NovelToon NovelToon
ELEA (Tak Pantaskah Aku Dicintai?)

ELEA (Tak Pantaskah Aku Dicintai?)

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Tunangan Sejak Bayi / Percintaan Konglomerat / Teen Angst / Idola sekolah / Gadis nakal
Popularitas:13.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dhanvi Hrieya

Dunia Elea jungkir-balik di saat dirinya tahu, ia adalah anak yang diculik. Menemukan keluarga aslinya yang bukan orang sembarangan, tidak mudah untuk Elea beradaptasi. Meskipun ia adalah darah keturunan dari Baskara, Elea harus membuktikan diri jika ia pantas menjadi bagian dari Baskara. Lantas bagaimana jika Elea merasa tempat itu terlalu tinggi untuk ia raih, terlalu terjal untuk ia daki.

"Lo cuma punya darah Baskara doang tapi, gue yang layak jadi bagian dari Baskara," ujar Rania lantang.

Senyum sinis terbit di bibir Elea. "Ya, udah ambil aja. Tapi, jangan nangis jika gue bakalan rebut cowo yang lo suka."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhanvi Hrieya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27| Trauma

"Oi! Lo denger nggak sih, gue manggil-manggil lo!"

Rania mengejar langkah kaki Elea, perempuan arogan itu terus saja melangkah menjauh dari dirinya. Setelah menampar Yuda—kakaknya dengan kartu ATM, Rania menarik pergelangan tangan Elea dan menahannya.

Elea menghela napas berat, ia melirik Rania dengan ekspresi wajah datar. Wajah Rania merah padam, entah karena menahan malu sebab ketahuan oleh Elea jika dirinya diperas Yuda. Atau mungkin karena marah, karena merasa Elea merendahkan kakak lelakinya.

"Lepasin," titah Elea, santai.

Rania melepaskan cekalan tangannya pada pergelangan tangan Elea.

"Kenapa lo ngasih kartu ATM lo sama dia, hah? Lo tau siapa dia? Dia nggak akan pernah berhenti datangin lo. Asalkan lo tau, sekali lo kek gini ke dia. Maka dia akan terus begitu ke lo," kata Rania menggebu-gebu.

"Abang kandung lo, itu dia bukan," sahut Elea tahu indentitas Yuda, "dia bukan lawan gue, Rania."

Rania terkesiap, menatap Elea tidak percaya. Gadis ini tahu siapa Yuda, tahu apa hubungan mereka. Rania tersenyum getir, sudah pasti Elea mengolok-olok dirinya dari belakang. Tertawa karena kehidupan menyedihkan seorang Rania, ayahnya seorang pria brengsek. Ibu kandungnya sakit jiwa, dan kakak kandungnya suka memintai dirinya uang.

"Lo senang liat keadaan gue, bukan? Orang yang paling lo benci hidupnya semenyedihkan itu. Ketawa aja, El! Lo boleh ketawa sekeras mungkin," tutur Rania, intonasi nada suaranya bergetar.

"Gue benci lo," sahut Elea, "karena lo, ngambil tempat gue. Pura-pura baik tapi, gue juga sadar. Lo maupun gue, sama-sama korban di sini. Korban orang tua yang nggak punya otak, dan hati. Gue nggak akan ketawa sama nasib lo, karena kalo gue ketawain lo sama aja gue ngetawain kehidupan gue sendiri."

Rania membuang muka, kedua matanya memerah dan terasa panas. Elea memperhatikan Rania, ia benci gadis remaja yang selalu bersandiwara. Ia benci Rania yang merebut tempatnya tapi, entah kenapa Elea pun tidak tahu ada rasa kasihan di dalam hatinya untuk Rania.

Apalagi saat ia menyelidiki tentang identitas Rania, Elea sangka jika dirinya tidak akan memiliki hati nurani. Siapa yang menyangka, sebagai seorang anak perempuan yang terbuang. Banyak-sedikitnya, ia paham bagaimana perasaan Rania.

Rania mengusap bulir bening yang jatuh di pipinya dengan kasar, berdehem beberapa kali. Membawa atensinya ke arah Elea, meneguk kasar air liur di kerongkongannya.

"Lain kali, kalo lo liat gue sama dia. Jangan lakuin apapun, itu masalah gue. Buat kartu ATM lo, nanti gue bakalan kembaliin. Lo tenang aja, gue nggak sudi berhutang budi sama lo."

Rania membalikkan tubuhnya, meninggalkan area taman sekolah. Elea menghela napas berat, melirik punggung belakang Rania yang semakin menjauh.

...***...

Ditariknya napas perlahan dan diembuskan kasar, Elea mengayunkan kedua tungkai kakinya melewati Diana—ibunya.

"Elea," panggilnya lantang.

Elea menghentikan langkah kakinya, suara telapak sepatu high heels mengetuk lorong lantai gedung sekolah mengalun. Beberapa siswa-siswi melewati mereka berdua, bel pulang telat menggema di seluruh penjuru sekolah 5 menit yang lalu.

"Kelas Rania di lantai atas," celetuk Elea dengan ekspresi dan intonasi nada dingin.

Kepala Diana mengeleng perlahan, bibirnya terbuka.

"Kelas Bang Zion, ada di ujung lorong," sambung Elea sebelum Diana berbicara.

"Bukan," sahut Diana cepat, "Mami bukannya mau ketemu Zion dan Rania tapi, mau ketemu sama Elea."

Dahi Elea berlipat, wanita yang sudah melahirkan dirinya ini ingin bertemu dengan Elea. Bukan dengan Rania putri kesayangannya, atau dengan Zion putra terkasihnya. Elea membalikan tubuhnya mengayunkan kedua tungkai kaki jenjangnya, membuat Diana mau tak mau ikut melangkah mengikuti Elea.

"Mami mau makan malam bareng El. Mami udah minta izin sama Papi, Elea mau makan malam apa sama Mami. Apakah El—"

"Stop!" seru Elea melengking memotong laju perkataan Diana, beruntung sekali sekolah sudah sepi hingga wanita dewasa satu ini tidak dipermalukan oleh putrinya sendiri. "Apakah Anda liat kalo saya ini suka dengan keberadaan Anda tiba-tiba? Saya tidak ingin dekat-dekat dengan Anda. Anda sama sekali tidak pernah mencintai saya. Saya tidak pernah berharap apapun dari Anda, karena Ibu saya sudah lama mati. Jadi, saya harap dengan sangat, Anda berhenti mendekati saya."

Urat leher Elea mencuat, wajah putihnya merah padam, bahkan embusan napasnya memburu. Diana terkejut mendengar penolakan dari Elea, gadis remaja dengan seragam putih abu-abu di depannya ini sangat marah.

Kedua kelopak mata Elea tertutup, ia menekan emosi yang meledak-ledak. Elea lelah, gadis remaja satu ini ingin hidup tanpa bayang-bayang Diana. Saat melihat Diana, membuat hati Elea tak tenang. Bisik-bisik perasan tidak dicintai, dan diharapkan membuat ulu hati Elea tercubit.

"El! Mami cuma ..., Mami mau menebus kesalahan Mami sama Elea."

Intonasi nada suara Diana bergetar, kerongkongannya terasa tercekik. Kenapa baru sekarang Diana sadar jika putrinya ini berati, lantas kemana perginya kesadaran Diana saat menginjak gas mobil hanya untuk melenyapkan nyawa Elea. Bahan menghalangi pencarian Elea di masa lalu, Elea mungkin bisa memaafkan Rania. Tapi, tidak dengan Diana, wanita ini meninggalkan trauma pada Elea.

Kelopak mata Elea terbuka, sorot mata terbuka jelas tergambarkan di kedua mata hitam legamnya.

"Kesalahan Anda tidak bisa dimaafkan, bahkan jika ditukar dengan nyawa Anda sekali pun," sahut Elea tegas.

Ia membalik tubuhnya, melangkah terburu-buru menuju gerbang sekolah yang masih terbuka lebar.

...***...

Ketukan pintu mengalihkan perhatian Guntur dari berkas-berkas yang ia baca, ia menoleh ke arah pintu masuk.

"Masuk!" seru Guntur lantang.

Suara derit pintu terbuka, wajah lelah Guntur langsung hilang. Ia melepaskan kaca mata bacanya, meletakkan di atas meja. Senyum lebar terbit, saat Elea mengangkat kantong plastik berisikan makanan siap saji.

"Papi sibuk?"

Guntur menyongsong kedatangan sang putri mengeleng cepat, ia membawa Elea duduk di sofa tepat di tengah-tengah ruangan kerjanya.

"Papi nggak sibuk, Elea bawa apa itu?"

Elea mengeluarkan beberapa kotak makanan, dan beberapa minuman hangat sampai yang dingin.

"Makanan kesukaan Papi," sahut Elea tersenyum lebar, "Elea dengar kalo Papi nggak ada selera makan akhir-akhir ini. Makanya Elea bawa beberapa makanan yang Papi suka sampai yang mungkin akan Papi sukai."

Hati Guntur menghangat, tangannya bergerak membelai rambut sang putri. Diana—mantan istrinya meminta izin untuk makan malam dengan Elea, anehnya sang putri malah mendadak datang ke perusahaannya.

Tampaknya putrinya masih belum bisa memaafkan Diana, melihat Elea yang tidak banyak bicara mendadak berceloteh. Guntur menghela napas berta, tangannya meraih sendok dan garpu yang disodorkan oleh sang putri.

"Kamu juga makan, biar Papi punya nafsu makan. Kalo cuma Papi sendiri yang makan, paling habisnya sedikit," ucap Guntur.

Kepala Elea mengangguk, ia meraih sumpit. Menyumpit sushi dan memasukan ke dalam mulutnya mengunyah dengan senyuman lebar, Guntur tersenyum tipis.

"Papi," panggil Elea setelah menelan makanan yang ia kunyah.

"Iya, kenapa Sayang?"

"Apakah Papi nggak mau nikah lagi. Mungkin Papi akan menemukan perempuan yang tulus mencintai Papi. Papi tenang aja, Elea merestui Papi nikah lagi. Asalkan perempuan itu mencintai Papi dengan tulus, itu udah cukup kok, bagi Elea."

Senyum di bibir Guntur mendadak luntur, makanan yang akan ia memasukan ke dalam mulut langsung diturunkan. Fokus Guntur bukan wanita tapi, Elea dan pekerjaan.

"Papi nggak akan nikah lagi, Papi cuma mau membesarkan Elea. Dan ngeliat putri Papi punya pasangan, punya cucu, dan mati. Papi hanya mau itu," sahut Guntur nyaris berbisik.

Elea mengigit bibirnya, ayahnya trauma pada pernikahan. Ayahnya bisa saja tidak lagi percaya pada cinta, sama seperti Elea.

Bersambung....

1
Moreno
Where are you, Thor?
Umiie'ne Naza
,maaf tor ga suka karakter elea udah tau saka ga cinta tetep bertahan, kalau udah nikah nanti bisa selingkuh dg Rania, Udah tau endingnya gimana
kalea rizuky
elea jangan bodoh deh putuskan hubungan sama saka biar aja dia nyesel milih jalang yg harus harta qm berhak bahagia dengan yg lain jangan jd kayak pengemis deh
Anonymous
lo ngiri y saka...ga diajak maen air.../Grin/
Anonymous
biarin apa kata saka...ntar kan dia kangen sendiri/Smile/
Rustina Megawati
banyakin dong update nya. di tungguin..pake sangat/Smile/
kalea rizuky
ngapain ngarep si bloon mending ma david
kalea rizuky
rania jalang di suka tolol dia cm anak angkat
kalea rizuky
lanjut donk
Anonymous
seru thor...smangat up y...elea ga boleh bucin ma saka...boleh sayang ma david aja.../Grin/
Yuliana langoy Yuliana
di tunggu kelanjutannya
Anonymous
ngapain elea ngarep saka...mending ma david...
Anonymous
fight girl/Scream/
Anonymous
goo eleaaa/Smile/
Anonymous
sippp nih elea ga kaleng2...
Anonymous
maaf thor...aq baru nemu novelmu...be strong elea...
Moreno
Thor, bisa tiap hari gak updatenya? Habisnya seru bangeettt 😆
Dhanvi Hrieya: author usahain up tiap hari ya kakak🫰🏻🫰🏻☺️
total 1 replies
I Rafli
lanjut toor
Ati Rohayati
mantap cerita nya ngga bertele tele ,ditunggu lanjutan nya thor bikin saka sama c zionis mati kutu
Dhanvi Hrieya: menyesal ya kan, kak😆
btw, makasih udah mampir kakak🙏🏻☺️
total 1 replies
Suryani Tohir
💪
Dhanvi Hrieya: makasih kakak atas rate bintangnya🙏🏻❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!