Azkia Arabella seorang gadis desa Zkenti yang selama ini di asuh dan di besarkan oleh Mis.Bel, kejadian yang dialaminya di kota Zervo membuatnya masuk dalam konflik permasalahan beberapa keluarga
besar yang sangat rumit. Steven Alexi
merupakan salah satu putra dari keluarga itu, ia seorang pebisnis sukses juga dan nantinya akan membantu gadis itu jiwa dan raganya, keduanya akan dihadapi dengan konflik romansa percintaan yang berat dan rumit.
Steven Elio banyak memiliki rahasia yang disembunyikannya dari dua orang terpentingnya ini. ia akan mengalami banyak kejadian menyedihkan yang membuat dirinya tersiksa.
silahkan simak kisah ketika hati tlah memilih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adilpic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
semakin dekat
Angin sepoi malam ini membuat Azkia kembali memejamkan mata hidmat karenanya, kejadian menggembirakan yang baru saja di alaminya membuatnya kembali tenang dan lega. Siuman nya Miss. Bell membuat dirinya sangat bersyukur dan tak henti-hentinya tersenyum malam ini. Elio pun terlihat sangat senang dan haru dengan sadarnya Miss. Bell yang selama ini mereka tunggu-tunggu. Namun dokter menyarankan untuk merawat miss. Bell untuk beberapa hari ke depan, dokter harus memastikan kesehatannya kembali dengan baik sehingga miss. Bell dapat beraktifitas kembali.
" Hahhhh " Azkia menghela nafas lega dengan senyuman ringan.
Sedari tadi seseorang memerhatikannya dalam diam, ia turut senang dengan situasi menggembirakan ini. Elio pun terlihat semangat dengan senyuman yang beberapa hari ini hilang, sepertinya besok ia harus memberikan kerjaan yang cukup banyak untuknya, dia terlihat sangat prima hari ini. Namun, entah kenapa setelah mendapati telpon yang membuat mereka berdua salah paham, wajah Azkia yang tiba-tiba teringat dibenaknya, wajah sedih yang dulu dilihatnya pasti akan terulang lagi, tapi syukurlah hal itu tidak terjadi, Elio sempat terlihat tak terkendali ketika menuju ruangan Miss. Bell, mengingat moment tadi membuatnya sedikit memejamkan mata malu.
Matanya kembali melirik Azkia yang kemudian ia mendekat menghampiri dan menyapanya.
"Hem, Bagaimana kabarmu ? "
Azkia menoleh cukup kaget, namun ia kembali tersenyum setelah menyadari kehadiran Alexi disampingnya.
" Aku senang, serasa hari ini adalah hari yang paling membuatku penuh syukur dan bahagia " ucapnya tulus.
Mendengar hal itu membuat Alexi ikut tersenyum karenanya seraya melihat pada pemandangan kota dengan kerlap-kerlip lampu, pantas saja Azkia sangat menikmatinya sedari tadi, pemandangan ini cukup memanjakan mata.
" Syukurlah, aku turut bahagia karenanya "
"Mmm"
" Oh ya, apa kau akan melanjutkan misi rahasiamu ? "
" eng ?, misi rahasia ? " Azkia kebingungan dengan pertanyaan Alexi.
" Itu ", ucap Alexi sambil menggambarkan dan memperagakan nampan yang sering Azkia bawa ketika kerja. Namun Azkia masi belum paham.
" Haih, ternyata kau tidak pandai menebak " ucapnya terkekeh.
Elio menatap sekilas dan mendekat pada Azkia, cukup dekat, ia mencondongkan badannya ke arah Azkia yang seketika membuat gadis itu sedikit gugup.
" Kerja di bar " bisik Alexi yang setelahnya menarik dirinya kembali dengan berharap mendapatkan jawaban dari Azkia.
Azkia terdiam sejenak sedang berpikir, apa yang akan terjadi selanjutnya, haruskah ia berhenti ?, baru kali ini Azkia kerja selain di toko roti Miss. Bell dn pekerjaan baru ini cukup menyenangkan, banyak pengalaman dan teman baru yang didapatkannya, apa ia harus meninggalkan tempat itu saat ini ? Ia cukup berpikir keras dalam beberapa menit dan menyerah untuk memutuskannya secara tergesa-gesa.
" mmm~ aku akan memikirkannya mulai sekarang, aku pastinya akan sangat bimbang kedepannya " ucapnya dengan senyum kecil
" Jika seperti itu, kau harus mengatakannya padaku ya "
" Hmm? "
Azkia sedikit bingung karenanya, untuk apa dia harus mengatakannya pada pria disampingnya ini ?, tunggu dulu, bukannya mereka tidak cukup dekat untuk berbagi rahasia ? Dan lagi kenapa Azkia sangat lepas mengatakan sesuatu hal yang bahkan Elio sendiri tak tahu ?
Alexi menoleh pada Azkia yang saat ini ternyata sedang menatapnya juga, ada kebingungan diwajahnya, apa ucapannya ada yang salah ? Ia menyaring kembali permintaannya yang tadi dan menyadarinya.
"Aahh~ itu, jika aku tidak tahu takutnya aku tidak bisa membantumu mengenai Elio nantinya, bukankah kau tidak ingin dia tahu ? " jelas Alexi.
Azkia kini paham dengan maksud Alexi, rupanya pria ini tidak sedingin dan kaku seperti kelihatannya, mengenalnya secara langsung, dia cukup peduli dan sangat mudah menolong, tapi mimik wajah serius pada saat kerja memang membuat orang-orang salah menilai akan tatapan matanya yang seakan tidak ingin diganggu.
" Apa yang tidak boleh ku tahu ? "
Keduanya terkejut sangat dan seketika menoleh ke asal suara tepat dibelakang mereka, disana berdiri Elio dengan tatapan mengintrogasi yang sangat jarang Azkia lihat. Melihatnya menyilangkan tangan di dada dengan tatapan mengarah padanya membuat Azkia sedikit takut, ia menunduk menghindari tatapan Elio, Jika kali ini ia membalas tatapannya maka ia pasti akan ketahuan jika berbohong.
" Ada yang perlu kau akui Kia ? Apa aku tidak boleh tahu ? " nada bertanya Elio semakin rendah, biasanya ia akan marah atau menjengkelkan sesuatu jika nada bicara seperti terdengar darinya.
Ditengah itu semua, sosok Alexi maju menghadang tubuh Azkia yang terintimidasi oleh nada bicara Elio. Azkia menatap punggung lebar Alexi dengan was-was, apa mereka akan bertengkar ?
" Kau membuatnya takut El " ucap Alexi menyadarkan Elio.
" Hah " Elio menenangkan dirinya sejenak.
" Jadi ?, kau harus menjelaskannya Lex " tanyanya menatap tajam teman karibnya itu.
" Tidak ada rahasia yang kau curigai El, hanya saja aku dan Azkia hanya ..., Heng ? " Alexi terkejut dengan cengkraman Azkia pada kemejanya, Ia dapat merasakan gemetaran dari tangan gadis itu.
" Hanya ? "
" Ah, itu adalah permasalahan kami, kau tidak perlu tahu saat ini El " ucap Alexi dengan menutup wajahnya yang tertunduk dengan tangan serta jemarinya yang panjang dan besar.
Elio baru kali ini melihat wajah Alexi yang menjawab dengan malu-malu seperti itu, hal ini membuatnya tambah gelisah.
" Apa kalian ? hah, tidak mungkin, Azkia kemari " Elio mulai menebak-nebak hal yang sangat tidak mungkin terjadi.
Azkia yang tersembunyi di balik Alexi pun tidak mengerti dengan apa yang terjadi, ia mendengar ucapan Alexi, namun tidak terlalu menghiraukannya karena gugup yang dirasakannya, bukannya kalau ketahuan bukan hanya dia saja yang akan mendapat masalah ? Selama ini memang Elio tidak pernah marah berlebihan padanya, namun ia merasa kali ini akan berbeda jika ketahuan.
" Azkia " panggil Elio lagi.
Azkia memberanikan diri melihatnya dari balik punggung Alexi dengan sangat pelan. Menyadari ketakutan di wajah gadis itu membuat Elio sedikit memperbaiki mimik wajahnya. Namun hal itu tidak membuat Elio bertambah tenang, itu malah menambah rasa tidak sukanya pada temannya itu, bisa-bisanya Azkia mengandalkan seorang yang baru dikenalnya dibandingkan dirinya ? Apa mereka sering bertemu dibelakangnya ? Setelah Elio mengingat-ngingat itu tidak mungkin terjadi. Kapan waktunya mereka bertemu ? Haih hal ini membuat tambah pusing.
" Jangan memaksanya El " Alexi kembali mencoba meredakan amarah Elio, ia memikirkan apa yang membuat temannya itu sangat terganggu akannya? Bukannya hal ini sangat biasa ?, berbincang adalah hal yang biasa bukan ?.
" Kau, jangan ikut campur" tatapnya tajam pada Alexi.
" Hei, orang-orang akan mengira bahwa kita akan bertengkar, bukankah begitu ? " ucap Alexi tersenyum sinis, ia sedikit kesal karenanya.
" Heiii~, jangan bertengkar, apa yang salah denganmu El ?" ucap Azkia dengan suara kecil.
" Kemari kalu begitu, kau tidak berbuat salah bukan ? " bujuk Elio.
Azkia pun menoleh pada Alexi yang sedang melihatnya juga, ia perlahan maju ke arah Elio dan mengikutinya pasrah dengan kepala menunduk.
Tiba dipojok yang berdekatan dengan lift, Elio berhenti, berbalik menatap Azkia dengan tatapan yang persis sama dengan sebelumnya.
" KAU...Heh, Apa hubunganmu dengan Alexi ? "...
" Hng ?? "
untuk thornya semangat upnya.
udah bagus novelnya