Karena sudah bosan dengan hidup susah, akhirnya Dinda memilih jalan pintas mengikuti teman-temannya yang menjadi wanita simpanan para pria kaya di luar sana. Sebutan kerennya sugar baby.
Mereka bisa hidup mewah dan banyak uang bahkan temannya ada yang dibelikan mobil hingga membuat Dinda tergiur untuk melakukan hal itu saat sekolah demi membantu ekonomi keluarganya karena dia mulai bosan makan dengan tahu dan tempe saja.
Lalu, akankah Dinda mendapatkan apa yang diinginkannya dengan standar yang begitu tinggi untuk calon sugar Daddy-nya karena dia tidak ingin laki-laki tua dan perut buncit seperti sugar daddy-nya Intan teman sekolahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30. Keputusan
Daniel sudah sampai di Jerman, karena dia akan pulang untuk bertarung dengan adik tirinya. Bukan untuk berteman dan membantunya mengurus perusahaan. Apa pun yang terjadi Daniel tidak akan mengalah karena dia sudah memutuskan untuk melakukan semua ini.
Seperti saat ini, dia sudah pulang ke rumah keluarga besarnya.
Saat Daniel sampai di rumah, dia langsung menuju kamar tidurnya karena dia malas berinteraksi dengan ibu tirinya di sana. Namun, saat dia hendak pergi melewati mereka, tiba-tiba saja suara daddy-nya terdengar membuat Daniel terpaksa berhenti.
"Di mana letak sopan santun mu Daniel?" tanya daddy-nya ketika melihat putranya yang datang dan pergi begitu saja tanpa mengucapkan salam pada mereka.
"Aku sudah tidak memiliki sopan santun ibuku meninggal dan sejak saat itu pula hatiku pergi bersamanya. Jadi jangan pernah melakukan pertanyakan di mana letak sopan santunku karena aku sudah mengatakannya dan kalian harus mengetahui itu. Aku datang ke rumah ini bukan untuk beramah tamah dengan kalian semua yang ada di rumah ini tapi aku datang untuk mengambil apa yang menjadi hakku. Setengah dari harta ini adalah milikku karena kakekku sendiri yang mengatakannya dan itu sudah tertulis di surat wasiatnya. Terserah jika Daddy anda ingin memberikan setengah yang dimilikinya untukku karena aku sudah cukup memiliki apa yang kakekku miliki. Perusahaan induk adalah milikku dan mulai besok aku akan kembali bekerja!" jawabnya dengan datar. Daniel langsung pergi meninggalkan ruangan itu setelah dia mengatakan apa yang ingin di katakannya. Tapi, saat dia hendak pergi daddy-nya kembali mengatakan sesuatu yang membuatnya merasa kesal.
"Kau bisa mendapatkan setengah harta itu jika kamu sudah menikah dan memiliki istri! Jadi sebelum kamu menikah jangan harap kamu bisa memilikinya."
"Jika begitu Carikan calon istrinya agar aku bisa mendapatkan harta itu. Bukankah kalian sudah merencanakan tentang perjodohan itu? Jika begitu lakukan dengan cepat dan urus segalanya. Aku akan memastikan pada kalian jika aku akan datang untuk pernikahan itu. Aku pastikan itu!" ucapnya lagi.
Daniel benar-benar sudah memutuskan bahwa dia akan menerima perjodohan yang akan dilakukan keluarganya, asal dia bisa memiliki harta itu sebelum jatuh ke tangan adik tirinya lagi.
"Baik jika begitu. Besok malam kita akan bertemu dengan calon istrimu. Seperti apa yang kamu inginkan!" daddy-nya mengatakan hal itu dan Daniel hanya menanggapinya dengan senyuman mengejek saja untuk mereka. Terserah mereka ingin melakukan apa karena Daniel tidak peduli sama sekali dengan semua itu.
Tujuannya saat ini adalah menikah dan mendapatkan harta kakeknya. Demi semuanya.
"Terserah!" jawab Daniel yang langsung pergi meninggalkan mereka di sana.
Dia masuk ke dalam kamarnya lalu membersihkan dirinya saat itu juga. Dia membiarkan seluruh tubuhnya di guyur air dingin yang keluar dari shower. Pikiran Daniel terus saja tertuju pada Dinda yang katanya sudah pergi meninggalkan apartemen miliknya. Entah ke mana perginya gadis itu, tapi yang pasti Daniel tau jika dia akan pergi jauh karena membawa koper saat keluar dari sana.
"Aku tidak memikirkannya. Biarkan saja dia memulai kehidupannya yang baru. Setidaknya aku sudah memberikan uang untuk biaya hidupnya. Dia juga bisa kembali ke apartemen itu kapanpun dia mau," ucap Daniel setelah memikirkan Dinda beberapa hari ini. Apalagi dia akan menikah maka dia harus melupakan gadis itu karena semuanya sudah selesai.
Apalagi tidak ada hubungan apa pun yang tertinggal di antara mereka, jadi mereka sudah selesai sampai di sini saja pikirnya.
***
jadiningatwaktuitudi depanaltar❤❤❤❤