NovelToon NovelToon
Kelahiran Kembali Kaisar Legenda

Kelahiran Kembali Kaisar Legenda

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / TimeTravel / Tamat / Supernatural / Fantasi Timur / Balas Dendam
Popularitas:8M
Nilai: 4.3
Nama Author: syila hasna

Li Yuchen adalah seorang kaisar yang memiliki kekuatan yang kuat hingga melegenda di Daratan Wuzhou namun tanpa disadari Hukum Dunia datang yang mengakibatkan dirinya gagal dalam melakukan terobosan yang lebih tinggi lagi.

Bagaikan orang yang terjatuh lalu tertimpa tangga, Li Yuchen dikhianati dan dibunuh oleh selir dan musuhnya hanya demi sebuah Harta.

Li Yuchen yang mengira ini adalah akhir dari hidupnya tidak menyangka ternyata dirinya mendapatkan kesempatan kedua dan dapat terlahir kembali.

Li Yuchen yang tidak ingin mengalami hal yang serupa di masa lalu pun mencoba mengubah takdirnya.

Apakah Li Yuchen dapat berhasil dalam mewujudkan keinginannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syila hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32. Selir Keluarga Wu

Wu Gui yang terluka parah dibawa kembali oleh Yuo ke Kediaman Keluarga Wu dan berencana menyerahkan Wu Gui kepada Kepala Keluarga Wu tapi ternyata dihadang oleh Lady Wei.

Lady Wei adalah Selir Kesayangan Kepala Keluarga Wu. Meskipun dirinya bukan berasal dari Keluarga Bangsawan tapi karena kecantikan dan talentanya dalam bermusik dapat menarik perhatian Kepala Keluarga Wu dan bersaing dengan Nyonya Wu.

Meskipun Lady Wei telah berumur lebih dari 30 tahun tapi wajah dan kulitnya tetap terlihat muda dan cantik bahkan tidak banyak Pria Muda yang mendambakan dirinya.

Lady Wei yang meletakkan banyak sekali orangnya di dalam Kediaman Wu dapat mengetahui semua informasi yang ada di dalam Kediaman Wu dengan sangat cepat termasuk tentang kedatangan Wu Gui yang tidak banyak orang ketahui.

"Berhenti disana Yuo! Mau kau bawa kemana Putraku?" tanya Lady Wei dengan ekspresi wajah yang marah meskipun begitu tidak mengurangi kecantikan yang ada di wajahnya.

"Salam, Lady Wei!" ucap Yuo dengan patuh dengan tetap meletakkan Wu Gui di atas pundaknya.

"Serahkan Putraku padaku. Dia terluka dan aku akan mengobatinya." ucap Lady Wei dengan ekspresi wajah yang serius sambil menatap tajam ke arah Yuo.

"Saya akan membawa Tuan Muda Wu kepada Kepala Keluarga dan ini adalah perintah dari Tuan Muda Wu Peng!" ucap Yuo yang tidak ingin mengalah dengan tekad yang kuat.

"Wu Peng!" ulang Lady Wei dengan ekspresi wajah yang kaku sambil terus menatap ke arah putranya yang terluka dan tidak sadarkan diri.

"Anak sialan itu lagi! Apa yang dia lakukan pada Putraku? Kenapa dia selalu mengganggu putraku dan membuatku merasa tidak dianggap di sini!" ucap Lady Wei dalam hati dengan ekspresi wajah yang tidak senang sambil terus menatap tajam ke arah Yuo.

"Aku harus melakukan sesuatu. Aku tidak bisa diam saja melihat putraku dibawa pergi dan dihukum!" ucap Lady Wei dalam hati sambil menggertakkan giginya karena kesal.

"Aku hanya ingin mengobati luka Wu Gui. Aku berjanji akan membawa Wu Gui menemui Kepala Keluarga setelah menyembuhkan lukanya." ucap Lady Wei yang mencoba menyelamatkan Wu Gui dari tangan Wu Peng dan bawahannya.

"Maafkan kelancangan hamba, Lady, tapi ini adalah perintah Tuan Muda dan hamba tidak berani melanggarnya." ucap Yuo dengan ekspresi wajah yang serius sambil terus mempertahankan keberadaan Wu Gui di pundaknya.

"Aku tau kau hanya melakukan tugasmu karena itu aku berjanji bahwa aku hanya ingin mengobatinya dan akan segera membawa Wu Gui kepada Kepala Keluarga setelah lukanya membaik." ucap Lady Wei dengan nada bicara yang terdengar sangat sedih.

"Meskipun aku bukanlah Istri Sah di Keluarga Wu dan hanya Seorang Selir tapi aku juga bagian dari Keluarga Wu dan Putraku tetap Tuan Muda Keluarga Wu. Apakah aku sebagai Selir Keluarga Wu, Selir Wei dan Seorang Ibu harus bersujud dan memohon kepada seorang Pelayan hanya dapat mengobati Putraku yang terluka?" tanya Lady Wei dengan ekspresi wajah yang serius serta tatapan mata yang tajam dan ekspresi wajah yang menghina dan merendahkan.

Yuo yang tidak bisa membiarkan Lady Wei melakukan hal itu karena tidak bisa menerima hukuman karena telah merendahkan Bangsawan meskipun Lady Wei adalah rakyat biasa tapi setelah diangkat menjadi Selir maka statusnya pun berubah menjadi Bangsawan.

Yuo pun menyerahkan Wu Gui kepada Lady Wei dengan ekspresi wajah terpaksa dan meletakkannya di lantai lalu pergi begitu saja.

Lady Wei yang sangat ingin memberi pelajaran kepada Yuo harus menahan dirinya karena keselamatan Putranya adalah yang utama.

"Putraku bertahanlah. Ibu ada di sini." ucap Lady Wei dengan ekspresi wajah yang sedih dan tatapan mata yang senduh sambil terus membelai wajah Wu Gui yang tidak sadarkan diri.

"Apa yang kalian lakukan? Kenapa hanya diam disini? Bawa Putraku kembali ke kamarnya dan segera panggilkan tabib!" teriak Lady Wei dengan ekspresi wajah yang panik dan marah secara bergantian.

Tak butuh waktu lama, Tabib pun datang dan segera menuju ke kamar Wu Gui. Tabib tersebut pun segera memeriksa denyut nadi di pergelangan Wu Gui dengan hati-hati dan menceritakan diagnosanya kepada Lady Wei.

"Lady Wei, saya hanya dapat memberikan resep untuk membuat Tuan Muda Wu Gui segera sadar tapi tidak bisa membuat luka di organ dalam tubuhnya pulih dengan cepat. Anda membutuhkan Pil penyembuh Bintang Dua secepatnya." ucap Tabib dengan ekspresi wajah yang serius sambil menyisir janggutnya yang telah memutih dengan satu tangannya.

"Apakah penyakit Putraku begitu parah?" tanya Lady Wei dengan ekspresi wajah yang cemas sambil menatap putranya yang sedang terbaring di atas tempat tidur.

"Tuan Muda Wu Gui mendapatkan pukulan yang sangat keras di bagian perutnya dan hal itu mengacaukan aliran Qi yang ada di dalam tubuhnya dan jika masalah itu tidak dapat diselesaikan secepatnya maka akan menyebabkan Tuan Muda Wu Gui cacat seumur hidup. Dirinya tidak akan dapat berkultivasi lagi dan menjadi orang biasa." ucap Tabib dengan ekspresi wajah yang pasrah.

"Apa? Tidak Mungkin! Putraku! Gui'er!" teriak Lady Wei dengan ekspresi wajah yang sedih dan menangis di dada Wu Gui dengan sangat keras.

Pelayan tua yang selalu berada di samping Lady Wei tidak bisa menghentikan Lady Wei untuk melepaskan kesedihannya dan pelayan tersebut pun mengeluarkan uang dari dalam sakunya dan memberikan uang tersebut kepada Tabib lalu mengambil resep yang diberikan tabib tersebut.

"Cepat siapkan obat Tuan Muda." ucap Pelayan Tuan kepada Pelayan lain yang lebih muda yang berada di ruangan tersebut.

Tabib itu pun segera pergi dari Kediaman Keluarga Wei setelah melaksanakan tugas dan mendapatkan bayarannya.

Pelayan Tua yang melihat Nyonya menangis pun mencoba menguatkannya dan memberikannya semangat untuk tidak menyerah karena mereka masih memiliki kesempatan terakhir.

"Lady, anda tidak boleh seperti ini. Anda masih memiliki kesempatan untuk menyembuhkan Tuan Muda Wu Gui. Anda harus mendapatkan Pil Penyembuh seperti yang dikatakan Tabib itu." ucap Pelayan Tua dengan nada bicara yang penuh dengan semangat sambil memegang pundak Lady Wei.

Lady Wei yang mendengar perkataan Pelayan Tua itu pun akhirnya tersadar dan bergegas menemui Kepala Keluarga Wei untuk meminta bantuan untuk menyelamatkan Putranya, Wu Gui.

"Yang kau katakan itu benar. Aku tidak boleh menyerah. Wu Gui masih memiliki harapan untuk pulih kembali. Aku akan menemui Tuan Besar dan meminta bantuannya. Tuan Besar pasti akan menuruti perkataanku." ucap Lady Wei dengan ekspresi wajah yang cerah sambil menghapus air matanya.

"Kita pergi ke Ruangan Tuan Besar. Kita harus mendapatkan Pil itu secepatmya." ucap Lady Wei dengan terburu-buru dengan make up yang berantakan karena menangis.

"Tunggu, Lady. Anda tidak bisa pergi menemui Tuan Besar dalam keadaan seperti ini. Anda harus bersiap agar Tuan Besar senang dan akan lebih mudah bagi Lady mendapatkan semua yang Lady inginkan." ucap Pelayan Tua dengan senyum misterius.

"Aku mengerti. Kau jaga putraku dan laporkan setiap perkembangannya. Aku harus segera mengganti pakaian dan make up ku." ucap Lady Wei dengan senyum sinis sambil berjalan dengan anggun menuju ke Kediamannya sambil menutupi wajahnya dengan kipas.

Sementara itu, Li Yuchen yang telah meninggalkan Toko Pakaian pun segera pergi mencari Penginapan tapi sebelum itu Li Yuchen telah mengganti pakaiannya terlebih dahulu di dalam Hutan.

"Ini sangat merepotkan tapi ini lebih baik daripada identitasnya sebagai Li Yuchen terbongkar." ucap Li Yuchen dengan ekspresi wajah yang malas lalu pergi kembali ke Kota.

Tanpa disadari Li Yuchen bahwa identitasnya telah ketahuan oleh salah seorang bawahan Nona Shu. Orang tersebut segera pergi dan melaporkan semua yang diketahuinya kepada Nona Shu.

"Apa kau sudah tau identitas Tuan Muda tersebut?" tanya Nona Shu dengan ekspresi wajah yang serius sambil berdiri di depan jendela di dalam Ruangan Pribadinya di dalam Toko.

"Tuan Muda itu adalah Li Yuchen, Tuan Muda Keluarga Li dari Ibukota, Kota Kunlun." ucap pelayan tersebut sambil menatap mata Nona Shu dengan penuh keyakinan.

"Li Yuchen! Aku sepertinya pernah mendengar nama itu tapi aku lupa. Apa kau yakin dengan ucapanmu?" tanya Nona Shu dengan ekspresi wajah tidak percaya.

"Saya sangat yakin, Nona." ucap pelayan tersebut sambil menganggukkan kepalanya.

"Kalau begitu, cari tau siapa Li Yuchen dan tujuan kedatangannya ke Kota Jinlin." ucap Nona sambil memberi perintah dengan tatapan mata yang sinis dan tajam.

"Tuan Muda Li! Keluarga Li di Ibukota! Master Formasi! Informasi apa lagi yang kau sembunyikan Li Yuchen?" gumam Nona Shu dengan senyum seperti seorang rubah yang menemukan mangsanya.

#Bersambung#

1
Duajie
mengulang detail kronologi kejadian yg sudah dilaporkan You.......! ini sungguh membosankan....!
membacanya cukup sampai disini....
Duajie
nggak juga sampe segitunyaaa...!?🙈
Duajie
menara tinggi keatas..... jurang yg dalam ke bawah.....!
(memang begitu😛)
Duajie
Syilahh Hasnahhh.... tidak semua fantasi anda bisa diterima pembaca tanpa anda tuangkan dalam tulisan...
justeru alur jadi bajing luncatt...😅😜👌
Duajie
seduh - menyeduh = menuangkan air panas ke bahan dalam wadah....
sendu = sikap yg terbawa dalam kesedihan.
senduh = ?????!
Duajie
ceritranya maunya heboh.... tapi nyatanya justru meracau lebih kayak orang demam tinggi....😴
belum lagi bbrp kata yg tidak tepat sesuai kebutuhan kalimat dan ....
+ langkah = gerakan kaki saat berjalan.
+ langka = sesuatu yg jarang/sulit dicari.
+ kesiann mantan guru bahasanya......!!
Dudun Ferduzi
terlalu banyak alur cerita, banyak hal yg tidak penting harus di ceritakan disini
Dudun Ferduzi
terlalu banyak hal yg tidak perlu diungkapkan
Dudun Ferduzi
jalan ceritanya ko agak berputar2 dan banyak diulang
Dudun Ferduzi
sekarang novel ini iklannya mulai banyak sekali
Tongam
syapa mc nya.
Duajie
bersilahhh.....?
sadarkah anda sudah mempermalukan guru bhs indonesia dari SD, SMP, SMA....? 9 thn itu dipelajari lho...!!🧐🤔🙈
Duajie
lebaynya kok makin menjadi jadi..?
yakinlah pembaca yg normal anda buat jijik....!
Duajie
lebay banget, gak lucu ahhh...!🙊🙈🙈🙈🙈
Duajie
nah ini lagiiii......
silakan thor.... silakan siram toiletnya bersih² lalu cebokan nanti setelah bersih barulah anda bab...😅😜
Duajie
karakter otornya:bila membaca dibbrp bgn karyanya seperti ini:
+ makan dulu baru mulai memasak.
+siram toilet dulu baru buang air
+ tulis berita dulu baru ke tkp
😂😴😂😴😂😴😂😴😂😴😜😜🙊🙈😇😇😅😇😅😅😅😅😇
Duajie
di kalimat sebelumnya 3 permpok sudah di eksekusi bahkan jiwanya pun dihancurkan, kemudian kalimat berikutnya ini mulai dari awal proses ekskusi tadi......?
takutnya penulis ini bila buang air, toilet disiram dulu baru buang air..😜🙊🙈😂😂😂
Duajie
Jia Ling kok lebih ke karakter perempuan yak?
Duajie
berapa bab harus si main caracter menghilang dari peredaran?/Doubt/
Duajie
ceritra pendukung alur yg terlalu bertele tele , + aksi pura pura yg gagal tegang malah jadi menjemukan...!🙈
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!