NovelToon NovelToon
Keterikatan Cinta

Keterikatan Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial / Romansa
Popularitas:571.4k
Nilai: 5
Nama Author: Neen@

Kamisha Naeswari seorang gadis dari Jogja yang sudah lama merantau di Bandung. Setelah selesai kuliah ia bekerja di sebuah EO dan memiliki toko kue yang kecil.

Dalam waktu satu hari hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat karena pengkhianatan kekasih yang sudah dua tahun menjalin hubungan. Setelah itu ia harus merawat seorang bayi yang bukan darah dagingnya di usia yang masih muda.

Takdir memang selalu punya cara yang tak terduga agar selalu tampak mengejutkan. Semula ingin berkelana ke utara tapi malah terbang ke selatan bahkan berpindah dengan sukarela.

Banyak hal yang harus dikorbankan Kamisha termasuk hidupnya, kebebasannya, tapi akan indah pada waktunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neen@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Barter

"Mommy, kenapa om Xander tidak pernah kesini."

"Dia sakit, Axel."

""Sakit apa mommy?"

"Kakinya luka." jawab Kamisha masih asyik dengan kesibukannya membuat kue. Hari ini banyak pesanan yang masuk. Dan kebetulan karena hari libur ia mau menerima pesanan yang cukup banyak.

"Ayo mommy antar aku kesana."

"Axel sayang, mommy masih membuat kue dan juga mobil kita sedang ada di bengkel."

"Kita telepon onty Sofi buat antar kita."

"Tapi pesanan mommy masih banyak sayang. Nanti sudah diambil yang pesan."

"Baiklah," jawab Axel dengan nada kecewa. Ia segera masuk ke dalam kamar.

Kamisha tidak tega melihat putra kesayangannya itu kecewa.

"Mbok Sri bisa bantu aku?"

"Bisa mbak Misha. Saya juga tidak ada kerjaan."

Kamisha memang tidak memberikan banyak pekerjaan pada mbok Sri karena usianya yang sudah tidak muda lagi. Hanya pekerjaan bersih - bersih, mencuci dan menyetrika. Tapi karena kali ini Axel ingin menjenguk Xander membuatnya harus cepat menyelesaikan pesanannya.

Dengan bantuan mbok Sri dan Suci yang harus bolak balik ke toko dan rumah, akhirnya pesanan bisa diselesaikan lebih cepat dari perkiraan Kamisha. Tinggal meletakkan roti pada hampers.

"Suci."

"Ya mbak."

"Nanti rotinya kamu letakkan disini seperti ini. Pelan - pelan saja nggak usah terburu - buru."

"Baik mbak."

"Kira - kira aku tinggal sendiri bisa kan?"

"Bisa mbak, sudah mbak Misha tidak perlu khawatir."

"Makasih ya suci."

Kamisha pergi masuk ke kamar menemui Axel yang terlihat menyibukkan diri dengan membaca.

"Loh kenapa belum mandi?"

"Ini kan baru jam sepuluh mommy. Aku sudah mandi tadi pagi."

"Oh, berarti tidak jadi ketemu om Xander dong."

"Apa mommy? kita mau ke tempat om Xander?"

"Iya, onty Sofi sedang perjalanan kemari."

"Aku akan mandi," dengan cepat Axel turun dari tempat tidur dan mandi.

Kamisha senang melihat putranya semangat kembali. Maaf Kyara kalau demi kebahagiaan Axel aku akan berkorban banyak hal. Seandainya setelah kau tahu akan hal ini dan marah padaku aku akan terima.

Kamisha segera mempersiapkan keperluan yang akan di bawa ke rumah Xander.

"Mommy apakah aku sudah wangi?"

"Sudah sayang, ayo cepat ganti baju. Nanti kesiangan."

"Baik mommy."

Kamisha memastikan lagi pesanan kuenya. Karena ia juga tidak mau mengecewakan pelanggan. Setelah semua beres, ia bisa pergi dengan tenang.

"Hai Axel. Ganteng sekali kau hari ini." sapa Sofi

"Aku mau menjenguk om Xander, onty."

"Wah dengan senang hati onty akan mengantarmu kesana."

Kamisha tersenyum melihat gelagat sahabatnya itu. "Heh, ingat kamu sudah punya tunangan lo."

"Kan cuma sekedar kagum. Boleh, kan."

"Ayo kita berangkat, keburu siang."

Kamisha menggandeng Axel masuk ke dalam mobil. Perjalanan ke rumah Xander membutuhkan waktu tiga puluh menit. Sofi mengendarai mobilnya dengan santai. Hanya ia sahabat yang Kamisha punya. Ia memang memiliki banyak teman tapi yang bisa di percaya hanya Sofi.

"Ini rumahnya Xander." pekik Sofi begitu sampai didepan gerbang rumah Xander. "Gila, bagus banget. Beruntung tuh Kyara bisa dapat kelas kakap kayak gini."

"Sudah jangan melongo terus, mau masuk nggak?"

"Nggak, salam saja buat Xander. Siang nanti aku harus menemani ibu belanja bulanan, mumpung libur."

"Oke, makasih banyak ya Sof."

Sofi segera pergi meninggalkan mereka di depan rumah Xander. Setelah memberitahu satpam Kamisha segera bisa masuk ke dalam rumah.

"Hai Axel."

"Hai oma." Axel mencium tangan mama Attalia

"Om Xander ada di atas, yuk oma antar."

Axel sangat antusias naik tangga. Karena di rumahnya ia tidak punya. Apalagi rumah Xander yang besar membuatnya lebih leluasa berlari ke sana kemari.

"Axel hati - hati, jangan berlari - lari," Kamisha memperingatkan.

"Tenang mommy aku kuat seperti om Xander."

Kamisha dan mama Attalia hanya tersenyum melihat tingkah lucu Axel.

"Maaf ma."

"Tidak apa - apa, rumah ini jadi ramai dengan suara anak - anak."

"Mommy... mommy...," panggil Axel.

"Ada apa sayang?"

"Kamar om Xander sebelah mana, aku bingung."

"Yang sebelah situ Axel." tunjuk mama Attalia. "Ayo oma antar."

"Ayo oma," Axel menarik tangan mama Attalia. "Om Xander pasti terkejut melihatku."

Mama Attalia membuka pintu kamar Xander. Saat itu Xander sedang duduk di meja kerjanya dengan menghadap laptop.

"Om Xander."

"Hai Axel, come here. Dengan siapa kamu ke sini?"

"Dengan mom Misha."

Xander tersenyum. Ia mengangkat Axel untuk duduk di pangkuannya.

"Om sedang apa? aku mengganggumu?"

"Tidak, aku justru senang kau disini. Aku kalau sedang libur sering kesepian."

Kamisha masuk ke dalam sambil meletakkan kue yang dia bawa.

"Axel turun nak, luka om Xander bisa terbuka lagi."

"Tidak apa - apa Misha."

"Ah, kau selalu memanjakannya."

"Tumben nggak formal."

"Ini hari libur, jadi bukan jam kantor."

"Ah benar juga."

Kamisha menghampiri Xander yang duduk di meja kerjanya. Ia sedikit berjongkok kemudian memeriksa luka di kakinya.

"Masih belum kering, seharusnya kamu istirahat di atas tempat tidur. Bukan malah kerja kayak begini."

"Aku bosan Misha."

"Kenapa kaki om bisa luka?"

"Aku menolong mommy mu."

"Benarkah? om Xander mirip super hero."

"Iya benar, tanya mommy mu kalau tidak percaya."

Axel mengalihkan pandangannya pada Kamisha, dan Kamisha mengangguk membenarkan pernyataan Xander.

"Nah apa om bilang, om tidak bohong kan."

"Aku tahu om hebat. Nanti kalau sudah besar aku yang akan melindungi mommy. Sementara ini aku titip mommy ku pada om."

"Axel jangan ngomong sembarangan, mommy bisa jaga diri mommy sendiri. Kamu tidak perlu khawatir sayang."

"Oya Axel kamu suka makan apa?" tanya Xander mengalihkan pembicaraan.

"Aku suka ayam goreng, om."

"Baiklah biar pelayan memasak ayam goreng untukmu. Kamu makan siang disini."

"Yeah... asyik." Axel berteriak kegirangan.

"Tapi Xander, apa tidak merepotkan pelayan nanti."

"Kamu tenang saja mom Misha, kau temani saja mama ku ngobrol."

"Baiklah aku akan turun ke bawah," jawab Kamisha. "Axel mommy turun ke bawah ya, jangan nakal oke."

"Baik mommy."

Kamisha keluar dari ruangan Xander dan menemui mama Attalia yang sedang berkebun di taman samping. Kamisha membantunya merawat bunga lily yang kebetulan ia juga suka.

🍁🍁🍁🍁

Kyara berjalan sendiri ke sebuah coffe shop di daerah puncak. Tampaknya ia sedang ada janji dengan seseorang.

"Kenapa terlambat?"

"Macet."

"Minum apa?"

"Capuccino, sugar free."

Pria itu segera memanggil pelayan untuk memesan minuman.

"Kenapa kau memanggilku ke sini?"

"Santai... tidak perlu tegang."

"Aku adalah kekasih saudara sepupumu Harvey, jika orang tahu aku menemui seorang pria secara sembunyi - sembunyi apa tanggapan mereka terhadapku."

"Jangan dengarkan omongan orang." jawab Harvey santai. Ia menyeruput coffe pesanannya.

Kyara menarik napas panjang, terus terang ia kesal karena tidak mau berurusan dengan Harvey untuk yang kedua kalinya. Walaupun jauh di lubuk hatinya rasa suka itu masih ada.

"Kyara."

"Ya."

"Apa ada yang ingin kau ceritakan padaku?"

"Kau itu aneh. Yang mengajak bertemu siapa? yang mau cerita juga siapa?"

"Baiklah sepertinya kamu memang harus diingatkan oleh sesuatu yang mungkin sekarang kau lupa."

"Apa maksudmu?"

Harvey mengeluarkan sebuah foto di dalam galeri handphone miliknya. Tampak di sana foto Kyara yang sedang hamil besar.

"Sudah ingat?"

Wajah Kyara pucat pasi seketika, tangan gemetar.

"Darimana kau dapat foto ini?"

"Beberapa waktu lalu aku dan istriku datang ke jogja menjenguk eyang Wijaya yang sedang sakit. Aku bertemu beberapa saudara dan teman - teman waktu sekolah dulu. Mereka bercerita tentang kehamilanmu, ibumu yang masuk penjara dan keluargamu yang mengalami kemerosotan."

"Untuk apa kau mengorek semua tentang masa laluku?"

"Aku sama sekali tidak mengorek atau mencari tahu tentangmu, mereka sendiri yang bercerita. Karena dulu aku anggap itu sebagai cinta monyet, cinta anak ingusan."

"Cinta monyet katamu!" ucap Kyara geram. "Kau sudah merusak masa depan, Harvey."

"Aku sama sekali tidak merusak masa depanmu, kau sendiri yang memaksa ingin menyerahkan semuanya padaku. Dan sekarang kau menyalahkan aku atas semua yang terjadi."

"Menyesal aku mengenalmu, kau tidak tahu bagaimana aku berusaha bangkit dan kembali menatap masa depanku yang sudah hancur."

"Sekarang aku tanya, dimana anakku?"

"Anakmu meninggal ketika aku lahirkan."

"Hahahahhhh... Kyara... Kyara, kau berbohong lagi."

Jangan - jangan Harvey sudah tahu semuanya batin Kyara. Ia mengepalkan tangannya, beberapa peluh menetes dari dahinya.

"Aku tanya sekali lagi. Dimana anakku?"

"Memangnya setelah kamu tahu, kamu mau apa?"

"Aku ingin anak itu."

"Kau sudah memiliki istri. Bagaimana bisa istrimu menerima semua ini. Kau sendiri melarangku untuk bercerita tentang masa lalu kita."

"Aku akan mengadopsinya dan Zeline tidak perlu tahu asal usul anak itu."

"Dia sudah aku buang." jawab Kyara sambil mengalihkan pandangan

"Kau berbohong lagi Kyara."

"Aku tidak berbohong!" bantah Kyara.

"Baiklah, lihat ini." lagi - lagi Harvey menunjukkan sebuah foto. "Kamisha, bayi itu dititipkan pada Kamisha bulikmu itu. Dengan kata lain Axel adalah anakku."

"Da___dari mana kamu tahu?"

"Terus terang setelah ada laporan yang masuk padaku karena kamu hamil aku melakukan penyelidikan. Tepat setelah kamu melahirkan kamu pergi dari rumah dan ibumu di penjara. Dewi penolong di keluargamu muncul yaitu Kamisha adik ibumu. Aku juga menyelidiki bahwa selama ini Kamisha tidak pernah menikah, tidak pernah hamil. Bagaimana bisa tiba - tiba bisa punya anak. Tebakanku benar bukan?"

"Aku harap kau tidak membocorkan masalah ini pada Xander."

"Hahahha.. permintaanmu sebenarnya sangat sulit. Xander adalah saudara sepupu dari istriku. Aku mengenalnya sebagai pria yang baik. Alangkah menyedihkan nasibnya jika ia mendapat seorang wanita sepertimu."

"Apa maksud dari perkataanmu?"

"Aku akan membantumu merahasiakan semua, tapi aku ingin Axel."

"Itu sangat sulit Harvey, mbak Misha sangat mencintai Axel. Ia tidak akan melepaskan pandangannya dari Axel sedikitpun."

"Kau ibunya dan dia bukan. Kau lebih berhak atas Axel dari siapapun."

"Tapi terlalu berat untukku jika aku mengaku pada Axel bahwa aku ibunya."

"Aku tidak menyuruhmu mengaku Kyara. Aku hanya ingin kau menggunakan statusmu di depan Kamisha, tekan dia agar ia mau menyerahkan Axel."

"Mbak Misha tidak akan dengan mudah melepaskannya."

"Semua itu terserah padamu, berikan Axel padaku atau Xander akan tahu segalanya." Harvey beranjak pergi meninggalkan Kyara sendiri. Tanpa terasa air matanya menetes. Kyara benar - benar bingung. Benar yang dikatakan mbak Misha, sekali berbohong akan terus berbohong untuk menutupi kebohongan yang lain.

🍁🍁🍁🍁

Axel senang bermain di rumah Xander. Ia juga sempat berenang, bermain di taman, membaca buku di perpustakaan mini milik mama Attalia dan akhirnya tertidur di kamar Xander. Hari sudah menjelang malam dan Kamisha memutuskan untuk pulang.

"Biarkan Axel tidur disini. Kau temani dia tidur. Aku akan menyuruh pelayan menyiapkan kamar tamu."

"Aku tidak bisa Xander. Tidak baik wanita sepertiku menginap di rumah seorang pria."

"Kan ada mama."

"Iya aku tahu, tapi kita sama sekali tidak ada hubungan keluarga. Aku rasa secara kesopanan akan tidak pantas."

"Mama setuju dengan perkataan Kamisha, mama menghargai keputusannya."

"Terima kasih, ma."

"Kamu bisa bawa Axel?"

"Kamu ini lucu, walaupun badanku kecil aku ini kuat. Kalau soal urusan gendong - menggendong jangan diragukan lagi."

"Baiklah." Xander membantu mengangkat Axel dan menyerahkannya dalam gendongan Kamisha."

"Bisa?"

"Iya bisa."

"Aku gendong saja."

"Jangan... ingat kata dokter kakinya jangan untuk tumpuan yang berat - berat dulu."

"Iya... iya... suster Misha."

Mama Attalia tersenyum melihat pemandangan seperti itu. Seandainya Kamisha mau menjadi menantunya batin mama Attalia.

"Biar sopir mengantarmu, ini sudah malam."

"Baiklah. Terima kasih mama Attalia, Xander. Hari ini Axel sangat senang sekali. Tidak pernah aku melihatnya makan selahap tadi."

"Kami juga senang Axel berkunjung kemari. Sering - sering ya datang ke sini." ucap mama Attalia.

Setelah Kamisha turun ke bawah ia segera masuk ke dalam mobil. Dengan diantar sopir ia segera pulang ke rumah.

Tak berapa lama Kamisha sampai di depan rumahnya. "Terima kasih pak."

"Sama - sama."

Kamisha membuka pagar rumahnya dan menutup kembali. Ketika membalikkan badan ia melihat bayangan seseorang sedang berdiri di depan tokonya.

"Siapa itu...!"

Bayangan itu bergerak ketika menyadari ada orang yang memanggilnya.

"Hei, tunggu...!" dengan secepat kilat Kamisha mengambil sandal yang di pakainya dan melemparkan ke bayangan itu.

Pletaaakk...!!!

Sandal itu tepat mengenai kepala bayangan itu.

"Mbok sri...! mbok...! ada maling...!" teriaknya keras - keras. Karena ia masih menggendong Axel ia tidak bisa leluasa mengejar bayangan itu. Sial gagal lagi aku menangkapnya batin Kamisha.

🍁🍁🍁🍁

1
Sugiharti Rusli
makanya minuman alkohol dilarang karena banyak mudhorotnya bagi manusia
Sugiharti Rusli
harusnya Heny jangan langsung konfrontasi ke Kyara langsung yah
Sugiharti Rusli
parah yah si Kyara uda jadi kriminal
Sugiharti Rusli
malah Misha duluan yang ungkap perasaannya
Sugiharti Rusli
karena Misha belum yakin sama perasaan kamu ke dia Xander,,,
Sugiharti Rusli
Kamisha masih menutupi perbuatan si Kyara yah ke Xander
Sugiharti Rusli
gimana cara Heny mengatasi kedua ular itu yah kira",,,
Sugiharti Rusli
semoga Heny yah yang mergokin mereka
Sugiharti Rusli
bagus lha si Dimas kalah tender karena ga percaya sama info dari si Heny
Sugiharti Rusli
rasa yang terpendam diantara mereka😄
Sugiharti Rusli
waduh hukumannya sih ga berat yah, paling agak memalukan sih sekelas Alex mengerjakan pekerjaan OB😅😅😅
Sugiharti Rusli
oh ternyata Heny uda menyadari kalo Kyara sudah mencemarkan namanya, semoga kamu bisa memperingati Kamisha dar kelicikan si Kyara yah nanti
Sugiharti Rusli
ternyata sekali ular yah tetap ular si Heny yah,,,
Sugiharti Rusli
sengaja keknya nih si Kyara
Sugiharti Rusli
harusnya kamu jangan bermain licik Hen, jadi bisa kerjasama dengan mulus dengan perusahaan Xander
Sugiharti Rusli
jiahh masih aja gengsi ngaku tentang perasaannya ke Misha yakan Lex🤪🤪
Sugiharti Rusli
semoga Xander ga bisa kejerat lha sama si Heny kalo dari karakternya sih
Sugiharti Rusli
apa si Kyara dulu jadi simpanannya om Dimas yah
Sugiharti Rusli
sepertinya Xander memang gede gengsinya yah,,,
Sugiharti Rusli
kamu bisa ko naklukin egonya Xander
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!