" Dasar sampah" ucap Sharon Senina menatap benci seorang pemuda culun di depannya
Semua menertawakan Seorang pemuda culun bernama Kenzio
" Apa salahku Sharon?" tanya Kenzio menatap tak percaya gadis di depannya
" Salah mu karena telah berani menyukai ku apa kamu tidak melihat perbedaan kita?" tanya Sharon marah
" karena kasta?" tanya Kenzio tersenyum menyeringai membuat semuanya terdiam
" Jika Kasta adalah tolak ukur mu mencari pasangan maka aku menyerah tapi ingatlah satu hal Sharon kehidupan seperti roda berputar " ucap Kenzio lalu meninggalkan lapangan kampus..
Apa yang akan terjadi pada Sharon dan Kenzio?
Apakah mereka akan bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Gund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 28 Kembalinya Vania
" Bunda" panggil Varo melihat bunda Sekar dan irma serta Zio sedang duduk di ruang tamu
" Varo kamu sudah pulang nak" ucap Sekar menghampiri Varo di ikuti Irma dan Zio
" Loh Vania bunda kangen" ucap Irma yang melihat Vania di belakang Varo
Sekar dan Zio juga terkejut melihat Vania
" Bunda" ucap Vania memeluk Sekar dan Irma
" Kalian berdua hutang penjelasan " ucap Zio menatap curiga Vania dan Varo
" Aku akan jelaskan semuanya bantu aku Zi membawa barang vania ke kamarnya" ucap Varo
" Baiklah " ucap Zio
Sekar dan Irma sangat senang melihat vania kembali ke rumah ini
Setelah itu mereka berkumpul di ruang tamu
Varo menceritakan semuanya awal kesalahan pahaman dan perasaan mereka berdua jujur Varo merasa gugup saat menjelaskan semuanya
Sekar dan Irma tersenyum
" jika kalian saling mencintai bunda hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk kalian " ucap Sekar
" Jadi bunda mendukung kami?" tanya Varo
" Iyah nak Jika kalian bahagia kami juga ikut bahagia " ucap Sekar
"Terimakasih bunda " ucap Varo dan Vania
" Feeling ku benar kalian berdua berjodoh " ucap Zio
" Aku ikut bahagia setelah ini jalani ikuti alurnya dan yang utama saling percaya " ucap Zio
Malam ini mereka sangat bahagia
Universitas Bina Nusantara
" Apa sekarang kamu paham?" tanya Zio yang sedang mengajarkan pads Alan
" Akan ku coba mengejarkannya" ucap Alan
" ini coba kamu periksa" ucap Alan
Zio memeriksa dan tersenyum puas jawaban Alan tepat semakin hari Alan semakin bisa menguasai pelajaran bahkan nilainya pun semakin bagus..
" Kamu hebat Lan jawaban kamu benar" puji Zio
" Ini juga berkat kamu Zi yang tidak lelah mengajari aku " ucap Alan dan bukan hanya pelajaran tapi Alan sekarang lebih sopan dalam bertutur kata
" Aku senang melihat perubahan mu Lan terus belajar agar membanggakan kedua orangtuamu" ucap Zio
" Siap Zi " ucap Alan
Lalu mereka berjalan menuju Kantin awalnya Zio Menolak ke kantin tapi Alan berusaha menyakinkan Zio
" Bu seperti biasa ya" ucap Alan bu kantin pun paham lalu menyiapkan pesanan Alan
" Eh guys lihat ni Si culun sengaja berteman dengan Alan agar bisa makan enak di kantin" ucap Kenan
" Dasar tidak tahu Malu " cibir Reno
" Biasa jadi benalu dan targetnya orang kaya" ucap Jino
Bruk
Alan mengebrak Meja dan menatap tajam Kenan DKK
" dasar sombong segitunya kalian iri pada zio yang hanya orang biasa bagaimana jika Zio berasal dari keluarga kaya bisa kebakaran jenggot kalian" ucap Alan
" Sudah Alan aku tidak apa' jangan ladenin mereka " ucap Zio
" Kamu terlalu baik Zi pada mereka itulah yang membuat mereka semakin melonjak " ucap Alan
" Dari pada Lo berteman dengan si culun mending lo bergabung dengan gue akan gue pastiin lo di hormati dan di takuti di kampus ini " ucap Kenan sombong
Alan tersenyum menyeringai
" Aku punya mata dan otak untuk berpikir dari pada mencari popularitas tapi otaknya kosong lebih baik aku biasa saja tapi punya prestasi yang luar biasa kurasa kamu paham ucapanku" ucap Alan menatap remeh Kenan DKk
" Cih songong benar lo emang lo nggak tau kekuasaan keluarga gue dan Asal lo tau gue bisa bikin lo dan si culun ini out dari kampus ini " ucap Kenan
" Silakan aku tidak takut " Tantang Alan
" Alan aku mohon sudah jangan ladenin mereka aku tidak ingin kita di keluarin dari kampus ini " ucap Zio
" Kamu tenang saja Zi aku tidak akan membiarkan kita di keluarin dari kampus ini " ucap Alan Santai
" Okey jika lo nantangin gue " ucap Kenan lalu mengambil hpnya dan Menelfon Papanya
" Halo pah" ucap Kenan mengeraskan suara nya
" iyah ken ada apa?" tanya Papanya
" Aku ingin papa mengeluarkan mahasiswa bernama Kenzio dan Alan W. " ucap Kenan
" Baiklah akan papa urus " ucap Papanya
" Okey pah aku tutup dulu telfonnya " jawab Kenan
" Lo dengar kan siap' aja angkat kaki dari kampus ini " ucap Kenan sombong
" Ya kita lihat saja " ucap Alan Santai tersenyum menyeringai
" Sudah seperti ini masih saja sombong lo tuh lihat teman lo udah pucat" ucap Kenan menunjuk Zio
" Bagaimana ini Alan aku sudah bersusah payah untuk mendapatkan beasiswa ini bagaimana jika aku akan di keluarkan dari kampus " ucap Zio
" Percaya zi kita akan aman dan tetap kuliah di sini " ucap Alan
Ponsel Kenan berdering sebuah panggilan dari papanya membuat Kenan tersenyum senang
" Halo Pah" ucap Kenan Semangat
" Dasar bodoh apa yang sudah kamu lakukan Ken kamu tau perusahaan papa bisa bangkrut dalam sekejap karena kamu sudah mengusik tuan muda keluarga Walker" ucap papanya
Kenan merasa takut lalu mematikan teleponnya
" Siapa lo sebenarnya?" tanya Kenan dengan perasaan takut
" Aku Alan W. " jawab Alan Santai
" W? Kamu sudah mengusik Tuan muda keluarga Walker" Kenan teringat ucapan papanya
" Jadi dia anak tuan Walker Sial " batin Kenan merasa geram dan takut
" Ayo kita pergi " ucap Kenan kepada kedua temannya
" loh Ken kita belum memberi pelajaran pada mereka " ucap Reno
Tapi Kenan tidak mempedulikan teriakan temannya
" Ada apa dengan nya?" tanya Jino
" Gue juga nggak tau ayo kita nyusul Kenan " ajak Reno
" Kamu lihat kan Zi mereka pergi jadi kamu tidak perlu takut " ucap Alan Santai
" Siapa Kamu sebenarnya Lan?" tanya Zio
" Aku Alan " Jawab Alan terkekeh
" Aku serius Alan" Ucap Zio
" Nanti bila sudah saatnya akan ku beri tahu sudah lah nikmat saja makanan kita" ucap Alan