NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Mantan Pacar Kakak

Terpaksa Menikah Dengan Mantan Pacar Kakak

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Ibu Pengganti / Cinta Paksa
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: tami chan

Tiara Putri harus membesarkan keponakannya yang bernama Bintang, karena kakaknya -Rani- yang merupakan ibu kandung Bintang, telah meninggal. Tiara sangat menyayangi Bintang hingga rela bekerja siang dan malam demi bisa menwcukupi kebutuhan anak sambungnya itu. Namun tiba-tiba muncul seorang lelaki bernama Troy Richard Kardinal yang mengaku sebagai mantan pacar Rani dan ayah biologis Bintang. Dia menginginkan Bintang dan akan merebutnya dari Tiara.
Akhirnya demi bisa terus bersama Bintang, Tiara terpaksa menikahi Troy.
Bagaimanakah lika liku kehidupan pernikahan pasangan tanpa cinta itu? akankah cinta tumbuh di antara keduanya suatu saat nanti? yuk, ikuti ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tami chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Amukan Tia.

"Bintang!" Tiara langsung berlari masuk ke ruang perawatan Bintang, mendekati anak sambungnya yang masih terbaring lemah di ranjang perawatan.

Dan saat Bintang melihat kehadiran Tia, dia langsung tersenyum cerah dan merentangkan tangannya minta di peluk.

"Kesayangan Mama, kenapa bisa sakit, sayang..." Tia memeluk Bintang dengan erat, mengusap usap punggung mungilnya yang bergetar karena menangis.

"Coba Mama lihat," Tia melepaskan pelukannya lalu memandang wajah mungil yang sangat dia rindukan ini, menempelkan punggung tangannya di dahi Bintang dan merasakan suhu badan anak tersebut.

"Masih anget badannya..." gumamnya.

"Sayang, minum air putihnya di banyakin ya."

Bintang mengangguk.

"Mau minum? Mama ambilkan ya?" Tia langsung beranjak mencari air mineral di ruang perawatan yang super mewah itu. Dia terlihat sangat sibuk dan bahagia karena sudah berada di dekat anak kesayangannya.

"Huft..." Troy terus memperhatikan Tia yang tampaknya tidak menyadari kehadirannya di ruangan itu, Troy maklum. Mungkin dia terlalu fokus pada Bintang, atau memang dia tak pernah menganggap Troy sebagai orang penting. Yah, bagaimanapun Tia pasti membencinya karena dialah yang menyebabkan Tia berpisah dengan Bintang.

"Huftt..." Okta langsung duduk di sebelah Troy, sesaat setelah dia masuk ruang perawatan, diikuti Prita.

Troy menatap Okta sambil menggerakkan netra hazelnya ke arah Prita, seolah bertanya 'siapa perempuan ini?'

"Oh ya, dia Prita, temannya Tia. Prita ini karyawan di divisi umum, anak buahnya Giovani," ucap Okta dengan santai, sambil menyilangkan kakinya.

"S.. s.. s.. selamat siang, Pak Troy," ucap Prita terbata. Bagaimana tidak, dia sedang berhadapan dengan big bos yang tidak akan mungkin bisa d temui oleh karyawan biasa sepertinya.

"Ngapain lu ajak dia?" bisik Troy.

"Gila aja kalau gue cuma berdua sama Tia, Bisa-bisa gue nggak selamat sebelum sampai di sini. Lu, nggak tahu kan? muka Tia sewaktu dia tahu Bintang di Rumah Sakit? mukanya kayak barongsai, ngeri. Makanya, gue ajak temennya biar dia bisa ngelindungi gue," ucap Okta panjang lebar.

"Cih! alasan yang nggak masuk akal!" kesal Troy.

Prita yang mendengarkan obrolan Troy dan Okta hanya diam, sambil berdiri kaku di sebelah sofa. Akhirnya karena bingung mau apa, dia berjalan mendekati ranjang Bintang.

"Halo ponakan tante yang ganteng," sapa Prita.

"Halo tante Prita..." jawab Bintang sambil tersenyum.

"Kamu pengen apa sih, sayang? kok sampai sakit. Ngomong sama Tante, nanti Tante beliin..." seketika Prita terdiam, dia baru ingat. Bintang kan sekarang ikut ayahnya, sang big bos yang super kaya. Pastinya Bintang tidak akan kekurangan apapun. Semoga saja Pak Troy tak tersinggung dengan ucapannya barusan.

Tanpa berani menoleh, Prita hanya melirik ke arah Troy dari ujung matanya, "duh.. mulut..."

"Biar Saya saja, mbak," seorang wanita bertubuh subur, mendekati Tia dan merebut gelas yang sedang di pegang Tia.

"Anda siapa, ya?" tanya Tia penasaran.

"Saya Puji, pengasuhnya Bintang," jawab Puji sambil menuangkan air mineral dari botol plastik ke gelas lalu dia berjalan mendekati Bintang dan menyerahkan air tersebut pada Bintang.

"Minum dulu, sayang," ucap Puji sambil tersenyum pada Bintang.

Tia mendekat, lalu menatap Puji sambil tersenyum. "Terima kasih, mbak. Sudah merawat Bintang," ucap Tia dengan tulus.

Puji hanya mengangguk sekali lalu berjalan ke arah mini pantry untuk mengembalikan gelas yang barusan di pakai Bintang.

"Bintang jangan di ganggu dulu, sekarang sudah waktunya dia tidur siang," ucap Puji sambil menatap Tia. Lalu dia pun duduk di sebuah kursi yang ada di pantry dan mulai bebersih, mencuci beberapa piring dan gelas yang kotor.

Tia menatap Prita sambil mencibir, lalu dia menatap Bintang sambil tersenyum.

"Bintang tidur dulu, ya."

Dengan cepat Bintang meraih tangan Tia sambil menggelengkan kepalanya beberapa kali. "Jangan pergi, Ma..." ucapnya lirih.

Tia mendekat sambil kembali tersenyum, dia mengecup kening Bintang dan berbisik, "Mama nggak pergi, Mama cuma duduk di sofa itu sambil nungguin Bintang."

"Tapi nanti malam, Mama temenin Bintang, kan?" ucap Bintang penuh harap.

"Mama usahakan ya, kita harus minta ijin Papa Bintang dulu..."

Bintang menggelengkan kepalanya berkali-kali dan tak lama kemudian dia mulai menangis.

"Sayang, kenapa nangis?" Tia terkejut lalu duduk di kursi yang ada di dekat Bintang. Prita pun ikut mendekat.

"Mama jangan pergi..." rengek Bintang.

"Bintang, tidur dulu ya, biar cepat sembuh," ucap Puji sambil menatap Bintang.

Bintang menolehkan wajahnya, tak mau bertatapan dengan pengasuhnya itu.

"Mbak, mending Bintangnya di biarin sendiri biar tidur, kalau di temani terus, dia jadi nggak mau tidur."

Tia menatap Puji dengan lekat. Tadinya Tia merasa sangat berterima kasih karena Puji merawat Bintang, namun semuanya berubah karena ucapan Puji barusan.

Memang bagus bersikap tegas, namun untuk anak yang sedang sakit, dia harusnya memberikan sedikit kelonggaran, kan?

"Bintang tidur dulu ya, Mama duduk di sini deh, nungguin..." ucap Tia sambil mengelus rambut Bintang.

"Tante Prita juga jagain Bintang di sini," sambung Prita tak mau kalah.

Sambil masih terisak, Bintang menganggukan kepalanya.

"Mama... kaki Bintang sakit..." ucap Bintang lirih.

"Kaki? Bintang habis jatuh?" tanya Tia.

Bintang menggelengkan kepalanya sambil terus terisak.

"Tolong di tiup biar cepat sembuh, ya Ma..." pinta Bintang. Bintang memang selalu meminta Tia meniup lukanya jika dia habis terjatuh, katanya rasanya langsung sembuh kalau di tiup Mamanya.

Tia pun terkikik sambil mulai menggulung celana panjang Bintang, "sebelah mana? nggak ada yang luka, kok."

"Sebelah sini..." Bintang menunjukkan paha sebelah kirinya.

Karena letaknya di paha bagian atas, Tia pun melorot kan celana Bintang perlahan, dan nampak lah sebuah memar berwarna kemerahan bahkan di sekitar memar merah itu sudah berwarna kebiruan.

Tia tercekat, matanya bahkan melotot, jantungnya pun berdebar kencang. Bahkan tangan Tia tampak bergetar karena dia berusaha menahan kemarahan yang sudah menumpuk di ubun-ubun kepalanya.

Tak terkecuali Prita yang sejak tadi diam dan terus memperhatikan, tangannya bahkan mengepal erat, menahan emosi.

"Si... siapa yang sudah memukul kaki mu..." tanya Tia dengan lirih.

"Papa mu?"

Bintang menggeleng sambil terus terisak.

"Puji?" tanya Tia dengan lirih.

Bintang mengangguk sambil mencoba menahan isak tangisnya.

Tia bangkit dari duduknya, melepaskan pegangan tangannya pada Bintang dan berjalan mendekati Puji yang sedang asyik dengan gadget nya.

Tanpa basa basi, Tia langsung menarik rambut Puji, hingga Puji berteriak karena terkejut dan juga kesakitan dan membuat Troy dan Okta menatapnya, bingung.

Puji berusaha melepaskan diri, tangannya menggapai-gapai hendak mencakar Tia, namun dengan gesit Prita menangkap tangannya kemudian memelintir nya.

"Berani-berani nya lu nyakitin anak gue!" teriak Tia emosi hingga membuat Troy dan Okta terkejut.

"Gue patahin tangan Lo, yang berani nyakitin Bintang!" sambung Prita sambil memelintir tangannya Puji makin keras hingga Puji berteriak minta tolong karena kesakitan

"Tia!"

"Prita!"

Troy dan Okta berteriak bersamaan sambil berlari mendekati mereka bertiga.

1
Ika Wahyuni
👍
Khamim Fiatin
nama bintang sering typo jadi binatang thor
Tamie: iya kak... duh HP ku eror bgt typo nya.. nanti aku cek lg trus d edit. terimakasih 🙏🙏
total 1 replies
Khamim Fiatin
mulai suka nih dengan konfliknya
Tamie: Terima kasih kk🤗
total 1 replies
Heny Adinda
semangat Thor
Tamie: makasih kk 🤗
total 1 replies
ELy Purwanti Elf
setujuuuu , gas polll ayokkkkk
ELy Purwanti Elf
pintar sekaliiii bintang ahahahahha
ELy Purwanti Elf
dasar puji pecat ajaaa bang troy
ELy Purwanti Elf
ceritanya menarik dan bisa bikin ketagihan bacanya hihi
Tamie: asik asik.... thankyou sayang.. 🥰🥰
total 1 replies
ELy Purwanti Elf
pertualangan di mulaii wkwkwk
Tamie: asyik asyik wes nongol... 😁😆
total 1 replies
ELy Purwanti Elf
dag dig duaaarrrr thor
Tamie: kaget g tuh... 😆
total 1 replies
sunshine wings
😲😲😲😲😲
🤣🤣🤣🤣🤣
sunshine wings
Wohoo.. 😱😱😅😅😅
Tanggungjawab ya Troy.. 🤭🤭😍😍😍
sunshine wings: 🤭🤭🤭🤭🤭
Tamie: hohoho......
total 2 replies
sunshine wings
Lebih kuat Prita..
Se enaknya menggasak anak²..
Huhhh..
Panasss..😡😡😡😡😡
Heny Adinda
cepat up lgi thor😭penasaran bgt
Tamie: hehe.. siap👍
total 1 replies
sunshine wings
Huhhh!!!
Tara
waduch..bisa bisa ktmu nanti..uhuy😅
Tamie: yoi.. 😁
total 1 replies
sunshine wings
Bsgus ceritanya.. Seruuu banyak lucunya..
Keep it up author..
💪💪💪💪💪
👏👏👏👏👏
♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings: 🫶🫶🫶🫶🫶
Tamie: makasih ka, 🤗
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!