NovelToon NovelToon
WARS OF SYSTEMS

WARS OF SYSTEMS

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Epik Petualangan
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: 05 BAGAS LINTANG NUGRAHA

Ketika kampus memasang sistem di tubuh setiap mahasiswanya untuk mengontrol fokus mereka dalam berkuliah dan mencegah adanya gagal lulus. Mahasiswa yang berhasil luput dari pemasangan sistem itu, berjuang untuk melawan sistem yang telah memperbudak dan membunuh perasaan para mahasiswa yang kini bagaikan robot akademik. Apakah para mahasiswa itu berhasil mengalahkan kampus dan sistemnya ? Atau justru kampus akan semakin berkuasa untuk mengontrol para mahasiswa nya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 05 BAGAS LINTANG NUGRAHA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SURAT

Asap tebal membumbung tinggi dari perpustakaan. Randi dan Svetlana yang melihat itu merasa cemas karena Ray dan Jean tak kunjung keluar dari sana. Mereka masih menunggu sembari berjaga-jaga karena jelas asap itu akan menarik perhatian banyak orang.

“ Haruskah kita masuk ke dalam ? “ tanya Svetlana yang mulai tak tahan dengan kekhawatirannya. Ia gemas ingin mengetahui keadaan Ray dan Jean. “ Pasti terjadi sesuatu dengan mereka di dalam. Kalau tidak, tak mungkin ada asap. “

Meski mereka sama-sama khawatir, tapi Randi sendiri memilih untuk tetap menunggu.

“ Sebaiknya kita disini. Aku sudah berusaha menghubungi mereka tapi tetap tak bisa terhubung. Tadi, Ray sempat membaca, beberapa menit lalu.. cuma setelahnya tak menjawab. “ Kata-katanya bernada pesimistis dengan banyak kemungkinan terburuk yang terjadi. Hanya saja, bertindak nekat bukan pilihan yang bagus. “ Kita jangan terlalu gegabah. “

Svetlana menarik nafasnya. Ia mencoba menenangkan dirinya, menghilangkan segala kecemasan yang ada di dalam pikirannya. Tapi, asap itu terus keluar dan kemudian terlihat kobaran api di sisi selatan Perpusat.

Matanya membelalak saat melihat itu, ia tak bisa menyembunyikan ketakutannya. “ Apakah mereka sudah mati ? “ tanyanya pada Randi, yang juga ikut merasa ngeri dengan pemandangan itu.

“ Entahlah. Mungkin ini adalah kegagalan bagi kita. “ Tak ada lagi perasaan optimis dalam diri Randi. “ Kita akan pergi dari sini. “ Ia kemudian mengajak Svetlana untuk pergi, tapi Svetlana menolak.

“ Aku takkan pergi sebelum mengetahui kondisi mereka, “ seru Svetlana dengan wajah yang bersungguh-sungguh. Matanya sudah berkaca-kaca, ia benar-benar syok tapi ia tetap tak mau kehilangan teman-temannya, terutama Ray. Hanya Ray yang merupakan harapannya dalam menyelamatkan kakaknya.

“ Jangan bodoh, Svetlana ! “ Randi berteriak, tapi Svetlana tak peduli. Svetlana lalu berlari masuk ke dalam, meninggalkan Randi yang berdiri saja tanpa mencegahnya. “ Ish, dasar orang gila ! “ Melihat tindakan Svetlana itu, tubuhnya sebenarnya sudah ingin bergerak pergi saja, tapi hatinya masih memiliki moral. Ia tak mungkin membiarkan Svetlana dalam keadaan kalut masuk ke gedung yang tengah terbakar. Haruskah aku menunggunya ? batinnya dalam kebimbangan.

Di tengah kebimbangannya itu, kemudian muncullah Ray yang datang dari arah berlawanan. Ia datang sambil membawa buku, dengan wajah yang lusuh dan sangat berkeringat. Melihat itu, Randi spontan berteriak, “ Darimana saja kau ? Aku menelepon mu, mengirimkan pesan, kenapa tidak kau respon ? “

“ Randi., “ katanya dengan terengah-engah. Suaranya begitu lemah, tak ada bedanya dengan orang sekarat yang hendak menghadapi kematiannya. “ Dimana Svetlana ? “ tanyanya pada Randi, yang kemudian terdiam.

“ Dia ada di dalam, “ jawab Randi dengan perasaan ragu saat mengatakannya.

Mendengar itu Ray segera berteriak, “ HAH ? Bagaimana bisa ? “ Dirinya yang baru saja selamat dari kejadian mematikan, kini disambut dengan kekacauan lainnya. “ Kau tak mencegahnya ? “

Randi menggeleng dengan rasa malu. Ia tertunduk di depan Ray, yang kemudian memberinya buku itu. “ Pegang buku ini ! Aku akan masuk ke dalam. “

“ Tunggu ! Kau tak bisa ke sana. “ Randi berusaha mencegahnya dengan menarik tangan Ray, yang justru menepisnya dengan keras.

“ Aku tak bisa meninggalkannya ! Aku akan kembali bersama Svetlana dan Jean. Kau lari sebisamu, “ katanya dengan sindiran keras yang membuat Randi benar-benar merasa sebagai manusia paling rendah sedunia.

Ray kemudian masuk ke dalam, meninggalkan Randi yang berdiri mematung. Randi memegangi buku itu sambil berharap Ray bisa menepati kata-katanya atau setidaknya dia tidak mati didalam saja itu sudah hal yang baik.

Sementara di dalam, kebakaran sudah menjalar kemana-mana. Svetlana terjebak dalam kepulan asap yang semakin menutupi jarak pandangnya. Tak hanya itu, ia pun sudah mulai kehilangan kesadaran karena kurangnya oksigen di dalam gedung itu. Meski kondisinya yang tak baik itu, ia tetap berteriak, “ RAY ! RAY ! Dimana kau ? “ Tentunya suaranya bukan yang menggelegar, melainkan suara parau yang hampir tidak jelas.

Keadaan yang semakin parah, akhirnya membuat dirinya tumbang. Ia jatuh ke lantai sambil terus berteriak memanggil nama Ray. Di saat badannya yang terus melemah, tiba-tiba ia mendengar sebuah seruan. Suara itu memanggil namanya, dan ia pun mengenal siapa yang berseru. “ SVETLANA ! SVETLANA ! “ Itu adalah Ray yang menerobos asap tebal demi mencarinya.

Dengan sisa-sisa tenaganya, ia berteriak menjawab seruan itu, “ RAY ! AKU DISINI, RAY ! “ Ray bisa mendengar seruan itu, tapi masih belum tahu posisinya karena jarak pandangnya yang terbatas dengan asap yang terus saja menyelimutinya. Pelan-pelan ia berusaha mendekati Svetlana yang berteriak untuk memberi tahu posisinya, hingga akhirnya Svetlana sudah tak mampu lagi.

Nafasnya habis, dan terbatuk-batuk karena tak tahan dengan asap yang semakin tebal. Ia pun pingsan saat itu juga.

“ SVETLANA ! “ Ray berseru saat menemukannya tergeletak di lantai. Tanpa berlama-lama, ia pun segera mengangkat tubuh Svetlana, dan menggendongnya keluar dari kebakaran itu. Saat itu, ia sudah mulai mendengar sirene mobil pemadam kebakaran dan jantungnya benar-benar berdegup kencang. Ketakutan mulai membayangi kalau-kalau pihak kampus menemukannya dalam kebakaran ini. Ia sama sekali tak mau terlibat, maka dari itu ia berusaha sekuat tenaga untuk keluar dengan membawa Svetlana bersamanya.

BRUK !

Sayang sekali bagi Ray karena sekalipun tekadnya sekuat baja, tapi tubuhnya tak sekuat itu. Ia jatuh ke lantai dengan Svetlana menimpanya. Ia berusaha bangkit tapi tak mampu. Terasa sakit sekali di kepalanya yang sudah kekurangan pasokan oksigen. Apakah ini adalah akhir ? batin Ray, yang kemudian tak bisa membatin lagi karena dirinya kehilangan kesadaran.

~~

Ray dan Svetlana berhasil diselamatkan oleh petugas pemadam kebakaran yang menemukan mereka di tengah kebakaran itu. Sementara itu, mayat Jean telah terbakar dan tersisa badan yang gosong tanpa bisa dikenali. Mayatnya baru bisa teridentifikasi setelah ditemukan kartu identitas di sakunya yang anehnya tidak ikut terbakar. Juga ditemukan buku “ KONTROL IDEOLOGI “ dengan sepucuk surat di dalamnya.

Berdasarkan bukti-bukti itu, pihak kampus menduga bahwa Jean-lah yang membakar gedung dengan bukti kuatnya adalah surat pernyataan bunuh diri di dalam buku itu. Mardique dan Julian tampil sebagai saksi kuat atas pengakuan itu sebagai petugas perpustakaan. Keduanya mengaku pada pihak penyidik melihat Jean membakar gedung perpustakaan itu dengan Ray dan Svetlana adalah korban yang berada di waktu yang salah.

Meski tak sepenuhnya percaya, pihak penyidik sendiri ditekan oleh Rakai, sang rektor yang meminta agar kasus ini tidak meluas kemana-mana. Ia khawatir bila kasus ini sampai ke pemerintah pusat, maka citra Universitas Sepuluh April sebagai kampus percontohan negara menjadi tercoreng. Reputasinya pun bisa buruk di dunia pendidikan dan nasional.

Sementara itu, Mardique dan Julian yang sebenarnya membakar gedung itu akhirnya dimutasi ke perpustakaan kota tanpa mendapat hukuman apa-apa. Mutasi itu dilakukan sementara sampai perpustakaan kampus bisa direnovasi kembali atau dibangun ulang. Sungguh licik keduanya yang berhasil mengelabui semua orang, kecuali Ray, Randi, dan Svetlana yang mengetahui kebenarannya.

Hanya saja kini ketiganya tak bisa melakukan apa-apa. Mereka tidak berdaya, bahkan saat datang ke pemakaman Jean, Ray sampai menangis sesenggukan karena ia merasa bahwa dirinya lah yang menyebabkan kematian Jean. “ Aku bodoh ! Bodoh ! Bodoh banget ! “ Ia terus merutuki dirinya dalam tangis yang semakin deras.

“ Ray.. “ Svetlana memegangi pundak Ray dengan lembut. “ Ini sudah takdir. Kita harus menerimanya. Kau.. “

“ Tidak ! “ teriak Ray pada Svetlana, yang shock dengan sikap emosionalnya. Sadar bahwa ia tak mampu mengontrol dirinya saat ini, ia memilih untuk menjauh dari Svetlana dan Randi. “ Sebaiknya kalian pergi, tinggalkan aku sendiri saat ini. “

Dengan berat hati, mereka pun menuruti kata-kata Ray. Sekarang di tengah kesendiriannya, tak ada lagi harapan di dalam hatinya. Semua sudah mati bersama Jean dan peti matinya. Jean adalah harapan, cahaya, dan penuntunnya. Tanpa Jean, siapa yang bisa menuntunnya sekarang ? Apakah ia harus pasrah pada keadaan ?

Saat ia memikirkan itu, datanglah Ayu dengan berpakaian gaun hitam mendekatinya. Ray segera berkata, “ Kalau kau mau menghiburku, tidak ada gunanya. Pergilah ! “ Ia begitu dingin pada Ayu, yang untungnya tak merasa tersinggung dan memahami keadaannya.

“ Aku bukan badut jadi tak perlu menghiburmu, “ kata Ayu yang kemudian menyerahkan sebuah surat pada Ray. “ Aku mau memberikan surat ini untukmu, Ray. “

“ Apa ini ? “ tanya Ray yang kemudian menerima surat pemberian Ayu itu.

“ Sebuah surat, “ jawab Ayu yang refleks membuat Ray menepuk jidatnya dengan wajah menahan amarah.

“ Aku tahu ini adalah surat ! Tapi, surat apa ? “ Giginya terkatup rapat, kalau saja ini bukan di pemakaman mungkin Ayu sudah dicabik-cabik nya saat ini juga. Mengingat betapa geramnya ia dengan jawaban Ayu tadi.

“ Oh.. surat.. nggak tahu juga.. “ Ayu mengangkat bahu, dan ketika itu juga Ray langsung menyeringai. “ Terimakasih sekali, Nona Ayu. “ Jelas itu sebuah sindiran dari betapa tidak berbobotnya jawaban-jawaban yang diberikan Ayu sedari tadi.

“ Sama-sama. “ Ayu tersenyum, lalu berkata, “ Coba buka saja kalau mau tahu, siapa tahu Pak Jean menyatakan cintanya padamu. “ Dasar Ayu yang tidak tahu situasi kondisi ! batin Ray yang sebenarnya tertawa dengan lelucon Ayu itu. Tapi karena saat ini mereka ada di pemakaman dan masih dalam posisi berkabung, ia harus menjaga sikapnya.

“ Hush ! “ Ray menatap Ayu dengan tajam untuk memperingatkannya. Tapi, tampaknya Ayu tidak merasa itu adalah salah. Yah, tak ada gunanya juga. Selain itu, sebenarnya ia pun penasaran dengan isi suratnya. Jadi, ia pun membuka surat itu di depan Ayu, dan menemukan bahwa surat itu berisi hal-hal kompleks.

“ Apa-apaan ini ? “ Ray benar-benar terkejut melihat isi surat itu. Penuh dengan angka-angka yang tampak seperti sebuah kode baginya. “ Ini apa, Ayu ? Kau tahu, kah ? “ tanyanya pada Ayu.

“ Nomor togel ? Apakah Pak Jean memberikanmu nomor ini untuk .. “ Ray cepat-cepat membekap mulut Ayu yang benar-benar penuh dengan kekacauan. Gadis yang satu ini selalu saja berbicara hal-hal konyol.

~~

1
piyo lika pelicia
semangat ☺️
piyo lika pelicia
semangat dek ☺️
piyo lika pelicia
semangat ☺️
Acelinz: semangat juga kak
total 1 replies
piyo lika pelicia
hhhh 😂
piyo lika pelicia
semangat dek ☺️
piyo lika pelicia
semangat ☺️
piyo lika pelicia
Weh jangan 😫
piyo lika pelicia
semangat ☺️
Acelinz
tapi dia pun tak bisa keluar begitu saja karena situasinya
Acelinz
Memang pada dasarnya itu adalah sifat aslinya
Acelinz
Seperti itulah manusia, mudah tergiur akan sesuatu yang menarik tapi sebenarnya tidak jelas.
piyo lika pelicia
semangat dek ☺️
piyo lika pelicia
hah tak guna egois 😒
piyo lika pelicia
sebenar nya guru ini manfaatin mereka gak sih kok di fikir fikir gitu 🤔
Acelinz: benar, meski sebenarnya ada simpati dan harapan dari dosen tersebut kepada para mahasiswa nya
total 1 replies
piyo lika pelicia
hhhh 😂
piyo lika pelicia
ya gak usah kuliah kalau mau bebas diam aja di hutan
piyo lika pelicia
murit yang nakal
piyo lika pelicia
semangat adik ☺️
piyo lika pelicia
bukan kekanakan marah lah di tinggal gitu aja bahkan apa yang dia bilang enggak di dengerin.😒
Acelinz: lebih kepada kecewa, hanya saja dia juga butuh
total 1 replies
piyo lika pelicia
semangat dek ☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!