Sistem Online Shop

Munculnya boss atau ketua mereka di lapangan kosong itu yang mengendarai mobil sport, ratusan anggota gangster black devil itu menundukkan kepala mereka pada satu orang.

"Sudah pasti dialah boss nya! Kalau begitu aku langsung hajar dia!" ujarnya sambil menjalankan mobilnya kearah lapangan kosong.

Mobil Sean telah memasuki area lapangan kosong dan sedang mengencangkan suara knalpot mobilnya yang sangar "Vroom!! Vroom!!"..

Semua orang berbalik badan kearah suara mobilnya itu dan serempak menatap kearah Sean yang telah turun dari mobilnya.

Sean berjalanlah dengan tenang yang menuju kearah boss mereka. Tapi tidak semudah itu Sean langsung di hadang dan di blok oleh anak buahnya.

Karena kesal, Sean yang di halangi jalannya iapun menghajar orang yang menghalanginya, seketika orang itu jatuh tersungkur dengan luka yang parah.

Melihat itu Sean langsung dikeroyok oleh puluhan orang disekitarnya, namun ratusan orang dibelakang itu belum ikut serta menyerang dan masih nonton saja.

Puluhan orang yang mengeroyok Sean itu satu persatu tumbang dan telah Sean hancurkan dan remukan tulang mereka hingga sekarat.

Seketika orang yang melihat itu ketakutan dan mundur kebelakang karena mereka tidak mau jadi lawan selanjutnya.

Akhirnya puluhan orang itu kalah telak oleh Sean yang sendirian "Hei kau yang disana!! Kau boss nya kan?! Ayo sini maju! Kenapa kau diam dan bersembunyi seperti orang cacat!?" teriak Sean yang menunjukkan telunjuknya kearah boss mereka.

Mendengar ledekan Sean itu membuat ratusan orang gangster black devil itu marah besar dan akan bergerak.

Lalu boss nya berkata "Berhenti kalian semua!! Aku akan turun langsung melawannya!" ujarnya yang berteriak keras dan membuat ratusan anggotanya terdiam dan berhenti.

Boss mereka itu berpenampilan botak penuh tatto tinggi badannya sekitar 185cm dengan otot-otot kekarnya, dia seperti sudah bapak-bapak atau om-om, dia dikenal dengan julukan nama Bomber.

Dijuluki Bomber karena menurut rumornya ia memiliki tangan besar dan pukulan yang sangat keras yang dapat membuat tulang musuhnya remuk seperti terkena Bomb.

Begitulah kira-kira.

.

Orang itu sudah saling berhadap-hadapan dengan Sean "Jadi kau boss terakhir nya?! Mau masuk rumah sakit mana kau botak!?" ledek Sean.

"Haha! Lucu sekali kau bocah! Jangan kau pikir aku takut setelah kau berhasil mengalahkan puluhan anak buah ku itu!.. Aku dulu bisa mengalahkan ratusan orang dan aku menang!!!" ujarnya sambil tertawa.

"Pengarang handal!! Haha!!" timpal Sean yang ikut tertawa.

Mendengar perkataan Sean itu membuat nya kesal dan marah karena disebut pengarang handal dan dia langsung mengayunkan kepalan tinju besarnya ke wajah Sean. "BAM!!" tangan besarnya itu tidak melukai Sean sedikitpun.

"Oh tidak aku sekarat tolong~ hahaha!! Lemah sekali pukulan mu itu! Bahkan pukulan kakek-kakek pun lebih keras dari kau!!" ucap ledekan Sean.

Melihat pukulan Bomber tidak melukai Sean membuat semua orang terkejut dan terheran-heran, karena biasanya tidak ada yang selamat jika terkena pukulan Bomber. Kecuali boss besar black devil yang bernama Mike.

Bomber adalah tangan kanan Mike dari black devil.

"Sialan!.. Hyaaat!" Bomber kembali menyerang Sean dengan tangan besar nya yang memukulkan tinju pada rahang Sean. Lagi-lagi semua serangan Bomber tidak melukai Sean sedikitpun walaupun ia telah menyerang dengan membabi-buta.

"Sekarang giliran ku!!" ujar Sean sembari tersenyum psikopat dan melompat untuk melayangkan tinjunya pada bomber. "BAM!.."

Hanya satu pukulan Sean telah menumbangkan Bomber terjatuh dan tidak sadarkan diri. "... Segini doang kemampuan boss kalian?" ujar Sean dengan ekspresinya yang terlihat mengintimidasi ratusan gangster black devil yang menonton pertarungan boss nya.

Bomber benar-benar pingsan Dan tak sadarkan diri, tergeletak di tanah dengan kondisi tulang hidungnya hancur akibat pukulan Sean.

Ratusan anggota black devil terdiam kaku ketakutan melihat Sean, karena menurut mereka Sean bisa saja menghabisi ratusan orang itu dengan mudah jika boss Bomber saja bisa kalah dengan sekali pukulan.

Sean mengancam pada mereka semua untuk tidak datang lagi ke area apartemen nya itu, dan jika masih berani maka Sean akan membunuh semua orang black devil satu persatu.

Begitulah ancaman nya yang Sean katakan pada mereka semua.

Bomber di bawa oleh beberapa anak buahnya dan akhirnya keributan ini selesai.

"Aku tahu kalau mereka akan tetap kembali meskipun aku sudah mengancam nya..." gumamnya sambil memiringkan kepalanya dan mengangkat bahunya.

Walaupun hanya untuk sementara, urusan Sean dengan black devil mungkin akan berhenti sejenak, dan tergantung pada keputusan boss besar mereka yang memerintahkan untuk menyerang lagi atau berhenti menyerang.

Sean berharap para black devil itu berhenti berurusan dengan nya.

Jika bukan karena sistem, mungkin Sean sudah berbed alam alias mati yang sudah berurusan dengan black devil.

Keesokan harinya Sean yang berada di rumah mansion nya itu sudah beraktivitas seperti biasa yang akan menyelesaikan tugas misi harian nya.

"Semakin kesini maka semakin kesana aja! Misi harian level 4 benar-benar di luar akal coy!" gumamnya yang melihat jenis penjualan di sistem online shop.

[Misi harian level 4]

[Beli 1 Produk di aplikasi kami]

[Hadiah $100.000 + Saldo $100.000]

[Selamat berbelanja]

-Pertanian gandum 100 hektar di kota Z ($0)

-Peternakan ayam petelur terbesar di kota Z ($0)

-Pabrik Textile industry terbesar di kota Z ($0)

Sistem online shop hari ini menjual sesuatu di luar akal sehat. menurut deskripsi sistem bahwa pertanian, peternakan dan pabrik tekstil itu memiliki penghasilan sekitar $700.000 bahkan ada yang sampai $900.000 perbulan nya.

[Pembelian peternakan telah dibeli]

[Hadiah telah diberikan]

[Total saldo rekening $25.900.000]

[Sampai jumpa di misi selanjutnya]

Sean beralasan untuk membeli sebuah peternakan ayam petelur itu karena penghasilan nya itu yang terbesar diantara yang lainnya.

Setelah selesai Sean meminta bantuan pada Leona untuk mengurus peternakan ayam petelur yang baru ia beli dari sistem online shop.

"Leona, bisa bantu aku untuk mengurus bisnis baruku?" pinta Sean. "Mudah, aku akan minta pada asisten ku yang lain untuk mengurusi nya" jawab Leona.

Sean memberikan data dan dokumen catatan tentang peternakan ayam petelur tersebut pada Leona untuk dikelola. "Tuan Sean, kapan anda membeli peternakan ayam petelur itu?" tanya Leona.

"Tadi pagi.. Aku dapat telepon dari seorang boss peternakan ingin menjual dan menawarkannya padaku, ya sudah aku beli saja" jawab Sean yang mengarang cerita.

Leona yang mendengar itu hanya bisa mengangguk dan percaya begitu saja tanpa pertanyaan apapun. Leona menelpon seorang asisten bawahnya yang lain untuk mengurusi peternakan ayam petelur itu.

Bisnisnya bertambah satu lagi.