NovelToon NovelToon
Pendekar Pemburu Yang Diburu

Pendekar Pemburu Yang Diburu

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Petualangan / Tamat / Contest
Popularitas:8M
Nilai: 4.6
Nama Author: Baryodo Aman

Demi untuk membalaskan dendam kepada orang - orang yang telah menghancurkan kebahagiaannya, sehingga seorang remaja pria berpetualang untuk mencari sebuah sekte yang akan di jadikan tempatnya mendalami ilmu bela diri.

Akhirnya dia bertemu dengan seorang pendekar serta sekte untuk tempatnya bernaung.

Karena kejeniusannya, dia dengan cepat bisa menjadi seorang pendekar yang kuat.

Akhirnya dia mulai memburu setiap murid sekte yang telah menghancurkan desa dan keluarganya serta setiap murid sekte aliran hitam lainnya.

Hal itu pula yang membuat dirinya juga di buru oleh sekte aliran Hitam

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baryodo Aman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32. Babak 8 Besar

" Jiao'Er...!!! Dari mana saja kamu...???." Tanya Matriak Ye Yaxi.

" Murid baru saja dari kediaman sekte Bambu Kuning." Jawab Xia Jiao.

" Apa yang kau lakukan disana...???." Tanya Matriak lagi dengan nada suara yang sedikit meninggi serta raut wajah yang menggambarkan kemarahan.

" Murid hanya menghabiskan waktu bersama salah satu orang yang sangat berharga dalam hidup murid." Jawab jujur Xia Jiao.

" Kamu adalah seorang perempuan, tidak selayaknya menghabiskan waktu semalaman dengan seorang pria.... sekte kita adalah sekte yang menjunjung tinggi harkat dan martabat seorang wanita....oleh karena itu, saya berharap kamu tidak akan melakukan hal itu lagi." Tutup Matriak sambil berjalan meninggalkan Xia Jiao.

" Aku benci dengan aturan - aturan ini, aku ingin secepatnya meningkatkan kekuatanKu dan akan mengikuti Ma Guang untuk berpetualang untuk membalaskan dendam keluargaKu." Gumam Xia Jiao dalam hatinya.

Gadis itu pun melanjutkan langkah kakinya untuk memasuki kediaman sekte Bunga Persik.

Setelah semua persiapan telah selesai mereka lakukan, akhirnya rombongan sekte Bunga Persik mereka langsung berjalan menuju ke arena kompetisi.

Hal yang sama juga di lakukan oleh sekte Bambu Kuning serta sekte - sekte yang lain.

Baik sekte yang masih memiliki perwakilan untuk berkompetisi mau pun sekte yang tidak memiliki perwakilan. Semuanya berjalan menuju ke arena kompetisi.

Setelah semuanya telah berkumpul, akhirnya pertandingan pun segera di mulai.

Ke delapan peserta yang tersisa akhirnya mengambil undian nomor untuk mereka masing - masing.

Xia Jiao, Qiang Yue, Ma Guang serta Duan Jun. Mereka berempat duduk saling berdekatan.

Akhirnya sang Jenderal menyebut angka yang akan bertarung dan juga sebagai pertarungan pembuka di babak 8 besar tersebut.

" Nomor 3 silakan naik ke atas panggung." Ucap Jenderal tersebut.

Angka yang di sebutkan adalah angka yang di miliki oleh Qiang Yue dan Bing Bihai.

Mereka berdua secara serentak berdiri, dan saling bertatapan.

" Ternyata gadis itu adalah lawanKu." Gumam Qiang Yue.

Kedua gadis itu sama - sama berdiri dan berjalan naik ke panggung.

Jenderal pun mengisyaratkan untuk memulai pertarungan tersebut.

" Qiang Yue, dari sekte Bunga Persik." Ucap gadis itu sambil memberi hormat kepada lawannya.

" Bing Bihai, dari sekte Es Abadi." Balasnya.

Kedua gadis itu pun memulai pertarungan mereka.

Mereka berdua saling bertukar serangan, Bing Bihai mengeluarkan serangan - serangannya dengan aura dingin yang dapat di rasakan oleh tubuh Qiang Yue.

Qiang Yue menghindari setiap serangan yang di lakukan oleh lawannya itu, yang langsung membalas juga setiap serangan - serangan tersebut.

Pertunjukkan di atas panggung bagaikan dua orang dewi yang sedang menari dengan indah dan gemulai.

Akhirnya kedua gadis tersebut sama - sama mengeluarkan pedang mereka masing - masing.

Bing Bihai mulai menyerang lawannya dengan jurus pedang Es Membekukan Lautan, sedangkan Qiang Yue membalasnya dengan jurus pedang Tarian Bunga Persik.

Ting...ting...ting...

Bunyi kedua pedang mereka yang saling berbenturan satu sama lain.

Kemampuan mereka berdua terlihat sangat berimbang, sudah 30 menit berjalan, namun belum juga ada tanda - tanda siapa yang akan menjadi pemenangnya.

Hingga akhirnya kekuatan fisik serta tenaga dalam dari Qiang Yue sudah menurun dan sudah tidak bisa lagi untuk mengikuti kecepatan serangan dari lawannya sehingga dapat di kalahkan oleh Bing Bihai.

Melihat hal itu, Matriak Ye Yaxi dapat menilai bahwa kemampuan Bing Bihai sebenarnya berada jauh di atas Qiang Yue, itu di karenakan kekuatan pertahanan tenaga dalam Bing Bihai seperti tidak terkuras karena tidak ada habis - habisnya.

Qiang Yue langsung berjalan turun dari atas panggung dengan wajah yang sedih.

Xia Jiao langsung menyambut gadis itu dengan penuh perhatian.

" Kakak Yue...!!! Kamu sudah berusaha sekuat tenaga, serta sudah menunjukkan dengan baik kemampuanMu, itu sudah cukup membuktikan kehebatan jurus - jurus dari sekte kita." Ucap Xia Jiao sambil merangkul gadis itu.

" Untuk pertandingan selanjutnya bagi yang memiliki nomor satu." Ucap Jenderal lagi.

Nomor tersebut di miliki oleh Duan Jun dan Zheng Biao.

Keduanya langsung berdiri dan berjalan menuju ke atas panggung.

" Duan Jun dari sekte Bambu Kuning." Ucapnya sambil memberi hormat kepada lawannya.

" Zheng Biao dari sekte Harimau Putih." Balasnya dengan memberi hormat juga.

Mereka langsung saling menyerang di saat mendapatkan isyarat dari sang Jenderal.

Zheng Biao sangat berhati - hati menghadapi lawannya, hal itu di karenakan hanya dengan satu serangan saja lawannya dapat menjatuhkan jenius dari sekte Naga Kembar.

Duan Jun tetap merapatkan jaraknya dengan tubuh lawannya agar tinjunya dapat mecapai sasarannya dengan baik.

Serangan cakar yang di lancarkan oleh Zheng Biao belum dapat mencengkeram atau pun merobek tubuh dari lawannya, karena pertahanan dari lawannya sangat rapat.

Kedua lengan dari Duan Jun selalu dapat menangkis atau pun mem bendung setiap serangan cakar dari lawannya, serta dapat menutup setiap celah yang ada di tubuh bagian pinggang keatas.

Zheng Biao lalu menjadikan lengan lawannya untuk menjadi sasaran utama setiap serangan cakarnya untuk bisa membuka peluang menyerang ke tubuh lawannya.

Duan Jun langsung bisa mengetahui maksud dari serangan lawannya, sehingga dirinya melancarkan serangan tinjunya yang seperti pukulan Cross pada olah raga tinju ke arah cakar milik lawannya.

Blaarrrrrrr

Kedua serangan mereka bertemu dan membuat keduanya terdorong ke belakang.

Duan Jun masih tetap kokoh berdiri, sebab kekuatan kuda - kuda dari jurus Tinju Peremuk Tulang sangat kuat, sehingga sangat sulit untuk terjatuh saat terdorong mundur.

Sedangkan Zheng Biao, terhuyung - huyung saat tubuhnya terdorong kebelakang.

Duan Jun langsung kembali melesat dengan cepat untuk menyerang lawannya yang dalam keadaan berdiri yang belum siap itu.

Zheng Biao langsung mengerahkan seluruh tenaga dalamnya untuk menyambut serangan dari lawannya.

Duaaaarrrrr

Kembali lagi kedua serangan mereka bertemu, namun karena tenaga dalam dari Zheng Biao lebih besar dari Duan Jun, sehingga mengakibatkan pergelangan tangan dari lawannya itu langsung kerkilir karena kalah kuat saat beradu tenaga dalam.

Akhirnya Duan Jun langsung mengaku kalah dan memberi hormat kepada Zheng Biao.

" Aku mengaku kalah...terima kasih atas bimbingannya." Ucap Duan Jun.

" Aku juga sangat senang bisa bertukar wawasan ilmu bela diri dengan Pendekar Duan." Balas Zheng Biao sambil memberi hormat kepada Duan Jun.

Kedua pendekar muda itu kemudian turun dari atas panggung pertandingan dan langsung kembali duduk di tempat duduk mereka semula.

" Kakak Duan...apa yang terjadi dengan pergelanganMu...???." Tanya Ma Guang sambil berbisik.

" Pergelangan tangan Ku terkilir, tenaga dalamnya jauh lebih besar dari Ku." Jawab Duan Jun.

" Mari saya lihat." Ucap Ma Guang sambil meraih tangan Duan Jun.

Ma Guang langsung mengalirkan tenaga dalamnya ke pergelangan tangan milik Duan Jun dan langsung menyembuhkannya.

Duan Jun yang merasakan hal itu, langsung berterima kasih kepada Ma Guang.

Patriak Yao Han dan tetua Ying Zhao yang melihat kekalahan dari Duan Jun, tidak begitu terkejut, karena mereka sudah melihat apa yang telah terjadi.

Akhirnya Jenderal kembali menyebutkan angka yang akan naik untuk bertarung di atas panggung.

Dan angka yang di sebutkan adalah angka yang di miliki oleh Xia Jiao dan Tio Aming.

Kedua pendekar muda dan berbeda jenis kelamin tersebut secara serentak langsung berdiri dan berjalan naik ke atas panggung.

" Xia Jiao dari sekte Bunga Persik." Ucap gadis itu sambil memberi hormat.

" Tio Aming dari sekte Shaolin." Balasnya sambil memberi hormat.

Akhirnya Jenderal mengisyaratkan kepada mereka berdua untuk mulai melakukan pertarungan.

~Bersambung~

#Pengumuman

Mohon dukungan like, koment serta votenya 🙏🙏🙏

1
eddy
luar biasa
Sakirun
super .. lanjutkan
@rt
udah tahu bininya pengkhianat, hrsnya kontrak darahnya sama elu guang...dasar tolol..🤮🤮
@rt
jurus langkah seribu 😜😜
@rt
lagi ngelamun jorok jd gak konsen 🤭🤭
@rt
sikat bleh.../Drool//Drool/
@rt
pake shareloc ? 🤔🤔🤭🤭
Muhammad Taufik
Luar biasa
Cak Eri
bosan jadinya
@rt
padahal nambah satu lagi juga gpp 🤭🤭
@rt
jurus andalan....langkah seribu 😜😜
@rt
apa ada yang berontak dibawah sana ? 🤔🤔😜
Sakirun
Luar biasa
@rt
wkwkwwk....ketahuan deh 😍😍😍
@rt
kayaknyabudah kebelet kultibasi ganda nih😍😍🤭🤭
@rt
jadi inget sama cerita to liong to...golok pembunuh naga..
@rt
api biru ya....jadi inget elpiji 🤭🤭
@rt
koq membunuh...mksdnya menyerang kaleee...🤔🤔
@rt
jeruk bali? 🤔🤔
@rt
waduh....waduh...nantinya jangan jadi akrab sama tante lux ya 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!