NovelToon NovelToon
Panggung Kehidupan

Panggung Kehidupan

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Model / Bullying di Tempat Kerja / Karir / Persahabatan
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Susanti 31

Kairos Lim, aktor papan atas yang terpaksa menghadapi badai terbesar dalam hidupnya ketika kabar kehamilan mantan kekasihnya bocor ke media sosial. Reputasinya runtuh dalam semalam. Kontrak iklan dibatalkan, dan publik menjatuhkan tanpa ampun. Terjebak antara membela diri atau menerima tanggung jawab yang belum tentu miliknya. Ia harus memilih menyelamatkan karirnya atau memperbaiki hidup seseorang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susanti 31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Buku catatan Kairos

Di balik pengeledahan yang terjadi di ruangan khusus para aktor yang bernaung di Agensi Starlight Entertainment, ada Kairos yang bersedekap dada memperhatikan gerak-gerik mereka melalui CCTV. Dia tidak takut sama sekali di tangkap atau pun di geledah, sebab dia tidak menyembunyikan apapun.

Alasan kenapa ia menghubungi polisi agar tidak menurunkan surat perintah, karena takut pada kemurkaan appanya. Bagi masyarakat, seseorang yang telah berurusan dengan polisi sudah pasti bermasalah dan Kairos tidak ingin itu terjadi.

Namun, pada kenyataanya kuasa yang ia pegang tidak berlaku lagi pada kepolisian, terbukti perintah pengeledahan telah turun tanpa di duga oleh siapapun.

Melihat kegiatan para polisi hampir selesai, Kairos pun keluar dari ruangan cctv dan menghampiri inspektur kepolisian yang turun langsung menangani kasusnya.

Kairos tersenyum tipis ketika tangannya diborgol oleh inspektur tersebut. "Kami hanya menjalani prosedur, Tuan. Dengan begini namamu dan kepolisian tidak buruk di mata knetz," bisik polisi tersebut di telinga Kairos, sebelum membawanya keluar dari gedung agensi.

Beruntung kali ini tidak ada yang berhasil mengambil gambar dengan sempurna, sebab penjagaan di gedung Starlight Entertainmet sangat ketat, terlebih Kairos sedang berkunjung. Mereka tidak ingin kecolongan lagi seperti konperensi pers kemarin.

Berita tentang penangkapan Kairos begitu cepat tersebar. Banyak orang yang senang dan mengatakan Kairos memang pantas mendapatkannya. Ada pula yang marah sebab merasa tidak adil idol mereka dibawa oleh polisi padahal tidak bersalah.

Di pikirkan secara logika, masalah ini sebenarnya tidak harus menyeret Kairos. Han Sena bunuh diri atas kemauannya, dia pun hamil bukan karena Kairos. Namun, hanya karena rekaman suara tidak lengkap dan masa lalu mereka, semuanya menjadi kacau dan banyak haters terus mengorek informasi dan mencari-cari kesalahan Kairos. Seolah idola mereka adalah dewi yang tidak memiliki kesalahan.

***

Kairos meregangkan otot leher juga legannnya setelah borgol terlepas dari pergelangan tangan. Diinterogasi berjam-jam membuat dia pegal duduk di ruangan yang ditakuti penjahat. Salah bicara sedikit saja, mereka akan berakhir di balik jeruji besi.

"Terimakasih sudah membantu saya," ujar Kairos pada inspektur. Keduanya berjalan beriringan di koridor sepi.

"Sudah tugas saya sebagai inspektur."

Kairos lantas melirik tajam pada pria yang beda tiga tahun darinya. Tugas? Bahkan dia melakukannya untuk sebuah jabatan yang lebih tinggi.

"Saya memang membutuhkan pangkat dan Tuan adalah batu loncatan saya, tapi melihat kasus dan apa yang kami temukan, sepertinya tidak jahat jika saya membantu."

"Apa yang kamu temukan?" Wajah Kairos berubah serius. Takut ada hal penting yang ia lewatkan.

"Saya kembalikan kepada Tuan Lim." Inspektur itu memberikan sebuah buku catatan kasus yang di tutup tanpa di selesaikan. Catatan itu milik Kairos yang polisi temukan di laci.

"Bagaimana bisa ...." Jelas Kairos terkejut. Buku yang seharusnya ada di kamarnya malah berakhir di agensi, apa mungkin dia yang salah ingat?

"Hanya dengan buku itu sebenarnya Tuan bisa terbebas dari tuduhan, tapi saya heran kenapa Tuan memilih jalan berliku."

"Cukup membantu saya, tidak perlu banyak tanya."

Kairos melanjutkan langkahnya tanpa menunggu inspektur. Saat tiba di depan, dia sudah menemukan manajernya.

"Syukurlah kamu keluar dengan cepat," ujar manajer Park.

"Polisi menemukan catatanku."

"Pantas saja, lalu apa rencanamu?"

"Tetap pada rencana awal, mencari siapa yang memanfaatkan kematian Han Sena untuk menjatuhkanku," ujarnya. Ia bersandar di jok sembari memejamkan matanya.

Ia sangat mengantuk, jam tidurnya berantakan akibat masalah yang terjadi juga hilangnya kabar Hanna setelah berangkat ke Kanada, bahkan Kairos tidak bisa menghubungi manajer perempuan itu.

"Kai."

"Jangan mengangguku," sahut Kairos masih dengan mata terpejam.

"Seseorang menghubungiku dan meminta untuk bertemu denganmu, hanya berdua saja di Itaewon"

"Aku tidak bisa."

"Rekaman suara yang tersebar, katanya dia mempunyai versi lengkapnya."

Kelopak mata Kairos langsung terbuka, jelas rekaman suara itu sangat dia butuhkan untuk membuktikan dirinya tidak bersalah. Juga bisa menuntut orang-orang atas pencemaran nama baik.

"Atur pertemuanku dengannya besok."

"Baik."

Kali ini Kairos tidak lagi memejamkan mata, ia merindukan Hannanya yang entah sedang apa. Satu minggu lagi, ulang tahunnya. Biasanya mereka bertiga akan menghabiskan waktu seru-seruan bersama. Sengaja mengosongkan jadwal masing-masing dan berpegian cukup jauh. Namun, akankah ulang tahun Kairos kali ini dilewatkan dengan terkurung di apartemen?

Minho sibuk syuting drama Mystical You, ya meski mereka sering bertukar kabar lewat pesan, berbeda dengan Hanna.

Mata pria itu sejak tadi menatap layar ponsel, menunggu setiap pesan yang dia kirimkan centang dua. Namun, hingga sampai di apartemen pun, tidak ada yang berubah dari room chat.

"Kai, aku sudah memesan sesuatu untukmu, makanlah nanti," ujar manajer Park dan meninggalkan Kairos sendirian di apartemen.

Appa ingin bertemu, datanglah ke rumah sebentar malam.

Iya Appa.

Balas Kairos dan meletakkan ponselnya di atas meja, ia segera membersihkan tubuhnya dan memilih duduk di kursi santai, menikmati kopi hangat yang ia buat sendiri, sembari memperhatikan salju yang kembali turun menyelimuti kota Seoul.

Pikiran yang kosong, membawanya pada momen di mana untuk pertama kalinya Kairos melakukan kejatahan demi melindungi orang yang dia cintai.

Malam itu, sedang turun salju tanpa di duga, bahkan BMKG pun kecolongan. Kairos menunggu kekasihnya yang tidak kunjung pulang padahal sudah tengah malam. Ketika hendak menghubungi, suara bel apartemennya berbunyi.

Kairos membuka pintu dan mendapati Han Sena sangat berantakan penuh ketakutan.

Maaf ya author baru up, kemarin mau up tapi ponsel author tiba-tiba ngelag dan babnya terhapus🙂

1
Arsyad Algifari.
dan Hanna mengetahui nya. itu lah rahasia yang di sembunyikan Hanna
Maria Kibtiyah
aduh gimana nanti hubungan mereka yh
Arsyad Algifari.
apa maksud Hanna bicara seperti itu
Maria Kibtiyah
nah kan bpknya si hanna
Maria Kibtiyah
aduhhh apa dalangnya ortu senna y
Maria Kibtiyah
appa nya hanna x yh yg nyebarin videonya
indriyanii
apa ayahnya Hanna yg nyebarin berita itu
Arsyad Algifari.
apa iya Hanna dan Minho mengkhianati kai
indriyanii
kasian bngt
Maria Kibtiyah
kasian kai
indriyanii
makin penasaran
Maria Kibtiyah
siapa kira2 dalang sebenarnya
Maria Kibtiyah
ini yang baca sepi mungkin pada gk dapet notif klw ada karya baru
Bucinnya Nunu ☆•,•☆: kayaknya hehehe
total 1 replies
Maria Kibtiyah
aduh kira2 minho apa appa y hanna yh dalangnya jadi suuzhon kan
indriyanii
keren
Maria Kibtiyah
aku suka ko ceritanya... curiga aja sama minho nih jgn2 dia juga suka hanna jd mau menjatuhkan kairos
Teh Yen
siapa.yg nyebarin ???
Maria Kibtiyah
curiga si minho
indriyanii
Minho kah?
Maria Kibtiyah
aduhh apa si minho yang nyebarin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!