NovelToon NovelToon
Menikahi Suami Sahabatku

Menikahi Suami Sahabatku

Status: tamat
Genre:Tamat
Popularitas:5.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Hana Reeves

Bagaimana jika sahabatmu meminta mu untuk menikah dengan suaminya dalam bentuk wasiat?

Dara dan Yanti adalah sahabat karib sejak SMA sampai kuliah hingga keduanya bekerja sebagai pendidik di sekolah yang berbeda di kota Solo.

Keduanya berpisah ketika Yanti menikah dengan Abimanyu Giandra seorang Presdir perusahaan otomotif dan tinggal di Jakarta, Dara tetap tinggal di Solo.

Hingga Yanti menitipkan suaminya ke Dara dalam bentuk wasiat yang membuat Dara dilema karena dia tidak mencintai Abi pria kaku dan dingin yang membuat Yanti sendiri meragukan cinta suaminya.

Abi pun bersikukuh untuk tetap melaksanakan wasiat Yanti untuk menikahi Dara.



Bagaimana kehidupan rumah tangga Dara dan Abi kedepannya?


Follow Ig ku @hana_reeves_nt

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ingin Konsultasi

Seminggu ini Dara merasa tidak semangat di sekolah. Bahkan Firza sendiri merasa kehilangan teman ramainya. Wajah Dara tampak seperti menyimpan beban berat yang sulit dijabarkan.

"Ra!" panggil Firza namun panggilannya diacuhkan Dara yang menatap kosong laptopnya. "Adara!" panggilnya lagi dengan agak keras.

Dara pun menoleh namun wajahnya pun menatap Firza tidak semangat. Firza ingin rasanya meraup wajahnya kasar cuma dia ingat makeup nya bisa beleberan nanti.

"Kamu kenapa?" tanya Firza sambil menghampiri meja Dara yang berada di seberangnya dan dengan cueknya dia duduk di depan meja layaknya murid Dara yang dipanggil menghadap.

"Pusing Za. Banyak aku pikirkan" keluh Dara.

"Kamu makin kurus lho!" Tiba-tiba Firza berdiri lalu menarik tangan Dara. "Yuk ikut!"

Dara pun terpaksa berdiri karena ditarik Firza.

"Mau kemana?" tanyanya bingung. Firza kemudian memasukkan ponsel ke dalam tasnya lalu membawanya tanpa melepaskan pegangannya di pergelangan tangan Dara.

"Dah! Ikut aja!" Firza pun menyeret Dara keluar dari halaman sekolah menuju sebuah restoran fast food dekat situ.

"Ngapain kesini? Kan masih jam pelajaran?" omel Dara.

"Woooiiii, ini tuh udah jam 12 siang sayangku! Aku lapar dan kamu harus makan banyak juga! Aku nggak mau kamu jadi jerangkong ( tengkorak ) berjalan saking kurusnya!" omel Firza.

Setelah memesan dan siap tersaji ditambah ditraktir Firza, kedua guru cantik itu duduk di meja kosong.

Dara sendiri tidak terlalu suka junk food tapi sekali-sekali apalagi ditraktir, boleh lah.

"So, apa yang bikin kamu kayak orang patah semangat? Kemana Dara ku yang selalu positif thinking?" cerocos Firza sambil mencocol ayamnya di saus sambal.

Dara menatap Firza. Gadis yang setahun lebih tua darinya itu memang dikenal ceplas-ceplos dan selama Dara dua tahun bekerja di sekolah ini, dia memang langsung cocok dengan Firza.

"Sesama jones harus saling mendukung" motto hidup Firza jika dia bersama Dara.

"Woi, Bu Adara Utari. Ceritakan pada ibu Firza Agatha, apa yang membuat ibu seperti ini" Firza bergaya ala seorang psikolog.

"Za, ayahmu kan seorang notaris kan?" tanya Dara.

"Iya. Kenapa? Apa kamu ditipu orang soal tanah bodong? Atay surat tanahmu bermasalah?"

Dara cemberut. "Bukan gitu, bambaaannggg. Kalau kamu diberikan amanah dalam bentuk wasiat, apa wajib dilakukan?"

Firza terdiam. "Setahuku sih Ra, yang namanya wasiat itu wajib dilaksanakan. Apalagi yang menyangkut harta dan hutang. Misal nih, si A meninggal terus dia kasih surat wasiat yang sah secara hukum minta agar hartanya dibagi kepada anak-anaknya, itu wajib diberikan dengan diatur dan disaksikan oleh pihak notaris atau pengacara supaya nggak gegeran."

Dara hanya terdiam. "Bolehkah aku konsultasi dengan ayahmu?"

"Memang soal wasiat apa Ra?" tanya Firza penasaran.

"Kapan aku bisa bertemu ayahmu?" Dara balik bertanya.

"Isshhhh, kamu tuh ditanyain malah balik nanya!" Firza cemberut. "Coba aku telpon papa dulu, kalau bisa hari ini sepulang kita dari kantor, mampir aja ke tempat beliau."

Firza pun menelpon papanya dan Pak Agam Hutabarat pun menyanggupi permintaan putrinya sore ini.

Dara pun menjadi semangat lagi.

***

Abi sendiri sudah bersiap-siap terbang ke Solo. Sudah cukup waktu seminggu yang diberikan olehnya kepada Dara untuk berpikir tentang isi surat Yanti.

Abu bertekad untuk memenuhi permintaan mendiang istrinya karena bagaimanapun namanya wasiat adalah wajib dilaksanakan.

Antasena yang melihat kakak sepupunya sudah rapi dan membawa duffle bag Louis Vuitton nya, hanya menghela nafas panjang.

Berarti mas Abi tetap serius menjalankan amanah wasiat mbak Yanti. Bagaimana bisa aku tinggal bersama dengan Rara satu rumah jika itu terjadi. Sudah waktunya aku move on. Eh tapi gadis yang bernama Naina itu manis juga.

"Mas Abi mau pergi?" tanya Antasena.

"Iya aku mau ke Solo, nyekar Yanti." Abi kemudian memakai jaketnya. "Aku titip rumah ya Ta."

"Iya mas". Antasena pun menatap kepergian kakak sepupunya yang semakin hari semakin kurus.

Apa memang harusnya mas Abi dengan Rara agar ceria lagi?

***

Dara melirik jam tangannya yang telah menunjukkan pukul empat sore. Sudah waktunya pulang dan kali ini dia akan bareng dengan Firza memakai ojek online karena keduanya sama-sama tidak membawa motor maupun mobil.

"Ra, kita naik ojek online saja ya?" sahut Firza dari balik mejanya. Gadis itu masih sibuk membereskan barang-barangnya.

"Gampang lah, yang penting sampai tempat papamu" jawab Dara yang juga sedang memasukkan laptop ke dalam tas ranselnya.

Firza sudah siap dengan bawaannya, begitu pun dengan Dara. Rekan-rekan mereka lainnya pun sama tengah bersiap-siap pulang.

"Kami duluan yaaaa" pamit Firza dan Dara kepada mereka yang masih di ruangan bimbingan konseling.

"Hati-hati" sahut para rekannya.

Dara dan Firza pun menuju gedung utama untuk melakukan absen sidik jari sambil menyapa rekan guru yang juga hendak absen.

Ketika keduanya keluar gedung utama, terdengar riuh di kalangan para siswa. Dara, Firza dan beberapa guru lain pun mendatangi kerumunan para siswa perempuan yang seperti ketemu idola.

"Apaan tuh Ra? Emang ada jadwal artis datang?" tanya Firza ngasal.

"Hah? Memang ada syuting sinetron dekat sini?" balas Dara ngaco.

Ketika keduanya hendak mendekat, seorang satpam menunjukkan tangannya ke arah Dara dan Firza pada pria itu. Pria tinggi berkacamata hitam itu memang mencolok dibandingkan dengan siswi-siswi yang mengerubungi nya.

Dara dan Firza hanya terbengong melihat pria yang memakai jaket biru muda, kaos abu-abu, celana jeans putih dan sneaker putih mendatangi keduanya.

"Ra, itu cowok ngapain ke sini?" tanya Firza bingung.

"Hah? Siapa ya? Gak tahu aku." Dara memincingkan matanya.

Begitu pria itu berdiri dihadapannya, Dara terkesiap.

"Mas...mas Abi?" bisiknya.

"Halo Adara" sapa Abi seraya membuka kacamata hitmanya.

Sontak para siswi-siswi di belakangnya heboh melihat ketampanan Abi, namun tak sedikit yang iri dengan Bu Dara.

*Kyaaaaa tampannya !

Lho kok datangi Bu Dara?

Calonnya Bu Dara?

Oom, kenalan dong!

Wah gak ikhlas aku kalau sama Bu Dara. Mending sama aku saja!

Aktor Korea datang ke sekolah kita*.

Dan banyak kalimat julid lainnya.

"Mas Abi...ngapain kesini?" Dara merasa tidak enak karena keduanya menjadi pusat perhatian.

"Jemput kamu. Yuk, kita pulang" Abi menggamit tangan Dara namun dia mengelaknya.

"Maaf" bisik Dara. Firza yang melihat adegan itu hanya melongo.

"Ehem maaf Pak Abi, tapi Dara hendak pulang dengan saya" potong Firza.

"Nggak masalah. Kita pulang bareng, saya antar anda." Abi melirik Dara seolah memberi kode harus ikut dia.

"Yuk Za, kita pulang dengan mas Abi" ajak Dara sambil menggamit tangan Firza.

"I..iya deh" jawab Firza.

Abi pun berbalik dan berjalan menuju ke sebuah mobil yang diparkir di halaman sekolah diikuti oleh Dara dan Firza.

"Kamu duduk samping saya" perintah Abi yang sudah membukakan pintu penumpang depan. Dara menurut. Firza membuka pintu belakang sendiri dengan berbagai macam pertanyaan di otaknya. Abi pun memutar menuju pintu pengemudi membukanya dan langsung masuk.

"Jangan lupa sabuk pengaman" ucap Abi dingin.

Dara menarik sabuk pengamannya dan menguncinya. Abi pun menjalankan mobilnya menuju jalan raya.

"Rumah anda dimana nona...?"

"Firza" jawab Firza. "Tapi kami ini mau ke kantor papa saya. Dara hendak konsultasi dengan papa".

"Kamu mau konsultasi soal apa, Adara?" tanya Abi kepada Dara yang terdiam. "Papa anda bekerja sebagai apa nona Firza?"

"Papa saya seorang notaris, pak Abi."

Abi melirik Dara yang menatap lurus ke depan.

"Apakah tentang surat wasiat itu, Adara?" tanya Abi.

"Surat wasiat? Surat wasiat apa Ra?" tanya Firza bingung.

"Beri tahu arah kantor papa anda, Nona Firza. Disana anda akan tahu surat wasiat apa yang saya maksud." Abi melirik melalui kaca spion kepada Firza.

Entah kenapa Firza merinding melihat wajah kaku Abi.

"Bapak ambil jalan sini, nanti perempatan lampu merah belok kanan. Lurus saja, nanti ada perempatan lagi, belok kiri. Kantor papa ada di sebelah kiri bersebelahan dengan apotek kimia Farma" jawab Firza dengan nada agak gemetar.

Dara hanya menghela nafas panjang.

Kenapa kamu harus datang secepat ini mas Abi?

Abi hanya mengangguk. Wajahnya semakin dingin dan datar mengetahui Dara hendak berkonsultasi dengan ayah Firza.

Jangan-jangan dia mau membatalkan wasiat itu! Tidak akan aku kabulkan, Adara! Wasiat Yanti harus dilakukan apapun alasannya!

Tanpa sadar, Abi mencengkeram setir mobil dengan erat. Hatinya sangat panas dan amarah menguasai dirinya.

***

Yuhuuu

Akhirnya up juga.

like vote gift yaaaa

tararengkyu ❤️🙂❤️

1
Meciww _30
anaknya aresnata aja adik sepupu nya abi ayah angkatnya
Mbing
gercep amat pak duda. btw, othor hebat, wawasan luas. dapat ilmu baru nih sambil baca novel.makasih kak hana🥰🥰
Julia Juliawati
enakan tidur sambil peluk istri ketagihan kan jd pingin peluk trs🤣🤣
Julia Juliawati
klo g di lawan rasa trauma mu g akn sembuh abi. g kasihan sm istrimu merasa hny di jdikan pemuas nafsu mu aj
Julia Juliawati
udh tau ky gitu msh mau di gauli.
Julia Juliawati
jgn minta jatah andara biarin aj. klo bisa cuekin. masa udh enak " lgsg di tinggal
Julia Juliawati
apa sih alasanya msh rahasia ini
Julia Juliawati
si abi ky di jd kan pemuas ranjang aj dara. udh dpt jatah lgsg di tinggal. klo aq si ogah
Julia Juliawati
sama dgn almarhum suami. klo nyium bau durian sesak nafas dia
Julia Juliawati
untung bkn kasaha🤣🤣✌✌
Julia Juliawati
sama dgn mobil manjikan ku
Julia Juliawati
mampir
Ratna Fika Ajah
Luar biasa
Hana Reeves: mamaciiiihhhh /Pray//Pray//Pray/
total 1 replies
INDRA
Sori thor Abi ki sopo yo,iki seng onok hubungane kr keluarga Pratomo seng endi
INDRA: oh mangkane q kok bingung perasan keluarga ei Pratomo rah onok seng jeneng ei Abi,Thor cerito ei seng di hapus melbu dek endi
Hana Reeves: Abi itu nanti bakalan jadi besannya Edward Blair dan Yuna Pratomo
total 2 replies
INDRA
Jeng Hana cerito ei Viviet kok gx onok dek NT wes di hapus dek MT gx onok opo ganti judul,kan pengen moco ei urut mlh loncat
Novy Nanda
dr awal aq nebak pas ngantongin foto kesaku jas...sang fotografer kyknya deh
yas tyas
Luar biasa
Hana Reeves: mamaciihhh 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
Ray Aza
heh... novel favorit aq tuh ya bi.. gara2 eyang penulis aq jd pengen datangin kastil2 di Scotlandia.. heheheee..
Ray Aza
kalkulatornya rusak ini say... 😅😅😅
Ray Aza
sama sosis solo sebelah serabi jg belum... 😜
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!