NovelToon NovelToon
CINTA YANG TAK TERLUPAKAN.

CINTA YANG TAK TERLUPAKAN.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ramanda

Karena pertempuran antar saudara untuk memperebutkan hak waris di perusahaan milik Ayahnya. Chairil Rafqi Alfarezel terpaksa harus menikahi anak supirnya sendiri yang telah menyelamatkan Dirinya dari maut. Namun sang supir malah tidak terselamatkan dan ia pun meninggal dunia setelah Chairil mengijab qobul putrinya.

Dan yang paling mengejutkan bagi Chairil adalah ketika ia mengetahui usia istrinya yang ternyata baru berusia 17 tahun dan masih berstatuskan siswa SMA. Sementara umur dirinya sudah hampir melewati kepala tiga. Mampukah Ia membimbing istri kecilnya itu?
Yuk ikuti ceritanya, dan jangan lupa untuk memberikan dukungannya ya. Seperti menberi bintang, Vote, Like dan komentar. Karena itu menjadi modal penyemangat bagi Author. Jadi jangan lupa ya guys....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PENCULIKAN.

Chairil langsung panik, setelah mendengar Rendi yang mengatakan bahwa istrinya tidak ada didalam apartemennya.

"Cepat Lo periksa cctv Ren!" Titahnya pada Rendi.

"Oke!"

Rendi pun langsung memeriksa cctv pada apartemen Chairil. Dan tak berapa lama tampaklah dilayar monitor kejadian ketika Widiya dibius dan di bawak oleh dua orang pria yang tak dikenal. Melihat itu, gigi Chairil langsung berbunyi kretek. Tampak sekali ia begitu geram melihat para penculik yang telah membawa istri kecilnya.

"Ternyata bini Lo diculik Ril. Kejadiannya sepuluh menit yang lalu." Kata Rendi.

"Berarti mereka belum keluar dari gedung ini. Sebaiknya Lo cepat hubungi keamanan yang bertugas di pintu Lobby dan pintu belakang. Pinta mereka untuk menutup semua pintu yang ada apartemen ini!" Titah Chairil. Seraya ia menggerak kursi rodanya.

"Oke Ril!" Rendi pun langsung mengambil benda pipihnya di dalam saku jasnya. Dan ia pun langsung menghubungi para scurity yang bertugas di apartemen tersebut.

"Ren, hubungi juga Danu, suruh dia secepatnya kesini," kata Chairil, yang masih menggerakkan kursi rodanya menuju lift. Sesampainya di pintu lift, "Lo turun lewat tangga saja Ren. Gua yakin mereka masih menuruni anak tangga, biar Gua yang dari lift," katanya lagi.

"Baiklah! Tapi Lo hati-hati ya, dan jangan terlalu gegabah, ingat kaki Lo, oke?" Balas Rendi, tampak sedikit khawatir.

"Oke! Lo juga berhati-hatilah." Balas Chairil. Dan dibalas Rendi dengan acungan jempolnya saja. Lalu ia pun langsung memasuki pintu darurat.

Sedangkan Chairil langsung masuk ke lift. Dan langsung menekan tombol nomor satu. Karena memang posisi apartemen Chairil berada di lantai dua belas. Jadi ia bisa menebak kalau saat ini, para penculik pasti masih menuruni anak tangga. Makanya ia ingin secepatnya lebih dulu sampai di lantai satu. Sesampainya di lantai satu, ternyata para scurity sudah berkumpul menunggu kedatangannya.

"Siang Pak! Sebenarnya apa yang telah terjadi Pak? Kenapa Pak Rendi tadi menyuruh kami menutup pintu, tanpa ada penjelasan dari beliau?" Tanya salah satu scurity yang berada di sana.

"Siang juga Pak Tono. Begini Pak, tadi sekitar lima belas menit yang lalu istri saya diculik oleh dua orang yang tidak dikenal di apartemen Saya. Jadi Saya minta, tolong periksakan tangga darurat, juga tempat-tempat yang tidak ada cctvnya," jelas Chairil. Dan scurity itu langsung memahaminya.

"Baiklah Pak, kami akan periksa, dan kami juga akan memantau dari cctv juga," balas scurity yang dipanggil Tono tersebut.

"Terimakasih Pak," ucap Chairil.

"Sama-sama Pak. Kalau begitu kami permisi," pamit Tono dan mereka pun mulai membagi tugas. Dua orang memasuki pintu tangga darurat, sedang dua orang lainnya pergi ke ruangan pemantauan CCTV.

Sedangkan Chairil, mengikuti dua orang yang pergi, keruangan pemantauan. Sesampainya di sana, mereka pun mencari keberadaan Widiya, lewat monitor pemantau. Dan tak berapa lama, tampaklah di salah satu monitor, dua orang pria, yang salah satu sedang memanggul tubuh wanita.

"Itu mereka Pak! Itu, kira-kira dilantai berapa ya?" Tanya Chairil, tampak penasaran.

"Lantai tujuh Pak!" Balas Tono, "Ya sudah kalau gitu kami permisi ya Pak. Anda tenang saja disini, Kami akan segera membawa istri Anda kembali," katanya lagi pada Chairil. Lalu mereka pun beranjak dari sana setelah melihat Anggukan dari Chairil.

Sedangkan Chairil langsung mengambil benda pipihnya dan langsung menghubungi seseorang lewat benda pipihnya tersebut.

"Ren, mereka membawa Widiya kelantai tujuh. Cepat cari mereka disana!" Titahnya didalam sambungannya.

"Oke Bro! Kebetulan Gue sudah dilantai tujuh. Ya sudah gua tutup ya?" Balas Rendi dari sebrang. Dan tak berapa lama sambungan pun terputus.

Sedangkan Chairil, yang masih berada di ruangan pemantauan. Tampak masih memperhatikan para penculik itu yang sedang membawa masuk Widiya ke salah satu apartemen yang berada di lantai tujuh.

"Brengsek! Sebenarnya siapa pemilik apartment itu?" Gumamnya tampak begitu marah. "Aaah... Gua nggak bisa diam begini saja! Sebaiknya Gua kesana!" Gumamnya lagi. Lalu ia pun menggerakkan kursi rodanya keluar dari ruang pemantau. Dan langsung menuju ke pintu lift. Disaat ia ingin menekan pintu lift, tiba-tiba terdengar seorang pria memanggil namanya.

"Airil!"

Chairil pun langsung menoleh ke sumber suara tersebut. Dan tampaklah olehnya, beberapa pria berseragam polisi menghampirinya. "Ah Danu, syukurlah Lo udah datang. Cepat bawak Gua ke lantai tujuh! Para penculik itu, membawa bini Gua kesalah satu Apartemen yang ada disana." Katanya tampak lega setelah melihat kedatangan sahabatnya yang berseragam polisi.

"Baiklah, ayo kita kesana." Balas Danu, dan ia pun mendorong kursi roda Chairil memasuki pintu lift. Dan beberapa menit kemudian, mereka pun sampai di lantai tujuh, lalu pintu lift pun terbuka. Dan ternyata didepan pintu lift tersebut, sudah berdiri beberapa keamanan yang sedang membawa dua orang pria dengan wajah yang tampak sudah babak belur. Sepertinya baru dihajar seseorang.

"Ah, baguslah, ternyata kalian berhasil meringkus mereka," ujar Danu

"Iya Pak, ini semua berkat Pak Rendi yang membantu kami. Makanya dengan mudah kami bisa mengamankan mereka." Jelas Tono.

"Aah, pantasan aja, muka orang jadi pada bonyok gitu. Ya sudah Pak, serah pada kami, kalian lanjut tugas saja." Kata Danu lagi. Sambil memberikan isyarat pada Anak buahnya, agar mengambil alih, para penculik tersebut.

"Baik Pak!" Balas Tono. Lalu ia pun menyerahkan para penculik pada anak buah Danu. Setelah itu mereka pun hendak beranjak dari sana. Namun Chairil langsung menghentikannya.

"Tunggu Pak, dimana istri saya?" Tanya Chairil. Namun belum lagi, Pak Tono menjawab tiba-tiba terdengar suara bariton yang berasal dari dalam apartemen yang tak berapa jauh dari posisi mereka.

"Istri Lo sama Gue!" Kata pria tersebut. Dan tak berapa lama, Rendi pun muncul dari dalam apartemen, sambil menggendong Widiya yang tampaknya belum sadarkan diri.

"Widiya? Apa dia baik-baik saja Ren?" Tanya Chairil tampak cemas, melihat istrinya terkulai lemas.

"Sepertinya Dia dibius Ril, sebaiknya kita bawak kerumah sakit saja. Soalnya dari baunya sedikit keras." Balas Rendi.

"Ya sudah sini, taruh di pangkuan Gua!" Titah Chairil, tampak tidak senang melihat istrinya di gendong pria lain.

"Baiklah." Rendi pun meletakkan tubuh Widiya ke pangkuan Chairil. Setelah itu ia langsung mendorong kursi roda Chairil, kembali memasuki pintu lift.

Sesampainya di lantai satu, Widiya pun langsung dibawak kerumah sakit terdekat. Dan langsung ditangani oleh para dokter yang bertugas di sana. Sudah Cukup lama Widiya tak sadarkan diri, membuat Chairil semakin gelisah.

"Kenapa Dia belum sadar juga sih? Aah... Ini nggak bisa di biarkan! Ren, Lo panggilkan dokter yang tadi, cepat!" Titah Chairil tampak tidak sabaran.

"Lo nggak sabaran banget sih Bro. Kan dokter juga bila..." Balas Rendi dan belum lagi, ia menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba ia melihat Widiya membuka matanya. "Tuh, kan benar kata dokter. Noh liat, bini Lo dan sadarkan?" Katanya lagi. Dan Chairil pun langsung mengarahkan pandangannya ke istrinya.

"Aah, syukurlah akhirnya kamu sadar juga, Sayang," ucap Chairil tampak lega. Dan ia pun langsung meraih tangan Widiya.

Sedangkan Rendi langsung mencibirkan bibirnya, "Cih, Sayang? Sok mesra Lo!" Katanya terdengar pelan. Namun masih terdengar oleh Chairil.

"Apa Lo bilang hah? Sana Lo minggat dari sini!"

"Eh, hehehe nggak bilang apa-apa kok Bos. Ya udah gue nunggu diluar deh. Selamat bermesraan yee," balas Rendi dan ia pun langsung ke luar dari ruang rawat Widiya.

"Kenapa Diya ada disini, kak? Apa yang telah terjadi?" Tanya Widiya setelah Rendi pergi.

"Kamu tidak ingat Sayang?" Tanya Chairil , dan langsung dibalas Widiya dengan gelengan kepalanya saja. "Tadi Kamu hampir diculik, Sayang," katanya Chairil, yang akhirnya ia pun menceritakan kejadian penculikan tersebut pada istri kecilnya.

"Ooh iya, Diya baru ingat sekarang kak. Tapi kata mereka disuruh kakak, untuk jemput Diya. Jadi Diya berpikir, mereka seperti Kak Rendi, makanya Diya nggak merasa curiga sedikitpun, maaf ya kak," ujar Widiya yang akhirnya ia ingat pada kejadian penculikannya.

"Ya sudah, lupakan saja. Tapi mulai sekarang, jangan percaya pada siapapun lagi, oke?" Kata Chairil, dan Widiya pun langsung mengangguk.

"Ya sudah, sebaiknya kamu istirahat lagi ya. Tubuh kamu masih lemaskan?" Tanya Chairil, sambil mengelus-elus kepalanya Widiya.

"Diya, nggak mau istirahat lagi kak. Diya ingin pulang saja. Bukankah kakak bilang hari ini kita akan pulang, ke BG?"

Chairil, langsung menepuk keningnya, setelah mendengar perkataan istrinya. "Haiiis... Kenapa masih ingat sih? Tau begini mendingan kamu, jangan sadar dulu, sampai besok." Gumam Chairil.

"Apa?"

┈┈••✾•◆❀◆•✾••┈┈

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya guys. Kasih bintang, Like, Vote, dan komentarnya oke? Syukron 🙏🏻

1
Ayu Septiani
sabar Chairil..... Diya masih polos otaknya dan keras kepala 😆😆😆😆😆😆
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
trkdang org mls utk mninggalkn tmpat trnyman nya, ibrat kata tarzan msuk kota ga akn betahhh dgn khidupan hirukk pikukk yg da di kotaa
Ayu Septiani
barra memang kakak laknat, serakah dan kejam, mata hatinya dh Buta tuh
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
pndai bela diri nih widi, kren/Determined/


thor prasaan dkit bngt dah up ny, ga terasa/Grin/
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
slgi pakaian ny sopann ga mslh, nmny jga ank muda dn ktrbatasan ekonomi psti mmikirkn mna yg lbih diutmakn
Mujahadah
Bagus Aku sukaa ♥️♥️♥️♥️
Mujahadah
Cayooo Airil 💪🏻💪🏻💪🏻 Kamu pasti bisa menaklukkan istri kecilmu.🥰
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
smngt airil, hrs bnyk bersbar krna istrimu msh muda dn labilll/Grin/
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
segakny widi da rasa mau membantu airil istirahat


double up kk/Grin/
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
trhbur dgn rendi, widi hrs brsikp lbih mnis dikitttt aja ya/Proud/
Wandi Fajar Ekoprasetyo
ada² aja deh airil....mungkin dgn musibah ini Yunda jd LBH perhatian sama airil
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
nmany jga suami wjar aja klu cmburu, aplgi istriny msih kenyesss/Chuckle/
Wandi Fajar Ekoprasetyo
airil anteng² aja ya drmh Yunda ....biar terbongkar kasusnya
Wandi Fajar Ekoprasetyo
mamas.....owh...tidak......knp ga Aa aja
Wandi Fajar Ekoprasetyo
nanti juga km akan luluh sama suami ganteng mu itu yunda
Wandi Fajar Ekoprasetyo
malu ya ngakuin klo nasgornya enak
Wandi Fajar Ekoprasetyo
iseng banget sih airil....tp bagus juga sih biar Yunda mau plg/Grin//Grin/
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
Widi blm mrskan enkny pny suami yg tlus pluss kayaaa ryaa/Joyful/.

prsaan trsa dkit ya mmbca krya tiap bab ny/Grin/.

brhrap ada double up, triple up. pisss hny brcnda tpi smga diwujudkn/Grin/
Ayesha Almira
airil terus menggoda istri kecilnya
Dhafitha Fitha Fitha
wkwkwkwkwkkw kurang asem
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!