Pernikahan adalah sebuah rumah bagi setiap pasangan yang telah menikah untuk berpulang. namun apa jadinya kalo Seorang suami tidak menginginkan dirinya. sedangkan di hatinya masih belum bisa melupakan wanita lain yang sudah bahagia dengan suami dan anaknya tersebut.
Itu lah yang di alami oleh Rania
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda sri ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31. Kenapa Dia?
Sekitar jam 6 sore terlihat sebuah mobil memasuki perkarangan rumah berlantai dua Tersebut. lalu turun lah Seorang pria yang tidak lain adalah lintang yang baru saja pulang dari kantor Setelah hujan reda setengah jam lalu.
Dengan langkah tegap lintang pun masuk kedalam rumah dengan mengambil kunci di dalam saku celananya untuk membuka pintu. namun baru lintang Hendak membuka pintu itu menjadi tidak jadi karna pintu tersebut tidak terkunci dari dalam yang membantu kening lintang berkerut penasaran.
” Kenapa pintu rumah ini nggak dikunci ke mana wanita itu. Terus kenapa lampu di ruangan ini tidak dinyalakan sama sekali." gumam lintang sambil masuk ke dalam rumah serta menutupnya kembali dengan rapat.
Kemudian Lintang pun menghidupi saklar lampu untuk menerangi ruangan yang tadinya gelap ini kembali terang.
Setelah selesai menghidupi saklar lampu di ruangan tersebut lintang pun melihat sekeliling ruangan tersebut namun tidak menemukan keberadaan wanita itu di lantai 1, bahkan tidak ada tanda-tanda kalau wanita itu beraktivitas di sana.
Karna sudah merasa sangat kegerahan bintang porno melanjutkan langkahnya naik ke lantai 2 di mana gambar yang berada untuk membersihkan tubuhnya yang sudah sangat lengket.
Apalagi pekerjaan yang banyak punya buat lintang tidak pergi pergi kemanapun. cuma siang tadi sewaktu Bimo datang lah lintang sedikit mengobrol-ngobrol.
Lagi lagi sampai di lantai 2 lampu di sana pun juga sama sewaktu di lantai 1 tidak ada pencahayaan sama sekali karena saklar lampu yang tidak dihidupkan.
”Emang keterlaluan wanita ini kenapa rumah ini gelap sekali kayak kuburan ke mana dia perginya!" marah Lintang habis pulang kerja malah di buat seperti ini yang membuat emosi nya makin naik.
Tok
Tok
Tok
”Hei kamu buka pintunya, apa yang kamu lakukan seharian ini sampai sampai pintu gak di kunci dan lampu gak di hidupkan." Teriak lintang sambil menggedor-gedor pintu kamar Rania yang terkunci rapat dari dalam.
Sedangkan Rania sendiri yang tadinya tidur terlelap karena habis menangis pun terkejut saat pintu kamarnya di pukul dengan keras oleh pria itu dari luar kamar.
Dengan wajah yang masih terlihat sembab sehabis menangis tadi Rania pun Tampa sadar membuka pintu kamar yang ia kunci.
Ckrekk
Suara pintu kamar terbuka dan keluarlah Rania yang langsung menghadap pria itu dengan wajah menusuk dan rambut yang acak acakan.
”Kamu ini habis ngapain sih seharian ini sampai lampu dan pintu gak di kunci, apa kamu mau rumah saya kemalingan hah." Bentak lintang di hadapan wanita itu dengan cepat sesaat membuka pintu.
Hal tersebut pun membuat Rania tersentak kaget dengan nada kemarahan pria itu yang membentaknya dengan nada tinggi.
”Kamu dengar tidak yang yang saya bilang Rania." Ulang lintang yang makin marah karna ucapannya tidak mendapatkan sahutan dari wanita itu sama sekali.
Dengan cepat rania pun mengangkat wajahnya dan menatap pria itu dengan tajamnya, namun menyimpan kesedihan mendalam di kedua matanya yang membuat Lintang kaget melihat wajah tidak biasa dari wanita itu untuk pertama kalinya.
”Maaf kalo emang saya salah, anda emang berhak marah pada saya karna emang ini semua kesalahan saya semua. tapi saya bisa minta tolong kali ini saja biar kan saya sendiri dulu baru anda bisa meluapkan apa yang ingin ada Sampai kan sama saya." Pinta rania dengan nada suara yang bergetar namun kedua mata yang masih memandang wajah diam pria itu yang tidak lagi mengeluarkan suaranya.
Setelah mengatakan hal itu Rania pun membalikkan tubuhnya dan meninggalkan lintang yang masih terdiam setelah mendengar ucapan wanita itu.
Tidak lama setelah wanita itu masuk kedalam lintang pun pergi dari sana dan masuk kedalam kamarnya sendiri dengan fikiran yang masih memikirkan apa yang telah terjadi pada wanita itu hingga menjadi seperti itu.
”Kenapa kenapa wanita itu bisa seperti itu, siapa yang telah membuat luka di sana." lirih lintang tanpa sadar memikirkan apa yang telah terjadi pada wanita itu.
”Ya ampun lintang lintang apa yang Lo fikirkan.ngapain lo capek-capek memikirkan apa yang telah terjadi dengan dia biarkan aja. seharusnya lo marah pada dia bukannya mengkhawatirkannya." kata lintang sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Namun walaupun berkata seperti itu, pikiran Lintang tetap saja tidak bisa lepas-lepas dari bayang-bayang wajah wanita itu yang terus-terusan mengganggunya. wajah sembab serta kedua mata yang menyimpan begitu banyak luka membuat lintang tidak bisa memutuskannya begitu saja.
Untuk itu lintang pun memutuskan untuk pergi memberikan tubuhnya yang lengket. walaupun cuaca dingin sehabis hujan namun tidak membuat Lintang kedinginan dengan cuaca.
*
Di tempat lain terlihat seorang pria tengah meminum anggur merah di dalam kamar serta puntung rokok yang berserakan di mana mana.
”Rania maafkan saya karena telah menghancurkan hidup kamu, tapi ada hal lain yang membuat saya harus melakukan itu karena kesalahan saya sendiri." kata seorang pria yang tidak lain adalah David Setelah bertemu dengan Rania alias mantan calon istri yang gagal ia nikahi karna dirinya yang membatalkan secata sepihak karna ada alasan tertentu.
Sudah berbotol botol anggur merah david minum dan juga puluhan batang rokok yang ia hisap untuk menghilangkan fikiran yang sedang berkecambuk dalam hati serta fikiranya setelah pertemuannya dengan Rania yang mengetahui kalo dirinya akan menikah dengan wanita lain.
”Rania aku emang bodoh telah menyia-nyiakan kamu maafkan Aku Rania.laki-laki pecundang laki-laki brengsek hahaha." tawa David dalam kaadaan mabuk tertawa sendiri.
*
keesokan hari paginya terlihat Rania sudah berada di dapur tengah menyiapkan sarapan untuk dirinya tidak ada lagi wajah sembab ataupun air mata yang mengalir di kedua pipinya.
Namun tampa orang tau kalo di hati terdalam rania ia menutupi luka yang sangat besar.
Terlihat lintang yang pagi itu sudah siap dengan baju kerjanya pun turun dari tangan dan tanpa sengaja melihat seorang wanita tengah berkutat tidak membuat langkah Lintang yang sudah sampai di lantai bawah pun menyerong ke arah dapur untuk menghampiri wanita tersebut.
Apalagi pikirannya dari semalam hingga pagi ini terus-terusan memikirkan wanita itu di kepala nya. padahal Lintang sudah berusaha untuk tidak memikirkan, namun tidak bisa.
Rania yang menyadari kedatangan berita tersebut pun membawa secangkir kopi hitam dan sepiring nasi goreng lalu meletakkannya di atas meja.
Sontak hal tersebut pun membuat Lintang yang baru saja menduduki kursi di meja makan terkejut melihat sikap wanita itu yang tiba-tiba seperti itu.
”Silakan di makan sarapan dan kopi nya." kata Rania pada pria itu.
Namun Lintang bukan yang menyahuti perkataan wanita itu malah menatapnya dengan intens Rania, ada apakah dengan wanita itu yang tiba-tiba saja berubah. karena biasanya wanita itu tidak pernah menyiapkan dirinya kopi ataupun makanan namun Pagi ini sangat berbeda dari biasanya.
.
saking banyaknya list cerita yg di baca 😁😁
rajin up dong 🙏🙏🙏
dan ternyata sy jatuh cinta sama cerita nya.. dan suka alur seperti ini 👍👍🤗🤗🤗
gak sabar saat si Lintang malah berubah haluan dalam memperhatikan Rania 👍🤩😁😁