My Daddy Is Suamiku

Sebelum Marco ke kantornya, ia lebih dahulu mengantarkan Alexa pergi ke kampusnya. gadis itu hampir membuat dirinya telat, namun untung saja dia tidak punya pekerjaan yang banyak membuat Marco bisa lebih lanbat untuk datang kekantor.

Alexa juga demikian, ia tidak telat namun hari ini ia harus melakukan pertemuan dengan beberapa teman kelompoknya dan hampir diinya telat, beberapa temannya sudah menunggu ditempat yang sudah mereka janjikan. "haii.. maaf banget ya kalian nuggu lama" ucap Alexa duduk

"santai aja Al.. kita juga baru datang kok" ucap salah satu dari mereka. sembari enunggu temannya mereka yang lain Alexa membuka ponsel mliknya, berharap jika Damian akan mengabarinya, namun ternyata apa yang ia harapkan hanya nihil dan tidak ada notif apapun dari pria itu

"daddy kok gak kasih kabar sih.."monolog Alexa dengan suara yang kecil,bahkan teman-temannya tidak ada yang mendengar dirinya. " yaudah kita sembari ngerjain aja kelamaan nunggu mereka ntar" ucap seorang pria yang duduk disamping Alexa

"ya sudah kalau begitu, kalian maunya gimana?" ucap Alexa membuka laptop miliknya dan membuka file tugas mereka, semuanya sibuk mencari aoa yang seharusnya pekerjaan mereka. " gimana kalau yang ini diganti jadi ini aja Al.. lebih baik sih menurut gua" ucap seorang gadis menunjukkan file dilaptop Alexa

"oke sih menurut gua, gimana yang lain?"  tanya Alexa menatap satu persatu teman-temannya dan menunggu jawaban mereka, mereka hanya punya waktu 1 jam untuk mengerjakan tugas ini dan selebihnya mereka ada kelas setelahnya, Alexa juga sudah menyuruh Marco menjemputnya sore nanti

"yaudah gua ngikut aja sih Al.. kalau lu oke kita juga oke' jawab seseorang yang baru datang. ria itu tersenyum menatap mereka satu persatu, namun erbeda dengan Alexa yang menatap tidak suka dengan kedatngan pria itu, siapa lagi kalau bukan Michel, pria yang selalu mmebuat Alexa merasa risih dengan segala tingkahnya

"kok jutek amat neng.. gua kan juga temen kelompok lu" ucap Michel tertawa dan duduk tepat disebelah Alexa, sengaja menggeser temannya agar dia bisa berdekatan dengan gadis pujaan hatinya. "apaan sih Mic, mendung lu masuk kelas aja daripada bikin ulah"jawab Alexa cuek dan melanjutkan tugasnya

"yaelah Al.. gak pernah seneng liat gua" ucap Michel namun Alexa sengaja tidak menjawab ucapan pria itu dan memilih untuk sibuk dengan temannya yang lain, ia sengaja melakukan hal itu karna ia tau jika mata-mata Damian ada disetiap sudut kampus dan ia tidak ingin Michel mejadi sasaran Damian

sedangkan ditempat lain, Damian sedang sibuk dengan komputer sejak dirinya bangun pagi, ia bahkan tidak sempat untuk sarapan hanya karna ingin segera mencari keberadaan pria yang ada didalam video itu, ia ingin tau segera semuanya tentang masalalu Tania dan juga Alexa

"astaga kok bisa sepeerti ini, apa aku salah masukin data" ucap Damian dan kembali mengulang pekerjaannya, sedangkan El sibuk menacri tempat dan bukti ketika Tania terakhir kali dinegara itu sebelum akhirnya pulang ke Indonesia dan melahirkan Alexa disana

"apaka aku harus bertanya dengan teman Marco?, bukankah pria itu yang punya apartemen yang ditempati oleh Tania dulu"  Damian berfikir sembari komputernya tetap berjalan untuk melancarkan misinya, ia menimbang rencana apa yang harus ia kerjakan sekarang

TING..

satu bunyi notif pyang masuk dari komputer Daian membuat pikiran pria itu langsung buyar dan menatap apa yang ada didepan matanya, alangkah ia sangat terkejut mendapat data pria yang ia cari dan semua tentang pria itu, dengan cepat Damian menyimpannya dan menghubungi El

"El.. ke hotel XX dan kita bertemu disana, pria itu sudah kutemukan dan aku juga segera menuju kesana" ucap Damian dan langsung bergerak, ia tidak ingin menunda waktu lagi. dengan langkah yang sangat cepat Damian membawa mobilnya menuju lokasi terakhir pria yang ia dapatkan itu

"ketemu kau pria sialan.. aku tidak akan pernah melepaskan kau dan juga membuatmu tanggung jawab! ucap Damian dan menekan pedal gas mobilnya untuk melaju secepatnya ketempat pria itu, juga dengan El yang langsung menuju lokasi yang dikirimkan oleh Damian

Damian dan El sudah sampai di Hotel XX dan langsung mencari pria itu kepada resepsionist hotel tersebut, dengan nama keluarga Damian yang sudah terkenal membuat pelayan hotel itu memberikan nomor kamar pria yang mereka car, ternyata hotel ini juga milik teman Marco

"taun.. apakh anda yakin jika pria itu ada disini?' ucap El merasa ragu, bagaimana mungkin secepat itu Damian menemukan pria yang mereka cari, sedangkan Marco saja sudah beberapa lama mencari namun tetap tidak menemukannya." kau meragukan pekerjaanku El?" ucap Damian menatap tajam

"nahhh itu dia.. ayo cepat" ucap Damian saat melihat orang yang mereka cari kelar dari dalam kamarnya dengan seorang wanita yang dirangkul dengan mesra, hal itu membuat Damian sedikit emosi, ia berfikir jika pria itulah yang menjadi ayah kandung Alexa

"maaf tuan..bolehkah saya meminta waktu anda sebentar, saya sudah lama mencari anda" ucap Damian langsung menghadang pria itu bersama wanitanya, Damian tidak ingin membuat dirinya menunggu lebih lama. " ada tuan, apakah saya mengenal anda?"  ucap pria itu berbalik tanya

"saya punya urusan dengan anda tuan, apakah anda bisa ikut saya sebentar untuk sekedar ngobrol?" ucap Damian, namun dalam hatinya ingin sekali membawa paksa pria ini, untuk apa bersikap baik dengan orang yang sudah membuat kakaknya meninggal

"baiklah kalau begitu, saya tidak mengenal anda namun sepertinya urusan anda sedikit penting dengan saya" ucap pria itu dan diangguki oleh Damian, mereka langsung turun kebawah dan menacri tempat untuk berbicara lebih tenang dan leluasa

disinilah mereka, di restoran yang bergaya klasik dan juga menyajikan makanan Eropa, mereka bertiga duduk dengan wajah yang saling bertegangan, wanita yang bersama pria tadi lebih dulu berpamitan dan meninggalkan mereka disana,

"sebelumnya saya minta maaf membuat nada mungkin terkejut dengan kedatangan saya" ucap Damian dan mengulurkan tangannya, ia meletakkan kartu namanya diatas meja. Pria itu mengambil karyu nama Damian dan langsung membacanya, namun sedetik kemudian raut wajah pria itu berubah terkejut

"kenapa tuan.. apakah anda mengenal saya?" tanya Damian menatap oria itu, pikiran negatifnya tadi sudah semakin jauh tentang Tania,ia yakin jika pria ini mengenal dirinya demi meliat nama belakang dirinya dan Tania yang dulu selalu menggunakan nama keluarga mereka

"maaf tuan, anda mencari  saya ada apa ya?, apakah saya punya masalah dengan tuan" ucap oria itu dengan raut wajah yang tidak lago bisa disembunyikan, ia terlihat ingin menghindari tatapn mata Damian, naun pria itu terus menerus menatapnya dengan tajam

"apakah anda yang berada dalam video itu?"ucap Damian sambil menyodorkan ponsel miliknya ketas meja, waajahnya kembali dengan mode awal, dingin dan sangat datar. "i..iya saya tuan" ucap pria itu smabil terbata, ia masih ingat dengan video itu

kadang sebuah kenyataan seperti mimpi yang smembuat kita sulit untuk mempercayainya

#fid.nch

#MDIS