Squel dari My Sexy Old Man, kisah Four J anak dari Xander dan Jeje.
Trauma dengan kisah masa lalunya, membuat Kirana menjadi sosok wanita yang sangat dingin dan membenci semua pria yang akan mendekatinya.
Tapi, bagaimana jida dia di hadapkan empat pria tampan yang berusaha mengambil hatinya dan berusaha untuk memperebutkannya?
Penasaran? Simak terus kelanjutannya.
Follow IG: @thalindalena
Follow fb: Thalinda lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masih perjaka
Pagi hari telah tiba, di sebuah kamar bernuansa putih itu terdapat dua manusia berbeda gender sedang tidur berpelukan dengan mesra di balik selimut tebal. Sang pria terlihat bertelanjang dada dan si wanita masih menggunakan pakaian lengkap. Tidak berselang lama suara jam weker berbunyi nyaring hingga memenuhi setiap sudut kamar tersebut.
Namun tidak ada pergerakan sama sekali dari keduanya, mereka seolah tidak terganggu dengan suara jam weker tersebut. Bahkan sang wanita terlihat semakin mengeratkan pelukkannya dan membenamkan wajahnya di dada bidang sang pria.
"Eughh, gulingku wangi sekali," gumam gadis tersebut yang tak lain adalah Kirana.
"Juga sangat hangat. Nyaman sekali," gumamnya lagi.
Tangannya meraba gulingnya tersebut dengan mata yang masih terpejam. "Eh, sejak kapan gulingku punya tangan?" gumam Kirana, masih memejamkan mata, lalu tangannya semakin turun dan menyentuh sesuatu yang menonjol keras dan panjang.
"Apa ini? Seperti tongkat baseball, eh kok bergerak?" gumamnya lagi. Merasa ada yang aneh dengan temuannya, Kirana membuka matanya dengan perlahan, dan seketika itu kedua matanya membulat sempurna, terkejut saat melihat dada bidang berotot di depan matanya. Dia tahu pemilik dada bidang itu yang tak lain adalah Nathan, tapi yang membuatnya sangat terkejut adalah tangannya masih memegang benda yang di anggapnya tongkat baseball.
GLEK
Dengan susah payah ia menelan ludahnya dengan kasar, ia turunkan pandangannya ke arah bawah sana dimana tanganya berada.
"Astaga!!!" pekik Kirana, sangat terkejut ketika melihat tangannya memegang benda keramat milik Nathan yang masih terbungkus kain. Dengan cepat ia melepaskan tangannya dan mengusap-usapkan telapak tangannya ke permukaan selimut tebal itu dan ia melakukannya berulang kali seolah dirinya sangat jijik.
Mendengar pekikan Kirana. Nathan membuka matanya sembari mengerutkan keningnya.
"Pagi, sayang," sapa Nathan dengan suara serak khas bangun tidurnya. Lalu merengkuh tubuh Kirana lebih erat. "Kenapa berisik sekali, sih?" tanya Nathan, lalu memejamkan matanya lagi.
Kirana sangat kesal dan mendorong tubuh Nathan hingga terjungkal di atas lantai marmer yang dingin tersebut.
GEDABRUK
"Wadaow!" pekik Nathan, sembari memegangi pinggangnya yang terasa sakit dan nyeri.
"Kenapa kamu tega mendorongku!!" protes Nathan, berusaha berdiri dari lantai itu.
Kirana beranjak dari tempat tidur dan menatap Nathan dengan tajam, sembari berkacak pinggang. "Kenapa kamu ada di sini? Dan kenapa kamu tidak memakai bajumu? Hah!!" omel Kirana, pandangannya turun ke bawah tepat di sela paha Nathan yang terlihat menonjol itu.
Nathan mengikuti arah pandangan Kekasihnya, seketika itu keduanya memekik bersamaan. Dengan cepat Nathan menutupi aset pribadinya yang terlihat menonjol keras dengan kedua tangannya dan ia sedikit membungkukkan tubuhnya.
"Dasar pria mesum! Otak ca•bul!" omel Kirana tidak berhenti, sambil memalingkan wajahnya.
"Maaf! Aku tidak terbiasa tidur memakai baju jadi tadi malam tanpa sadar aku melepas baju dan juga celanaku. Dan kenapa aku bisa tidur di sini, karena aku ketiduran," jelas Nathan, seraya mengambil pakaiannya yang terletak di headboard tempat tidur, lalu memakainya dengan membelakangi Kirana.
"Tapi, kamu sudah menodai mata suciku dan juga tanganku ini!"
Nathan yang akan mengancingkan celananya menghentikan gerakannya, dan membalikan badan menghadap Kirana.
"Wait! Menodai mata dan tanganmu?" tanya Nathan, mengernyit heran.
"Apa? Eh ... Iya menodai ... Em maksudku menodai kedua mataku!" sahut Kirana gugup dan wajahnya memerah karena malu.
"Benarkah?" tanya Nathan, semakin memicingkan matanya. "Kamu tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan, kan?" tanya Nathan, berjalan mendekati Kirana.
"Apa?! Tentu saja tidak!!!" balas Kirana dengan cepat dan memundurkan langkahnya.
"Aku ini masih perjaka loh," lanjut Nathan, menaik turunkan alisnya.
"Hah?!" Wajah Kirana semakin memerah seperti kepiting rebus.
Ngakak sama kelakuan mereka berdua🤣🤣
awalnya baca my sexi old man sdh 2 kali juga...semangat terus thor...aku padamu🥰🥰🥰