Key, gadis kota yang terpaksa pindah ke kampung halaman yang sudah lama ditinggalkan ayahnya. Hal itu disebabkan karena kebangkrutan, yang sedang menimpa bisnis keluarga.
Misteri demi misteri mulai bermunculan di sana. Termasuk kemampuannya yang mulai terasah ketika bertemu makhluk tak kasat mata. Bahkan rasa penasaran selalu membuatnya ingin membantu mereka. Terutama misteri tentang wanita berkebaya putih, yang ternyata berhubungan dengan masa lalu ayahnya.
Akankah dia bisa bertahan di desa tertinggal, yang jauh dari kehidupan dia sebelumnya? Dan apakah dia sanggup memecahkan misterinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kiya cahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kereta Kencana
"Apaaa??? Jadi tadi aku bener-bener ketemu Mia? Di alam gaib?"
"He'ehm, baru sadar ternyata?" ucap Bella.
"Trus, kenapa saat aku menemukan Mia, dan mau ku bawa Mia pulang, malah kamu balikin aku lagi ke alam nyata? Aku harus menolong Mia."
"Perlu kekuatan besar membawamu ke sana. Kekuatanku hanya cukup sampai di situ saja. Tapi tenang, kamu hanya perlu menunggu dan berdoa. Paling tidak, mereka sudah menyadari atas kekeliruan mengambil Mia."
"Keliru? Maksudnya gimana?" tanyaku masih tak mengerti.
"Iya. Mereka hanya menyukai anak laki-laki. Tapi mungkin rambut pendek Mia, ditambah pakaian yang dikenakannya, membuat terlihat seperti laki-laki."
"Jadi salah culik maksudnya? Trus, apa masih ada kemungkinan untuk dikembalikan?"
"Kamu berdoa saja, semoga mereka mengembalikan."
"Miaaa,.... Kembali dek. Kakak Key sayang sama kamu." tangisku mulai pecah lagi.
Hari sudah mulai sore. Sinar matahari juga sudah hampir menghilang. Tanda waktu magrib hampir datang.
Aku berjalan mencari mama, yang ternyata masih khusuk memanjatkan doa di dalam mushola. Sedangkan yang lain masih belum lelah untuk mencari.
"Miaaaa.... Miaaaa......" masih terdengar panggilan saling menyahut dari para pengunjung dan petugas yang membantu.
Aku dan Bella, kami hanya bisa menunggu di tepi pantai. Berharap mereka segera menyadari kekeliruannya. Berharap Mia segera bisa dikembalikannya.
'krinciing... krinciing... krinciing...'
Dari jauh terdengar suara gemerincing. Semakin lama, semakin terdengar lebih dekat, dan semakin dekat lagi. Suara lonceng kereta diiringi ringkik-an kuda-kuda.
"Mia??" tanyaku memandang Bella.
"Semoga saja, kamu tunggu sampai terlihat dulu. Sambil terus berdoa memohon pertolongan dari Sang Pencipta." ucap Bella menenangkanku.
"Ii... iituu, iii... iituuu, seperti kereta kencana. Kereta keraton yang cuma pernah aku lihat di gambarnya saja. Apa itu nyata? Apa itu benar- benar ada? Kereta ii..iituu melayang di atas air laut. Mustahil!!" ucapku terbata-bata, karena baru pertama melihat hal yang mengejutkan di depan mata.
"Iya, itu kereta yang kita tunggu. Kereta Nyi Ratu penguasa laut pantai ini. Tunggu saja agar lebih dekat lagi, jadi kamu bisa mencapainya."
"Miaaa...... Miaaa......" teriakku, berharap kereta itu semakin cepat mendekat.
"Key, apa yang kamu lakukan. Diam di situ." sahut mama yang baru keluar mushola.
"Key, stop. Jangan maju lagi. Bahaya. Key, diam atau mundur. Tunggu papa. Papa akan ke sana." teriak papa yang mendengar mama, dan kawatir atas perilakuku yang semakin mendekat ke arah laut.
Aku hanya menoleh pada mereka berdua. Percuma ku jelaskan, karena mereka tidak akan mendengarkan ceritaku. Cerita yang mereka anggap hanya khayalanku, atau caraku mencari perhatiannya saja.
"Miiaaa..... Miiaaa...", teriakku sambil tetap melangkah perlahan untuk mendekatinya.
"Key, stop nak. Diam atau mundur. Kita semua sedang mencari Mia. Kamu jangan membuat kami semakin kawatir." ucap papa yang berlari ke arahku.
"Stop, papa. Key sudah besar. Key tau mana yang benar. Jadi kalau papa tidak percaya, papa boleh mencari dengan cara papa sendiri. Key juga punya cara Key sendiri."
"Key, dengar mama nak. Kamu harus sadar, istighfar. Mohon ampun sama Allah. Mama akan ke situ menjemputmu." ucap mama sambil berjalan perlahan mendekatiku. Mama takut kalau aku semakin nekat berjalan ke depan, ke arah samudra itu.
"Diaaamm, semua. Key akan menjemput Mia. Kalau kalian tak percaya, tunggu saja."