Hanya karna sebuah jabatan sang suami berubah drastis. Hidupnya yang dulunya penuh dengan keharmonisan kini menjadi sebuah neraka untuknya. Dan hadirnya orang ke tiga membuat dirinya teruji kesabarannya. Namun dirinya tetap bersikeras mempertahanankan hubungannya. Namun lagi-lagi sang suami berbohong membuatnya menyerah dan memilih pergi dari kehidupannya.
Disisi lain nampak seorang lelaki yang sedang memperjuangkan cinta di masa lalunya. Namun sang perempuan tak pernah mau mencoba membuka hatinya karna trauma di masa lalu,membuatnya harus bersabara dengan cintanya..
Adakah kebahagiaan yang akan mereka Raih atau semua keinginan dan cita-citanya hanya Fatamorgana ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Selvi Noviyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 32
" Maaf, Aku......" Ucap riko terpotong saat melihat tubuh delia yang tergeletak di lantai
"Delia..." Ucap riko dengan wajah panik lalu mengendong delia keluar ruangan ..
"Tolong buka pintu mobilnya.. " ucap Riko menggendong tubuh delia
Dinda pun membuka pintu mobil tanpa banyak bicara. Setelah itu Riko meletakkan tubuh delia dan menghidupkan mesin mobilnya menuju rumah sakit
Setelah beberapa menit ia sampai lalu
"Dokter tolong istri saya " teriak Riko sembari menggendong tubuh delia
Suster yang melihat pun menghampiri sembari membawa Brangkar lalu riko meletakan tubuh delia
saat mereka telah sampai ruangan riko ingin masuk namun suster mencegahnya
"Maaf pak, bapak tidak boleh masuk" ucap suster lalu menutup pintu ruangan
Riko mondar mandir menatap pintu ruangan hatinya merasa kan ketakutan entah apa yang ada di fikirannya namun terdapat perasaan takut yang amat dalam
Pintu terbuka dan riko yang melihat dokter yang keluar dari ruangan delia pun segera menghampiri
"Bagaimana keadaan istri saya dok ?" tanya riko
"Istri anda hanya kelelahan dan mungkin ada tekanan sehingga ia drop dan terjadi pingsan" ucap dokter tersebut
"Lalu boleh kah saya menemui istri saya dok? apakah ia harus menginap atau boleh pulang?" tanya riko
"Sudah boleh pulang. nanti akan saya berikan resep obat serta vitamin untuknya" jawab dokter
Riko yang mendengarpun menganggukkan kepala tanda mengerti
"Terimakasih dok " ucap riko dengan sopan
Riko pun melangkahkan kaki nya menuju ruangan delia
Ia menatap sendu wajah delia
"Maafkan aku dell.. " Ucap riko dengan tangan menggenggam tangan delia
"Semua salahku, andai aku dapat memutar waktu tak ingin aku seperti ini "ucap riko dengan air mata yang lolos jatuh di pipinya mengenai tangan delia
Delia membuka matanya menatap riko. tatapan yang tak pernah delia berikan pada riko tatapan dingin yang enggan ia lihat
"Pergilah dari sini, aku ingin sendiri" ucap delia dengan memalingkan wajahnya menatap jendela
"Delia... "panggil riko
"Tolong pergilah !" ucap delia
Riko terdiam menatap delia yang enggan melihat dirinya
"Baiklah.. aku akan mengurus administrasinya setelah itu kita bisa pulang " Jawab riko dengan melangkahkan kakinya kearah pintu
Tangan riko memengang knop pintu namun pandangannya masih tertuju di delia yang sedang berbaring
Riko mengusap wajahnya dengan kasar. Sakit rasanya saat wanita yang selama ini memujanya melembutkan tutur katanya berperilaku hangat menatap dirinya dengan benci.
"Maafkan aku delia " Gumamnya lalu menutup kembaki pintu
***
flasback on
Riko yang sedang menikmati kopi serta camilan dari delia pun terhenti saat ponselnya berdering
tertera id nama panggilan yaitu "sinta"
dengan langkah menjauh dari ruangan kerja menatap jalanan serta menjawab panggilan sinta
"Halo..Assalammualaikum" ucap riko dengan lembut
"****"
"alhamdulilah akhirnya aku bakal jadi ayah " ucap riko dengan senang
"****"
namun tiba-tiba wajah yang terlihat berseri-seri dan bahagia kini lenyap entah kemana .
"akan ku pikirkan lagi " Jawab riko dengan dingin
"****"
"Dia baru saja sembuh dan dia juga habis kehilangan bayinya sinta.. tolong mengertilah jika kamu berada diposisi ku. dan saat ini dia belum mengetahui jika dia pernah hamil namun kehamilan itu tak terlalu lama karna dia kecelakaan bulan lalu yang perutnya membentur setir hingga mengakibatkan dia kehilangan janin di dalam perutnya. Dan tolong berhentilah untuk memintaku menceraikannya ! bahwa sampai kapan pun aku tak akan melepaskan istri ku " Jawab riko dengan suara yang sedikit menekan suaranya
Dan betapa kagetnya ia saat mendengar suara isak tangis. riko membalikkan badannya dan terlihat delia yang terduduk sembari menutup mulutnya dengan air mata yang mengalir diwajahnya ..
...Dan jangan pernah menyesali atas apa yang telah terjadi.. Jadikan kesalahan mu menjadi cambuk agar dirimu lebih berhati-hati lagi saat kamu melakukan sesuatu .. ...
...sny...