Romance modern.
Kisah cinta Anne Halinger dengan Robert Anderson yang bertemu lewat perjodohan.
Anne yang berasal dari keluarga yang tidak menyayanginya. Dia dijodohkan dengan Robert yang hampir bangkrut dan tidak punya penghasilan tetap.
Namun, tiada yang tahu jadi diri Robert yang sebenarnya adalah pewaris dan CEO Black Diamond Group. Bagaimana kisah cinta dua insan ini? Akankah Anne dan Robert berbahagia?
Ikuti terus kisah mereka ya.
IG @cindy.winarto
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cindy Winarto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 32
"Hmm, kamu mau aku jawab jujur?" tanya Robert pelan.
"Ya, dong Sayang," sahut Anne sambil tertawa.
"Oke, baiklah. Aku akan ceritakan semua padamu," ujar Robert akhirnya.
"Ayo, aku mau tahu semuanya," ujar Anne antusias.
"Aku pernah melihatmu mandi pas awal kita tinggal bersama, waktu itu sepertinya kamu tidak kunci pintu deh. Itu adalah pertama kalinya aku melihat kamu polos. Kamu sedang keramas dan memakai sabun. Aku tidak bisa mengalihkan mataku dari tontonan gratis itu. Tentu saja juniorku langsung on fire dan berubah jadi sosis jumbo, untungnya selama itu kamu tidak sadar aku mengintipmu," tutur Robert sambil terkekeh.
"Plak!" Anne memukul dada Robert.
"Dasar kamu ini, mesum sekali. Lalu, apa yang kamu lakukan saat itu?" lanjut Anne lagi.
"Saat mandimu hampir beres, aku pura-pura cuci piring saat kamu keluar kamar mandi, lalu gantian aku yang masuk kamar mandi untuk menidurkan dia," ujar Robert seraya menunduk ke arah miliknya di dalam bak.
"Caranya bagaimana Sayang?" tanya Anne polos.
"Huh, Sayang, aku bukan manusia suci. Tentu saja pakai sabun dan siram air dingin. Aku sudah pernah menonton film dewasa juga kok, aku 'kan laki-laki normal juga," jawab Robert sambil tersenyum cengir.
"Ah pantas saja, gayamu di atas ranjang banyak macamnya, ternyata kamu tidak sepolos yang kuduga," cibir Anne dengan bibir mengerucut.
"Aku berusaha bersikap sebiasa mungkin saat kamu pakai piama, tank top, dan hot pants. Aku ingin sekali menerkam kamu saat itu. Tapi, ku tidak peka sekali. Kamu tidak berpikir kalau aku ini laki-laki normal, dengan cueknya kamu berkeliaran di rumah dengan baju seksi. Aku tahu kamu merasa aman-aman saja karena kamu tidak berpikir aku mencintaimu atau menggodamu apalagi berniat memaksamu melayaniku di atas ranjang, tapi tetap saja aku on Anne, dan itu menyiksaku. Aku harus bermain solo di kamar mandi sambil membayangkanmu. Kamu tahu apalagi yang menyiksaku?" tanya Robert sambil mengocok lagi miliknya di dalam bak berisi air dan aroma terapi itu. Dia tampak menjiwai ceritanya.
"Apa, Sayang, my hubby?" bisik Anne sambil mencium leher suaminya, tangannya pun memeluk pinggang suaminya segera.
"Saat kamu pegal memintaku memijit kakimu dan berlanjut memijit seluruh tubuhmu. Saat itu kamu pakai tank top dan hot pants, dan aku bisa melihat jelas bra dan gundukanmu. Aku betul-betul hampir kehilangan kendaliku saat itu, kalau saja aku tak ingat kamu sedang nyeri pinggang, sudah kudobrak kamu Anne. Aku bisa saja membuatmu pingsan saat aku melakukan terapi akupunktur, tapi aku menahan diriku, aku ingin kita melakukannya saat kamu sudah mencintaiku," tutur Robert jujur.
"Kamu juga pernah gantian mengobati kakiku saat aku jatuh dari motor 'kan. Saat itu sudah malam, tapi aku kecelakaan dan nekat pulang saja ke rumah karena kupikir lukaku tidak parah. Aku duduk di sofa, lalu kamu mulai mengobati lukaku sambil duduk di lantai. Tanpa malu, kamu menolongku membuka celana panjangku. Kamu mungkin panik jadi kamu lupa kalau kamu tidak pakai bra di dalam daster minimu. Aku menahan nyeri di kakiku sembari panik bagaimana menundukkan milikku yang sudah tegak tak karuan di dalamanku. Kamu betul-betul serius saat mengobatiku, hingga tak sadar dalamanku sudah menonjol maju. Saat sudah di kamar, aku segera membereskan dia sendirian di ranjang dan mengelapnya dengan banyak tisu," jelas Robert lagi.
"Ya, aku memang suka pakai baju seksi itu karena di rumah panas 'kan apalagi kalau siang hari, Sayang. Kita tidak mungkin pakai AC terus 'kan, listrik bisa mahal sekali. Lalu, waktu kamu memijitku, aku keenakan tidur dan aku menganggapmu hanya sebagai ahli akupunktur dan pijat semata. Aku tidak berpikiran untuk menggodamu, lagi pula aku pikir kamu pria polos yang tidak akan pernah tergoda pada wanita penyakitan sepertiku. Sewaktu kamu jatuh, itu aku sedang tidur nyenyak, dan memang aku panik sekali melihat kakimu berdarah, aku sampai lupa aku tidak pakai bra dahulu. Kalau malam yah dadaku sempit kalau tidur pakai bra, jadi tidak enak sekali. Aku betul-betul tidak tahu kalau semua itu malah memancing macan tidur." Anne berkata panjang lebar dengan serius.
"Siapa bilang aku tidak akan tertarik padamu kalau kamu sering lupa mengunci pintu kamar mandi haha? Awalnya aku pikir kamu lupa kunci pintu kamar mandi, besok-besoknya aku cek lagi, dan memang kamu tidak pernah kunci kamar mandinya, Sayang. Yah, setiap hari aku dapat tontonan film dewasa gratis di rumah, tentu saja aku sangat tertarik padamu, Sayang. Lalu, sekarang kita bisa puas melakukannya sepanjang hari tanpa merasa malu lagi, Sayangku," ujar Robert mesum.
Tangan kiri Robert meraih bahu istrinya ke dalam pelukannya, lalu perlahan meremas daging putih kenyal itu dari samping kiri, jemarinya mengusap kismis dengan gerakan remasan memutar-mutar. Anne memejamkan mata sambil menikmati setiap sentuhan suaminya di bagian depannya. Tangan kanan Robert sambil memainkan sosisnya maju mundur.
Kemudian, mata Anne terbuka sedikit demi sedikit, dan menatap sayu suaminya. Dia melalap bibir suaminya dalam sekali *******. Keduanya mengeksplor bibir masing-masing dengan hikmat, lidah mereka bertautan, saling bertukar saliva, dan seketika suasana kamar mandi menjadi makin panas menggelora.
Anne yang sudah amat terangsang, mengambil inisiatif sebagai pihak yang aktif kali ini. Dia menindih paha suaminya, lalu menduduki sosis perkasa itu dalam sekali gerakan ke bawah. Tangan Anne sibuk membelai wajah dan bahu suaminya.
Kedua lengan Robert melingkar erat di pinggang nya. Wajahnya dibenamkan di dua bukit kembar sambil menggigit sepasang kismis dengan gemasnya. Keduanya berteriak penuh semangat saat sedang menyatu.
"Anne, Sayang, ohhhh enak Sayang, terus genjot aku, Sayang. Uahhh ahhh ahhh," teriak Robert nikmat, tangannya sekarang menyangga pantat Anne erat, sesekali dia ikut menghentakkan miliknya itu ke atas, membuat Anne merasa perih nikmat ketika ditusuk benda keras tumpul itu.
"Rob, ouhhh ouhhh awww besar sekali dia, tapi enakkk Sayang." Anne bergerak lompat ke atas bawah seperti joki kuda profesional. Dua bukit kembarnya berlompatan ke segala arah bak dribble bola basket.
Air sabun muncrat ke mana-mana dari bak mandi. "Wait, Sayang. Aku mau keluar nih, ahhhhhhh. " Robert mengerang panjang saat pelepasan itu terjadi. Anne mendekap erat kepala Robert di sandaran bukit depannya yang empuk.
Sesaat berikutnya, Robert segera menggendong Anne keluar dari bak mandi dan membaringkannya di lantai kamar mandi tanpa melepaskan tautan inti keduanya. Sekarang posisi Anne di bawah, Robert on lagi dan segera menghentak lagi.
Senja menuju malam dihabiskan dengan penyatuan dan pelepasan, begitu terus sampai malam. Keduanya berhenti sejenak untuk makan, lalu lanjut ronde berikutnya. Begitu terus sampai larut malam hingga keduanya tertidur lelap.
Malam itu Anne bermimpi liar disentuh oleh suaminya. Dalam tidur pun, gairahnya tetap memuncak. Pahanya menindih perut suaminya. Kepalanya bersandar nyaman di dada suaminya. Sementara itu, Robert tertidur lelap sambil menikmati pelukan dengan tubuh istrinya yang fully naked. Hatinya amat bahagia karena cintanya berbalas dan mereka sudah menyatu sebagai suami istri yang seutuhnya.
***
Halo, dukung terus karya pertama author dengan klik like, vote, dan favorit, serta bagi koinnya jika berkenan ya. Thank you.
IG @cindy.winarto