Dewina gadis dari keluarga biasa memiliki kepekaan yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar , sampai tetangganya bahkan orang lain melihatnya aneh , dengan kemampuannya ia bisa merasakan apa yang orang lain raskan , dan Ia bisa merasakan kehadiran makhluk astral meskipun tidak bisa melihat makhluk tersebut .
Kedua orang tuanya berpisah karena takdir ,ayahnya meninggal ketika Dewina sekolah menengah pertama .
Bagaimana Dewina menjalani kehidupannya yang tidak biasa ,mampukah ia melewati itu semua ?
Ikuti kisahnya dan beri tanggapan kalian dikomentar , terimakasih .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keduabelas Alam Lain
Dalam perjalanan pulang Dewina dan Hanum bertemu dengan seorang nenek memakai tongkat berjalan sendirian , mereka berhenti dan berjalan beriringan dengan nenek tersebut . Dewina memberanikan diri menyapa nenek tersebut .
"Nek ,,, kok malam-malam jalan sendirian ," sapa Dewina , Hanum berada di samping Dewina merasa takut melihat nenek . Nenek itu menoleh sambil tersenyum melihat Dewina lalu menepuk bahunya . Tanpa di sadari keduanya sudah pindah alam sedangkan Hanum pingsan , seseorang melihat Hanum segera menolong dan membawa pulang ke rumah .
Dewina tiba di rumah dalam keadaan tidak sadarkan diri , nenek tadi berubah wujud menjadi Ersa , Lastri terkejut melihat anaknya tertidur di kursi terus depan rumah membangunkannya .
Dewina mengerjapkan mata dan membuka melihat sekeliling merasa tidak asing ,lalu duduk melihat ibunya duduk disampingnya heran. "Kamu kenapa tidur di teras bukannya masuk bersih-bersih badan ,aneh sekali ," ucap Lastri .
Dewina tidak ingat apapun ia melihat sepedanya ada di depan rumah dengan posisi menyender di tiang bambu merasa aneh . "Apa yang terjadi denganku kok aneh banget sih ," gumam Dewina masuk ke dalam rumah diikuti Lastri menatap heran Dewina seperti orang linglung .
Dewina masuk ke kamar lalu bersih-bersih badan setelah itu merebahkan tubuh ,tidak lama terlelap .
"Dewina ,,, Dewina ,,, tolong kakak ,,, tolong kakak ,,, Dewina ,,, Dewina ,,, ," teriak Deliana memanggil Dewina . Dewina mendengar teriakan kakaknya berlari mencarinya sampai terjatuh , semakin berlari jauh Dewina kecapekan akhirnya duduk istirahat ,ia merasa haus matanya mencari air namun tidak menemukannya .
Seseorang datang memberi segelas air bening kepadanya , tanpa pikir panjang Dewina menerima dan langsung dan minumnya .
"Dewina ,,bangun nak jangan buat ibu khawatir ," teriak Lastri membangunkan Dewina sambil menggoyangkan tubuh Dewina . Ersa masuk ke dalam mimpi Dewina dan mencari keberadaan Dewina ,setelah sekian lama akhirnya ia menemukan Dewina sedang terbaring lemah di tempat tidur mewah .
Ersa mendekati tempat tidur tapi tidak bisa karena terhalang dinding transparan seperti kaca tembus pandang , Ersa berusaha memaksa masuk tidak juga bisa menembusnya .
Seseorang datang dengan suara menggelegar membuat Ersa ketakutan ingin lari namun sudah di kepung sekelompok bangsa mereka . "Akhirnya kamu datang juga , Ersa setelah sekian lama menghilang ," ucap orang itu menatap tajam .
Ersa bergidik ngeri melihat wajah seramnya . "Jika kamu menginginkan lepaskan perempuan itu biarkan dia hidup di dunia ," ucap Ersa menantang padahal ia takut .
"Apakah kamu lupa jika dia adalah sumber masalah bagi bangsa kami ," tanya orang itu melirik ke tempat tidur Dewina berada. "Jangan ganggu dia ,kita selesaikan masalah kita sendiri tanpa ganggu manusia ," ucap Ersa marah.
"Punya kekuatan apa kamu menantangku ?" tanya orang itu dengan santai . Ersa bingung menjawab apa ia melirik ke anak buah orang itu lalu melihat Dewina yang masih tidur , bangun Dewina bangun ayo bangun batin Ersa .
Orang itu berubah wujud menjadi wajah seram seketika semua tempat berubah kelam sambil tertawa menggelegar memenuhi sekitar , Ersa bergidik menahan rasa takutnya . Sosok makhluk mengerikan mengeluarkan kobaran api ke tubuh Ersa , dengan gerakan cepat Ersa menghilang dan muncul di belakang makhluk tersebut sambil mencengkeram tengkuk dengan sekuat tenaga .
Para pengikutnya mencoba membantunya namun di cegah oleh makhluk itu . Ersa merasa letih karena tenaganya sudah terkuras melawan makhluk tersebut .
Dewina mengerjapkan mata membuka mata melihat sekeliling .
