Semua telah terjadi, Zhang Gu Yue tersadar akan segala kebodohan nya, namun semua telah sia-sia. Kini dengan tubuh yang telah hancur dan bayi nya yang bahkan belum sempat melihat dan merasakan bagaimana hangat nya sinar mentari, mereka sama-sama terkapar di atas tanah yang begitu dingin bak tak memiliki perasaan. Tubuh itu mati dengan segala rasa penyesalan dan rasa sakit yang tak terbayang lagi.
Namun kini ia, Zhang Gu Yue kembali diberi kesempatan terlahir kembali. Ia berjanji akan menebus segala kesalahan dan kebodohan nya di masa lalu.
📌 Note :
1. Jangan plagiat
2. Kalau gak suka ya udah gapapa gak usah di baca
3. Selamat baca bagi yang mau
4. Jangan lupa vote dan komen nya
5. CERITA FIKSI (KHAYALAN PENULIS)
THANK YOUUU🤍
《 va_jiyoon 》
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon va_jiyoon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
《 31 》 Sama-Sama Bersandiwara
...~ happy reading ~...
...♧♧♧...
Setelah kejadian di aula Keluarga Zhang, gudang mas kawin Gu Qing kembali di periksa, dan sampai kebenaran terungkap, selir Li tidak diperbolehkan keluar dari halaman kediaman nya untuk berjaga-jaga.
Di kediaman selir, Li Mei serta putri nya tengah duduk santai berdua sambil menikmati secangkir teh dan beberapa cemilan ringan yang telah tersaji. Mereka benar-benar seperti tak merasa bersalah sedikit pun tentang insiden tadi pagi.
"Ibu, bagaimana ini, semua akan terungkap. Dan kenapa orang tua sialan itu kembali lagi, bukan kah dulu Ibu sudah memberi nya kompensasi?" tanya Zhang Xia.
"Seperti nya ada seseorang yang menawarkan hal yang lebih besar pada wanita gila uang itu. Dan anak itu, kenapa bisa sekarang sulit ku taklukan?!" ucap Li Mei kesal.
"Ibu, aku yakin kakak masih menyayangi Ibu. Bagaimana kalau kita bujuk dia? dan untuk permasalahan mas kawin, kita bisa menggunakan dia untuk menjadi tameng" usul Zhang Xia.
Li Mei terlihat berfikir, jika melihat beberapa hari terakhir, dari sorot mata nya sudah jelas anak itu seakan memancarkan aura permusuhan dengan nya. Dia juga merasa jika ada sesuatu yang berbeda dari Zhang Gu Yue yang sekarang. Jika dulu, ia bisa dengan mudah memengaruhi anak itu, kini untuk mendekat saja rasa nya tak ada kesempatan.
Anak itu benar-benar berubah, tapi apa salah nya untuk mencoba bukan?
"Baiklah, mari kita coba. Sore nanti setelah dia pulang dari klinik, ajak dia untuk berkunjung kesini. Ibu akan bersiap-siap dan harus menyiapkan sesuatu yang mengesankan bukan?" ucap Li Mei.
Zhang Xia ikut tersenyum, "Tentu Ibu, kita harus menyiapkan sesuatu yang benar-benar berkesan"
>>>>>
Sesuai rencana mereka, sore itu Zhang Xia mengunjungi Kediaman Salju disaat Zhang Gu Yue sudah pulang. Dia mengatakan pada kakak nya jika Ibu nya ingin sekali bertemu dan mengobrol bersama seperti dulu.
Zhang Gu Yue yang lelah karena baru saja pulang itu hanya bisa menghela nafas panjang. Anak dan Ibu itu sama-sama merepotkan, "Baiklah, tapi Kakak akan bebersih terlebih dahulu. Nanti Kakak akan pergi ke sana setelah nya"
"Baik, aku akan menyampaikan nya pada ibu selir. Sampai jumpa kakak" ucap Zhang Xia lalu pergi.
Zhang Gu Yue kembali masuk ke kediaman nya dan membersihkan diri dibantu oleh Ruyin. Di dalam pikiran nya, kini ia sedang menebak jika Ibu dan anak itu pasti merencanakan sesuatu untuk nya. Terlebih saat ini mas kawin Gu Qing hampir selesai di cek, entah mereka mencari dukungan atau mengubah nya menjadi kambing hitam, entahlah.
"Nona, sudah selesai" ucap Ruyin setelah selesai menata rambut hitam panjang Zhang Gu Yue dengan sederhana. Bahkan hanya mengikat sebagian rambut dengan pita biru lalu menambahkan aksesoris kecil pada rambut yang tergerai indah itu.
"Um ayo kita ke Hou Fu" ajak Zhang Gu Yue.
Di kediaman Selir Li, dia sudah bersiap bahkan menyiapkan banyak cemilan dan teh. Saat Zhang Gu Yue datang, dia disambut dengan begitu ramah, sangat berbanding terbalik dari ekspresi mereka tadi bagi.
"A Yue, ibu selir benar-benar merindukan mu. Maafkan ibu selir karena belum sempat mengunjungi mu, bahkan sekarang ibu selir sedang ditahan" ucap Li Mei dengan nada sedih.
"Tidak apa ibu selir, A Yue paham. Lagi pula, justru A Yue yang seharusnya meminta maaf karena akhir-akhir ini terkesan menentang ibu selir" ucap Zhang Gu Yue tak kalah untuk bersandiwara.
Sebelum pergi ke kediaman selir ayah nya itu, dia sudah memperhatikan sekitar dan tidak mendapati sesuatu yang cukup mencurigakan. Hanya ada Li Mei dan beberapa pelayan yang bahkan berada cukup jauh dari mereka duduk.
"Ah tidak apa-apa, ibu selir paham. Lagi pula A Yue sudah begitu menderita selama ini hiks... ibu selir merasa tidak berguna saat melihat mu seperti itu. Kau harus percaya satu hal, yang ibu lakukan kemarin adalah untuk menjaga Keluarga Zhang dan membantu kakak Gu"
"Iya, A Yue percaya. Dan untuk masalah tadi pagi, A Yue meminta maaf. A Yue hanya tidak mau Keluarga Gu mengetahui masalah itu, jadilah A Yue memancing ayah untuk melakukan hal ini. Tidak ku sangka hal itu malah membuat ibu selir ditahan seperti ini. Dan untuk Mudan Fu, aku mendengar Keluarga Gu diam-diam menaruh mata-mata disini, jadi aku secara tegas membela ibu dan telah menyakiti ibu selir hiks..." Zhang Gu Yue menunduk sedih.
Li Mei sedikit ragu sebenarnya, namun saat melihat ekspresi Zhang Gu Yue yang terlihat begitu tulus, ia sedikit melunak. Li Mei memegang tangan Zhang Gu Yue yang bergetar, "Tidak masalah A Yue, ibu selir justru berterimakasih karena sudah dilindungi seperti ini. Lagi pula Kediaman ini tidak terlalu buruk"
"Ahaha... ternyata dia masih sama, tentu saja aku tidak akan menyia-nyiakan nya" batin Li Mei.
Deg
Saat tangan nya di sentuh oleh Li Mei, dia seperti merasakan sesuatu yang aneh dengan tubuh selir ayah nya ini. Dia pun membalas genggaman lembut Li Mei sambil berniat untuk mengecek denyut nadi perempuan itu.
"Dia... hamil. Semakin menarik" batin Zhang Gu Yue tersenyum senang di dalam hati.
Tak hanya itu, dia juga merasa janggal dengan cemilan yang di tawarkan, untung lah sebelum dia datang tadi dia sudah meminum ramuan untuk menetralkan racun. Yang perlu ia lakukan hanyalah jangan terlalu banyak memakan cemilan itu, maka itu tidak akan terlalu bahaya untuk tubuh nya.
"A Yue, jujur saja ibu selir takut dengan hari besok"
"Ibu selir jangan khawatir, ibu selir pasti hanya mengambil sedikit bukan? aku akan memohon pada ayah nanti untuk meringankan hukuman untuk ibu selir" ucap Zhang Gu Yue.
"Aku juga yakin dengan rasa cinta ayah nya pada selir tak berguna ini, ia tak akan menghukum selir ini dengan berat. Apalagi kondisi nya sedang hamil, ck akan ada drama lagi" batin Zhang Gu Yue.
"Ibu selir ini sudah malam, sebaiknya ibu beristirahat. A Yue juga harus mengurus sesuatu"
"Oh benar juga, ibu dengar ada gosip jika besok adalah pengumuman hadiah yang kau dapat dari Kaisar karena kau telah menyelamatkan Negeri Jianrou ini, bukan?" tanya Li Mei.
"Benar ibu selir dan besok juga adalah hari dimana pertunangan ku dengan pangeran kedua dibatalkan" jawab Zhang Gu Yue apa ada nya.
"Astaga! kau harus bersabar, masih banyak lelaki baik di luar sana, kalau perlu ibu selir bisa mencarikan nya untuk mu"
"Tidak perlu ibu selir, A Yue masih terlalu muda untuk menikah hehe. Kalau begitu A Yue pamit undur diri" ucap Zhang Gu Yue lalu pergi kembali ke kediaman nya diikuti Ruyin.
"Anak itu, bodoh sekali, cuih!! jika pertunangan itu batal justru aku untung, akan ada kesempatan untuk putri ku masuk menggantikan posisi tunangan pangeran kedua. Jika sampai itu terjadi bukan kah posisi ku juga akan naik drastis?" ucap Li Mei tersenyum senang membayangkan jika ia menjadi ibu mertua dari seorang pangeran, sungguh mimpi indah.
...♧♧♧...