akan memuji dirinya karena rela terjun dari atap gedung.
"Tentu saja, aku terjun karena ingin menyelamatkan mu," balas Adam dengan penuh percaya diri membuat Zara menepuk jidatnya.
"Menyelamatkan apanya? Yang ada kita berdua hampir mati dan Bos terluka seperti ini. Bodoh kok di pelihara! Seharusnya kalau bos mau selamatin aku, tangan ku yang Bos pegang seperti di film-film. Bukan ikut terjun ke bawah."
Logika Zara menolak statement Adam yang cacat baginya. Bagaimana bisa pria itu mengatakan menyelamatkan dirinya, sedangkan mereka berdua berhasil terjun ke bawah.
Benar dong?
"Berarti bos gagal menyelamatkan aku dong!" tambah Zara secara logis membuat Adam menganga lebar.
Senyuman angkuh di wajahnya pudar begitu saja. Dia tidak dapat lagi menyombongkan dirinya karena statement Zara telah mematahkan argumen nya.
"Ya?!! Seharusnya kamu bersyukur punya bos yang setia dan baik sama kamu. Kalau aku tidak menyuruh petugas keamanan menyiapkan balon besar di bawah gedung, sudah pasti tubuh mu hancur dan otak kecilmu itu keluar dari kepala!" sentak Adam membela dirinya.
Sungguh saat ini pria itu merasa sangat kesal karena Zara tidak berterima kasih padanya.
Ingin sekali kalau dia sehat maka akan menyentil kepala Zara.
Namun, tubuhnya tak mampu bergerak karena kesakitan.
"Bos juga!" ujar Zara tak ingin kalah membuat Adam menggigit bibirnya karena geram pada Zara.
Ah?!!! Dia sangat kesal. Ingin sekali menjerit dan menjambak rambut Zara karena marah.
"Heyyy!! Kamu memang mengesalkan yah! Bukannya terima kasih karena udah aku tolongin. Ada baiknya aku pecat saja kamu!" ancam Adam yang sudah kalah berdebat membuat Zara melebarkan matanya.
Dia terkejut mendengar nya, tak ingin kehilangan pekerjaan. Kalau tidak punya uang bagaimana bisa dia mengirimkan uang untuk keluarga?
Bagaimana dia membeli ponsel dan menghubungi keluarganya?
"Ehh, Bos. Jangan main pecat dong. Belum juga kerja masa langsung main pecat!" rengek Zara tak terima membuat Adam menaikkan sebelah bibirnya seperti emak-emak julid di Indonesia.
"Belum juga kerja tapi udah mau bunuh diri!" Adam berkata sarkas membalas perkataan Zara membuat gadis itu menekuk bibirnya.
Ekspresi nya saat ini sangatlah menggemaskan di mata Adam. Bola matanya bulat dan bibirnya coklat sedikit kemerahan.
Memang Zara sangatlah cantik sesuai dengan kriteria orang bule.
"Bos, jangan pecat aku! Nanti saja waktu aku kaya baru pecat!" Zara mengalungkan tangannya di lengan Adam dengan mudah karena jarak mereka berdekatan.
Adam yang melihatnya pun pura-pura jual mahal.
"Cih … mana ada kerja sebagai pembantu bisa buat orang kaya?" ejek Adam dengan kata-kata pedas nya membuat Zara mengerucutkan bibirnya.
"Ya bisa lah! Karena bos nya kaya. Kata orang bijak : kalau kita berteman dengan penjual minyak wangi maka kita akan wangi. Berarti kalau kita berteman dengan bos kaya maka kita juga akan kaya!" jelas Zara dengan nada manja dan menggemaskan.
"Kita bukan teman, melainkan majikan dan pelayan!" sanggah Adam jual mahal tak mau jadi teman Zara.
"Ya, aku yakin dari pelayan bisa naik pangkat jadi teman hidup!" balas Zara polos membuat Adam tersedak ludahnya.
*
*
Author : wkwkwkwk ada juga yang naik pangkat dari pelayan jadi pelakor, Zara🤭
Mau up lagi?? Vote dan kopi biar nggak ngantuk. 😎😎
Bersambung.
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰😘
Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🥰
Mampir juga ke novel temen author yang nggak kalah seru 🥰🥰