Amel Fira Azzahra gadis kecil yang memiliki wajah sangat cantik, mempunyai lesuk pipi, yang di penuhi dengan kasih sayang oleh kedua orang tuanya. Namun sayang kebahagian itu tidak berlangsung lama. Setelah meninggalnya Ibu tercinta, Amel tidak lagi mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya. Bapaknya selalu bekerja di luar kota. Sedangkan Amel di titipkan ke pada Kakak dari Bapaknya Amel. Tidak hanya itu, setelah dewasa pun Amel tetap menderita. Amel di khianati oleh tunangannya dan di tinggal begitu saja. Akankah Amel bisa mendapatkan kebahagiaan?
Yukk ikuti terus ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aretha_Linsey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7 Kehidupan Baru
Pagi harinya dimana hari ini pak Sugeng memutuskan untuk pindah ke desa sebelah bersama Amel. Karna pak Sugeng merasa kurang enak jika terus terusan menumpang pada keluarga Almarhuma bu Isa. Pak Sugeng dan Amel akan tinggal di rumah kakak perempuan pak Sugeng. Tidak ada pilihan lain dalam diri pak Sugeng selain menumpang. Karna memang tidak punya rumah, rencana beli tanah pun tidak jadi pasca kematian Bu Isa.
Mereka berdua telah sampai dan di sambut hangat oleh kakak pak Sugeng yang bernama Bu Sulis. Suami bu Sulis bernama pak Salimin, mereka mempunyai dua anak, laki laki dan perempuan. Namanya Taufik dan Ulfiana umurnya 20 tahun dan 19 tahun. Amel pun merasa sungkan.
"Pak Amel takut. Amel takut mereka benci sama Amel". ucap Amel kepada bapaknya yang merasa kurang nyaman
" Nak di sini keluarga kita juga. Kita tinggal di sini dulu untuk sementara waktu ya. Bapak janji akan kerja lebih keras lagi untuk membeli rumah kita sendiri. Amel yang sabar ya dan tetap do'akan ibuk di alam sana" . kata pak Sugeng menyakinkan Amel
"Hmm baik lah pak. Amel selalu do'akan ibu pak. Amel kangen banget sama ibu". kata Amel dengan mata berkaca kaca
" Amel yang sabar ya ini sudah bagian dari takdir kita nak. Kita harus bisa melewati ini semua. Insya Allah akan indah pada waktunya". tutur pak Sugeng dengan bijaknya
"Insya Allah Amel kuat pak".
Kini Amel hidup dengan keluarga bapaknya. Semenjak kepergian ibunya kini Amel belajar mandiri, seperti halnya mencuci baju sendiri. Amel sudah di paksa dewasa dengan keadaan. Bahkan Amel sering bekerja sehabis pulang dari sekolah. Amel bekerja mengupas kulit asem yang di mana upahnya tak seberapa, setiap mendapatkan 1kg akan di kasih upah 3 ribu. Bapaknya kini pergi merantau ke Kalimantan untuk memenuhi kebutuhan Amel. Amel sudah pindah sekolah di desah tersebut. Amel sering kali juga di perlakuan tak baik oleh anak dari bu Sulis.
"Ya Allah Amel kangen sama bapak. Bapak kapan pulang ya? ini sudah 3 bukan lebih. Apa bapak baik baik saja di sana? Ya Allah lindungi bapak hamba". kata Amel yang merindukan bapaknya lalu mendoakannya
" He Amel jangan santai santai aja. Sini bersihkan dapur ini. Kamu itu cuman numpang jangan enak enak ya". ucap Ulfiana anak dari bu Sulis
"Bak gantian ya, Amel capek. Sedari tadi Amel sudah bersihin rumah". kata Amel memelas ia sudah benar benar capek membersihkan rumah seharian. Sedangkan bu Sulis dan suaminya masih ada di sawah
" Enak aja. Kamu di sini cuman numpang. Dasar anak Piatu gak tau diri".
Amel sontak kaget dengan perkataan Ulfiana. Kata kata yang tak seharusnya ia lontarkan kepada Amel. Amel hanya bisa menangis dengan terisak sambil membersihkan dapur.
"Bu kenapa semenjak ibu pergi kehidupan Amel jadi seperti ini? Bapak juga sekarang sering ninggalin Amel. Amel kangen sama ibu". Amel menangis dengan terisak mengingat ibunya
" Ya allah berilah Amel kekuatan untuk menghadapi cobaan darimu ini. Jika ini memang terbaik untuk Amel maka selalu kuatkan lah Amel". Amel terus saja menangis.
Kehidupan Amel semenjak kepergian ibunya sangat berubah dengan drastis. Yang di mana Amel sekolah sambil bekerja. Banyak suka duka yang ia lalui. Bapaknya juga pulang 4 bulan 1x. Tapi tetap saja Amel di paksa bekerja oleh keluarga bapaknya. Amel tidak di perlakuan dengan baik, sebaliknya malah di perlakukan layaknya seorang pembantu gratis. Amel tetap saja melakukannya karna dia sadar dia hanya menumpang. Kini Amel mempunyai saudara tiri. Bapaknya menikah lagi tapi sayang pernikahannya tak berlangsung lama. Setelah melahirkan adek tiri Amel yang bernama Adly Alana Fairus ibunya pergi dan membuang Alan.
Alan di asuh sendiri oleh Amel. Setiap hari Amel selalu merawat adiknya itu. Amel hanya di bantu dengan Bu Sulis saja. Sedangkan Pak Sugeng merantau lagi ke Kalimantan untuk memenuhi kebutuhan ke dua anaknya itu.
Di umurnya yang masih 10 tahun Amel sudah seperti layaknya seorang ibu. Merawat adiknya yang masih berumur 1 bulan dengan sangat baik.
Sekolah, kerja, dan mengasuh adiknya tentu saja itu membuat Amel begitu kelelahan. Tetapi Amel tidak pernah mengeluh. Dia sangat sabar mengasuh adiknya.
8 Tahun kemudian Amel sudah SMA. Tinggal 1 tahun lagi dia lulus sekolah. Amel sudah berencana akan kerja untuk membantu ekonomi keluarganya. Amel juga sambil berjualan. Amel berjualan baju di online yang sering di sebut dengan olshop. Amel sekolah di biayai dirinya sendiri. Tidak sedikitpun minta sama Bapaknya. Dia sudah berjuang keras waktu kecil dan remaja. Semenjak kepergian ibunya Amel di paksa dewasa oleh keadaan. Banyak yang mengenal Amel karna terkenal dengan orderan bajunya yang membeludak. Hingga akhirnya ada seorang lelaki yang ingin mendekati melalui online.
"Halo salam kenal dek". Sapanya menggunakan aplikasi Facebook. Tapi tidak ada jawaban. Amel memang terkesan cuek pada lawan jenisnya
Lalu laki laki itu pun kembali mengirim pesan
" Kayaknya kita pernah ketemu deh". isi pesan laki laki tersebut yang dikirimkan pada Amel
Lalu Amel yang penasaran pun membalasnya.
"Siapa? ". Jawab Amel singkat
Laki laki itu pun tersenyum karna Amel membalasnya. Ada perasaan sangat senang karna laki laki itu sudah lama mengincar Amel. Tetapi Amel tidak mengetahuinya.
" Kayaknya kita pernah ketemu tapi kamu lupa dek". Laki laki itu kembali membalas pesan dari Amel
"Hmm mungkin. Tapi perasaan tidak". jawab Amel
" Kamu saja yang lupa. Kalau boleh aku minta nomer WA mu dong dek. Siapa tau kita bisa menjadi teman atau lebih". kata laki laki itu
Tetapi Amel tidak lagi membalas pesan tersebut. Karna menurutnya tidak penting
"Hmm kamu begitu cuek Amel. Tapi gpp ini cukup menantang. Aku suka dengan wanita seperti dirimu yang terkesan maha. Aku pasti bisa mendapatkan mu Amel". Kata pria tersebut dengan segala obsesinya
Laki laki tersebut bernama Syafi Udin, ia sudah lama mengagumi Amel. Waktu itu Amel pergi ke sebuah tempat wisata dengan teman temannya. Tanpa sengaja Amel dan Udin bertemu. Tetapi Amel tidak memperhatikannya. Justru sebaliknya Udin yang tidak berhenti menatap Amel dengan Kagum. Udin langsung terobsesi pada Amel. Menurutnya Amel sangat cantik, memilik body seperti gitar spayol, buah dada yang sangat montok, sungguh laki laki mana yang tergoda. Sama halnya dengan Udin yang langsung terobsesi sejak pertama kali bertemu. Udin sengaja mengikuti Amel sampai Udin tau rumah dan tempat sekolah Amel.
Jam menunjukkan pukul 13.30 Wib. Amel sudah siap untuk pulang sekolah. Tetapi Amel di kaget kan dengan adanya seorang laki laki yang menunggu dirinya.
"Amel itu ada laki laki yang sedang menunggumu". kata teman Amel memberitahunya
" Hem siapa? aku tidak merasa punya kenalan laki laki kecuali teman sekolah". kata Amel heran
"Gak tau deh coba kamu lihat".
Amel dan temannya pur keluar dari gerbang sekolah. Laki laki tersebut tersenyum melihat Amel
Guys maaf sengaja aku percepat ya. Kisah cinta Amel akan segera di mulai. Tetapi akankah bertahan sampai ke jenjang pernikahan? Secara Udin hanya obsesi pada kecantikan dan lekuk tubuh Amel
Jangan lupa tinggalkan like dan komen kalian ya guys. Biar aku semangat nulisnya makasih guys
I Love You
