NovelToon NovelToon
I Love You Professor Handsome

I Love You Professor Handsome

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Dosen
Popularitas:18.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: desih nurani

Zainna Keisha Nugraha, seorang Mahasiswi kampus ternama di Jakarta harus menerima pernikahannya dengan seorang Profesor yang merupakan salah satu dosennya yang berstatus sebagai duda beranak satu. Inna menerima pernikahan ini karena sudah terlanjur sayang pada Putri kecil yang sangat manis dengan nasib yang sama dengannya yaitu ditinggalkan oleh ibu kandungnya. Namun Inna juga harus menelan pahit bahwa suaminya masih sangat mencintai istri pertamanya dan sangat sulit untuk Inna dapat menggantikannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desih nurani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiga Puluh Dua

Inna mengerjapkan matanya. Kepalanya juga terasa sakit. Matanya mulai menyusuri tempat yang begitu asing. Lalu ia terperanjat kaget saat mengingat seseorang telah menculiknya. Inna beringsut turun dari ranjang. Jantungnya berdegup kencang saat menyadari jika pakaianya berbeda dari sebelumnya. Saat ini Inna hanya mengenakan kimono yang memperlihatkan lekuk tubunya yang seksi. Inna mulai panik dan memeluk dirinya sendiri. Matanya terus mengedar kesekeliling kamar yang sangat asing untuknya. Hingga tak sengaja matanya menangkap punggung tegap seseorang yang tengah berdiri di balkon. Ia tak dapat melihatnya dengan jelas, karena terhalang tirai tipis yang terus melambai karena tertiup angin. Dengan perasaan ragu, Inna menghampiri sosok itu.

"Siapa di sana?" tanya Inna dengan hati-hati. Namun pria itu sama sekali tidak bergeming dan tetap diposisinya.

Inna menyentuh kepalanya yang masih berdenyut sakit, sesekali pandangannya mengabur. Tetapi Inna tetap berusaha untuk kuat. Bagaimana jika orang itu ingin menjahatinya? Inna tidak mau hal itu terjadi.

"Kamu siapa? Dan dimana ini?" tanya Inna menyibak tirai yang menghalangi pandangannya. Namun, seketika tubuh Inna kaku. Saat pria itu membalikan tubuhnya. Bahkan air matanya seketika menetes. Perasaan takut dan cemas pun menguap begitu saja.

"Mas?" Inna langsung menubruk tubuh tegap itu yang tak lain adalah Samuel.

Samuel tersenyum dan memebalas pelukan istrinya dengan hangat. Ah, ia merindukan gadisnya. Selama ini Samuel memang sengaja tak menghubungi istrinya. Ia sudah menyiapkan kejutan. Bahkan penculikan itu pun memang rencananya. Apa yang Samuel lakukan memang konyol. Tetapi ia senang karena berhasil membuat istrinya terkejut.

"Jahat." Inna menangis histeris sambil memukul dada bidang Samuel.

"Maaf Sayang, Mas cuma mau buat kejutan kecil." Samuel melerai pelukannya. Lalu menatap wajah sembab istrinya. Ia tersenyum geli seraya menghapus jejak air mata di pipi istrinya.

"Jahat banget sih, Mas. Inna katakutan, tahu? Selama empat hari Inna khawatir dan terus memikirkan keadaan kamu, Mas. Inna takut terjadi sesuatu sama kamu."

Inna memberikan tatapan penuh kerinduan dan sedikit kekhawatiran.

"Dan buktinya suami kamu ini baik-baik saja bukan?" Gurau Samuel yang berhasil mendapat cubitan halus dari Inna. Samuel tertawa renyah. Lalu menarik Inna dalam dekapan.

"Yang kamu lakukan itu jahat, Mas." Samuel semakin terkekeh mendengar perkataan istrinya yang mirip dengan dialog sebuah film.

"Iya, Mas minta maaf. Bagaimana, kagen gak sama suami kamu yang jahat ini?" Tanya Samuel semakin mengeratkan pelukannya.

"Banget, bahkan Inna tidak bisa tidur karena mikirin kamu, Mas." Sahut Inna seraya membenamkan wajahnya di dada sang suami. Menghirup aroma maskulin yang selalu membuatnya merasa tenang. Cukup lama mereka terhanyut dalam kehangatan.

Samuel melerai pelukannya, menatap wajah cantik alami sang istri. Lalu mengecup bibir yang sudah menjadi candu untuknya. Pipi Inna merona. Dan Samuel menyukai itu. "Kamu sangat cantik saat merona seperti ini." Perkataan Samuel semakin membuat wajah Inna merona. Cukup lama mereka saling mengunci pandangan. Sebelum pandangan Inna teralih pada pemandangan yang berada di balik tubuh suaminya. Inna memekik kaget.

"Wah, cantik banget, Mas." Inna menyandarkan dirinya di pagar berbahan kaca. Menatap keindahan alam yang cukup menghipnotisnya. Inna baru menyadari jika tempatnya saat ini langsung berhadapan dengan hamparan laut. Gelapnya malam semakin memperindah suasana. Suara deburan ombak seakan menjadi melodi yang begitu indah. Sapuan angin membuat keadaan semakin romantis.

"Mas ini....?"

"Kita di Bali, Sayang." Samuel memeluk Inna dari belakang. Mengecup pundak mulus istrinya dengan lembut. Sedangkan Inna masih terhipnotis dengan keindahan alam. Saat ini mereka berada di salah satu resort mewah di Bali. Sebuah resot yang langsung terhubung dengan laut biru.

"Jadi selama ini Mas di Bali?"

"Iya, setelah menyelesaikan pekerjaan. Mas langsung menyiapkan kejutan ini untuk kamu, Sayang. Kita akan di sini selama dua hari ke depan. Kamu suka kita honeymoon di sini?" Ujar Samuel terus mengecupi ceruk leher istrinya.

Inna mengangguk sebagai jawaban. "Terima kasih, Mas."

"Terima kasih kembali. Bersiaplah, kita harus makan malam. Mas tahu kamu lapar."

Inna memutar badan untuk menghadap suaminya. Menatap wajah tampan itu dalam-dalam. Inna sangat merindukan tatapan itu. "Inna rindu," ucap Inna mengecup bibir suaminya.

"Hentikan itu, Sayang. Jangan membuatku hilang kendali. Kamu belum makan, cepat bersiap."

Inna terkekeh geli mendengar perkataan suaminya. "Baiklah suamiku."

***

Inna terlihat sangat cantik dengan balutan gaun panjang berwarna maroon. Begitu pas di tubunya yang ramping. Inna juga masih bingung, kenapa Samuel menyuruhnya berdandan seperti ini? Bibirnya terlihat merona, senada dengan warna gaun yang ia kenakan. Rambut panjangnya tergerai indah, memperlihatkan keanggunan dalam dirinya.

Tidak berapa lama, pintu kamar terbuka dan menampakkan sesosok pangeran yang begitu tampan. Samuel benar-benar tampan dalam balutan jas warna senada dengan gaun istrinya. Ia tersenyum dan mendekati Inna yang sedang menatapnya takjub.

"Kamu terlihat sangat cantik." Puji Samuel menatap wajah istrinya lekat.

"Mas juga sangat tampan." Balas Inna melingkarkan tangannya dileher Samuel.

"Benarkah?" tanya Samuel sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Hm. Sangat tampan." Kata Inna sedikit berbisik. Samuel yang merasa gemas pun mengecup bibir istrinya.

"Sebaiknya kita segera berangkat, Sayang. Sebelum aku khilaf." Ajak Samuel yang dijawab anggukan oleh Inna. Lalu mereka bernjak meninggalkan resort.

"Mas, kita mau kemana sih?" Tanya Inna yang berpegangan erat pada tangan Samuel, karena jalan yang mereka lalui saat ini sangat gelap.

"Sabar Sayang, sebentar lagi kita sampai." Samuel mengecup pucuk kepala Inna sekilas. Lalu menggenggam tangan Inna erat, seakan takut kehilangan istri cantiknya itu.

Inna merasakan hembusan angin pantai mulai menyentuh wajahnya. Kemudian, lampu mulai hidup satu per satu. Inna sangat terkejut dan menahan langkahnya. Matanya membulat sempurna saat melihat sebuah meja yang sudah ditata dengan sangat indah, juga terdapat dua kursi di sana. Bahkan di atas meja sudah tersedia beberapa hidangan.

Samuel menarik tangan Inna dan membawanya duduk dikursi yang sudah disediakan. Inna benar benar terharu atas apa yang sudah Samuel persiapkan. Sebuah kejutan yang membahagiakan. Ia tidak pernah menyangka Samuel memperlakukannya begitu manis.

"Apa kamu suka?" tanya Samuel menatap Inna yang masih terdiam.

Inna mengangguk haru. Setetes air mata bahagia jatuh mengenai gaunnya. Samuel tersenyum, mengusap air mata istrinya dengan lembut.

"Maaf, baru bisa membawa kamu ke sini. Mas harap hubungan kita selalu dikelilingi kebahagiaan." Lanjut Samuel menggenggam tangan Inna.

Inna kembali menjawab dengan anggukkan. Ia tak mampu berkata-kata lagi. Tentu saja Inna bahagia. Kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Cukup lama mereka terdiam, saling menatap untuk menyalurkan segala rasa rindu.

"Jadi Mas yang menyuruh orang untuk menculik Inna?" tanya Inna kembali dalam pembahasan.

"Ya, Maaf jika itu terlalu konyol. Mas tidak tahu cara melakukan hal romantis." Jawab Samuel yang di sambut tawa oleh Inna.

"Tapi Mas... itu sangat romantis. Sampai membuat Inna kehabisan kata-kata. Inna sangat bersyukur karena mendapatkan suami romatis seperti kamu, Mas." Ujar Inna sambil menopang dagu. Memberikan tatapan memuja pada suaminya. Sedangkan Samuel hanya tersenyum menatapnya.

"Sepertinya Mas harus memberi hadiah pada Elya, karena dia sudah memilihkan seorang bidadari cantik seperti kamu. Baruntung Mas tidak menolaknya saat itu." Balas Samuel menoel hidung Inna. Inna tersenyum malu mendengar ungkapan Samuel.

"Oh iya, Mas. Apa semua orang tahu tentang semua ini?" tanya Inna yang baru tersadar dengan semua yang terjadi. Semuanya seakaan tak masuk akal jika keluarga besarnya tidak tahu.

"Tentu, tanpa mereka kita tidak akan ada di sini. Kamu tahu sendiri Elya seperti apa, jika tahu kita ke Bali dia pasti merajuk."

"Ya ampun, pantas saja tidak ada yang khawatir Inna di culik atau hilangnya Mas selama empat hari ini. Ternyata semua ini sudah di rencanakan." Inna mendengus kesal. Samuel hanya tersenyum mendengarnya.

"Jahat kamu, Mas. Sudah mmebuat Inna seperti orang gila." Inna mengerucutkan bibirnya. Samuel semakin mengembangkan senyumannya.

Samuel menarik kedua tangan Inna dengan lembut, lalu mengunci mata coklat istrinya dengan erat. "Inna."

"Ya." Balas Inan menatap Samuel begitu dalam.

"Terima kasih sudah hadir dalam hidupku, kamu juga sudah berhasil menghidupkan kembali sesuatu yang sudah mati. Jujur, sebelumnya Mas tidak pernah merasakan kebahagian seperti ini. Bahagai saat melihat kamu tersenyum, bahagia saat berhasil mengerjai kamu atau membuatmu merengek seperti anak kecil. Mas rasa, Mas jatuh cinta sama kamu."

Inna terkesiap mendengar pengungkapan suaminya. Ia mencoba mencari kebohongan di mata suaminya. Tetapi ia tak menemukan sedikit pun kebohongan di sana. Samuel berkata dengan tulus.

"Inna... Inna juga jatuh cinta sama Mas. Entah sejak kapan itu? Inna selalu cemburu saat Mas dekat dengan wanita lain, tersenyum untuk orang lain. Itu sangat menyakitkan. Tapi... Inna juga merasa bangga, karena bisa menjadi istri seorang Profesor yang super sibuk seperti kamu, Mas." Ujar Inna yang berhasil membuat Samuel tersenyum bahagia. Samuel mengecup punggung tangan istrinya dengan lembut.

"Mas janji, Sayang. Mas akan berusaha untuk membahagiakan kamu. Tolong terus berdiri di sisiku apa pun keadaanya. Jangan pernah berpikir untuk pergi. Mas akan usahakan untuk terus memiliki waktu untuk kamu dan juga anak-anak kita."

Wajah Inna merona saat mendengar Samuel menekan kata anak-anak. Itu berhasil menggelitik hatinya.

"Sayang, boleh Mas minta sesuatu?" tanya Samuel. Inna yang mendengar memberikan tatapan bingung.

"Minta apa?" Tanya Inna menunggu jawaban Samuel.

"Bolehkah kamu melepas kalung itu." Samuel menunjuk kalung yang saat ini Inna kenakan. Inna menyentuh kalung pemberian Jidan.

"Memangnya kenapa Mas?" tanya Inna semakin bingung.

"Mas tidak suka kamu memakai barang pemberian orang lain, terlebih dia laki-laki."

Inna terkejut mendengarnya, pasalnya ia tidak pernah memberi tahu jika kalung itu pemberian Jidan. Inna menatap Samuel penuh tanya.

"Mas ada di sana saat Jidan memberikan itu padamu." Jawaban Samuel kembali membuat Inna kaget. "Dan juga melihat kamu memeluk Jidan di tempat umum layaknya sepasang kekasih." Timpal Samuel yang berhasil membuat Inna merasa bersalah. Ah, pantas saja hari itu Samuel bersikap aneh. Jadi ini alasannya. Ya ampun Inna, ternyata kamu sudah membuat suamimu cemburu.

"Mas, Inna minta maaf soal itu. Inna memeluk Kak Jidan tidak ada maksud apa-apa. Saat itu Inna hanya bahagia karena Kak Jidan akan melamar Didi. Lagian Kak Jidan sudah Inna anggap seperti Kakak Inna sendiri. Dan soal kalung ini." Inna menjeda ucapnnya. "Ini adalah kalung yang Inna desain sendiri saat kecil, dan Kak Jidan yang membuatnya sebagai tanda persahabatan." Lanjut Inna menjelaskan semua kebenaran yang ada. Samuel tertegun, ia mendadak malu karena sudah berburuk sangka pada istrinya.

"Maaf soal itu, Sayang. Tapi kamu harus tetap melepasnya." Samuel beranjak dari duduknya, lalu berdiri dibelakang Inna. Melepas kalung itu dengan mudah. Inna bingung dengan apa yang suaminya lakukan.

"Karena kamu lebih pantas memakai ini." Sambung Samuel seraya memasangkan sebuah kalung The Heart Of The Ocean, kalung bermata biru yang sangat terkenal dan memiliki harga yang fantastik. Inna sangat terkejut saat melihat kalung itu, hingga ia menutup mulutnya tak percaya.

"Mas, ini kan kalung langka dan harganya sangat mahal." Ucap Inna masih tidak percaya dengan hadiah yang suaminya berikan.

"Ini tidak ada nilainya dibanding kamu, Sayang." ucap Samuel mengecup pucuk kepala Inna. Inna tersenyum bahagia.

"Kamu sangat cantik." Bisik Samuel memeluk Inna dari belakang. Mengecup pipi istrinya dengan mesra.

"Terima kasih Mas." ucap Inna begitu haru.

"Sama-sama, Sayang. Sebaiknya kita langsung makan. Karena waktu kita masih panjang." Ujar Samuel kembali duduk di tempatnya semula. Kemudian mereka pun melanjutkan makan malam dengan penuh kebahagian.

Setelah selesai makan, Sameul langsung menggedong Inna dan membawanya kembali ke risort.

"Mas, apa yang Mas lakukan?" Pekik Inna terkejut dengan apa yang Samuel lakukan. Alih-alih meminta turun, Inna malah mengalungkan kedua tangannya di leher Samuel.

"Mas perhatikan, kamu tidak sanggup lagi berjalan." Gurau Samuel sambil tersenyum jahil.

"Ih, Inna masih bisa jalan, Mas. Malu tahu dilihat orang-orang." Protes Inna membenamkan wajahnya di ceruk leher suaminya.

"Biarkan saja, mereka mengerti posisi kita." Inna hanya tersenyum mendengarnya. Membiarkan Samuel menggendongnya sampai ke kamar.

Samuel merebahkan Inna di atas kasur. Mata mereka kembali bertemu, saling mengunci satu sama lain. Napas keduanya memburu, menahan gairah yang mulai membuncah. Samuel mulai memberikan kecupan demi kecupan di wajah istrinya. Dan berakhir dengan ciuman panas yang menggairahkan. Tanpa sadar, Inna mendesah kecil dan mencengkram rambut Samuel dengan erat.

Setelah beberapa menit, Samuel memberi jeda untuk istrinya bernapas. Ia tersenyum saat melihat wajah istrinya yang merona karena malu. "Mas, Inna gugup." Bisik Inna begitu menggemaskan. Inna menatap mata biru Samuel begitu dalam.

"Mas tahu, Sayang. Kita akan melakukannya perlahan." Ujar Samuel mengecup kening istrinya dengan penuh cinta.

"I love you professor handsome." ucap Inna begitu tulus. Karena gemas, Samuel kembali mengecup bibir istrinya.

"I love you to my lovely wife." Balas Samuel sebelum kembali melanjutkan aktivitas mereka yang sempat tertunda. Bagi Inna, malam ini adalah pengalaman pertama yang paling indah. Ia hanya bisa mengerang pasrah dibawah kukungan sang suami. Mengikuti permainan panas itu tanpa penolakan. Keduanya terbuai dalam penyatuan cinta, saling melepas kasih dan rindu yang sempat terpendam. Dan kini kamar itu hanya dipenuhi ******* panas keduanya. Malam yang sangat panjang dan penuh gairah itu berhasil mereka lalui bersama. Malam yang sangat indah.

Di tempat berbeda, seorang wanita melempar gelas ke arah cermin dengan sangat kesal. Hingga cermin itu berubah menjadi pecahan kaca tak berharga. Sang wanita terus mengerang frustasi. Bahkan mencengkram pecahan kaca hingga tangannya meneteskan darah segar. Bahkan ia mengabaikan rasa sakit itu.

"Brengsek! Aku tidak akan membiarkan kalian bahagia. Tidak akan pernah." Teriaknya begitu frustasi. Tak lama wanita itu menyeringai ngeri. Mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Halo. Kita akan memulainya dari sekarang. Tidak boleh ada kesalahan apa pun." Setelah mengatakan itu. Ia tertawa nyaring, dengan tatapan penuh amarah. Lalu bergegas pergi meninggalkan kamarnya.

1
Niken Hapsari
suami bodoh lepasin aja deh bentar2 minta maaf
meris dawati Sihombing
Mata kuliah kali thor mosok mata pelajaran..
Dedek Imutz
Luar biasa
kalea rizuky
perempuan tolol
74 Jameela
Inna jg udh jd istri tp sikap perilakunya gk bs menjaga batasan dlm berteman
74 Jameela
Buruk
74 Jameela
bagus
Furi Wijayanti Wijayanti
ada cerita rehan gak / Elya dewasa
Nina Wahab
menarik
Resnauli Simarmata
jdi perempuan ko lemah gitu ya thoor
butet sirait
wah mau nya perkataan jidan ini didengar oleh didi langsung biar kapok jg tuh jidan pea sama pea dgn sam
Rini Haryati
lanjut thor
ceritanya keren,bagus
dan mantap
sukses
semangat
mksh
anti pebinor pelakor
Episode 25
Ini kata Jidan pada Samuel
"Lepaskan dia kalau lo tdk bisa balas cintanya, karena gue yang akan mencintai dia, biarin dia bahagia, sudah cukup selama ini dia menderita"
Tau tidak Jidan itu kekasihnya didi dan di episode 28 dia melamar didi. Ini keistimewaan pebinor di novel2 egois, apapun kelakuannya selalu dibenarkan,

Kenapa novel harus egois dan tidak adil, pelakor dilakanat dibuat hina dan dihancurkan sedangkan pebinor begitu dipuja2, diistimewakan, dispesialkan, apapun salahnya selalu dibenarkan

Simple pertanyaan untuk author
Jika suami atau kekasihmu sangat perhatian dan membela mati matian istri orang lain, dan suami mengatakan seperti Jidan katakan pada samuel, (ini kata Jidan pada samuel "Lepaskan dia kalau lo tdk bisa balas cintanya, karena gue yang akan mencintai dia, biarin dia bahagia, sudah cukup selama ini dia menderita"). Apa kau akan bilang suamiku hebat karena perhatian dan mau merebut istri orang dan mencintai istri orang ituu
anti pebinor pelakor
Episode 25
Ini kata Jidan pada Samuel
"Lepaskan dia kalau lo tdk bisa balas cintanya, karena gue yang akan mencintai dia, biarin dia bahagia, sudah cukup selama ini dia menderita"
Tau tidak Jidan itu kekasihnya didi dan di episode 28 dia melamar didi. Ini keistimewaan pebinor di novel2 egois, apapun kelakuannya selalu dibenarkan,

Kenapa novel harus egois dan tidak adil, pelakor dilakanat dibuat hina dan dihancurkan sedangkan pebinor begitu dipuja2, diistimewakan, dispesialkan, apapun salahnya selalu dibenarkan

Simple pertanyaan untuk author
Jika suami atau kekasihmu sangat perhatian dan membela mati matian istri orang lain, dan suami mengatakan seperti Jidan katakan pada samuel, (ini kata Jidan pada samuel "Lepaskan dia kalau lo tdk bisa balas cintanya, karena gue yang akan mencintai dia, biarin dia bahagia, sudah cukup selama ini dia menderita"). Apa kau akan bilang suamiku hebat karena perhatian dan mau merebut istri orang dan mencintai istri orang itu
Debbie Teguh
enak dibaca, singkat, gak bertele2
Debbie Teguh
rayya sm joni wkwkwk
Debbie Teguh
ud mau mati msh minta macam2, nyusahin aj sih
Debbie Teguh
jd pengen mie instan
Debbie Teguh
nenek sihir mulai beraksi
Baby White
bagus sih tapi jelimet ceritanya alias ruwet
desih nurani: Thank you Kak udah kasih bintang. Mohon dimaklumi kekurangan ceritanya. Soalnya ini karya pertama aku. Jadi belum terlalu paham cara buat alur yang mantep
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!