Jodoh Kedua Mr. Songong

...happy reading...

Pagi hari seperti biasa ketika Thoriq tiba di kantor, para karyawan menyapanya dan bagi karyawan yang berjenis kelamin perempuan selalu memberinya tatapan memuja bagi mereka melihat wajah si bos di pagi hari merupakan penyemangat sebelum memulai pekerjaan, meskipun yang ditatap selalu menampakkan wajah datar nan minim ekspresi.

"Sari,,,,,,bawakan berkas yang tertunda kemarin sekalian jadwalku untuk hari ini " kata Thoriq ketika melewati meja Sari. Kemudian berlalu dan menghilang dibalik pintu ruangannya

"Baik pak,,,," Sari lalu mengambil beberapa map telah disiapkan dan membawanya masuk kedalam ruangan CEO tampan tanpa ekspresi.

Kemudian Sari membacakan jadwal Thoriq yang ternyata hari ini tidak padat, hanya pertemuan rutin dengan para kepala divisi.

"Oh ya, tolong hubungi sekretaris Mandiri Corp, saya ingin bertemu dengan direktur mereka untuk membahas kembali kerjasama yang mereka putuskan secara sepihak ". titah Thoriq

"Baik pak, akan saya hubungi,,,permisi pak ". kata Sari sopan kemudian berjalan kearah pintu namun sebelum Sari membuka pintu terdengar lagi perintah selanjutnya

"Satu lagi, buatkan surat permintaan pengganti konsultan hukum pada Shandy's Mitra Justica, saya mau yang laki-laki ". kata Thoriq dengan memberikan penekanan pada kata laki-laki yang berarti mutlak.

"

Setelah Sari keluar dan menutup pintu, Thoriq tak langsung melakukan tugasnya yaitu memeriksa berkas yang ada didepannya melainkan termenung memikirkan vidio dirinya.

'apakah mungkin Tuhan menuntunku kembali ketanah air agar aku bisa bertemu dengan jodohku yang sejak dia lahir telah keinginan???? atau hanya akal-akalan mama saja ???? tapi sebelumnya om Arwan juga pernah membicarakan tentang itu' Thoriq bermonolog sambil tersenyum mengingat tingkahnya yang absurd

Thoriq memikirkan cara untuk mendekati Rasya yang menurutnya sangat susah mengingat setiap kali mereka bertemu pasti berakhir dengan pertengkaran.

tok tok tok

"Masuk,,,,,," terdengar suara Thoriq mempersilahkan masuk

"Maaf pak, saya sudah menghubungi sekretaris bu Rasya tapi katanya untuk sementara beliau sibuk di rumah sakit ". Sari menyampaikan hasil pembicaraannya dengan sekretaris Rasya

"Hmm,,,,baiklah saya akan menemuinya dirumah sakit ". kata Thoriq yang sukses membuat Sari mengerutkan alisnya

'sedekat itukah mereka ??? bukannya mereka selalu bertengkar jika bertemu??? ' batin Sari menatap heran pada bos tampannya namun sayang miskin ekspresi

"Kenapa kamu menatapku seperti itu, jangan katakan jika kamu seperti bu Yana " kata Thoriq narsis

"Maaf pak, saya masih sayang sama suami dan anak-anak ku." balas Sari meninggalkan Thoriq.

Sementara itu dirumah sakit swasta terbesar diibukota, seorang dokter muda yang cantiknya paripurna sedang terlibat operasi besar bersama beberapa dokter lainnya. Siapa lagi kalo bukan Rasya Putri Mahendra Prasetyo direktur sekaligus tenaga medis.

Operasi besar yang mereka lakukan memakan waktu yang cukup lama, wajah lelah mereka berganti dengan senyuman karena telah berhasil menyelesaikan pekerjaan mereka tinggal menunggu pasien sadarkan diri untuk memastikan hasilnya.

Disinilah mereka dikantin rumah sakit khusus dokter dan pegawai rumah sakit, beristirahat sejenak karena juga sudah masuk waktu istirahat siang.

Mereka sangat kompak dalam bekerja dan tak ada persaingan yang bagi mereka akan sangat merugikan karena tugas dan kewajiban mereka untuk menolong sesama sesuai dengan sumpah mereka.

Cara kerja mereka yang seperti inilah yang harus dicontoh oleh para dokter dan rumah sakit lainnya hingga nama rumah sakit Mandiri Care menjadi rumah sakit terbesar diibukota selain dengan fasilitasnya yang lengkap.

🪐🪐🪐🪐🪐🪐

maaf ya up_nya malam-malam

jangan lupa dukungannya

Love You All 🤗🤗🤗