NovelToon NovelToon
Hijaber Vs Kapten Basket

Hijaber Vs Kapten Basket

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Basket / Angst
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ncess Iren

Seorang siswi kedokteran yang tak lain adalah anak seorang kiyai, suatu saat ayahnya menjodohkan dia dengan anak teman lamannya.

Apesnya laki_laki yan di jodohkan itu, adalah laki_laki yang sangat membencinya dan mendapat fitnah kalau istrinya sudah tidak suci lagi.

Nah kan penasaran jadinya, daripada bertanya_tanya baca aja yukk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Modus Rully

"Cantik apanya coba modelnya aja kayak gitu.. ucap Cindy tak terima.

Dirga tidak menjawab apapun, ia males jika harus berdebat dengan Cindy. Teman_teman Ar sebenarnya tidak menyukai Cindy, yang merasa dirinya itu lebih dari segalanya.

"Sayang ke kantin yukk.. ajak Cindy dengan nada manja.

"Kamu duluan aja, nanti aku nyusul setelah ganti pakaian.. jawab Arsenio.

"Ya udah sayang, aku duluan ya... Ucap Cindy dan dia pun langsung menghampiri dua temannya, yang sejak tadi menunggu di luar lapangan.

"Siapa cewek tadi?.. tanya miya.

"Sudahlah gak usah bahas tuh cewek males gue.. jawab Cindy.

"Pasti lo males karena dia deketin Ar.. Tebak Rosa.

"Gitulah, gara_gara si Rully nyuruh tuh cewek minta tanda tangan ke cowok gue.. Jawab Cindy lagi.

"Udah yukk kantin, nanti Ar nyusul.. ajak Cindy pada temen_temennya, dan mereka ikut saja kemana Cindy pergi.

Sementara Zara kini mencari keberadaan Rully, untuk menyerahkan kertas berisi tanda tangan Ar yang udah berhasil ia dapatkan.

"Dimana sih kak Rully... Tanya Zara dalam hati sambil mengedarkan pandangannya.

"Hai.. sapa seorang gadis yang tiba_tiba menghampirinya.

"Kenalin namaku Mira.. ucap mira sambil mengulurkan tanganya.

"Aku Zara.. ucap Zara lalu berkenalan dengan mira.

"Kamu yang tadi dihukum juga ya? tanya Zara.

"Iya, pasti kamu lagi nyari kak Rully kan? tebak mira.

"Iya nih, aku mau kasih ini.. Jawab Zara menunjukan kertas yang berisi tanda tangan Arsenio.

"Wah kamu hebat bisa dapat tanda tangan kak Ar..

"Hah, hebat?

"Iya kak Ar itu temannya abang aku, bang dirga dia itu cowok dingin tau.. ucap mira.

"Ooh kamu dong kalau kak Cindy, pacarnya kak Ar.. tanya Zara.

"Oh kamu tau juga, pasti tadi kak Cindy nyamperin kamu ya?..

"Lebih tepatnya nyamperin kak Ar sih.. jawab Zara.

"Itu karena kak Cindy gak pernah suka, kalau ada yang deketin kak Ar... Jelas mira.

"Eh itu kak Rully.. Tunjuk Zara.

"Ya udah yuk kita kesana.. ajak mira, lalu mereka berdua pun nyamperin Rully.

"Kak ini.. ucap Zara, menyerahkan selembar kertas.

"Ini punya aku kak.. mira menimpali, menyerahkan kertasnya kepada Rully.

"Ok, besok_besok atribut yang lengkap... Ucap Rully memperingati Zara dan Mira.

"Iya kak.. Jawab Zara dan Mira bersamaan.

"Ketik nomer hp kamu disini.. Pinta Rully menyodorkan ponsel berlogo apel groak.

Zara dengan polosnya menulis nomernya disana, ia berpikir jika itu adalah salah satu kegiatan ospek.

"Ok thanks.. ucap Rully lalu pergi dari sana.

"Loh kok kak Rully gak minta nomer kamu juga mir? tanya Zara heran, dan menatap mira bingung.

"Ya ampun Zara kamu kok polos banget sih, itu mah emang dasar kak Rully nya aja yang mau minta nomer kamu" jawab mira terkekeh.

Zara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Aku pikir itu bagian dari kegiatan ospek.. ucap Zara, sementara Mira hanya menggelengkan kepalanya. Dan ia masih aja terkekeh, melihat kepolosan Zara.

"Ya sudah sekalian aja deh aku minta nomer kamu, biar besok kita bisa bareng.. Ucap Mira, dan Zara pun mengangguk lalu langsung memberikan nomernya pada mira.

"Sebelum pulang kita ke kantin dulu yukk, aku yang traktir anggap aja untuk pertemanan kita" Ucap Mira.

"Hemm boleh dech.. jawab Zara.

Sesampainya disana Mira langsung memesan makanan, dan minuman untuk dirinya dan Zara. Setelah itu, dia mencari tempat duduk yang kosong.

"Disana aja yuk.. Ajak Mira menunjuk meja di pojok dan Zara mengangguk.

Rupanya tak jauh dari itu ada Cindy dan dua temannya, yang sedang menatap ke arahnya dengan tatapan tidak suka. Zara dan Mira tidak memperdulikan tatapan Cindy, ia memilih untuk pokus.

Tak lama rupanya Ar, gilang, dirga, raka dan romi datang langsung menghampiri meja Cindy.

"Widih pucuk dicinta ulam pun tiba...Ucap Dirga yang sedang makan bersama adiknya sedang makan bersama.

"Adek lo temenan sama cewek incaran lo tuh.. Ucap Romi.

"Fix sih ini mah emang takdir hidup gue... Ucap Dirga percaya diri.

Sementara Ar sama sekali tidak perduli, dengan pembicaraan teman_temannya. Ia hanya memasang wajah datar, meskipun saat ini sudah ada Cindy di hadapannya.

Zara dan Mira saling bercerita, dan mira tau jika Zara tinggal di panti asuhan. Dan menjadi relawan, untuk mengajar anak_anak panti mengaji.

"Kapan\_kapan aku boleh main ke panti gak? Tanya Mira.

"Boleh dong.. jawab Zara.

"Apa gak papa, kalau aku gak pakai hijab kayak gini? tanya mira karena ia memang tidak menggunakan hijab.

"Gak papa mir.. siapa tau nanti kamu bisa cepat_cepat berhijab.. Jawab Zara tersenyum.

"Kalau untuk berhijab kayaknya aku gak siap deh Za.. ucap mira.

"Maaf mir bukannya aku menggurui, tapi kalau kamu nunggu siap kapan akan memulainya? Hidayah itu dijemput bukan ditunggu. Tapi itu pilihan kamu, semoga saja kamu mau menjemput hidayah itu" Ucap Zara dengan suara lembutnya.

Mira seakan tertampar, dengan ucapan Zara barusan. memang benar apa yang dikatakan Zara, Tentang hidayah itu dijemput bukan ditunggu.

"Doain ya Za.. Ucap mira tersenyum.

"Insyaallah.. Ucap Zara membalas Mira.

_______

Seperti biasa kegiatan Zara setelah menunaikan sholat asar, adalah mengajar anak_anak panti mengaji.

"Assalamualaikum adik_adik.. Ucap Zara ketika masuk kedalam ruangan, yang sudah disulap oleh bu lastri. Tadinya ruangan itu dijadikan gudang, tapi setelah Zara memberi usul untuk menjadikan ruangan itu dijadikan mushola. Akhirnya Bu lastri setuju dan sekarang ruangan itu dipakai untuk salat berjamaah, dan juga dipakai untuk kegiatan mengaji para anak-anak santri.

"Waalaikumsalam, Kakak Ustadzah yang cantik... jawab anak-anak Panti bersamaan.

"Masya Allah Amin tapi kan kakak sudah bilang jangan panggil ustadzah, Panggil aja Kak Zara jawab Zara tersenyum.

Zara memang sudah memutuskan untuk melepaskan cadar, ketika sedang mengajar ngaji. Karena memang yang berada di Panti, hanya anak-anak yang belum baligh. Ketika salat berjamaah Zara pun melepas cadar, dan setelah itulah anak-anak panti memanggilnya Ustadzah cantik.

Karena memang wajah Zara yang sangat cantik,

Zara melepas cadxar hanya ketika ia berada dalam mushola. Dan di dalam kamarnya ketika berada di luar ruangan itu, ia tidak akan melepas cadarnya. Dan ketika ia sedang mengajar ngaji pun, ia selalu menutup pintu ruangan yang sudah diubah menjadi mushola itu.

Karena ia khawatir ketika tiba-tiba ada anak panti kedua akan masuk, karena memang jarak rumah kedua itu berada di belakang rumah panti utama. Karena rumah panti kedua berisikan anak-anak dewasa, kalaupun ada yang mau masuk ketika Zara mengajar pasti mereka akan mengetuk pintu terlebih dahulu.

Jadi Zara pasti akan memakai cadarnya ketika ada yang datang, selesai mengajar Zara mengajak anak-anak bertadarusan sambil menunggu waktu maghrib. Dan setelah selesai menunaikan salat magrib, mereka kembali belajar kitab.

Zara mengamalkan semua ilmu pemberian Abahnya, kepada anak-anak panti karena Abah Faiz selalu mengingatkan Zara. Tentang ilmu yang tak diamalkan, bagaikan pohon yang tidak berbuah.

Semua anak-anak panti juga tidak ada yang protes, jika kegiatannya dimulai dari ba'da Ashar. Mereka mengaji dan setelah selesai mengerjakan salat magrib mereka belajar kitab Hidayatul mustafid. tujuan Zara adalah agar anak-anak Panti mengenal, dan paham tentang ilmu tauhid.

Sampai masuk waktu Isya mereka semua langsung salat berjamaah, setelah itu barulah mereka makan malam bersama. Begitulah kegiatan anak-anak panti, yang rata-rata masih sekolah SD itu. Bangun sholat subuh lanjut tadarus, sampai jam setengah enam pagi setelah itu semuanya bersiap-siap buat sarapan bersama. Lalu bersiap untuk berangkat sekolah, dan biaya sekolah mereka semua di anggung oleh Bu lastri.

Ada sekitar 40 anak santri saat ini, dan memang kebetulan Bu lastri memiliki usaha di bidang furniture. yang cukup maju usaha itu satu-satunya peninggalan almarhum suami Bu lastri, semua keuntungan bisnisnya. Hanyalah untuk anak panti, dan alhamdulillah ada beberapa donatur yang membantu.

____Tbc____

1
Sultan Scout
Luar biasa
🦀🪄𝒏𝒄𝒆𝒔𝒔𝒊𝒓𝒆𝒏 🪄🦀
Buat kalian yang suka membaca bertemakan konflik, percintaan atau perjodohan bahkan permusuhan semua ada disini..

Yukk mampir siapa tau suka dengan ceritanya, thnks buat yang udah baca😍❤ Love you all.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!