Ig : @emmashu90
Gara-gara salah masuk kamar, Zalfa terpaksa harus bertemu pria asing yang membuatnya kehilangan sesuatu yang sangat berharga dalam hidupnya. Kejadian dadakan itu membuatnya batal nikah dan kemudian salah nikah. haduuh
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emma Shu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32.
Zalfa sudah putus asa menanti kepulangan Faisal. Yang ia harapkan sekarang, minimal jasad Faisal ditemukan. Sampai kini, ada lima jasad yang belum ditemukan. Salah satunya Faisal. Sementara bangkai kapal dan mobil-mobil yang tenggelam sudah ditemukan. Termasuk bangkai mobil Faisal.
Direktur Tampung Perak sudah menyalurkan uang santunan kepada keluarga yang ditinggalkan. Sudah lelah Zalfa menangis sepanjang malam menanti kabar baik, sudah berliter\-liter air mata yang tumpah di sepanjang doa dalam shalatnya. Dan kabar baik yang dinantikannya tidak terdengar hingga kini. Zalfa terlihat terpukul dan meneteskan air mata ketika menengadahkan tangan di setiap doanya. Ia bertanya kepada Allah tentang jodohnya. Mengadu rasa kehilangan yang membekap relung jiwanya.
Bayang-bayang Faisal yang terus menghantui membuat Zalfa merasakan hari-hari berjalan begitu lamban. Cukup lama Zalfa membuang rasa kehilangan, akhir-akhir ini ia menyibukkan diri dengan rutinitasnya mengurus kafe kecil miliknya.
Begitu bangun subuh, Zalfa langsung mandi dan membentang sajadah. Lalu shalat. Setelah itu ia membuka Al Quran dan membacanya dengan suara indah nan syahdu. Lantunan yang disuarakannya membuat Atifa yang melintasi kamar Zalfa menjadi merinding.
Pelan air mata Zalfa bergulir ketika di tengah bacaannya, wajah Faisal membayang jelas di pelupuk mata. Kemudian ia menyudahi bacaannya dan menutup Al quran.
“Astaghfirullahaladzim... Ya Allah ampuni aku jika mencintai hamba-Mu, manusia yang Engkau ciptakan begitu sempurna di mataku. Tapi kumohon jangan Engkau gantikan rasa cintaku pada-Mu dengan mencintai makhluk yang Kau ciptakan. Jangan Kau hapus dzikir yang terus kubisikkan di setiap hela nafas dengan memikirkan Faisal. Bantu aku untuk menomersatukan dan terus mengingat-Mu.” Sesaat doanya terhenti. Kembali teringat Faisal. Ingin mendoakan Faisal, tapi di mana Faisal? Apakah Faisal sudah berada di alam yang berbeda? Ia tidak tahu harus bagaimana untuk mendoakan Faisal. Sejenak matanya terpejam. Kemudian melanjutkan, “Ya Allah, kasihilah Faisal. Selimutilah dia dengan rahmat dan cinta-Mu yang Maha Agung. Tiada kasih sayang melebihi agungnya cinta-Mu. Aamiin.”
Zalfa melepas mukena, meletakkannya di dalam lemari. Atifa sudah duduk di tepi ranjang. Tampak segelas susu hangat terletak di atas meja dekat sofa.
“Minum dulu.” Atifa menunjuk susu dengan alis yang terangkat. “Kulihat kamu jadi jarang memperhatikan kesehatan semenjak sibuk dengan pekerjaan. Hampir setiap hari pulang malem dan kemudian nggak inget makan.”
Zalfa tersenyum. “Makasih, Mbak. Repot-repot. Sengaja aku menyibukkan diri supaya ingatanku nggak terus-terusan ke Faisal.”
“Itulah enaknya jadi orang baik kayak Faisal, pas udah meninggal pun masih banyak yang mengenang dan merasa kehilangan. Bahkan juga mendoakan segala yang baik-baik untuknya. Tapi ya udahlah, yang meninggal nggak akan kembali lagi. Kamu tetap harus ngelanjutin hidupmu. Ayo dimunum susunya. Aku nggak mau kamu jadi kurus. Entar nggak laku lagi. He heee….”
Di tengah keadaan begini, Atifa sempat-sempatnya bercanda. Zalfa duduk di sofa dan meneguk susu setengah gelas lalu meletakkan kembali ke meja.
“O ya Zalfa, mau sampai kapan kamu hidup jadi perawan? Carilah pengganti Faisal. Faisal udah nggak ada, apa kamu masih menunggunya? Nungguin apanya? Nungguin namanya? Ingat Zalfa, Faisal itu udah nggak ada. Memangnya ada yang bisa selamat di lautan seluas itu?”
“Kepergian Faisal masih belum lama, dan Mbak udah ngomongin pengganti. Aku butuh waktu, Mbak.”
“Waktu untuk apa lagi, sih? Untuk muf on? Aduuuh…. Zalfa, inget umur, kamu tuh udah pantes menikah. Lama-lama kalau kamu sendiri terus bisa terjadi fitnah, loh.”
Zalfa diam saja.
TBC
dia sdah tanggung jawab dg kesalah fahaman dan banyak berkorban ...ikuti nasehat Ismsil kakakmu