Ketika takdir menginginkannya menjadi sang penguasa, dia malah ingin hidup seperti rakyat biasa, dan walaupun takdir berhasil menjadikannya seorang Dewa yang luar biasa, namun ia lebih memilih untuk menjalani hidup layaknya manusia biasa.
Kemudian, takdir kembali membawanya menuju ke jalan untuk menjadi seorang penguasa tertinggi, namun untuk mendapatkannya, ia harus melalui halangan dan juga rintangan yang sangat berat.
Sedangkan disisi lain, ada bahaya besar yang sedang mengintai seluruh semesta sehingga membuatnya harus berjuang sekali lagi demi menciptakan kedamaian.
Akankah dia berhasil mencapai jalan itu, atau malah berpegang teguh pada keputusannya? Dan apakah dia benar-benar mampu untuk menciptakan kedamaian di seluruh semesta?
Baca kelanjutannya...
Part 1 : 1-118
Part 2 : 120-
IG: @zhie_n15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch-32. Harga Yang Harus Dibayar
Lima pasukan yang sudah menunggu cukup lama di sana akhirnya bergerak maju untuk menyerang Lin Feng, dan tidak hanya mereka saja, kedua kelompok yang sebelumnya berseteru di Dunia Roh juga ikut maju, bahkan mereka yang tidak mengetahui apa-apa juga ikut maju.
"Tuan, apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Chun Ming, ia sangat panik dan takut melihat pasukan yang sangat banyak didepannya itu.
"Diam dan lihat saja!" jawab Lin Feng.
"Hentikan!"
Swosh!
Sebuah suara yang disertai dengan aura intimidasi yang sangat besar berhasil menghentikan pasukan tersebut, kemudian, beberapa orang muncul diantara Lin Feng dan lima pasukan tersebut.
"Hormat, yang mulia kaisar."
Dibawah tekanan intimidasi yang menindas mereka, semua orang yang ada di sana, kecuali Lin Feng, langsung berlutut dan memberi hormat pada pria paruh baya dengan zirah emas ditubuhnya.
"Apa yang mau kalian lakukan? Apa kalian ingin menimbulkan kekacauan di kekaisaran ini?" tanya pria paruh baya yang tidak lain adalah kaisar Negara Song, yaitu negara tempat mereka berada sekarang.
"Yang mulia, kami tidak bermaksud menimbulkan kekacauan, kami hanya ingin memberi pelajaran pada pria tidak tahu diri itu" salah seorang raja memberikan diri untuk menjawab pertanyaan kaisar.
"Tidak tahu diri? Justru kalianlah yang tidak tahu diri! Apa kalian tidak tahu kalau dia adalah utusan kekaisaran?!"
Semua orang tercengang dan kaget mendengar perkataan kaisar Song, begitu juga dengan Lin Feng yang tidak pernah menyangka jika kaisar akan berkata seperti itu, meski begitu, ia tetap tenang dan santai seperti biasanya, karena ia sudah tahu siapa dalang dari semua itu.
"Apa maksudmu dengan membawa kaisar ke sini?" tanya Lin Feng melalui telepati.
"Yang mulia, maafkan hamba, tapi hamba melakukan ini demi kebaikan mereka semua" jawab Dewa kehidupan yang menyamar menjadi salah seorang bawahan kaisar.
"Baiklah, tapi kau harus mau bertarung denganku" sahut Lin Feng.
Dewa kehidupan bergidik ngeri mendengar ucapan Lin Feng, walaupun ia adalah seorang Dewa, tapi sosok Lin Feng bukankah sesuatu yang bisa ia hadapi dengan mudah, lebih tepatnya, ia hanya akan menjadi samsak tinju jika berani berhadapan dengan Lin Feng.
"Y-yang mulia, ha-hamba tidak memiliki keberanian untuk itu, bagaimana mungkin hamba berani melawan sosok penguasa seperti yang mulia."
"Jika kau tidak berani, maka jangan coba-coba menghentikan ku, atau aku akan memporak-porandakan kekaisaran ini!"
Wushh!
Aura kematian yang sangat mengerikan menyebar ke seluruh penjuru hingga menciptakan kengerian yang sangat luar biasa, bahkan orang-orang yang ada di sana langsung gemetar ketakutan ketika aura tersebut menerpa tubuh mereka.
"Yang mulia, mohon jangan marah, hamba siap menanggung semua kesalahan mereka."
Dewa kehidupan melupakan harga dirinya sebagai seorang Dewa, ia langsung berlutut sembari memohon pengampunan pada Lin Feng, dan hal itu sontak membuat semua orang kaget, walaupun mereka tidak tahu jika pria yang sedang berlutut itu adalah Dewa kehidupan, tapi sikapnya jelas menimbulkan banyak tanda tanya.
"Yang mulia, ampunilah kami semua"
kaisar Song juga melakukan hal yang sama, ia tidak peduli lagi dengan statusnya sebagai seorang kaisar, karena yang terpenting baginya sekarang hanyalah nyawa semua orang yang ada di sana, walaupun dia tidak memiliki hubungan apapun dengan masalah itu, tapi bagaimanapun juga, orang-orang itu adalah penduduk kekaisaran Song.
"A-apa yang terjadi, kenapa kaisar berlutut dan memohon pengampunan pada orang itu?"
"Jangan-jangan orang itu lebih hebat daripada kaisar? Jika itu benar, artinya kita dalam masalah besar sekarang."
"Habis sudah, kita semua pasti akan mati!"
Rasa takut yang sangat besar menyelimuti semua orang, meskipun tidak mengetahui identitas pria yang telah mereka singgung, tapi sikap kaisar Song sudah menunjukkan bahwa mereka telah salah menyinggung orang. Buktinya, seorang kaisar saja berlutut dan memohon pengampunan, lalu siapa mereka yang begitu berani menyinggung orang itu?
"Hah" Lin Feng menghela napas panjang untuk menenangkan dirinya, walaupun ia sangat kesal, tapi ia tidak mungkin mementingkan keegoisannya saja, "Baiklah, aku akan memaafkan kalian, tapi ada harga yang harus dibayar!"
"Terima kasih, yang mulia" jawab kaisar Song.
Setelah itu, kaisar Song berdiri dan menghadap kearah pasukan, "Aku rasa kalian semua sudah tahu apa yang harus kalian lakukan!" ucapnya.
Di dunia kultivator yang sangat kejam ini, hanya ada dua hal yang akan terjadi jika berani menyinggung orang yang salah. Pertama, jika yang disinggung tidak memberikan pengampunan, maka harus bersiap untuk kehilangan nyawa ataupun kehilangan seluruh pencapaian dalam kultivasi.
Kedua, jika yang disinggung memberikan pengampunan, maka ada harga yang harus dibayar sebagai kompensasi, yaitu dengan memberikan sumberdaya berharga yang dimiliki, serta harus memotong satu jari sebagai tanda permintaan maaf. Tapi hal itu hanya akan berlaku jika orang yang disinggung memintanya.
Dan saat ini, Lin Feng sudah memberikan mereka pengampunan dengan tidak merenggut nyawa mereka semua, oleh karena itu, mereka harus menyerahkan sumberdaya berharga yang mereka miliki, lalu mereka juga harus merelakan satu jarinya untuk dipotong. Jika menolak, maka resikonya adalah kematian.
"Kami mengerti, yang mulia" ucap mereka serempak.
Setelah itu, mereka mengeluarkan semua sumberdaya berharga yang mereka miliki dari cincin penyimpanannya, kemudian mengumpulkan semuanya di satu tempat, lalu setelah itu, mereka mengambil senjatanya masing-masing dan langsung memotong jari kelingkingnya.
Kaisar Song kemudian menghadap kearah Lin Feng, "Yang mulia, apakah Anda puas?"
Lin Feng mengangguk pelan, "Walaupun aku sangat ingin menghabisi mereka semua, tapi apa yang mereka lakukan sudah cukup memuaskan bagiku."
"Terima kasih, yang mulia" sahut kaisar Song, kemudian mengalihkan pandangannya pada seluruh pasukan, "Kalian semua bisa pergi sekarang, dan ingatlah, jangan sampai kalian melakukan kesalahan yang sama lagi!"
"Baik, yang mulia!"
Kesal dan marah, itu sudah pasti, siapapun pasti akan kesal dan juga marah jika mengalami hal yang sama seperti mereka, tapi sebesar apapun kekesalan serta kemarahan yang mereka rasakan, mereka hanya bisa memendamnya untuk diri mereka sendiri, karena sangat mustahil bagi mereka untuk melampiaskan kekesalan itu.
Menyesal, itu juga sudah pasti, tapi apa lagi yang harus mereka sesalkan? Karena apa yang baru saja mereka alami adalah buah dari perbuatan mereka sendiri. Lagipula, tidak ada gunanya mereka menyesali sesuatu yang telah terjadi. Justru, yang harus mereka lakukan sekarang adalah mengingat baik-baik kejadian itu, agar kedepannya mereka tidak mengalami hal yang sama lagi.
"Chun Ming, kau bisa mengambil sebagian sumberdaya itu untuk dirimu" ucap Lin Feng setelah semua orang itu pergi.
"Tuan, aku tidak..."
"Jangan membantahku!"
"Ba-baik, Tuan." Chun Ming hanya bisa menuruti perkataan Lin Feng dengan patuh, karena setelah kejadian barusan, ia semakin yakin kalau Lin Feng adalah sosok yang sangat luar biasa dan tidak mungkin ia berani membantah perkataannya.
"Kaisar Song, ada yang ingin aku tanyakan padamu."
inilah Akibat Bila Sudah Mempunyai Kekuatan Yang Dahsyat Juga Sudah Mempunyai Kekuatan Enegi Dewa Asura juga Kekuatan Dewa Asura Sampai kan Tidak bisa mengendalikan Emosi Juga Amarah yang Besar 🤭🤭🤭