NovelToon NovelToon
Pembantu Somplak Mr. Arrogant

Pembantu Somplak Mr. Arrogant

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Pembantu
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Elprida Wati Tarigan

Clara Alaysya mahasiswi cantik dan pintar yang harus berjuang seorang diri untuk menyambung hidupnya. Clara terkenal dengan sikap keras kepala dan juga cerobohnya.

Suatu hari Clara mengalami kesialan yang sangat lengkap. Clara di pecat dari pekerjaannya dan juga terancam di keluarkan dari kampus karna telat membayar uang semester.

Hingga akhirnya dia mendapat tawaran bekerja di istana pengusaha ternama yang terkenal arrogant. Di tambah lagi pertemuan mereka yang sangat aneh membuat keduanya saling membenci satu sama lain.

"Kenapa ada pria kulkas seperti dia di dunia ini?" Clara Alaysya.

"Semua wanita sama saja! mereka tidak pernah menghargai cinta yang tulus. Mereka hanya menghargai harta dan tahta saja" Rafi Alexander

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 35

Rafi yang kesal dengan tingkah Clara memilih untuk mendiamkannya. Sebagai seorang suami Rafi harus mendidik kelakuan istrinya agar bisa menjaga ucapannya. Tapi, Rafi tidak mau memperlihatkan jika dia sebenarnya perduli dengan Clara. Untuk menyembunyikan rasa pedulinya Rafi memilih untuk mendiamkan Clara dan memperhatikannya dari kejauhan.

Setelah membersihkan dirinya Rafi duduk bersandar di kasurnya sambil memainkan ponselnya. Ketika mendengar suara pintu yang di buka Rafi menatap sekilas ke arah pintu dan melihat Clara yang masuk ke kamarnya. Mendengar suara langkah Clara yang mendekatinya Rafi memilih untuk pokus ke ponselnya tanpa menatap Clara.

Melihat Rafi yang hanya diam berlahan perasaan Clara menjadi tidak enak. Dia menatap Rafi yang terus memainkan ponselnya. Ingin sekali Clara mendekati Rafi dan meminta maaf kepadanya. Tapi, jika Clara minta maaf sudah di pastikan Rafi akan besar kepala dan menatap remeh dirinya.

Karna Rafi terus mendiamkannya Clara memilih untuk duduk di meja belajarnya. Dia membuka leptopnya lalu mengerjakan tugas kuliahnya. Melihat Clara yang sedang belajar Rafi juga ikut ikutan mengambil leptopnya. Tapi, bukan untuk bekerja Rafi malah menonton drakor kesukaannya.

Mendengar suara leptop Rafi yang berisik Clara membuang napasnya kasar. Dia melirik Rafi yang sedang nonton drakor sambil senyam-senyum sendiri. Melihat tingkah Rafi, Clara hanya mampu membuang napasnya kesal sambil mengumpat di dalam hatinya.

"Dasar pria aneh! Hobynya nonton drakor tapi gak ada romantis-romantisnya sedikit saja kepada istrinya" gumam Clara penuh kekesalan.

Karna tugasnya yang menumpuk Clara memilih untuk tidak menghiraukan Rafi. Dia tetap pokus dengan layar leptop di depannya tanpa memperdulikan Rafi yang ketawa ketiwi seorang diri.

Karna merasakan kerongkongannya yang kering Rafi menatap punggung Clara yang sedang pokus belajar. Rafi membuang napasnya pelan meletakkan leptopnya di atas kasur. Dia berlahan turun dari kasurnya lalu melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya. Mendengar suara langkah kaki Rafi, Clara mencoba meliriknya dan melihat Rafi yang keluar dari kamar mereka.

Melihat Rafi yang sudah keluar dari kamar Clara hanya membuang napasnya pelan lalu kembali mengerjakan tugasnya. Setidaknya dengan keluarnya Rafi dari kamar dia bisa mengerjakan tugasnya tanpa ganguan suara ketawa Rafi yang begitu mengoda di teliganya.

Sedangkan Rafi berjalan menuju dapur, dia membukan kulkas untuk mengambil minum untuk melegakan tengorokannya yang kering. Dia menatap beberap cemilan siap saji yang tersimpan dalam kulkas. Berlahan ingatannya tertuju kepada Clara yang sedang belajar.

"Clara pasti sedang pusing dengan tugasnya. Jika aku membuatkan cemilan ini pasti dia sangat senang" ucap Rafi menatap nugget ayam dan juga sosis di dalam freezer kulkas.

Tanpa banyak pikir Rafi langsung mengeluarkan sosis dan juga nugget ayam itu dan meletakannya di meja. Rafi mencoba menghidupkan kompor gas dan menuangkan minyak ke dalam wajan. Rafi mengoreng nugget dan juga sosis itu dengan penuh cinta. Tidak lupa Rafi juga membuat saos alami buatannya sendiri.

Walaupun pria mapan dan sukses tapi Rafi juga ahli dalam urusan dapur. Tidak jarang dia turun sendiri ke dapur jika masakan buatan pelayannya tidak sesuai lidahnya. Namun, setelah Clara datang keistananya kebiasaan Rafi yang satu itu berlahan menghilang. Karna masakan Clara sangat pas di lidahnya sehingga membuat Rafi menjadi tidak pernah lagi turun tangan untuk memasak.

Tidak lupa Rafi juga membuat dua cangkir teh hangat untuknya dan juga Clara. Rafi meletakkan sosis dan nugget yang dia goreng ke dua piring yang berbeda. Satu untuknya dan satu lagi untuk Clara. Rafi sedang main merajuk-merajukan jadi tidak mungkin dia dan Clara sepiring berdua.

Setelah selesai Rafi membawa dua nampan itu kedalam kamar sekaligus. Saat sampai di depan pintu dia menatap pintu besar dan kokoh itu sambil termenung. Kedua tangannya telah berisi mampan jadi dia tidak akan bisa membuka pintu. Mau tidak mau dia menurunkan sedikit gengsinya untuk memangil Clara.

"Clara!" teriak Rafi sambil menendang pelan pintu kamar mengunakan kakinya.

"Saya" ucap Clara langsung bangkit dari duduknya ketika mendengar Rafi yang memangilnya.

Dengan cepat Clara membuka pintu dan melihat Rafi berdiri sambil membawa dua mampan di tangannya. Melihat Clara yang sudah membuka pintu Rafi langsung memasang wajah datarnya lalu masuk melewati Clara tanpa sepatah katapu. Melihat sikap Rafi, Clara hanya mampu menatapnya penuh kekesalan.

Ingin sekali Clara membanting pintu kokoh itu. Tapi, saat ingin menutup kasar pintu dia mrngingat jika harga pintu itu sangat mahal. Dengan cepat Clara mengurungkan niatnya lalu menutup pintu dengan sangat hati hati. Rafi meletakkan satu mampan itu di atas meja Clara lalu menatap Clara yang berjalan mendekatinya.

"Kamu pasti lapar. Makanlah" ucap Rafi datar lalu kembali melangkahkan kakinya menuju Sofa.

Rafi duduk santai di sofa lalu kembali melanjutkan mennonton drama korea kesukaannya yang sempat tertunda. Rafi menonton drama romantis itu sambil melirik Clara. Dia membayangkan jika dirinya dan Clara yang ada di dalam film itu. Tapi, sayang gengsi mereka sama sama tinggi sehingga rumah tangga mereka yang seharusnya di penuhi cinta malah di hujani pertengkaran di antara keduanya.

Clara menatap nugget dan sosis yang sangat mengungah selera di sampingnya. Aromanya yang menusuk ke hidung Clara membuat Clara ingin sekali menyantapnya. Clara memengang perutnya yang meminta di isi lalu melirik Rafi yang sedang pokus menonton drakor.

"Dia tidak melihatnya. Jika aku makan sedikit tidak masalah. Lagian jika tidak di makan dia akan menangis" gumam Clara menatap sosis dan nugget di depannya.

Clara mencoba mengabil satu sosis dan mencelupkannya kedalam saos racikan tangan Rafi. Ketika sosis itu masul ke mulutnya berlahan Clara membulatkan matanya terkejut. Bagaimana tidak rasa sosis yang di padukan dengan saos buatan Rafi sangat mengoda di lidahnya.

Berlahan Clara menguyah sosis yang ada di mulutnya dan menatap Rafi dengan penuh rasa tidak percaya. Bagaimana tidak, pelayan sudah pada istirahat semua jadi siapa yang meracik saos seenak itu di tengah malam seperti ini?.

"Apa dia yang membuat saos seenak ini?" batin Clara menatap Rafi dengan tatapan penuh rasa tidak percaya.

"Jika rasanya enak maka cepat habiskan! Sebelum aku mengambilnya kembali" ucap Rafi tanpa menatap Clara.

"Apa ini tuan yang buat?" ucap Clara memecahkan rasa penasarannya.

"Bukan!"

"Jadi siapa yang membuatnya?"

"Tanganku! Jika mau berterima kasih berterima kasihlah pada tanganku" ucap Rafi ketus sambil memasukkan satu persatu sosis dan nugget itu ke mulutnya.

Mendengar ucapan Rafi, Clara langsung memayunkan bibirnya kesal. Ingin sekali dia mencampakkan saos itu ke wajah menjengkelkan Rafi. Tapi sayang rasanya terlalu nikmat sehingga Clara memilih untuk mencampakkan semua sais beserta sosis dan nugget itu ke perutnya.

Melihat Clara yang menyantap cemilan buatannya berlahan senyuman di wajah Rafi mengembang tipis. Dia menatap punggung Clara dengan tatapan penuh kasih sayang. Tapi, Rafi terus saja menyembunyikan arti tatapannya agar Clara tidak besar kepala.

Bersambung.....

1
Mia Sagitarius
kayaknya bagus juga untuk di simak..
Eka Yuni
Luar biasa
I Dw Ny Manasamadhi
ini endak jelas mnama orangnya,,kadang-kadang di Ganti-Ganti Oautornya anjing
I Dw Ny Manasamadhi
emeh,,andalan sekali,,,Minuman di campur obat perangsang,,,Dia yang bagi minuman masa sia yang kena,Bodoh atau apa si penulis sialan ini,,,endak ada yang baca setelah ini Goblok,,
Aghitsna Agis
ini yg benarnya gibran apa dirga yg tdr sm.kania.jgn bkn bingung
Ruk Mini
seneng y Bahagia smua..tq thorr d tunggu karya2 mu lgi
Agustina Kusuma Dewi
jengkel q..knp coba ga pernah ada kata maaf..
apa kata maaf itu, menurunkan derajat kaum adam..
otak kerdil..
subhanallah.. apa susahnya mengakui.. takut dibully
Kusmia Mia
ceritane mentok gitu2 terus....debat suamiistri terus gensi2an terus diulang2
Kusmia Mia
nulis nama tokoh masih bellepotan keliru2....
sebelum di ip dak diteliti dulu
Zana Putri Zakhira
Biasa
Zana Putri Zakhira
Kecewa
Erna Sudiastuti
Luar biasa
Sakura Karenina
wkwk
£rvina
Luar biasa
Carlinaayuwulan
sampek sakit perut aku bacanya karena ketawa trs hhahahah lucu banget si au...
Sophia Aya
mammampir thor
Elprida wati tarigan: Terima kasih Kak😘😘
total 1 replies
Danah
maspus lu kania
Sinar Mentari
banyak typo thor namanya ketuker trus.... tetap semangat
Sinar Mentari
thor ko aku bingung ya arif siapa ya ronal siapa ya
Elprida wati tarigan: ronal papanya raffi kak. maaf aku lupa nama tokoh di tengah jalan🙏🙏
total 1 replies
Juragan Jengqol
tetep aja wil, yang digodain bisa baper. dan itu juga masalah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!