NovelToon NovelToon
Dalam Pelukan Pernikahan

Dalam Pelukan Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Berbaikan / Lari dari Pernikahan / Cinta setelah menikah / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Paksa / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ni R

Ana terpaksa menikah dengan seorang pria lumpuh atas desakan ibu dan kakaknya demi mahar uang yang tak seberapa. Pria itu bernama Dave, ia juga terpaksa menikahi Ana sebab ibu tiri dan adiknya tidak sanggup lagi merawat dan mengurus Dave yang tidak bisa berjalan.

Meskipun terpaksa menjalani pernikahan, tapi Ana tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri dengan ikhlas dan sabar. Namun, apa yang didapat Ana setelah Dave sembuh? Pria itu justru mengabaikannya sebagai seorang istri hanya untuk mengejar kembali mantan kekasihnya yang sudah tega membatalkan pernikahan dengannya. Bagaimana hubungan pernikahan Ana dan Dave selanjutnya? Apakah Dave akan menyesal dan mencintai Ana? atau, Ana akan meninggalkan Dave?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ana Membangkang

Keesokan harinya, Ana mendorong kursi roda Dave menuju rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Seperti biasa, pria itu bersikap dingin dan hampir tidak berbicara dengannya sepanjang perjalanan.

Ana sudah terbiasa.

Namun, saat mereka tiba di lobi rumah sakit, tiba-tiba Dave berkata tajam.

“Berhenti.”

Ana menghentikan langkahnya, menoleh ke arah Dave dengan bingung.

Wajah pria itu menggelap, matanya tertuju pada seseorang di depan mereka.

Ana mengikuti arah pandang Dave dan melihat seorang wanita cantik dengan rambut panjang tergerai, mengenakan gaun mahal dan sepatu hak tinggi.

Wanita itu menatap Dave dengan senyum mengejek, lalu melangkah mendekat.

Bella, Mantan Kekasih yang Mengkhianati Dave

Bella.

Ana tidak tahu siapa wanita itu, tapi dari tatapan tajam Dave, jelas ada sesuatu di antara mereka. Foto Bella terpajang di kamar Dave, foto saat mereka bertunangan.

Bella berhenti tepat di depan Dave, lalu menatapnya dari atas ke bawah dengan ekspresi mengejek.

“Wow… Aku hampir tidak mengenalimu, Dave,” katanya sambil menyilangkan tangan di depan dada. “Dulu kau pria yang gagah dan kuat. Tapi lihat dirimu sekarang... hanya bisa duduk di kursi roda.”

Ana mengerutkan kening. "Wanita ini… benar-benar tidak punya hati," gumam Ana dalam hati.

Tapi yang lebih mengejutkan adalah reaksi Dave.

Pria itu tetap diam, sama sekali tidak membalas.

Bella terkekeh kecil. “Kau tahu, aku tidak menyesal membatalkan pernikahan kita. Aku tidak mungkin menikahi pria yang bahkan tidak bisa berdiri sendiri.”

Ana merasakan amarahnya naik.

Bagaimana bisa seseorang mengatakan hal seperti itu dengan mudahnya?

Ia ingin membalas ucapan Bella, tetapi sebelum ia sempat berbicara, Dave akhirnya membuka suara.

Dengan suara datar dan tanpa emosi, ia berkata, “Aku juga tidak menyesal kehilangan wanita yang hanya mencintaiku saat aku berdiri, tapi meninggalkanku saat aku jatuh.”

Bella terdiam, ekspresinya berubah sedikit tegang.

Namun, ia segera menutupi rasa tidak nyamannya dengan seringai angkuh.

“Terserah apa katamu, Dave. Aku hanya ingin melihat keadaanmu sekarang… Dan ternyata memang menyedihkan.”

Setelah itu, Bella berbalik dengan angkuh dan melenggang pergi, meninggalkan Ana dan Dave.

Ana Merasa Kesal, Tapi Dave Hanya Diam. Ana menggigit bibirnya, berusaha menahan rasa kesal. Ia menatap Dave, berharap pria itu menunjukkan sedikit reaksi.

Tapi Dave tetap tenang, seolah tidak terpengaruh.

Bahkan tanpa ekspresi, ia hanya berkata, “Lanjutkan.”

Ana mengeratkan genggamannya pada pegangan kursi roda, lalu mendorongnya kembali ke dalam rumah sakit.

Namun, dalam hati, ia tahu… kata-kata Bella pasti meninggalkan luka di hati Dave, meskipun pria itu tidak menunjukkannya.

"Dia menghinamu, kenapa kau hanya diam?" tanya Ana yang merasa keheranan.

"Bukan urusanmu, jangan ikut campur!" sentak Dave dengan perasaan jengkel.

***

Setelah pertemuan dengan Bella, Dave tetap diam sepanjang pemeriksaan di rumah sakit.

Ana tidak mencoba memulai percakapan.

Tapi di dalam hatinya, ia masih merasa marah atas cara Bella memperlakukan Dave tadi.

Bagaimana bisa seseorang yang dulu mencintai Dave, berubah menjadi begitu kejam hanya karena keadaan?

Namun, yang lebih membuat Ana bingung adalah sikap Dave sendiri.

Pria itu sama sekali tidak menunjukkan emosi—tidak marah, tidak kecewa, bahkan tidak terganggu. Menjelang siang, Dave sudah selesai melakukan pemeriksaan dan segala macam hal.

Pulang dari rumah sakit, Dave meminta sopir untuk membawanya ke restoran. Ana menghela napas, sudah bisa menebak apa yang akan terjadi.

Benar saja, setelah duduk di meja, Dave hanya memesan makanan untuk dirinya sendiri.

Ana sudah muak dengan sikap Dave yang selalu mengabaikannya. Ia lapar—dan kali ini, ia tidak akan membiarkan Dave memperlakukannya seperti ini lagi.

Tanpa ragu, Ana memanggil pelayan dan mulai memesan makanan untuk dirinya sendiri.

Sop buntut. Ayam goreng. Jus jeruk.

Semuanya dipesan dengan suara lantang.

Dave mengangkat alis, menatap Ana dengan ekspresi dingin.

“Siapa yang menyuruhmu memesan?”

Ana menatap Dave balik tanpa takut. “Aku yang menyuruh diriku sendiri.”

Pelayan sedikit ragu, menunggu persetujuan Dave.

Tapi Ana langsung menyambar buku menu dari tangan pelayan dan menyerahkannya kembali.

“Saya lapar. Saya mau makan.”

Setelah menunggu selama beberapa saat, akhirnya makanan datang. Ana langsung makan dengan lahap, tidak peduli dengan tatapan dingin Dave.

Suasana di meja begitu hening.

Dave tidak berkata apa-apa, hanya makan dengan ekspresi dingin seperti biasa.

Tapi Ana tidak peduli.

Untuk pertama kalinya, ia merasa menang.

Jika Dave ingin bersikap dingin, maka ia juga bisa bersikap keras kepala.

Sebelum Pergi, Ana Melakukan Hal yang Mengejutkan.Setelah selesai makan, Ana mengambil dompetnya dan mengeluarkan uang tunai.

Ia meletakkannya di meja, tepat di depan Dave.

"Aku sudah bayar sendiri.”

Setelah itu, Ana bangkit dan berjalan keluar restoran lebih dulu, tanpa menunggu Dave.

Dave menatap uang itu dengan ekspresi tak terbaca. Untuk pertama kalinya, Ana membangkang. Dan itu membuat sudut bibir Dave sedikit terangkat, meskipun hanya sekilas.

Ana makan dengan sangat cepat, berbanding terbalik dengan Dave yang saat ini belum menyelesaikan makannya.

***

Ketika mereka sudah berada di dalam mobil, Dave teringat pada Ana yang mengeluarkan uang dan tentu saja membuatnya penasaran dari mana Ana mendapatkan uang sebab Dave tidak pernah memberinya uang.

"Ana, aku tidak pernah memberimu uang. Dari mana kau mendapatkan uang?" tanya Dave penasaran.

"Aku meminjam pada Andre. Kau tenang saja, aku tidak akan meminta uangmu untuk membayarnya," jawan Ana membuat Dave tercengang mendengarnya.

"Apa, kau meminjam dari laki-laki lain? Ana, apa kau lupa kalau kau sudah menikah?" protes Dave yang tidak terima, merasa harga dirinya terinjak.

Ana tertawa mendengar pertanyaan Dave. "Sejak kapan kau menganggap pernikahan ini? Aku memiliki suami, suamiku tidak mengizinkan aku untuk bekerja. Rasanya wajar saja kalau aku meminjam uang pada orang lain. Dan ini bukan urusanmu!" balas Ana yang tidak mau kalah.

Dave terdiam, wajahnya memerah, sedangkan Pak Wen hanya diam saja tidak berani ikut campur.

Setelah itu, tidak ada lagi percakapan di antara mereka hingga mobil tiba di rumah.

Ana membantu Dave keluar dari mobil dan mendorong kursi rodanya masuk ke dalam rumah.Saat melewati lorong, Ana mencuri pandang ke arahnya. Wajah Dave tetap dingin, tapi kini Ana bisa melihat sesuatu di matanya.

"Kau sangat menyebalkan!" seru Dave secara tiba-tiba.

"Berkaca lah, lihat dirimu yang merasa paling berkuasa dan memiliki uang. Sikapmu juga sangat menyebalkan!" balas Ana sambil berkacak pinggang.

"Anaaa..." geram Dave yang penuh emosi.

"Selalu saja marah, apa kau tidak sayang pada tekanan darahmu yang tinggi itu?"

Dave tertawa mendengarnya, andai ia bisa berjalan, sudah pasti Dave akan menghajar Ana.

1
🌷💚SITI.R💚🌷
sepeetiynmereka berdua sdj ada rasa di hati masing²..
🌷💚SITI.R💚🌷
up lg thoor
🌷💚SITI.R💚🌷
semangaat dave kaya ana yg trs semangaat
🌷💚SITI.R💚🌷
sabar ya ana
🌷💚SITI.R💚🌷
lanjuut
🌷💚SITI.R💚🌷
semangaat ana
🌷💚SITI.R💚🌷
lanjuut
🌷💚SITI.R💚🌷
kasian ana
🌷💚SITI.R💚🌷
lanjuiit
🌷💚SITI.R💚🌷
jangan smp kamu mau di tipu sm ibu sm kaka mu lg ua ana..
🌷💚SITI.R💚🌷
bagus ana kamu hrs lbh kuat buat kewarasan lamu
🌷💚SITI.R💚🌷
lanjuut ana jangan nyerah
🌷💚SITI.R💚🌷
ga tau malu bu ratna
Kymclalu Cintanya Adijeq
adu penderitaan...!!! tetap ana pemenangnya
R Ni: benar sekali😁😁
total 1 replies
Kymclalu Cintanya Adijeq
kemana aja. kau dave...!! baru. sadar??!!! cepat hukum para manusia biadab itu..
Kymclalu Cintanya Adijeq: itu yang aku harapin😌😌
R Ni: patahkan kakinya balik🤣🤣
total 4 replies
Nania
ngapain juga nurut sama ibu yg gak bener kelakuan e 🤦🏻‍♀️
Nania: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
R Ni: semacam yg viral di medsos😁😁
total 2 replies
Nania
ini keras vs keras 😂
Nania: aku juga ingat 😂
R Ni: jadi ingat sesuatu😎
total 2 replies
Jenaa
jek mampir
R Ni: halo jek
total 1 replies
Nania
semoga saja Andre tak pernah berubah pikiran 😁
Nania: kejauhan 😂😂😂😂
R Ni: kalau dia berubah, jitak kepalanya
total 2 replies
Anya
dih sok ngatur lu dave. selain donatur dilarang ngatur wek....
R Ni: Dave butuh di getok kepalanya 👯
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!