Suamiku Cacat Dan Lumpuh

" Karen bangun!!" Teriak tuan muda David

Tuan muda David berusaha bangun dari kursi roda beberapa kali tuan muda David tidak berhasil bangun dan akhirnya dirinya berhasil berdiri dan langsung menggendong Karen ala bridal style dan dibaringkan ke ranjang kemudian tuan muda David berjalan keluar kamarnya untuk memanggil asisten Han mengingat kamarnya dan kamar Karen kedap suara.

Satu hal yang di lupa oleh tuan muda David adalah di kamarnya dan juga kamar Karen ada remote untuk mengatur kedap suara atau tidak tapi karena panik tuan muda David melupakan hal itu.

brak

" Han!!!" Teriak tuan muda David sambil membuka pintu kamar Karen dengan kasar.

Selesai memanggil tuan muda David membalikkan badannya dan berjalan menuju ke arah ranjang kemudian mengangkat tubuh Karen ala bridal style dan berjalan keluar kamar Karen.

" Iya tu..." Ucapan asisten Han menggantungkan kalimatnya karena sangat terkejut melihat tuan muda David bisa berjalan kembali di tambah perut Karen mengeluarkan darah segar.

" Kita ke rumah sakit cepat!!!" Teriak tuan muda David

" Baik tuan, maaf tuan biar saya angkat saja nona Karen?" pinta asisten Han karena melihat tuan muda David berjalan dengan terhuyung - huyung.

" Tidak, lebih baik kita pergi, cepat!!!" Teriak tuan muda David kembali

" Baik tuan." Jawab asisten Han

Tuan muda David menatap wajah pucat calon istrinya tapi masih terlihat cantik dan tubuhnya mulai dingin membuat dirinya sangat kuatir.

Singkat cerita kini mereka sudah sampai di rumah sakit. Asisten Han memperhatikan dari perjalanan menuju ke rumah sakit sampai di tempat tujuan wajah tuan muda David sangat cemas dan takut akan kehilangan seseorang.

" Tuan kini sudah bisa berjalan?" Tanya asisten Han karena melihat dari tadi tuan muda David berjalan seperti setrikaan membuat dirinya pusing.

Tuan muda David menghentikan langkahnya kemudian menatap ke dua kakinya tiba - tiba merasa kram.

" Han, kakiku sakit!!" Teriak tuan muda David sambil memegangi ke dua kakinya.

Tanpa banyak bicara asisten Han menahan tubuh tuan muda David sambil memanggil dokter. Singkat cerita kini tuan muda David berada di ruangan dokter spesialis tulang untuk mengecek kondisi ke dua tulang tuan muda David sedangkan Asisten Han berdiri di samping tuan muda David.

Dokter itu melihat perban di kaki tuan muda David.

" Maaf tuan muda David kakinya terluka? Tanya dokter tersebut.

" Iya terkena pecahan keramik." Jawab tuan muda David dengan nada santai.

" Boleh saya cek lukanya?" tanya dokter tersebut.

" Silahkan." Jawab tuan muda David

Dokter itu membuka perban perban tersebut setelah beberapa lama dokter tersebut mengganti dengan perban baru.

" Maaf tuan, kalau boleh tahu siapa yang mengobati tuan?" Tanya dokter tersebut.

" Calon istriku memangnya kenapa?" Tanya tuan muda David.

" Lukanya sudah mulai menutup sempurna dan balutan perbannya juga rapi, apakah calon istri tuan adalah seorang dokter atau seorang perawat?" tanya dokter tersebut.

" Aku kurang tahu memangnya kenapa?" tanya tuan muda David

" Karen kalau tuan muda atau asisten Han tidak bisa melakukannya karena..." ucap dokter itu menggantungkan kalimatnya.

" Stop!!... aku tahu maksudmu. Bagaimana dengan ke dua kakiku apakah aku bisa berjalan kembali?" tanya tuan muda David.

Dokter itupun mulai memeriksa setelah lima belas menit pemeriksaan selesai.

" Tulang pada kaki tuan sudah mulai kuat, kalau sering berlatih berjalan tuan bisa berjalan dengan lancar. Calon istri tuan sangat hebat bisa mengetahui letak titik syaraf membuat tuan sebentar lagi bisa berjalan kembali." Ucap dokter tersebut menjelaskan.

Tuan muda David tersenyum dirinya tidak menyangka sebentar dirinya bisa berjalan dan tinggal operasi wajahnya.

" Untuk saat ini jangan di paksakan untuk lama berdiri kalau lelah langsung istirahat." Ucap dokter tersebut

" Baik dok." Ucap tuan muda David.

" Ini resep obat silahkan di tebus." Ucap dokter tersebut sambil memberikan resep.

" Baik dok." Jawab asisten Han sambil menerima resep.

Asisten Han mengambil kursi roda dan tuan muda David duduk di kursi roda tersebut. Mereka berdua keluar dari ruangan tersebut menunggu Karen yang masih berada di ruang operasi.

" Tuan sebenarnya apa yang terjadi?" tanya asisten Han yang masih penasaran.

Tuan muda David pun menceritakan semuanya apa yang telah terjadi tanpa ada yang ditutup-tutupi.

" Tuan, saya merasa kalau nona mendengarkan pembicaraan kita di kamar tuan waktu nona Karen memasak di dapur." Ucap asisten Han.

" Dari mana kamu tahu?" Tanya tuan muda David

" Karena waktu saya ke kamar tuan muda David saya menutup pintunya tidak begitu rapat tapi pas saya keluar pintunya terbuka agak lebar." Ucap asisten Han.

" Saya juga melihat nona Karen makannya sangat sedikit dan tidak bersemangat untuk makan karena itulah ketika tuan muda David menanyakan hal itu membuat hatinya sangat terluka karena nona Karen sangat mencintai tuan muda David." Sambung asisten Han.

" Tidak mungkin dia mencintaiku? pasti karena harta ku sama seperti wanita ular itu." Jawab tuan muda David.

" kalau memang benar-benar kenapa nona Karen melukai dirinya sendiri?" Tanya asisten Han.

" Aku rasa itu hanya taktiknya agar aku percaya kalau Karen mencintaiku." Ucap tuan muda David

" Itu hak tuan untuk percaya atau tidak dengan nona Karen. Saya harap tuan muda tidak akan pernah menyesalinya jika suatu saat nanti nona Karen akan pergi meninggalkan tuan untuk selamanya." Ucap asisten Han.

" Gadis itu akan pergi dari hidupku jika gadis itu sudah melahirkan anakku." Ucap tuan muda David

Asisten Han menghembuskan napasnya dengan perlahan.

" Kalau tuan tidak percaya padanya cobalah berikan nona Karen kartu kredit tanpa batas dan kartu debit. Jika memang nona Karen sama seperti wanita lain, tuan sudah antisipasi kalau nona Karen sama seperti wanita lain di luar sana." Ucap asisten Han.

" Memberikan dua kartu?" tanya tuan muda David mengulangi perkataan asisten Han.

" Ya dua kartu, bukankah wanita suka berbelanja jadi tuan bisa tahu nona Karen sama seperti wanita di luaran sana atau tidak." Ucap asisten Han.

" Bagus juga idemu, besok akan aku berikan dua kartu itu karena aku sangat yakin kalau Karen sama seperti wanita lain." Ucap tuan muda David dengan nada yakin.