Aldivo yang mencintai kristal dan menganggap kristal adalah liana tunangan nya yang mengalami kecelakaan beberapa tahun lalu dan dia tidak mengetahui kalau kristal tenyata adalah kembaran liana sampai suatu waktu dia mengetahui kalau kristal bukan liana nya dan Aldivo pun menjauhi kristal dan selalu memaki dan menghina kristal sampai akhirnya kristal pergi meninggalkan nya tanpa kabar dan divo baru menyadari nya setelah kepergian kristal bahwa dia sudah sangat mencintai kristal bukan liana.
Apa divo akan berhasil menemukan kristal, dan apakah kristal mau menerima divo kembali ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon prince hafid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Epa 24
" amber aku mau ke toilet dulu sebentar mau cuci muka entah kenapa kepalaku pusing sekali mana ngantuk lagi " keluh kristal pelan.
" mau aku antar gak "
" gak usah kamu disini saja, takutnya nanti keburu pak aldo datang "
" oke kamu hati hati "
Kristal keluar dari ruangan menuju toilet di cafe itu, sedangkan di depan pintu masuk ternyata aldo serta aldivo baru saja masuk ke cafe itu, aldivo sekelebat melihat seperti bayangan kristal sedang menuju ke arah toilet di cafe tersebut.
" apa aku tidak salah lihat " gumam divo.
" ada apa tuan " tanya aldo.
" ah..tidak ada ayo kita temui klien kita "
" mari tuan saya akan mengantar tuan sekalian keruangan VIV yang di pesan oleh nona amber " ucap pelayan.
" baik tolong tunjukan tempat nya "
Pelayan tersebut mengantarkan aldo serta aldivo ke ruangan yang sudah di pesan amber.
" silahkan tuan " ucap pelayan tersebut sembari membuka pintu.
" ya terima kasih " sahut aldo.
" sama sama tuan mari " pamit si pelayan.
Amber menyabut tamu nya dengan hormat " selamat siang tuan aldo dan tuan.. " sapaan amber menggantung.
" ah perkenalkan nona amber, ini atasan saya CEO sekaligus pemilik dari Al company tuan Aldivo gerhana langit " kata aldo memperkenalkan divo pada klien nya.
" oh iya, maaf sebelumnya karena saya tidak mengenali anda tuan divo, perkenalkan saya amber asisten dari nona kriss..silahkan duduk tuan "
" terima kasih nona, tapi dimana nona kriss "tanya aldo.
" maaf sebelum nya nona kriss sedang ke toilet sebentar karena kami baru mendarat pagi tadi jadi nona saya agak sedikit kurang enak badan "
" oh tidak apa apa nona, kami mengerti " ucap aldivo.
Tidak lama setelah perbincangan itu selesai pintu ruangan terbuka dari luar menampilkan sosok cantik dan menawan yang membuat aldivo terkejut sekaligus bahagia tiada tara.
" oh amber aku benar benar tidak tahan bagaimana bisa gejala mabuk pesawat ku masih belum reda juga " gerutu kristal sembari memegangi kepalanya yang terasa berat.Dia masih belum sadar akan kehadiran dua orang di depan sana.
" oh ya ampun lagian kenapa maksa mau naik pesawat komersial sih kalau tidak biasa " gumam amber pelan tapi masih bisa di dengar oleh aldivo yang kebetulan duduk di depan nya.
Amber menghampiri kristal dan mencoba memapahnya. " kamu tidak apa apa? Masih kuat buat meeting gak " tanya amber pelan.
" hey tentu saja..aku tidak selemah itu ya "ketus kristal.
" oh baguslah kalau gitu karena klien kita sudah datang "
" apa " terkejut kristal mendengar kalau klien nya sudah datang.Dia pun mendongak kan kepalanya dan melihat kedepan..
DEGH...betapa terkejut nya dia setelah melihat ternyata klien nya itu adalah orang yang paling tidak ingin dia lihat.
" kamu serius dia klien kita amber " tanya kristal tidak percaya.
" tentu serius lah, ayo kamu duduk dulu "
Setelah kristal duduk di hadapan aldo, aldivo secepatnya meminta aldo untuk tukar tempat duduk dengan nya.
" apa kabar kristal " tanya aldivo tersenyum manis.Berbanding terbalik dengan kristal yang hanya menatap nya datar.
" baik " jawabnya singkat padat jelas.
" sudah lama kita tak bertemu " ucap divo tetap tersenyum manis memandangi kristal.
Amber dan aldo hanya dibuat melongo oleh sapaan pemilik Al company itu. " tumben si boss bisa senyum semanis itu, sebenar nya ada hubungan apa nona kriss sama si bos tapi kok wajah nya nona kriss ini mirip banget sama nona liana ya " gumam aldo.
" apa jangan jangan tuan divo ini adalah laki laki itu, laki laki yang sangat di hindari oleh kriss selama ini, tunggu Al Aldivo Al Aldivo Al Al, oh my god ternyata Al yang dimaksud kristal adalah Aldivo " gumam amber dalam hati sembari memperhatikan interaksi kedua nya yang saling melempar tatapan yang berbeda, si pria yang menatap dengan binar cerah dan si wanita yang menatap datar dan dingin.
" bisa kita mulai meeting nya tuan Aldivo " tanya kristal dingin.
" ah..ya tentu kriss, maksudku nona kristal "
Meting pun di mulai Aldivo berusaha untuk tetap fokus mendengarkan presentasi dari amber perihal keuntungan dari kerjasama tersebut, meskipun matanya terus saja melihat ke arah kristal.
" jadi bagaimana tuan aldivo apa anda setuju untuk bekerja sama dengan perusahaan kami " tanya kristal datar.
" ah..saya setuju tapi dengan syarat anda harus menemani dan membantu saya selama sebulan dalam memantau perkembangan dari pembangunan hotel yang akan kita bangun di kota berlin " kata divo.
" maaf tuan aldivo.. "
" Al panggil saja saya Al " potong divo.
" maaf tapi saya hanya ingin memanggil anda tuan Aldivo karena menurut saya tidak sopan jika saya hanya memanggil separuh dari nama anda " ucap kristal.
" baiklah "
" jadi tuan aldivo kenapa anda mengajukan syarat yang berbeda dengan topik pembicaraan kita, bukan kah proyek pembangunan hotel di berlin itu adalah kerjasama perusahaan kami dengan Gerhana group bukan dengan Al company "
" saya pikir itu sama saja karena gerhana group juga bagian dari saya "
" saya rasa tidak baik jika mencampurkan dua perusahaan yang berbeda tuan "
" saya rasa tidak apa apa jika yang mengerjakan nya kita nona kristal SAYANG " jawab divo dengan penekanan di akhir kalimat nya.
Degh..
Kedua asisten itu terkejut bukan main mendengar aldivo memanggil kristal sayang.Berbeda dengan kristal sendiri yang merasa tak suka dengan panggilan itu.
" bagaimana nona anda setuju, jika anda setuju maka saya juga setuju untuk Al company bekerja sama dengan anda, tapi jika tidak maka saya juga tidak akan mau tanda tangan kontrak ini " paksa divo.
" huuft baiklah hanya sebulan bukan tidak masalah " ucap kristal akhirnya menerima syarat dari divo, dan itu membuat divo sangat bahagia karena akhirnya dia bisa bersama dan dekat dengan kristal selama sebulan ke depan.
Setelah pembicaraan itu selesai mereka melanjutkan memesan makanan untuk mereka santap siang ini, dan saat kristal akan memesan dia mengambil buku menu saat akan memilih divo tiba tiba mengambil buku menu tersebut dan memesankan makanan untuk dirinya dan kristal.
" saya bisa memesan sendiri tuan Aldivo tidak perlu merepotkan anda " kata kristal tak terima dengan perlakuan aldivo.
" saya sama sekali tidak merasa di repotkan nona kristal "
" haish terserah " gumam kristal malas.
" nona amber apa sebenarnya mereka punya hubungan sebelum nya " tanya aldo berbisik karena memang dia tidak tahu dengan masa lalu bos nya.
" anda asisten nya memang tidak tahu " tanya balik amber masih berbisik.
" tuan divo tidak pernah cerita ke saya apapun "
" heeey dasar payah " ledek amber membuat aldo cemberut.
"mulai sekarang aku tidak akan melepaskan mu lagi kristal ku, selamanya kamu hanya milikku "