NovelToon NovelToon
Nikahi Aku, Pak

Nikahi Aku, Pak

Status: tamat
Genre:Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Konflik etika / Tamat
Popularitas:693.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: dtyas

Ingin berbuat baik, Fiola Ningrum menggantikan sahabatnya membersihkan apartemen. Malah menjadi malam kelam dan tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Kesuciannya direnggut oleh Prabu Mahendra, pemilik apartemen. Masalah semakin rumit ketika ia dijemput paksa orang tua untuk dijodohkan, nyatanya Fiola sedang hamil.

“Uang yang akan kamu terima adalah bentuk tanggung jawab, jangan berharap yang lain.” == Prabu Mahendra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7. Tanggung jawab

Sebenarnya Ola sangat penasaran dengan hasil pertemuan Maya dengan majikannya. Sudah lebih dari dua jam meninggalkan kamar kost. Ingin menghubungi untuk sekedar bertanya pun enggan, tidak ingin dipikir terlalu ingin tahu. Bisa-bisa Maya tahu kejadian malam itu.

Biarkan saja insiden malam kelam itu sebagai aibnya dan menjadi rahasia. Lama menunggu, Ola akhirnya tertidur. Baru sebentar dan ia sudah terjaga karena ketukan pintu.

“Sebentar,” ucapnya sambil beranjak dari ranjang dan membuka pintu. Nyatanya Maya yang datang lagi dan langsung merangsek masuk. Sempat melihat jam dinding dan sudah menunjukan pukul sebelas malam. “Lo nginep? Bentar lagi pagar dikunci.”

Maya yang duduk di karpet bersandar pada ranjang menghela nafasnya.

“Duduk dulu!” titah Maya.

Ola menghela nafas, mengambil bantal kepala boneka di atas ranjang kemudian memeluknya dan ikut duduk berhadapan dengan Maya.

“La, malam itu ada apa? Sorry gue harus memastikan sesuatu, lo nggak macam-macam ‘kan? Ngerusak barang atau mencuri sesuatu?” cecar Maya dengan tatapan sendu.

“Mencuri?”

“Iya, gue bukan menuduh, tapi lo harus cerita apa yang terjadi malam itu. Karena bos gue … ck, bingung juga nggak jelas.”

“Maksudnya gi-mana?” tanya Ola terbata.

“Pak Prabu minta ketemu sama lo."

"Kok gitu, emang dia tahu kita tukeran?" tanya Ola. Dalam benaknya dia bertanya untuk apa ingin bertemu.

"Justru itu, gue nggak ngerti atau lo sembunyikan sesuatu. Cerita dong,” bujuk Maya. Ia meraih tangan Ola menggenggamnya. Maya menduga kalau Ola mungkin sudah merugikan Prabu, tapi tidak ingin menuduh apalagi menduga-duga. Semua berawal karena permintaannya.

Ola terdiam dan hanya menunduk. Kejadian malam itu ingin sekali ia lupakan, meski rasanya sulit.

“La,” panggil Maya. “Tolong cerita, biar kita bisa cari solusinya. Ini salah gue, tapi gue nggak tahu ada masalah apa,” tutur Maya.

“Sore itu … setelah beres kerja, gue ketiduran di sofa,” tutur Ola.

“Terus,” ucap Maya. Pikirnya kalau hanya tidur di sofa bukan masalah serius dan bukan sebuah kejahatan.

“Kayaknya kecapekan. Beres di unit tante Gladys, ke kampus terus ke unit majikan lo. Gue ketiduran dan kaget waktu pak Prabu pulang.”

Maya mengangguk saat Ola diam dan menatapnya sendu.

“Pak Prabu kayak marah, tapi nggak ngerti sama siapa. Ternyata dia mabuk dan langsung masuk kamar. Waktu mau menyelinap keluar, ternyata tas ada di dapur. Kepergok beliau waktu mau ambil."

“Terus?” tanya Maya lagi, sangat penasaran dan greget dengan Ola malah menjeda-jeda ceritanya.

“Dia tanya siapa gue dan udah dijelasin. Bukannya biarin gue pergi, malah narik tangan gue ke kamar May. Gue udah nolak, tapi dipaksa. Pak Prabu mabuk, kayak orang kesetanan,” tutur Ola kembali menunduk dan menyusut air matanya.

“Jangan bilang kalau ….”

“Gue udah minta maaf, tapi dia nggak mau dengar. Katanya gue harus bantu dia, gue di … gue bukan peraw4n lagi," jelas Ola sambil terisak.

“Ya ampun La, masalah begini lo nggak mau cerita sama gue. Ini salah gue La.” Maya langsung memeluk Ola dan mengusap punggung sahabatnya. “Maaf La, kalau gue izin ke manajemen ini semua nggak akan terjadi.”

Akhirnya mereka malah sama-sama menangis. Maya dan Ola berprinsip kalau kesucian mereka hanya untuk sang suami. Meskipun beberapa kali pacaran dan harus berakhir, tapi Maya masih mempertahankan hal itu. Sama halnya dengan Ola, hanya saja ia tidak mudah jatuh cinta macam Maya.

“Terus gimana dong, Pak Prabu minta lo datang. Gama juga udah atur waktu dan tempatnya.”

“Nggak mau.” Ola menggeleng cepat.

Maya paham kalau kejadian itu mungkin masih menyebabkan trauma.

“Please, gue nggak mau.”

“Iya, nanti gue yang atur. Tapi La, malam itu Pak Prabu … pake pengaman ‘kan?” tanya Maya hati-hati, takut menyinggung perasaan sahabatnya.

Yang dikhawatirkan Maya dan Ola pun sama, semoga kejadian malam itu tidak berbuntut panjang. Apalagi sampai berakibat Ola hamil.

“Dia mabuk, terus kayak kesetanan. Mana mungkin masih bisa mikir pake pengaman.”

“Terus, rasanya gimana La. Sakit apa enak?” tanya Maya dan langsung mendapatkan hantaman bantal di pangkuannya dari Ola. “Gue bercanda. Ya udah tidur gih. Pantes aja wajah lo suram dan angker kaya rumah kosong, tahunya habis dibobol bukang lapuk. Maafin gue ya, semua salah gue."

“Lo nggak tidur?” tanya Ola sudah naik ke ranjang dan Maya masih berada di tempatnya sambil fokus dengan ponsel.

“Bentar lagi, belum ngantuk. Coba aja gue yang di posisi lo, tapi sama Gama. Udah langsung gue seret ke KUA deh.”

***

Hampir seharian ini Ola berada di apartemen majikannya karena nanti malam si pemiliknya akan datang dari luar kota. Bukan hanya membersihkan seperti biasa, Ola juga berbelanja untuk kebutuhan sang majikan.

Sudah jam empat sore saat ia tiba di lobby membawa barang belanjaan. Dibantu oleh security memakai trolly menuju lift khusus karyawan. Nyatanya bukan hanya belanja dan menyimpan bahan makanan di rak juga lemari es, Tante Gladys meminta Ola memasak sesuatu untuk makan malam. Beres dengan tugasnya, Ola sudah berganti seragam dengan pakaian biasa.

Brak.

“Ya ampun May, ngagetin aja sih.” 

Maya menutup pintu loker Ola.

“Ayo ikut gue, kita harus bicara. Cari tempat jangan di sini,” ucap Maya menatap ruangan tempat mereka istirahat dan berganti seragam juga loker untuk menyimpan barang dan pakaian ganti.

“Bisa besok aja, udah capek banget.”

“Nggak bisa besok, ini penting banget. Kita nggak boleh salah langkah, bisa-bisa malah kena batunya padahal di sini lo korban,” ungkap Maya lirih sambil menunjuk Ola.

“Tapi ….”

Ola mengajak Maya ke basement parkiran motor khusus karyawan. Tidak ramai orang di sana, kecuali ketika pergantian shift.

“Di sini atau nanti di kosan,” usul Ola.

“Gini ya, lo harus dengar baik-baik. Pak Prabu maksa minta ketemu sama lo!”

“Nggak mau. Lagian mau ngapain dia maksa harusnya gue yang maksa ketemu, minta tanggung jawab."

Maya menggeleng pelan, ia pun tidak tahu untuk apa Prabu ingin menemui Ola.

“Jangan takut, ada gue yang selalu mendukung. Gimana mau ketemu atau nggak?”

Ola bergeming, bertemu dengan Prabu sama saja mengingat kejadian malam itu. Beberapa hari kemarin ia sempat terpuruk dan sekarang mulai ikhlas menerima kondisinya. Bertemu Prabu bisa membuat mood dan perasaannya ambyar.

“Nggak mau.”

“Gue setuju, masalahnya dia punya rekaman kejadian di unitnya. Ada CCTV tersembunyi di sana yang gue sendiri nggak tahu. Kesimpulannya, apa dia punya rekaman adegan waktu kalian ….”

“CCTV?” tanya Ola menyela penjelasan Maya dan dijawab dengan anggukan.

“Kita nggak tahu maksud mereka, kita manfaatkan untuk minta pak Prabu tanggung jawab.”

“Tanggung jawab gimana May, gue udah hancur. Harus nuntut apa sama beliau.”

“Minta dia nikahi lo!” tegas Maya.

“Hah, ngaco. Mana dia mau, lagian gue juga nggak mau nikah sama orang yang nggak gue kenal.”

“Gimana kalau nanti lo hamil? Nggak mau ‘kan. Makanya kita temui mereka dan minta tanggung jawab. Lo mau dia tanggung jawab apa?”

Ola menatap Maya menggeleng lalu mengedikkan bahu. 

\=\=\=\=

1
Sintia Dewi
lahhh...mana si kadal tau lg ola dirawat dimna..dikasik tau pasti ini keluarga toxicnya ola sm si kadal...gk kapok2 ni orang
Sintia Dewi
butuh bantunya pasti gk jauh2 dari uang...udh dibayari hutangnya dikasik uang jg 100jt masih aja mau malak anak sm mantunya...dasar ayah durhaka
Sintia Dewi
hayoo katanya mau peluk kalok beneran dateng..udh dteng malah malu dengan tampilan dirinya sendiri🤭🤣...maya2
Sintia Dewi
maya maya mulutmu nyerocos aja
ayu cantik
suka
Nisa
Seru cerita nya
Tini SiBoru Juntak
trimakasih buat author
cerita nya gk bnyk konflik yang bertele-tele
Hr sasuwe
👍
Dey Desuka
ampuun....dah c Maya bikin aku ngakak pagi2
Irma Susanti
🤣🤣🤣
chess🍂
ya tuhaaan Maya,,,,ini sangat bagus buat d tiru ya thor😄😄😄
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: halo kak baca juga d novel ku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profil ku ya😌
total 1 replies
Shee
dikira hidup di jakarta enak kali, belum tau dia g semua orang jakarta kaya raya. duh si amel perlu di suapin pake sendal Swalow biar sadar kayanya😂
Shee
ketawa Mulu kalau bab Maya sama gama 😂😂😂
kasian banget maya di kacangin mulu😂
Yurniati
aku suka keseruannya cerita nya,,,,,, 😘😘
tetap semangat terus,,,
dengan cerita seru lain nya,,,,,
Yurniati
tetap semangat terus,,,,, 💪💪👍👍
Yurniati
karna ada maya cerita jadi seru,,,,,,
tetap semangat terus,,,,, 💪💪👍👍
Santika Aprilianti
aku suka kk karyanya, ceritanya bagus! juga tidak ada penambahan akhiran "k" dan "h" pada kata-kata, enak bacanya kyk jalan tol lancar jaya tanpa hambatan, hanya ada sedikit typo bsa dipahami.
Aquarius97 🕊️: Halo sahabat pembaca ✨ Aku baru saja merilis cerita baru berjudul CINTAKU MENTOK DI WANITA MALAM 🖤 Mampir yuk siapa tahu kamu tertarik nantinya 🤗 Dukung dengan Like dan komentar yah, karena setiap dukunganmu berarti buatku. Terimakasih.
total 1 replies
Linsi bleskadit
Sadewa lebih gnteng, mending dia jdi prabu
dtyas (ig : dtyas_dtyas): baca juga yg Sadewa ka 😄
total 1 replies
Linsi bleskadit
bayanganku, Prabu itu wajahnya kayak pandu😍
Santika Aprilianti
pantas bukan panas mungkin, ya kak🤔?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!