KETIKA HATI TLAH MEMILIH

KETIKA HATI TLAH MEMILIH

Pertemuan

Pupil mata berwarna hijau kebiruan, kulit kecoklatan, badan yang tinggi , serta garis wajah yang tampan.

Adakah yang tidak mengetahui pria tersebut di kota ini?

Steven Alexi

Warna mata serta perawakannya memiliki ciri khusus tersendiri baginya. Pria berpengaruh yang merupakan salah satu anak dari orang yang paling dihormati di kota Zervo.

Dirinya juga dikenal sebagai pebisnis yang sukses, perhotelan yang ditekuninya merupakan perhotelan bintang 5 dan sangat terkenal di kota itu.

Selain ketampanan, sikap dingin yang sering ditunjukkannya juga sangatlah memesona bagi beberapa wanita di sekitarnya.

Selama ini banyak gadis maupun wanita yang jatuh hati padanya dan berangan-angan untuk mendapatkan hatinya, namun sayangnya Alexi belum tertarik untuk menjalani hubungan yang serius, semenjak peristiwa menyakitkan yang dialaminya.

Bukan sekali atau dua kali Ayahnya menjodohkan dirinya dengan wanita yang dianggapnya menarik, Hal ini sering terjadi, sehingga kadang membuat Alexi merasa kesal dengan tindakan itu.

Alexi bisa dikategorikan anak yang cukup Penurut, dan pekerja keras. Ia juga memiliki sikap keras kepala dan kemauan yang kuat.

Hari ini merupakan hari yang melelahkan baginya, terlintas lagi kejadian perdebatan yang terjadi antara ia dan ayahnya pagi ini.

"Haaahhh".

Helaan nafas yang cukup panjang terdengar darinya, ingin rasanya ia melupakan sejenak permasalahan yang ada.

Kali ini Alexi meninggalkan rumah dalam keadaan Emosi, Ayahnya pun sampai melemparkan sebuah gelas hingga hampir mengenainya.

Sekarang disinilah ia berada, di desa Zkenti, sebuah desa yang berada di arah Timur kota Zervo, Sahabat sekaligus mitra kerjanya berada di desa tersebut, ia pun akhirnya memutuskan untuk mengunjunginya serta berjalan-jalan mendinginkan kepalanya mengitari Desa.

Desa ini memiliki 1 kebun bunga yang luas, beraneka macam jenis tanaman bunga hidup disana, bangunan-bangunan tua di desa ini pun cukup unik dan bernuansa alami, hal itu membuatnya tertarik mengunjungi serta melihat-lihat keindahan desa ini, Elio lah yang menceritakan sebelumnya padanya. sahabatnya itu sangat mengagung-agungkan tempat barunya ini. Alexi sangatlah penasaran dan disinilah ia sekarang.

' Tak heran jika Elio sangat nyaman dan memilih untuk meninggalkan kota Zervo ', pikirnya.

Elio adalah salah satu sahabat Alexi yang juga merupakan rekan bisnis serta orang terdekat yang sangat di dipercayainya. namun kadang pertengkaran kecil pun sering terjadi diantara mereka .

Alexi berjalan sambil memerhatikan sekelilingnya , entah sudah berapa lama ia berjalan tak tentu arah, langkah kakinya terhenti, taman bunga yang hanya di dengarnya kini berada di hadapannya.

" Ia tidak berlebihan memuji ini " kata Alexi terpana.

perkebunan bunga.

Meskipun Alexi tidak terlalu menyukai bunga, keindahan ini sangatlah memanjakan mata, angin berhembus, beberapa kelopak bunga terlihat terbang melayang di buatnya.

Ia memejamkan mata, rambutnya tertutup turun menutupi sebagian matanya, namun itu tidak membuatnya terganggu.

Cukup lama ia berdiri terpaku, suasana hatinya kian membaik dari sebelumnya.

Sayup-sayup suara asing menggelitik telinganya di sela hembusan angin,

'Sepertinya suara seseorang',

Penasaran akannya ia mencari sumber suara itu dengan matanya yang sedikit menyipit karena angin yang begitu kencang.

Dan betul saja dari kejauhan tampak sesosok gadis berdiri di antara hamparan bunga berwarna-warni itu , gadis itu berambut panjang, ia menggunakan gaun panjang sabrina selulut berwarna biru muda.

' Pastilah gadis itu warga desa ini ', batin Alexi sambil terus memperhatikan geriknya.

Sepertinya gadis itu cukup bermasalah dengan hembusan angin yang cukup kencang, sedetik kemudian terlihat tangan kanannya berusaha untuk menahan gaun agar tidak lebih terangkat, tangan yang satunya menggenggam erat bunga berwarna putih tulang.

" Bunga tulip" ucapnya pelan menyadari.

'Sangat kecil', pikir Alexi kemudian.

Tubuh gadis itu begitu mungil, ia juga terlihat sangat pendek!,

' Apa mungkin karena terlihat dari jauh? '

Alexi terperanjat, pikirannya buyar, senyum terukir dibibirnya setelah melihat tingkah gadis itu, bunga di genggamannya terjatuh karna berusaha menahan gaunnya yang tertiup angin, ia seketika duduk menahan gaunnya.

" Angin hari sangat usil" ucap Alexi tertawa kecil.

Angin berhembus cukup kencang tidak hanya membuat gaunnya bermasalah, rambut yang semula tergerai rapi kini terlihat acak-acakan dan kusut, expresi yang tersirat di wajah gadis itu membuat Alexi merasa konyol dan agak lucu, ia kembali tertawa kecil.

Alexi terkejut, ia menyadari sesuatu dan akhirnya terdiam berfikir.

' Bukankan ini tidak sopan?, apa yang sedang kau lakukan sambil mengamati orang Alexi ', kritisnya pada diri sendiri.

' Ada apa ini?, ternyata melihat kekonyolan orang lain sangat membantu melupakan masalahku '. Hmm... dirinya merasa heran dengan hal baru yang disadarinya.

Ia kembali menatap keindahan di hadapannya, menenangkan pikirannya, kemudian merapikan rambutnya yang menghalangi pandangan mata sambil menunduk melihat pijakan, ketika ia mengangkat kepalanya dan hendak memutuskan akan beranjak dari tempat itu, mata mereka bertemu, ke-duanya saling menatap terdiam, gadis itu terlihat memiringkan sedikit kepalanya.

' Apakah dia melihatku? ' pikir gadis itu.

Menyadari hal itu Alexi tersenyum padanya dan kemudian berbalik melangkah.

Pada saat yang bersamaan, terdengar suara seseorang sedang memanggil dari kejauhan.

" Azkia, Azkia, kemari kau anak nakal"

Suara itu memanggil dengan lantang sehingga membuat Alexi yang mendengarnya menoleh ke asal suara tersebut.

Wanita yang sudah cukup tua itu sedang memanggil gadis itu, ia terlihat berumur sekitar 40-an, rambutnya pendek kira-kira sebahu, matanya berwarna biru dan rambutnya sedikit pirang.

Wanita itu beberapa kali berteriak memanggil nama 'Azkia' sehingga Alexi penasaran dan mengikuti arah pandangnya.

" Ohhh"

Rupanya dia sedang memanggil gadis mungil yang sedari tadi dilihatnya.

Sosok mungil itu berbalik, mendengar suara panggilan dari wanita tua berambut pirang itu ia bergegas berlari kecil menghampirinya, senyuman terukir di bibirnya, raut wajah senangnya terlihat disana.

Wanita tua itu terlihat mengomel dan menarik telinganya ringan, sang gadis memegang telinganya pelan setelah itu dan kemudian tersenyum jail sambil merapikan rambutnya yang kusut, mereka pun berjalan berdampingan sambil mengobrol.

" Azkia', mmmm.. gadis yang menarik ", pikirnya

...****************...

" Ahhhh... maafkan aku miss Bel, apakah kau akan mempermasalahkan ini semua? "

Azkia kini sedang berusaha merayu wanita tua yang sudah di anggap ibunya itu. wajahnya memelas mengharapkan respon baik, kali ini memang ia membuat kesalahan yang cukup membuat Miss Bel marah akan dirinya.

" Azkia, cukup kau tidak pernah mendengarkan ucapan ku" ucap Miss Bel dengan wajah kecewa.

" oohh, baiklah aku tidak akan pergi ke ladang bunga lagi tanpa memberitahukan mu, ok?"

Melihat wajah Azkia dan usahanya yang sedari tadi memelas membuat Mis Bell akhirnya luluh dan kemudian tersenyum.

" Kau berjanji?"

" Ya aku bersumpah atas diriku?"

" Hahh.... aku tidak bisa memarahimu terlalu lama sayang" ucap miss Bell sambil memeluk Azkia.

" Terima kasih Mis Bell " sambil membalas pelukannya

Mereka berdua kini sedang berada di toko roti milik Miss Bel, Azkia sering membantu di sana. Azkia adalah anak yang periang, sedikit pemalu dan penyayang.

Ia tumbuh di desa zkenti tanpa orang tua, Ibu dan Ayahnya telah meninggalkannya di umurnya yang baru menginjak 8 tahun, mereka mati dalam sebuah tragedi kecelakaan 12 tahun lalu.

Namun gadis itu tumbuh dengan baik, warga desa sangat menyayanginya dan lagi ada Elio yang selalu memanjakanya sebagai seorang kaka', meskipun baru beberapa tahun semenjak mereka bertemu, namun Azkia merasakan kehangatan ketika bersamanya.

" oh ya Miss Bell, sepertinya aku akan meninggalkanmu lagi kali ini, aku harus mengunjungi Elio dan mengantarkan roti pesanannya, sebelum ia mengomel padaku"

" Baiklah, kau bisa mengambil keranjang itu dan membawanya", ucap miss Bell sambil melirik keranjang yang berada di atas meja.

" Aku berangkat Miss Bell" Ucapnya sambil tersenyum.

Azkia pun mengambil keranjangnya dan pergi menuju rumah Elio.

Rumah Elio seharusnya cukup dekat dan tidak perlu memakan waktu yang lama agar sampai, ia menikmati pemandangannya, dalam perjalanan Azkia melewati ladang bunga lagi, menyadari itu, ia teringat lagi akan sosok pria yang sedang berdiri menatap tersenyum padanya.

' Seperti itukah ? , Mungkin dia tidak sedang melihatmu Azkia, kau sangat besar kepala, bunga-bunga itu lebih indah 'ucapnya membatin.

' Tapi pria itu tersenyum ', ingatnya

Mengingat itu Azkia tersenyum dan melanjutkan langkahnya menuju kediaman Elio, meninggalkan keindahan dibelakangnya.

...****************...

'Tok, tok, tok,tok', seseorang datang.

" Elio, Elio apakah kau mendengarkan?, kau ada di dalam? " suara itu memanggil

TOk,tok,tok, suara ketukan kembali terdengar.

Suara panggilan yang khas terdengar ditelinga Elio, saat ini dirinya sedang sibuk mengetik sesuatu di laptopnya, namun ia tidak bisa mengabaikan suara itu. matanya menatap sosok didepannya, meminta izin untuk meninggalkan pekerjaan sekejap.

" Hei, aku akan keluar sebentar" ucap Elio

" Cepatlah, kau tahu kerjaan ini sangat merepotkan jika tidak selesai pada waktunya" jawabnya serius tanpa mengalihkan pandangan dari laptop di depannya.

Mendengar jawaban acuh itu membuat Elio merasa kesal dan ingin menggodanya sedikit.

" Hahh.... seharusnya kau bersantai dan terima saja pekerjaan yang telah ku selesaikan, kau tidak perlu turun langsung, sangat merepotkan, oh ya, apakah aku bisa mengambil cutiku besok?" Katanya tersenyum sambil menatap sosok di depannya itu sedikit bercanda.

Sosok dihadapannya itu menatapnya sinis terganggu.

" Apakah kau ingin mati El?" jawabnya dingin, dirinya sekarang sedang berada pada mode serius dan bisa-bisanya El bercanda seperti itu? Ingin rasanya dia menjitak kepala kawannya yang sekeras batu.

" Baiklah lex, santai, aku hanya bercanda, bisakah kau sedikit bersantai?"

Elio mengenal temannya sangat baik, dia sangat kaku, keras kepala dan juga gila kerja, sepertinya dirinya tidak akan mendapatkan libur panjang meskipun ia pantas menerimanya.

" Elio, Elio, apakah kau tertidur?" Terdengar lagi suara memanggil. Elio pun bergegas meninggalkan sosok dingin itu dan menghampiri asal suara tersebut.

Cukup lama Azkia menunggu di depan pintu, mungkin saja Elio tidak berada di rumahnya, atau kah dia sedang tidur, tapi ini bukan waktunya untuk tidur, apakah dia sedang kurang sehat?, namun semua pemikiran itu seketika hilang ketika pintu terbuka

" Kau sudah lama menunggu? " ucap Elio dengan senyuman khasnya.

" Apa yang membuatmu sangat lama El?, kau tahu kakiku pegal berdiri di depan rumahmu, dan lagi kau tak mempersilahkanku untuk duduk, hmmm... sangat keterlaluan " ucap Azkia dengan wajah cemberutnya.

Melihat hal itu Elio mengacak rambut Azkia dan menyuruhnya untuk masuk

" Silahkan " katanya sambil membungkuk sedikit, hal itu sering dilakukannya jika menangani gadis ini ketika sedang merajuk.

Azkia yang senang dengan perlakuan itu akhirnya masuk dan duduk, sambil meletakkan keranjang berisi roti di hadapan Elio.

" Kau seharusnya berterima kasih padaku, aku sudah mengantarkan roti ini "

" Baiklah, aku sangat berterima kasih nona Azkia " ucapnya dengan canda

" Kau sangat jail Elio, mmm... mengapa kau sangat lama membukakanku pintu? apakah kau sedang sibuk ? "

" Ya, aku sedang bekerja dan aku harus cepat kembali, kau tahu, atasanku sangat galak dan juga mengerikan "

Mendengar hal itu Azkia tertawa dan penasaran dengan atasan Elio.

" Apakah aku bisa menyapanya? "

Elio tersenyum " Ku harap kau tidak perlu mengenalnya, kau akan takut jika melihat wajahnya yang sekarang! , Oh ya sampaikan salam ku pada Miss Bell, kuharap aku akan bisa mengunjunginya sebelum kembali ke kota "

Azkia yang mendengar hal itu menganggukkan kepalanya, senyumnya memudar namun ia tetap mempertahankan sedikit senyuman. Sesungguhnya ia sedih jika Elio akan kembali ke kota dan lagi ia akan cukup lama di sana, dia pasti akan merindukannya.

" Ya, aku akan menyampaikannya, baiklah aku akan pulang kau lanjutkan saja pekerjaanmu, kuharap kau jangan lupa makan " ucap Azkia

Elio pun memeluk hangat Azkia sebelum ia pergi, diantara mereka berdua sebenarnya tidak terjadi apa-apa, hanya saja Elio merasa sangat menyayangi Azkia, gadis ini sangat mempengaruhi susana hatinya kandang kala, jika lama ta' berjumpa Elio juga merasa rindu.

Elio kini mengingat kembali awal ketika dia memutuskan untuk menetap di desa zkenti, desa ini membuat dirinya seakan-akan kembali ke tempat yang di rindukan, dan ketika dirinya melihat sosok Azkia, tak terasa air matanya jatuh tak tertahan.

Elio terkejut menyadari dirinya dalam keadaan seperti itu, entah apa yang terjadi dengannya, Azkia yang melihatnya tertunduk menangis menghampirinya dan menanyakan keadaannya pada saat itu.

"Hahh..... Apakah kau sudah cukup puas El?, bisakah kau melepaskan ku? Ucapan Azka membuyarkan lamunan Elio.

"Baiklah, aku akan mengantarmu sampai pintu", tawarnya.

" Tidak perlu, aku pun tahu jalan keluar El, sampai jumpa lagi ", ucap Azkia sambil melambai.

Elio membalas lambaiannya dan melihatnya sedikit lama sampai sosok gadis itu tak nampak pada pandangannya.

Sepasang mata dari ruang kerja sedari tadi melihat gelagat mereka dari balik pintu, pintu ruang kerjanya tidak tertutup rapat dan semua tampak jelas terlihat dari sana.

Sepertinya temannya itu sangat menyayangi gadis itu.

Apakah dia menyukainya?

oh tunggu, bukankah dia si gadis bunga?

Hmmm.......

Apa hubungan mereka?

Terpopuler

Comments

Haryanti Puji Rahayu

Haryanti Puji Rahayu

awal yang menarik,, semangat Thor

2023-08-28

0

agnesiaaaprihestynuariska nuariskaprihesty

agnesiaaaprihestynuariska nuariskaprihesty

.

2023-07-05

0

asmirah rasada

asmirah rasada

semangat, keren ka', sering up aja

2022-12-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!