Riana yang berumur 17 tahun kelas 3 sma terpaksa harus menerima permintaan sang bunda untuk menikah muda. dengan erlangga laki-laki mengebalkan sekaligus rivalnya.
Erlangga yang terlihat cuek dan tidak peduli pada riana, justru menyimpan rasa cinta sangat besar hingga menjadi obsesi yang sangat gila.
mampukah riana menghadapi sikap Erlangga yang posesif dan manja itu?
dibalik pernikahan mereka ada sebuah masalah besar sedang menanti riana. mampu kah erlangga melindungi riana? atau justru sebaliknya.
kalo suka mampir yah gays😉
maaf kalo jelek soalnya karya pertama_<
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon istri'minyonggi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. bertemu
Seperti yang dijanjikan riana. Tadi saat istirahat bahkan mereka tadi sampai melewatkan dua pelajaran, karna harus menenangkan anissa yang tidak ingin berhenti menangis.
Entah kenapa riana merasa. Anissa seperti sedang mengerjai nya namun tidak mungkin juga sahabatnya berbuat seperti itu.
Riana sampai tak habis pikir dengan tingkah laku anissa bahkan kelakuan nya yang dilaur nurul pikir riana.
Bagaimana riana tidak pusing bahkan erlangga dan bobby yang melihat seperti itu pun sangat aneh.
Bagimana tidak terasa aneh, anissa terus mengikuti kemana pun riana pergi bahkan saat tadi disekolah.
anissa bahkan terus mengikuti riana. saat riana sekali pun pergi ke toilet, dia malah tetap ikut.
Dan sekarang mereka sudah ada dirumah. bahkan kini bobby dan erlangga sedang duduk santai bermain game.
Tapi berbeda dengan anissa yang terus mengintil pada riana, membuat riana frustasi. Jika diberi tahu anissa langsung nangis apalagi dikasari tidak mungkin mempan.
"ini judulnya riana ketempelan sama anissa." celetuk bobby yang sedang bermain game di tv tidak fokus karna melihat riana diikuti anissa.
"iya bener bahkan. Aku gak bisa deket-deket sama nyonyaku ini." sedih erlangga.
"aneh banget sih kenapa harus manggil nyonya segala." kesal bobby.
"lah kok situ ngamuk!" erlangga tak kalah kesal pada bobby.
"ya aneh aja gitu." jawab bobby.
"gak aneh yah, itu adalah nama panggilan kita berdua, riana panggil aku paksu(pak suami) sedangkan aku panggil dia nyonya karna memang nyonya bagaskara, paham kamu?" jelas erlangga panjang lebar.
"oh pantas." singkat bobby membuat erlangga tambah kesal.
" malah berdebat kalian itu." riana ikut duduk ditengah-tengah antara erlangga dan bobby.
Anissa yang melihat itu pun hanya bisa cemberut.
"cakra mana sih lama banget katanya bakal langsung datang." rutuk anissa.
Sontak ketiganya langsung saling tatap. Antara percaya dan tidak percaya mendengar ucapan yang dilontarkan anissa.
"iya mana lagi tuh bocah lama banget. Gak liat apa ini anissa sampai nempel kayak perangko ngikuti aku terus." timpa riana kesal.
"bener mana ini seperti ketempelan, diikuti terus kemana pun." ketus erlangga cemburu.
BRAK
Pintu rumah riana didorong sangat kencang sehingga nampak seorang pria berjalan masuk kedalam.
Padahal jika dibuka secara perlahan pun pasti bisa karna memang sengaja tidak di kunci oleh mereka.
"PINTU KU." pekik riana.
"nanti aku ganti rugi." santai cakra langsung duduk.
Riana pun langsung menatap tajam cakra. Tamu yang tidak punya sopan santun, kalo bukan karna saudara sudah pasti dia tendang keluar.
"tuh orangnya udah ada, silahkan mau dibantai sekalian pun boleh." riana langsung memberikan izin.
bobby memilih untuk pergi menjauh dari sana , dia sengaja seperti itu karna ingin memberikan ruang pada keduanya agar lebih leluasa mengobrol.
"cih!"
riana berdecak kesal. Langsung membawa erlangga pergi dari sana.
"mau kemana nyonya?" tanya erlangga yang diseret pergi oleh riana.
"nyari rujak enak kayaknya." jawab riana yang terus menggandeng erlangga pergi keluar.
"dasar bulol(bucin tolol). Malah ninggalin disini sendiri." batin bobby kesal.
"hai gimana kabarnya?." kikuk cakra
"baik." singkat anissa
"e..eemmm i..itu a..anu." gugup cakra.
"aku kangen loh." lirih anissa.
"hah!" kaget cakra langsung mendongkak menatap wajah anissa.
"kangen kemana aja sih." sedih anissa.
"mau peluk." cakra langsung merentangkan tangan.
"hmm." anissa langsung memeluk cakra erat.
Kini rindu yang terus bersarang dihatinya terasa terobati, tanpa terasa isak tangis terdengar di dalam dekapan cakra.
Sehingga membuat cakra kaget dan langsung cakra menatapnya.
"kenapa hmm? maaf yah udah bikin kamu seperti ini." sesal cakra.
Pecah sudah tangis anissa dihadapan cakra. Cakra yang melihat anissa menangis pun langsung memeluknya kembali.
"aku gak pandai hibur orang sayang." bisik cakra yang terus mencium lembut kening anissa agar bisa memberikan rasa aman.
["liat kan bun? Kelakuan anakmu itu loh."] bisik bobby yang sedang melakukan panggilan video dengan bunda naya.
["akhirnya bunda punya menantu."] girang bunda naya melihat cakra memperlakukan anissa lembut.
["bunda ini loh! Liat loh cakra membuat kesalah fatal."] kesal bobby namun tidak mungkin menceritakan semuanya pada bunda.
["enggak ah. Kamu perhatikan dong sayang, kakakmu yang dulu anti perempuan bahkan bersentuhan saja langsung fobia. sekarang malah lagi pelukan sama perempuan, aaaaaa akhirnya mamah kira dia belok."] senang bunda.
["bunda ih, mereka gak cocok."] rengek bobby.
[" dasar kamu itu selalu saja cemburu apa saja yang dimiliki cakra, inget yah bobby awas kalau sampai bunda dengar kamu suka sama erlangga apalagi jadi selingkuhan dia, bunda coret dari kk."] ancam bunda membuat bobby syok.
Bagimana tidak syok. Bobby yang selama ini normal malahan masih menyukai perempuan, kini dituduh menyukai erlangga bahkan diberi peringat oleh bundanya sendiri.
Sungguh diluar nurul, pikiran bobby langsung emosi menyala.
"AKKKKHHHHH GILA." teriak bobby frustasi.
Mendengar teriakan bobby. sontak keduanya langsung menatap bobby yang sedang menggerutu marah.
"kenapa bob? Sakit." bingung cakra.
"kalo kata riana sepertinya bobby harus dibawa ke rsj." polos anissa.
"GUE GAK GILA! GUE NORMAL-NORMAL." teriak bobby frustasi.
"GUE NORMAL KENAPA GAK ADA YANG PERCAYA HAH! KALO GUE NORMAL. NORMAL, GUE NORMAL." teriak bobby yang terus mengulangi ucapannya. Karna Saking frustasinya.
"i..iya normal." ucap anissa dan cakra serempak. Takut juga melihat bobby seperti itu.
"aakkkkkhhhh terserah. Gue normal inget itu, gue pergi dulu awas lo kalo macem-macem disini, gue gorok sekalian lo berdua." ancam bobby langsung pergi.
Cakra mau pun anissa bergidik ngeri mendengar ancaman yang diucapkan bobby. Pasti ancamannya tidak main-main karna terlihat sangat emosi.
"kenapa pucat gini wajahnya? Kamu sakit pak." tanya anissa mengusap pipi cakra lembut. Dibalas anggukan oleh cakra.
"maaf yah aku telat, karna dari rumah sakit kesini jauh juga ternyata." jelas cakra membuat anissa bingung.
"loh ngapain kerumah sakit bapak sakit?" khawatir anissa.
"iya. sudah hampir sebulan, aku bulak balik kerumah sakit karna gak pernah ada makanan yang masuk. Apalagi setiap makan apa pun pasti langsung mual dimuntahkan kembali." ujar cakra membuat anisss kaget.
"padahal kalo sakit gak perlu maksain kesini. Tinggal bilang aja pasti aku yang menyusul kesana." anissa langsung menunduk.
"gak perlu bagaimana pun keadaan aku gak terlalu parah, justru aku senang saat riana bilang ditelpon kalo kamu mau ketemu aku." senyum cakra.
"gimana pun keadaan aku, sedarurat apa pun aku. aku gak akan pernah buat kamu menunggu lama." cakra kembali bicara.
"maaf sudah merusak masa depa kamu bahkan mahkota yang selama ini kamu jaga. Aku rampas dengan seenaknya, hanya karna nafsu sesaat tapi niss kamu tenang aja, aku gak akan pernah lari dari tanggung jawab." tegas cakra.
"jika memang kamu gak mau menikah dengan bajingan seperti aku ini, aku bakal terima dengan lapang dada dan selama aku masih hidup semua biaya hidup kamu. aku yang menanggung dan satu lagi harta, saham, perusahaan, mobil semuanya sudah aku balik nama atas mana kamu." serius cakra membuat anissa kaget.
"ta...tapi gak perlu seperti itu juga." syok anissa.
"kesalahan aku udah sangat fatal maka itu semua penebusan aku buat kamu bahkan semuanya pun gak sepadan dengan yang aku lakukan pada kamu." perkataan cakra yang tidak ingin dibantah.
"wow aku langsung jadi wanita kaya dalam semalam." senang anissa.
"berarti kalo aku nikah sama bapak, bapak cuman numpang di hidup aku?." tanya riana dibalas anggukan oleh cakra.
"hahaha gak nyangka aku bakal jadi sugar mommy." geli anissa.
"kita nikah aja yuk pak." bisik anissa langsung membuat cakra mematung.