Jingga Purwati dan Ruben Karindra adalah pasangan yang beda strata sosial, tetapi memiliki ikatan batin yang sangat kuat, jika Jingga berada dalam bahaya, Ruben bisa merasakan tanda bahaya didadanya akan berdenyut ngilu dan sakit, begitu juga Jingga dia bisa merasakan apa yang Ruben rasakan.
Perasan cinta mereka yang kuat terhalang oleh keinginan Bramantyo untuk segera menikahkan Ruben dengan Alisa. Mereka pun menikah secara resmi sedangkan Ruben hanya menikahi Jingga terlebih dulu secara sirih.
Keteguhan hati Jingga Purwati yang mampu mengatasi rasa kecewa pada sikap Ruben yang tidak memberitahukan kepada dirinya bahwa dia sudah menikah lagi dengan pilihan Bramantyo membuat Jiingga memilih memaafkan dan kuat menghadapi tekanan dari sang mertua yang galak dan sering menyiksanya.
Akankah Jingga Purwati dapat menaklukan hati sang mertua?
Ikuti kisah cinta mereka ... !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fanie Liem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Kiara dan Alisa bertengkar.
Seharian ini Jingga merasa ada yang aneh dengan tubuhnya, ia merasa lemas dan ingin sekali mengeluarkan isi dalam perutnya.
"Huek, huek ...."
"Jingga kamu baik-baik saja?" tanya Ruben.
"Iya, mas Ruben. Aku baik-baik saja," seru Jingga didalam kamar mandi.
"Ini tidak beres, kok seperti ibu hamil muntah dipagi buta, aku harus bawa Jingga kedokter kandungan untuk memastikan dugaaan aku benar atau salah," batin Ruben.
Jingga keluar dari balik daun pintu dengan tubuh yang lemas seusai mengeluarkan isi perutnya.
"Jingga, kamu baik-baik saja?" tanya ulang Ruben.
"Iya, aku baik-baik saja. Jangan cemaskan aku," ucap Jingga.
"Tidak, lebih baik kita sekarang pergi kedokter," ucap Ruben sambil menarik lengan Jingga.
*******
Di lain sisi, Alisa pun merasakan hal yang sama dengan Jingga. Pagi ini dia merasa sangat mual sekali dan ingin memuntahkan isi perutnya.
"Huek, Huek..."
Tadi Jingga sekarang Alisa yang muntah. Apa hari ini terjadi wabah," gumam Kiara.
Sebenarnya Kiara sudah malas melihat Alisa yang kembali tinggal bersama Kak Ruben, sekarang hatinya membelok pada Jingga. Setelah Kiara mengetahui bahwa Alisa meninggalkan Kak Ruben karena Ruben sudah jatuh miskin.
Kiara pun menghampiri Alisa dikamar mandi." Kak Alisa kamu sedang hamil?"
"Anak kecil jangan ikut campur. Ini bukan urusan kamu," ketus Alisa.
"Kok sekarang Kak Alisa jadi galak seperti ini. Apa Kak Alisa lupa kalau
aku ini adik Kak Ruben," ucap Kiara.
"Masih ingat, tapi masalahnya kamu sekarang tak tau diri karena sudah mendukung Jingga bersama Ruben," ucap Alisa.
"Aku tak mendukung siapapun," ucap Kiara.
"Kamu lupa! Jingga itu penyebab kematian Mommy Kamu," ucap Alisa.
"Kak Ruben sudah jelaskan padaku dan Daddy kalau Kak Jingga bukan penyebab kematian Mom Jesi," ucap Kiara.
"Bodoh sekali, kamu bisa percaya begitu saja tanpa adanya bukti otentik," ucap Alisa
"Terserah, aku lelah sama drama ini," ucap Kiara.
"Kamu jangan bodoh, si Arga yang kamu cintai itu menyukai Jingga, apa kamu lupa ingatan! harusnya kamu selalu ada dipihakku," ucap Alisa.
"Jangan maksa! aku sekarang tak mau berpihak pada siapapun lagi. Aku ingin mengejar cinta Kak Arga dengan caraku sendiri," ucap Kiara.
"Terserah! Aku yakin Arga tak akan pernah bisa mencintaimu, dia itu sangat bucin pada Jingga," ucap Alisa.
"Kita lihat saja nanti!" geram Kiara sambil mengibaskan rambut panjangnya.
*****
Mansion Senopatih.
"Jingga, aku yakin kamu sebentar lagi akan datang kepadaku. Mengemis cintaku karena Alisa akan menjadi penghalang buat kalian berdua bersama," batin Arga.
Ting.
(Pesan masuk)
Unknown.
{Hai sayang, jangan lupa malam ini kehotel prison. Aku menginginkan kamu lagi.}
^^^Anda.^^^
^^^{kamu gila ya, kemarin kamu sudah menggempurku seharian. Badanku masih sakit dan remuk.}^^^
Unknown.
{Ikuti kemauanku, atau foto kita aku sebarkan dimedia sosial dan kepada suamimu itu. Ingat kamu harus segera mengandung supaya suamimu itu tidak menceraikanmu.}
^^^Anda.^^^
^^^{Ya-ya, aku datang.}^^^
Unknown.
{Jangan lupa pakai baju seksi ya, see you, dear.}
***
Kiara sempat melihat Alisa sedang memegang ponsel apel dengan raut wajah yang serius dan kesal.
"Mencurigakan, dia chat sama siapa bukankah Kak Ruben ada dikamar sebelah," batin Kiara.
Malam harinya
Pukul 21:00
ALisa bersiap diri, dia berdandan cantik menggenakan pakaian yang dipinta oleh pria asing tersebut. mini dress putih terbuka lengkap dengan balutan celana pendek.
Alisa menyisir rambut pirang bergelombang, tak lupa ia menyemprotkan parfum vanila yang menyengat permukaan hidung.
"Ah, ngapain juga aku harus berdandan cantik. Aku ini hanya akan menjalankan rencana," batin Alisa.
Kiara yang bersembunyi dibalik pintu, merasa sangat curiga dengan gerak-gerik Kaka ipar.
"Aku harus ikuti Kak Alisa, dia sangat mencurigakan," batin Kiara.
Alisa memesan taksi online untuk pergi, sementara Kiara juga memesan taksi online untuk mengekori Alisa.
"Dia punya kekasih baru kali ya, kok tadi keluar dari rumah susun secara mengendap-endap," batin Kiara.
Dalam perjalanan Alisa terus saja berpikir bagaimana bisa membuka topeng pria asing itu saat bercinta karena dia sangat penasaran dengan wajah pria asing tersebut.
Sesampainya dilobby utama Prison. Pria bertopeng memakai tuxedo hitam dan topi bundar.
"Sayang, aku merindukanmu," ucap Pria asing tersebut sambil mencium pipi Alisa kiri dan Kanan.
Kiara yang mengikutinya dari arah belakang terperanjat melihat aksi romantis antara Alisa dengan pria bertopeng.
"Bisa-biasanya dia menghianati Kakakku, aku tak akan biarkan," ucap Kiara sambil merogoh tas dan mengambil foto kemesraan mereka.
Alisa dan Pria bertopeng saling merangkul mesra memasuki Lift untuk menuju kekamar atas.
Sementara Kiara menggelengkan kepala, dia mencari tahu kamar berapa yang mereka tuju kepada resepsionis. Setalah tahu lantai 3 dan kamar 205. Kiara pun bergegas menuju tangga darurat. Ia berlari sekencang mungkin untuk bisa sampai lebih dulu dibandingkan mereka.
Setibanya Kiara dilantai tiga, ia pun segera bersembunyi dibilik pintu nomer 208 untuk merekam langsung aksi liar sang kakak ipar.
Rec!
Direkaman tersebut Alisa sedang bercumbu mesra dengan pria bertopeng, tak ketinggalan pria asing itu memasuki tangannya kesela-sela paha Alisa untuk merangsang organisme.
Alisa menikmati sentuhan kecil dari sela jari-jari pria asing tersebut. Hingga tak sadar bahwa aksi liar itu di rekam oleh sang adik ipar.
"Ini akan jadi bukti kuat," ucap Kiara yang tak sengaja menyenggol pot tanaman.
Prang!
Tanaman itu terjatuh, begitu juga aksi ciuman liar antara Alisa dan pria asing itu segera terlepas.
Alisa terkejut melihat Kiara yang sedang memegang ponselnya mengarah pada mereka.
"Kiara, tunggu!"
"Mau apa lagi kak? Kak Alisa sudah ke ketangkap basah dan aku pastikan Kak Ruben akan segera menceraikan Kak Alisa," ucap Kiara.
"Berikan ponselmu, aku tahu tadi kamu mengambil gambar dan merakamnya," titah Alisa sambil merebut ponsel Kiara.
Kiara tak mau kalah dengan serangan dadakan dari Alisa yang hendak merebut ponselnya.
Sementara pira asing itu ikut panik." Ini tak bisa dibiarkan ponsel itu harus kuambil dan aku hapus semua rekaman itu."
Pria asing itu kini perlahan-lahan mendekati kedua wanita yang sedang merebutkan ponsel yang selalu berpindah tangan dari Alisa kepada Kiara.
Pria asing itu meloncat lebih tinggi untuk merebut ponsel pintar dari dua wanita yang sedang adu mulut.
Pria asing berhasil merebut ponsel tersebut dan membuka galeri foto Kiara. Namun sebelum mengklik tombol hapus. Kiara pun bersuara.
"Kembalikan, itu ponselku atau aku teriaki kalian maling," ancam Kiara.
"Coba saja kalau kamu berani," ucap Pria asing.
"Loh dari nada suaranya kok tidak asing, dia seperti Kak Arga," batin Kiara.
TBC
(To Be Continued)
Tinggalkan jejak berupa like, vote, komentar. Terima kasih.
buat cerita baru lagi ajah..
kok bisa Alisa melakukan hal bodoh